Pertemuan Pertama part 1

Dia datang tanpa di undang, dia hadir seolah memberi jawaban atas kesendirian yang sudah lama ku jalani. dia yang tertarik membuatku sedikit terusik. wahai hati, kumohon tenanglah

------------------------------------------------------------------------

Shasya dan teman-temannya langsung merapikan buku serta hadiah ulang tahun yang shasya terima kemudian mereka bergegas menuju rumah Shasya.

setibanya di rumah, Shasya dibantu teman-temannya membawa masuk hadiah tersebut ke kamarnya. lalu mereka membuka satu persatu hadiah tersebut. seperti biasa, mereka akan memisahkan hadiah yang mahal dan yang murah. setelah itu mereka memberi label nama pada hadiah yang mahal dengan tujuan agar tak tertukar saat dikembalikan.

Shasya tak pernah sekalipun menerima hadiah mahal dari orang lain. dia merasa hadiah tersebut pada akhirnya akan menjadi bumerang baginya. dan dia tak mau hidupnya sulit karena hadiah-hadiah itu.

begitulah sifat Shasya. dia tak pernah mau mengambil keuntungan apapun dari siapapun. dia takut jika dia memulai untuk memanfaatkan seseorang maka kelak dia akan terlena dan berakhir dengan hutang budi.

setelah selesai, mereka keluar dari kamar lalu duduk di ruang tamu.

"aku bosen" ucap Nadia

"sama, aku juga. kira-kira Syifa masih lama gak ya?" tanya tiara

"emmmm. gimana kalau kita bermain saja." Shasya memberi saran.

"boleh, main apa?" tanya nina

"sebentar" ucap shasya lalu dia berdiri dan berjalan masuk ke kamarnya.

setelah tiba di kamar, Shasya membuka laci meja lalu mengeluarkan permainan ludo. setelah itu dia kembali ke ruang tamu dengan senyum.

"ayo main ini" ucap Shasya semangat

"wah boleh-boleh. tapi gak seru kalau tak ada hukumannya" tambah nina.

"ah, aku ada ide. bagaimana kalau yang kalah mukanya harus dicoret dengan ini" tambahnya lagi sambil mengeluarkan lipstik merah yang dia bawa dari rumah.

"astaga nina, kau gila membawa lipstik ke sekolah? untung saja tak ada razia hari ini" Shasya seakan tak percaya dengan apa yang dilakukan salah satu sahabatnya itu.

"aku nekat tadi membawa ini karena aku yakin kita akan bermain" jawab nina sambil tertawa.

"yasudah, ayo kita main" tiara menghentikan perdebatan kedua sahabatnya itu.

Jam menunjukkan pukul 15:00. tak terasa sudah lebih satu jam Shasya, Tiara, Nina, dan Nadia bermain ludo. namun Syifa tak kunjung tiba.

"syifa lama banget sih" oceh nadia.

"sabar dong nad" ucap tiara

"tuh kan, aku kalah terus, males ah main lagi". ucap Shasya sedikit kesal karena sudah 3 kali kalah berturut saat bermain ludo.

kini wajah Shasya penuh dengan coretan-coretan lipstick yang tadi dibawa Nina dari rumahnya.

"baiklah, udahan aja yuk mainnya. mulai bosan nih" oceh Tiara. kemudian dia mengambil ponselnya dan mengajak Shasya, Nadia dan Nina berfoto bersama. Sebenarnya bukan cuma Shasya yang wajahnya dipenuhi lipstick, tetapi wajah mereka semua telah penuh dengan coretan lipstick dengan berbagai bentuk. ada lingkaran, garis lurus sampai titik-titik yang membuat mereka terlihat sangat konyol. kemudian mereka berfoto dengan berbagai macam gaya. sesekali mereka tertawa karna melihat kelakuan konyol mereka.

Shasya sangat bersyukur punya sahabat baik yang sedikit "gila" seperti mereka. Karna mereka selalu memberi warna dan keseruan yang berbeda disetiap harinya. Ketika mereka sedang asyik berfoto tiba-tiba bel rumah Shasya berbunyi.

"kayaknya itu syifa deh, bentar yaa aku buka pintu dulu". Ucap shasya langsung berlari kearah pintu.

Ketika pintu dibuka.

happy birthday shasya

happy birthday shasya

happy birthday happy birthday

happy birthday shasya...

Syifa bernyanyi sambil memegang kue tart berwarna biru dihiasi cokelat putih dan buah cherry tak lupa lilin bertulis angka 17. Shasya yang kaget langsung terharu melihat kedatangan Syifa dan diikuti nyanyian dari ketiga sahabatnya yang sedari tadi telah bermain bersama Shasya didalam rumah.

"nah sekarang kamu tiup lilinnya ya, tapi harus berdoa dulu". ucap Nadia.

Shasya menutup matanya kemudian berdoa dalam hati lalu meniup lilin yg ada diatas kue tart yang dipegang Syifa.

Setelah selesai, Shasya langsung mempersilahkan Syifa masuk. Akan tetapi Shasya terkejut ketika melihat seorang lelaki yang memegang HP seperti sedang merekam kejadian tadi.

"oh iya, kenalin ini Rio, sepupu aku". jelas Syifa seakan tau apa yang difikirkan Shasya.

"oh, hai". ucapku canggung.

"Rio" ucapnya sambil mengulurkan tangan kearah Shasya.

"Shasya" balasku sambil meraih tangan Rio

Tetapi di dalam hati, Shasya merasa ada yang salah dengan dirinya. Ini bukan pertama kalinya dia berkenalan dengan seorang lelaki. Tapi anehnya dia merasa sangat malu. "apa aku melupakan sesuatu?" tanyanya dalam hati.

"ASTAGAA!!!!" jerit Shasya ketika sadar dengan keadaan wajahnya yang sekarang dan langsung berlari kearah kamar mandi mencuci muka. Syifa dan Rio hanya tertawa. Begitu juga Nadia, Nina dan Tiara. Mereka bertiga seolah lupa bahwa wajah mereka sama berantakannya dengan Shasya. Ketika mereka sadar akan keadaan wajahnya. Mereka langsung berlari ke kamar mandi dengan panik persis seperti apa yg dilakukan Shasya.

Kini wajah mereka berempat telah kembali bersih. Mereka semua tak terkecuali Rio dan Syifa telah duduk diruang tamu dengan kue tart, beraneka ragam gorengan serta jus jeruk diatas meja. Tanpa sadar Rio terus saja melihat kearah Shasya yang sedang bercanda bersama keempat sahabatnya.

"ternyata Shasya imut banget." gumam Rio dalam hati sambil tersenyum.

Sesekali Rio menggelengkan kepalanya sambil tertawa ketika melihat tingkah konyol yang Shasya lakukan. Mungkin bagi orang yang mengenal Shasya , Shasya memang anak yg tertutup dan pendiam. Tapi sifat Shasya sangat berbeda ketika dia bersama sahabatnya. Shasya sama sekali tak terlihat malu ketika melakukan candaan yang terkadang terasa garing. dan Shasya seolah melupakan bahwa ada Rio diantara mereka.

"coba tebak, jamur apa yang bisa terbang?"

tanya Shasya kepada semua orang yang ada diruangan.

"jamur bersayap?" Tiara mencoba menjawab

"salah"

"jamur dilempar?" tebak Nina

"salah"

"jadi apa dong?" tanya Syifa

"ya.. mana aku tau, kalau aku tau ngapain aku nanya!!" jawab Shasya sambil tertawa.

"ih resek nih anak" ucap Tiara sambil melempar bantal kearah Shasya.

Rio yang sedari tadi melihat kearah mereka terus saja tertawa melihat kekonyolan 5 orang yang ada dihadapannya. Tapi entah apa yang membuat matanya terpaku kearah Shasya dan terus memperhatikannya.

Semakin lama Rio semakin tertarik seolah ada sesuatu yang bergetar didadanya. Mendadak ia ingin mencoba mengenal Shasya lebih dekat. Ketika tak sengaja mata Rio beradu dengan mata Shasya, Rio langsung mengalihkan pandangan ke kanan dan ke kiri, terlihat Rio sangat gugup ketika sadar Shasya melihat kearahnya.

Shasya yang melihat tingkah Rio hanya tersenyum sambil bergumam dalam hati "Si Rio kenapa sih??". Sedangkan Rio yang tak sengaja melihat senyum Shasya langsung terpana dan berbicara dalam hati "Sial, ini cewek manis banget!".

Terpopuler

Comments

Almahyra shanum

Almahyra shanum

hai thor... aku udah mampir...

2020-04-12

2

indah lastari

indah lastari

Aku udah mampir kak, sudah ku like dan bintang 5😍

Jika berkenan mampir juga yuk di novelku. Pertemuan. aku tunggu ya😁

2020-04-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!