Shasya telah sampai disekolah, kemudian dia memarkirkan motornya dan berlari menuju kelas. Sesampainya dikelas, Shasya langsung duduk di kursi depan.
"Pagi sya" ucap Tiara.
"Pagi juga" ucap Shasya sambil berusaha mengatur nafas karna lelah berlari.
Bel pun berbunyi. Tak lama kemudian guru masuk ke dalam kelas kemudian pelajaranpun dimulai.
*****
Bel tanda istirahat telah berbunyi. Sambil membawa bekal masing masing, Shasya, Tiara, Nina dan Nadia duduk lesehan dibawah papan tulis. Hal itu selalu mereka lakukan setiap hari, selain menghemat waktu karna tak perlu mengantri membeli makanan, suasana akan lebih akrab ketika mereka makan bersama dikelas seperti ini, saling berbagi lauk dan bercerita panjang lebar dan sesekali tertawa bersama.
"Wow... hampir telat lagi kamu sya". celoteh Nadia membuka cerita sambil mengunyah makanannya.
Shasya hanya tersenyum malu.
"Makanya sya, jangan keseringan begadang, nonton terus si kerjaannya, lihat tuh mata kamu udah kayak mata panda". tambah Nina.
"Ih apaan siii, siapa juga yang begadang". ucap Shasya sambil berusaha mengalihkan pandangan agar tidak terlihat kalau dia sedang berbohong.
"Tuh kan, kamu pasti bohong" kata Tiara sambil tertawa disusul dengan tawa Nadia dan Nina.
"Iya iya, aku ngaku. habis mau gimana lagi, kalian gak bakal paham gimana gregetnya kalau nontonnya setengah setengah. tetap aja aku gak bakal bisa tidur karna penasaran. aku cuma mau tidur tanpa dihantui fikiran-fikiran tentang cerita selanjutnya". ucap Shasya membela diri.
"Iya iya terserah kamu". jawab Nina
"Oh iya sya, selamat ulang tahun yaa,, semoga kamu panjang umur, doa yang terbaik buat kamu, dan yang terpenting semoga secepatnya dilepaskan dari status jomblo akutmu". ucap Nadia, Tiara dan Nina secara bersahutan.
"Iya,, makasi tapi tolong dong gak usah bawa-bawa jomblo akut. kan emang aku gak tertarik pacaran tau. malas banget memulai hubungan saat SMA gini, akhirnya gak bakal jelas tau!" ucap Shasya sambil sedikit meledek ke arah teman-temannya. Kemudian mereka tertawa bersama.
tak beberapa lama, makhluk-makhluk astral yang cukup menjengkelkan bagi Shasya mulai bermunculan sekedar mengucapkan selamat ulang tahun. tak sedikit juga yang memberikan hadiah kepada Shasya.
Dari sekian banyak yang menghampirinya, tak satupun ucapan maupun hadiah yang di gubris Shasya.
"happy birthday kak Shasya. semoga panjang umur dan semakin cantik" ucap salah satu adik kelas yang sebenarnya cukup populer di sekolah Shasya.
"maaf, kalau masalah cantik tak perlu kau bahas. selama aku masih jadi wanita artinya kata cantik tetap jadi milikku dan milik mereka-mereka. paham!" ketus Shasya.
"i..iya kak" ucap adik kelas itu gugup dan sedikit malu.
"sudahlah terima kasih untuk ucapan dan hadiahnya. dan sekarang aku mohon kalian bubar! aku mau makan. jangan sampai satu per satu dari kalian aku telan bulat-bulat bersama bekalku." Shasya mulai kesal.
perlahan-lahan rombongan manusia itu pergi meninggalkan kelas shasya. Shasya menarik nafas dalam lalu membuangnya kasar.
"sumpah ya, mereka gak punya kerjaan atau gimana sih sebenarnya. kesal banget aku kalau terusan begini" ucap Shasya.
"sudah lah Sya, jangan marah-marah gitu. lagi ulang tahun loh kamu" tiara menenangkan
"tau nih Shasya, jangan ngamuk-ngamuk gitu kali. serem tau! nanti kamu cepat tua" tambah nina.
"gimana aku gak kesal coba, harus berapa kali aku menjelaskan kalau aku tak suka dijadikan pusat perhatian seperti tadi. itu cukup membuatku tak nyaman. aku lelah menghadapi mereka. heran deh, bukannya sibuk belajar malah sibuk mencari pacar!" ujar shasya masih dengan nada tingginya.
