katanya hadirku membuat dia menjadi bingung. hadirku membuat hatinya goyah. aku tak melakukan apapun, sama sekali tak melakukan apapun. kufikir jika hatinya luluh mungkin memang hatinya terlalu lemah dengan sebuah garis wajah yang mereka sebut senyuman.
------------------------------------------------------------------------
Rio memandang tajam kearah ponselnya. sesekali dia tersenyum melihat video yang dia ambil tadi siang. video tentang Shasya dan ulangtahunnya. entah apa yang menarik pada diri shasya sehingga membuat Rio tak berhenti mengulang video yang menurutnya sangat lucu itu.
"dia wanita yang unik" batin rio
"yaampun, aku kenapa sih? gak pernah sekalipun aku kayak gini, bisa-bisa aku gila kalau terus kayak gini" ucap Rio sambil mengacak rambutnya.
malam semakin larut, tak sekalipun Rio mampu memejamkan matanya. akhirnya Rio turun dari tempat tidurnya kemudian keluar kamar dan menuju dapur mengambil segelas air dingin dan meminumnya.
sejenak dia duduk di dapur kemudian berfikir keras.
"apa aku jatuh cinta pada pandangan pertama? sepertinya tak mungkin" rio masih membatin.
******
"kok aku haus banget ya" gumam Syifa.
syifa lalu turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air. dia sedikit terkejut ketika mendapati Rio sedang duduk termenung. dengan perlahan dia melangkahkan kakinya dan..
"doooor" Syifa menepuk punggung Rio
"eh kucing loncat!" ucap rio kaget sambil mengangkat tangannya seperti hendak terbang.
"hahaha" tawa syifa menggelegar.
"kau ini, dasar makhluk tanpa batang hidung!" ucap rio kesal.
"kau tu yang makhluk tanpa batang hidung"
"sorry sorry aja nih ya, hidungku cukup mancung tau. gak kayak kamu" Rio menari hidungnya seolah pamer.
"iyalah iya. kau kenapa? galau bener kayaknya"
"tak ada, aku hanya gelisah" jawab rio
"gelisah kenapa?"
"ya karena pindah kamar. jadi aku belum bisa menyesuaikan diri"
"haha.. dasar anak manja" ledek syifa
"kau tuh yang anak manja" rio tak mau kalah
"yasudah aku kembali ke kamar dulu. kau janga lama-lama tidurnya. besok kau harus bangun pagi dan ikut aku lari pagi di lapangan tengah kota oke!" perintah Syifa.
"hemmm"
Syifa berlalu pergi mwnuju kamarnya.
Rio melirik jam di dinding, ternyata sudah pukul 11:30. Setelah selesai minum, Rio langsung berjalan ke kamarnya dan berbaring kembali ke atas tempat tidur.
kriing ... kriiing... kriiing....
Suara ponsel Rio berdering kencang. Rio mengambil ponselnya dan melihat nama yang tertera pada layar. terlihat tulisan Baby dengan emot love sangat jelas di layar ponselnya. Rio menarik nafas perlahan lalu menghembuskannya dengan kasar. Dan kemudian menjawab panggilan tersebut.
"halo by, kok malam banget nelponnya, kamu ketiduran atau keasikan main di luar? " ucap Rio memulai percakapan.
"kamu gak salah? harusnya kan kamu yang nelpon luan, ini giliran kamu yang menelpon loh, tapi karna kamu gak nelpon-nelpon jadi aku deh yang nelpon kamu. gimana sih? kamu gak kangen gitu sama aku? kita jauh loo sekarang, susah mau ketemu tau! jangan sampai kamu susah juga untuk dihubungi. issss, aku gak mau punya perasaan gak tenang kayak gini. tapi kamu tau? dari tadi otakku mikirin yang enggak-enggak terus tentang kamu sayang". ucap wanita dengan nada manja tapi seolah marah.
Ya... wanita itu adalah Dinda, Pacar Rio sedari Smp. hubungan Rio dan Dinda selalu harmonis dan sangat romantis, mereka selalu menjaga hubungan mereka dan menghindari orang ketiga.
walaupun romantis begitu mereka tetap pacaran secara sehat dan sama sekali tidak melanggar norma, tentunya tanpa mengumbar kemesraan di sosial media. Sehingga Syifa sepupunya yang ada di medan sama sekali tidak tahu tentang pacar Rio karna Rio tak pernah bercerita kepadanya. Syifa juga sama sekali tak pernah melihat foto Dinda di sosial media milik Rio
"oh iya, maaf by aku lupa. tadi aku kelelahan karna baru sampai ke medan. tau sendiri lah sulawesi dan medan itu jauh banget. maafin aku ya". ucap Rio memelas.
"iya iya, aku maafin. kamu lagi apa? tadi kamu belum tidurkan? aku gak gangguin kamu tidurkan?" tanya Dinda seolah takut telah mengganggu istirahatku.
"enggak kok sayang, sebenarnya aku gak bisa tidur. aku kepikiran sesuatu". jawabku
"kamu mikirin apa? kok sampai jadi susah tidur?". tanya Dinda sedikit khawatir.
"kamu tau? aku itu dari tadi berfikir. seperti ada sesuatu yang aku lupain, tapi aku sama sekali gak bisa mengingatnya. dan ternyata yang kulupain itu yaa menelpon kamu. aku jadi gak enak sendiri, untung aja kamu menelponku. jadi setidaknya rasa bersalahku sedikit menghilang" kata Rio berbohong.
sebenarnya ada rasa sakit yang mendalam ketika Rio harus membohongi wanita yang sudah hampir 4 tahun bersamanya. dia wanita yang baik, dan Rio sama sekali tak pernah tertarik dengan wanita lain selain wanita yang kini berbicara kepadanya via ponsel.
entah apa yang kini terjadi pada Rio sampai-sampai Rio sama sekali tak mengingat dinda hariini. lebih parahnya lagi hati dan fikiran Rio terus saja bertanya-tanya dan memikirkan semua tentang Shasya, wanita yang baru beberapa jam dia kenal.
"lebay ih, yaudah kamu tidur ya sayang. jaga kesehatan, cepat balik yaa,, aku takut terlalu rindu kalau kamu lama pulangnya" ucap Dinda manja semakin membuat Rio merasa bersalah.
"iya baby, sekali lagi aku minta maaf yaa.
kamu baik-baik disana, jangan nakal. okey!!"
"kamu tuh yang jangan nakal. yaudah sayang aku tidur yaa, love you"
"love you too baby".
Rio mematikan ponselnya kemudian merenung, entah kenapa hatinya terasa seperti gelap. getara yang selalu dia rasakan ketika dinda mengucapkan kata love kini mulai hilang. dia mengerti ini bukanlah pertanda baik untuk hubungannya dengan dinda.
"ya tuhan, apa yang harus aku lakukan? ada apa denganku hari ini? aku sama sekali tak mau menyakiti dinda. bantu aku tuhan, bantu aku untuk mengontrol perasaanku" . ucap Rio semakin gelisah.
Sejenak Rio berusaha menenangkan fikirannya dan kembali mencoba untuk tertidur. namun tetap saja rasanya sangat sulit untuk terlelap. fikirannya kalut. hatinya tak berhenti berdebar ketika mengingat Shasya. namun akal sehatnya juga tak henti-hentinya mengutuk dirinya karna kegilaan yang sedang dia alami saat ini.
bukankah cinta itu selalu datang secara tiba-tiba. meski sekuat apapun fikiranmu mempertahankan logika. tetap saja akan kalah dengan debaran kencang yang menyengat di dada.
*****
Rio menarik nafas dalam membuangnya kasar lalu berusaha kembali menenangkan hati dan fikirannya. sekuat tenaga dia menyinkronkan isi hati dan fikirannya.
setelah dirasa cukup tenang, rio kembali berusaha memejamkan matanya. akhirnya rasa kantukpun menghampirinya dan dia mulai larut dan tertidur dengan lelap
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Afsheena
Hello aku sudah baca, like and rate jangan lupa mampir dan baca cerita ku juga yah
"Not a dream Marriage"
TRIms author semangat up ♥
2020-04-19
1