New World New Body And High Dream
Aku hanyalah seorang om-om yang penyendiri, tidak punya pasangan, dan tidak bisa bersosial.
Bahkan di umur yang sudah 43 tahun pun, aku tidak bisa melakukan apa-apa, selain mengurung diri dari dunia luar, dan menonton anime, dan film dewasa.
Bahkan ibu sudah sangat sering menegurku tapi, aku tidak pernah mendengarkannya, hingga dia dirawat di rumah sakit dia bahkan tidak lupa untuk menegurku untuk berubah. Tapi apa yang ku lakukan? Aku tidak berubah sama sekali.
Hingga di hari pemakamannya tiba, aku menangis tersedu-sedu, tapi, aku tahu itu hanya sementara, setelah aku pulang dari pemakamannya aku melakukan rutinitas yang sama layak nya seorang yang tak punya masa depan. Aku menonton anime, bermain game, menonton video dewasa, dan masturbasi setelah pulang dari pemakaman ibuku, parah bukan? Ya aku tau itu, aku hanyalah sebuah sampah yang beruntung saja dilahirkan di dunia ini.
…. Hah, aku selalu saja menyesali setiap perbuatanku tapi aku terus mengulanginya kembali. Dibalik itu semua, aku memiliki alasan mengapa aku sampai menjadi seperti ini.
Saat duduk di bangku SMP, aku adalah murid yang sangat disiplin dan pintar di SMP itu, bahkan diriku menjadi sorotan mata murid-murid di kelas ku.
Aku bahkan memiliki mimpi yang sangat tinggi pada saat itu, yaitu menjadi seorang astronot. Aku berfikir jika belajar itu tidaklah penting jadi aku hanya bermalas-malasan saja (ya karena aku sudah pintar) bermain game setiap saat, bermain HP, dan tidak mempedulikan tugas.
Hingga pada kelas tiga saat itu adalah jam istirahat, dimana para murid-murid pergi ke kantin untuk makan atau membeli makanannya, aku sudah membawa bekal ku dan siap memakannya, tiba-tiba ada yang datang menghampiriku dan berkata, "hei kamu mau membantuku? Aku membutuhkan bantuanmu segera!" Dia langsung menarik tanganku lalu mengajakku ke dalam WC laki-laki.
"Sekarang coba kamu menghadap ke depan pintu WC itu."
Aku pun menurutinya dengan rasa kebingungan yang menyelimutiku, lalu dia menendangku ke dalam WC, yang dimana tendangan itu membuat diriku terpental, aku berusaha berdiri, tapi dia dan gerombolannya datang menghampiri ku, mereka mulai menyiksa ku, dengan mencelupkan kepalaku kedalam bak air, dan menelanjangiku, lalu mencoret-coret tubuhku dengan spidol permanen.
(Aku tidak tahu apa yang mendasari mereka melakukan ini kepadaku).
Mereka pun mengambil foto dari ku lalu menyebarkannya di sekolah.
Keesokan harinya.
Aku masih bersikeras untuk bersekolah, aku datang ke sekolah dengan tatapan murid-murid yang sinis, aku pun berjalan dengan cepat menuju kelas lalu duduk di bangku dengan melipatkan kedua tangan ku lalu menutupi muka ku.
Saat pelajaran dimulai guru pun masuk kedalam kelas dengan hawa marah yang menyelimutinya, tiba-tiba dia langsung meneriaki ku dan berkata, "mana tugasmu! Sudah berminggu-minggu kamu belum mengumpulkan tugas! Saya tanya kepada kamu, kamu mau jadi apa?"
Aku pun menjawab.
"Astronot pak."
"Astronot? Kamu mau jadi astronot? Jangan mimpi kamu ya, orang seperti kamu tidak akan pernah bisa menjadi astronot, gak, bahkan kamu gak akan bisa menjadi apa-apa!"
Aku pun hanya bisa terdiam mendengarkan kata-kata pak guru tersebut dan mulai meneteskan air mata, murid-murid hanya bisa melihatku dan tertawa.
Hei, apakah kalian bekerja sama untuk menyiksaku?.
Dan untuk besoknya dan seterusnya aku tidak pernah datang ke sekolah dan mulai mengurung diri di kamar, kata-kata dari pak guru meneror ku setiap saat, dan perundungan mereka membuat rasa trauma di diriku.
Apa sebenarnya salahku? Aku hanya menghabiskan waktuku dengan bermain game, dan bermalas-malasan saja tapi kenapa kalian merundung ku?.
…. itu lah kisah masa lalu ku, kenapa aku sampai menjadi seperti ini.
*Angin malam sudah sangat dingin*
Huu, dingin sekali malam ini padahal, aku cuma ingin membeli perbekalan makanan ku di minimarket, kenapa malah bercerita panjang seperti ini.
Aku tak tahu harus melakukan apa, sudah 2 tahun ibu meninggal dan aku menggunakan uang wasiat nya untuk bertahan hidup, dan sekarang uang wasiatnya mulai menipis.
Aku harus mencari kerja, tapi apa yang harus kulakukan, jika saat diwawancarai tentang pengalaman ku? Masa iya om-om berumur 43 tahun pengalamannya cuma menonton anime 50 episode dalam sehari, mana mungkin!.
Lagipula aku memang sudah tidak punya masa depan, betul apa yang pak guru katakan.
…. Oya, bagaimana jika aku melamar kerja di minimarket yang akan kutuju? Lagi pula kerja di minimarket tidak banyak yang perlu diwawancarai.
Hah, tapi itu hanyalah semangat sementara yang dimana, aku akan melupakannya dan mulai bermalas-malasan lagi.
Aku sangat ingin memulai kehidupan sekali lagi dari nol, aku ingin menggapai mimpiku yang hancur, menjadi lebih baik, memiliki pasangan sehidup semati, dan meninggal dengan tenang, dan pemakaman ku dihadiri banyak orang.
Aku mau hidup yang seperti itu. Ya, apa daya aku harus menerima takdir ku.
Heh, apa-apaan mencari kerja dan berharap memulai kehidupan sekali lagi. berbicara dengan orang saja tidak bisa, sudah 27 tahun, aku tidak berbicara dengan orang selain ibuku dan mengurung diri.
Oh sudah sampai di minimarket.
*30 menit kemudian*
Telur, beras, minyak, garam, dan mie instan, ok semua sudah ku masukkan kedalam keranjang belanjaan.
"P-p-p-p-p-permisi, i-i-i-ini s-s-saja y-y-yang k-k-k-kubeli."
"Ya kami akan menghitungnya ya …. Ok total semua nya adalah 92 ribu ya."
"B-b-b-b-baik, i-i-i-i-ini u-u-u-u-uangnya."
"Ok, ini kembaliannya 8 ribu ya, senang bisa melayani anda."
"*-*-*-terima kasih."
Sial-sial kenapa aku begitu gugup berbicara.
…. Hah, gimana ini uang wasiat nya cuma bisa untuk beberapa hari lagi, gimana caranya aku bisa bertahan hidup?.
Semalaman ini aku cuma berbicara tentang takdir ku saja, dan tidak ada hal yang lain.
…. Kenapa aku seperti ini, aku ingin berubah tapi tidak bisa, aku benci diriku seperti ini.
Benar memulai kehidupan sekali lagi adalah jalannya, tapi itu hanyalah khayalan ku saja, akibat terlalu banyak menonton anime bergenre isekai.
Di perjalanan pulang, aku melewati gang untuk menuju arah rumah, dan aku mendengar suara gerombolan laki-laki yang mau melakukan sesuatu kepada perempuan yang ada di sana.
Sial, padahal aku cuma mau pulang dengan tenang kenapa malah ada gerombolan preman di situ, aku tidak mau mencari masalah dengan mereka.
"Neng jangan takut ...."
"Jangan bang, saya cuma mau pulang."
Apakah para gerombolan itu akan membuka paksa baju perempuan itu lalu melakukan adegan nyan nyan? Wah bakalan menarik.
…. Eh, kenapa aku berpikir seperti itu? Perempuan yang di sana dalam kesusahan, sebaiknya aku menolongnya.
(Menolongnya gimana! Aku saja tidak bisa berantem, dan bicaraku masih patah-patah, apa lagi badanku yang gemuk begini, gimana cara menolongnya!).
"... jadi jangan takut ya."
"Gak, gak mau, biarin saya ...."
Kruek.
Wah apakah itu suara baju yang disobek paksa.
(Apa yang kupikirkan, ini bukan waktunya untuk terangsang! aku harus segera menolong perempuan itu!).
Sial, selama aku menonton video dewasa aku paling benci dengan genre gang bang, dan ugly bastard.
Sial-sial-sial! Bahkan kaki ku gemetar, tidak mau bergerak sangking ketakutannya diriku.
"H-h-h-h-hentikan!!"
Apa yang ku katakan, kenapa aku sangat ingin menolong wanita itu?.
(Aku ke ingat semua perbuatanku selama hidup).
.... Oya, selama aku hidup, aku tidak pernah melakukan apapun, yang kulakukan hanyalah mengecewakan ibuku, dan membuatnya menangis, bahkan aku tidak pernah mengabulkan permintaannya sama sekali.
"Eeee?, siapa di sana!"
"H-h-h-h-hentikan, b-b-b-b-b-biarkan dia pergi!"
"Kau mau dia pergi? Heh, ya mana bisa lah oi!!"
Kenapa aku gemetar, t-t-tubuhku menggigil.
"*-*-*-t-t-tolong lepaskan dia!"
"Hei kalian tolong bawa orang gendut itu kemari."
"Kau mau dia lepas hah?"
"I-i-iya."
"Jika iya, biarkan kami memukul mu!"
Puk!.
Aaah sakitnya, rasanya seperti semua makanan yang ada di perutku keluar semuanya.
Puk! Puk! Puk!.
Aaakh.
Aku dengan pasrah nya dipukul …, saat aku melihat gadis tersebut, dia sudah tidak ada, syukurlah akhirnya selama hidup ku aku bisa menolong seseorang.
Aku pun terjatuh ke tanah, dengan rasa lemas dan sudah tidak peduli lagi dengan hidupku, aku mengatakan satu kata kepada preman tersebut, mungkin bisa membuatnya sangat marah.
"Ha-ha-hak ... tidak sakit sama sekali"
Preman tersebut langsung menoleh kepadaku, dengan emosi yang memuncak dia mengeluarkan pisau dari sakunya, lalu
Swish
Pisau tersebut menancap di perutku, aku belum mati, dia melihatku dan mengambil pisaunya kembali lalu pergi.
Mataku sudah mulai buram. Aku tahu ini akan menjadi akhir bagi ku, tapi di dalam benakku, aku berkata.
Syukurlah wanita itu selamat, walaupun selama 27 tahun aku mengurung diri, akhirnya aku melakukan sesuatu yang berguna bagi orang lain, dan menyelamatkan masa depannya, tidak seperti diriku yang hanya menghabiskan waktu selama 27 tahun, hanya untuk menonton anime dan mengurung diri dari dunia luar.
Mataku yang buram sudah sangat berat, mungkin inilah akhirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Ryoka2
Wah ini prolog nya ngefeel banget loh serius. Masuk favorit ❤️
2022-03-15
0
Ryoka2
What
2022-03-15
0
Ryoka2
Hai Thor, saya mampir
2022-03-15
0