"sudahlah, ayo lanjut makan sudah mau bel loh" ucap nadia lalu mulai kembali melahap makanannya.
"eh Sya lihat deh hadiah ini, jam nya bagus. ini merk mahal loh. gila ya mereka sampai segitunya banget buat memenangkan hatimu Sya." nina mencibir ketika melihat sebuah jam yang berada di tumpukan hadiah milik shasya.
"dari siapa?" tanya Shasya
"Revan Sya, mantan ketua osis kita yang populer itu" ucap nina ketika melihat kertas yang bertuliskan nama di dalam kotak jam itu.
"aku tak suka menerima hadiah mahal seperti ini. sayangku aku minta tolong boleh" shasya bertanya pada nina.
"iya iya, nanti aku kembalikan" jawab nina seakan mengerti apa yang akan dikatakan sahabatnya itu
"ih, kamu paling paham deh" ucap Shasya hendak memeluk sahabatnya itu.
"weeits, jauhkan tanganmu saudara. dan jangan coba-coba merayuku. aku masih normal" nina mendorong pelan tubuh Shasya.
"dasar pelit. mau peluk aja gak boleh" ucap Shasya dengan nada manja.
"noh sono peluk aja dinding itu." nina menunjuk ke arah dinding kelas mereka.
"ih, nyebelin" tampang Shasya mulai memelas berpura-pura bad mood.
tiara dan nadia yang melihat tingkah kedua sahabatnya itu hanya bisa tertawa dan sesekali menggelengkan kepala.
"aku rasa Shasya mulai stres deh kayaknya" bisik nadia.
"bukan cuma mulai stres nad, tapi dua curut itu emang udah rada mereng dari sononya." oceh tiara.
"biarkan sajalah, jangan sampai kita ikut-ikutan tak waras" tambah nadia.
sontak nadia dan tiara tertawa dan membuat Shasya dan Nina menghentikan tingkah menggelikan mereka.
"ada apa?" tanya Shasya kepada tiara dan nadia
"tak ada" jawab tiara masih menahan tawa.
Shasya mengedarkan pandangan keseluruh penjuru kelas. Akhirnya Shasya sadar kalau daritadi dia tak melihat syifa.
"Eh, kok syifa gak ada sih?, gak datang ya?" tanya shasya kepada teman-temannya yang masih sibuk dengan makanannya.
" dia gak datang, karna disuru mamanya jemput sepupunya ke bandara" jawab Tiara.
"yaah, sayang banget dia gak datang, aku kan mau mengundang kalian kerumah". ujar Shasya sedikit kesal.
"kamu tenang aja, syifa pasti ikut kok, tadi dia bilang setelah sepupunya sampai, dia langsung kerumahmu". jawab Nina sambil terus mengunyah makanannya.
"Serius?" tanya Shasya sambil menyipitkan mata tanda tak percaya.
"iya loh" jawab Nadia.
"oke" kata Shasya sambil tersenyum.
Tak terasa waktu istirahat telah selesai. Kini bekal mereka juga telah habis. mereka langsung membubarkan diri dan kembali ke bangku masing-masing. Selang beberapa saat gurupun masuk ke kelas dan memulai pelajaran.
*****
Bel berbunyi dengan nyaringnya pertanda pelajaran hariini telah usai.
Kriiing...kriiing...
Suara HP Shasya berbunyi, terlihat nama syifa tertera dilayar HPnya.
"Halo sya, selamat ulang tahun yaa", ucap syifa seketika memulai obrolan.
"iya fa, thanks. oh iya, gimana sepupu kamu udah nyampek? kami mau kerumahku nih, kamu harus ikut ya!".
" iya iyaa.. tapi aku bawa sepupuku gapapa kan? kayaknya gak bakal sempat lagi kalau harus pulang dulu". ucap syifa meminta izin.
Syifa sangat tau bahwa aku mudah canggung jika harus berhadapan dengan orang baru.
"oke gak apa-apa, makin ramai makin seru kok"
"oke, aku OTW kerumah kamu ya"
"oke"
Syifa menutup teleponnya. Shasya dan teman-temannya langsung merapikan buku serta hadiah ulang tahun yang shasya terima kemudian mereka bergegas menuju rumah Shasya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments