"Selamat siang Pak Chan" ucap Shirena sambil mengetuk pintu.
"Selamat siang Shirena, tumben kamu datang telat ke kantor hari ini. Lupa bangun atau keenakan tidur atau banyak yang dipikirkan ya? Masalah kerjaan atau masalah pacar kamu?" tanya Pak Chan sambil melihat laptop yang ada didepannya.
Pak Chaniago adalah seorang Direktur perusahaan ditempat Shirena bekerja. Nama aslinya sih sebenarnya Rudi Chaniago, cuma biasa dipanggil Chaniago. Bisa dibilang dia juga adalah salah satu penggemar Shirena. Tapi terkadang merasa sok cool dan sok bijak tiap kali dihadapan Shirena. Dan Shirena sudah tau dan sudah memaklumi setiap tingkah lakunya.
"Iya nih pak, maaf saya datang telat. Ini saya mau kasih hasil laporan produksi bulan ini untuk presentasi kita siang nanti. Bapak bisa cek dulu kalau ada yang kurang bisa tanya saya lagi Pak" ucap Shirena.
"Oke akan saya cek, makasih ya. Letakkan saja disitu. Hasil foto dan laporan yang saya minta sudah kamu siapkan juga kan?" tanya Pak Chan.
"Oh sudah Pak, sudah semua kok" ucap Shirena
"Oke kamu bisa lanjutkan lagi kerjaan kamu" ucap Pak Chan sambil tersenyum ke Shirena.
"Iya baik Pak" ucap Shirena sambil bergegas pergi meninggalkan kantor Pak Chan.
Hari ini sama seperti hari-hari biasanya orang-orang dikantor yang selalu ia temui. Mulai dari bagian produksi hingga bagian penjualan pun harus ia temui. Ya begitulah pekerjaan Shirena, selalu detail dan bertanggung jawab atas pekerjaannya. Gaji besar tanggung jawab yang harus ia hadapi pun pasti besar juga. Tapi itu tidak membuatnya merasa lelah dalam menjalaninya. Itu makanya dia dijuluki "number one and the only".
Semua orang dikantor tau bahwa Shirena masih single dan belum menikah, dengan usia segitu itu adalah hal yang wajar bagi Shirena, tapi tidak untuk orang disekitarnya. Banyak yang mencoba mendekatinya tapi tak satu pun berhasil membuka hatinya untuk bisa menerima kehadiran seorang kekasih dalam hidupnya. Dia hanya menganggap semua lelaki dalam hidupnya adalah temannya sahabatnya. Dia merasa lebih nyaman seperti itu.
Seperti biasa setiap pagi Shirena selalu meminta dibuatkan a cup of coffee kepada salah satu staff OB dikantornya. Tapi karena kali ini dia terlambat datang ke kantor, kopi tetap harus ada di mejanya sebagai pelengkap.
"Pak seperti biasa ya untuk saya a cup of coffee" pinta Shirena sambil tersenyum kepada Pak Eko salah satu staff OB yang selalu membuatkan kopi untuk Shirena.
"Siap Bu, a cup of coffee buat Ibu segera meluncur" jawab Pak Eko.
*****
Tok tok tok ...
"Ya silahkan masuk"ucap Shirena.
"Bu, ini kopi nya"ucap Pak Eko
"Oh iya silahkan Pak, letak disini aja ya Pak. Terimakasih banyak loh ya Pak udah dibuatin padahal udah jam segini, habisnya Bapak tau sendiri kalau sehari aja saya tidak minum kopi, pahit mulut Saya Pak, hehe"ucap Shirena.
"Iya tidak apa-apa Bu, saya malah senang loh direpotkan sama Ibu" canda Pak Eko.
"Tapi tumben Ibu terlambat datang Bu, biasa Ibu selalu on time datang ke kantor, malahan Ibu datangnya sebelum Pak Chan datang" tanya Pak Eko.
"Iya nih Pak, biasalah lagi ada urusan sedikit" jawab Shirena.
"Oh yasudah Bu. Saya balik kerja lagi ya Bu. Lihat aja tuh Bu, mata Pak Chan sepertinya sudah mulai melirik ke kita. Takut saya, jantung saya dag dig dug" ucap Pak Eko.
"Wahh kalau itu mah udah biasa begitu Pak, udah gak heran saya. Tapi oke Pak, sekali lagi makasih ya kopinya" ucap Shirena.
"Sama-sama Bu, permisi ..." jawab Pak Eko sambil menutup pintu ruangan kerja Shirena.
Kringgg ...
Kringgg ...
Kringgg ...
Telepon berbunyi, dan Shirena sudah tau siapa yang menelponnya. Udah jadi rutinitas baru saja duduk menghela nafas sebentar, pasti telepon berbunyi. Siapa lagi kalau bukan Boss Direktur yang tampan dan baik hati itu, Pak Chan.
"Ya Pak Chan, ada yang bisa saya bantu?" tanya Shirena.
"Wah sepertinya kamu sudah hapal sekali dengan suara saya ya, tapi kamu malah lupa dengan jadwal meeting kita hari ini" kata Pak Chan.
Mendengar apa yang dikatakan Pak Chan, Shirena langsung terdiam dan bingung mau menjawab apa.
"Oh eh iya Pak, maaf Pak ini saya lagi siap-siap. Lagi nyiapin berkas-berkas untuk meeting kita kok" jawab Shirena kebingungan.
"Oke saya tunggu sekarang" jawab Pak Chan dengan ketus.
"Aduuh Shirena, kamu ini kenapa sih. Dulu paling rajin dan senang banget tiap kali ada meeting dikantor, paling senang meeting hasil pencapaian penjualan yang terus meningkat. Ini hari ini kenapa jadi berantakan semua. Pokoknya harus fokus fokus fokus. Ayoo Shirena, jangan jadi bodoh dong. Semangat dong. Bisa dong, yuk bisa yuk bisa" batin Shirena.
Shiren tersenyum di depan kaca sambil melihat apakah bedak dan lipstik masih menempel dengan sempurna diwajahnya. Terkadang itu membuat dirinya lebih percaya diri. Setelah itu dia menghela napas agar bisa lebih tenang dan rileks untuk beberapa saat.
Tokk
Tokkk
Tokkkk
"Kamu belum siap juga?" tanya Pak Chan.
"Eh udah Pak ini udah siap" jawab Shirena terbata-bata.
"Yaudah ayok kenapa kamu masih duduk disitu, saya nungguin kamu loh dari tadi" ucap Pak Chan dengan ketus.
"Iya Pak, siap Pak" sahut Shirena.
"Wah si boss ini ngajakin berantam nih kayaknya, ngegas terus dari tadi, belum makan obat penurun darah tinggi kali ya" pikir Shirena dalam hati.
****
Selama meeting berlangsung Shirena berulang kali menghela napas, mengingat kesalahan yang dia lakukan kali ini benar-benar kacau, pencapaian dan keberhasilan karirnya yang dia dapatkan sampai saat ini selalu membuat dirinya dan orang disekitarnya bangga dan selalu bahagia. Dia bisa dengan percaya diri dengan apa yang dia hasilkan adalah keahliannya. Tapi hari ini semua terasa kacau. Tapi yasudahlah, mungkin hanya hari ini. Yang sudah terjadi ya terjadilah, mungkin besok lebih baik lagi.
"Shirena Shirena Shirena" panggil Pak Chan berada dibelakang Shirena.
"Eh iya Pak, maaf" sahut Shirena.
"Kamu mau disini terus sampai kantor tutup ya?" tanya Pak Chan.
"Memangnya kenapa Pak? Bapak mau saya lembur ya? Ada kerjaan tambahan buat saya ya?" tanya Shirena kebingungan.
"Kamu gimana sih, lihat tuh udah gak ada orang lagi diruangan ini satupun. Hanya tinggal kita berdua, saya nunggui kamu loh" ucap Pak Chan.
"Haa? Nunggui saya. Maaf Pak, sekali lagi saya minta maaf" kata Shirena.
"Yaudah ayok!" ajak Pak Chan.
"Kemana Pak?" tanya Shirena dengan raut wajah bingung.
"Ya kita makan siang dong, masak kita mau ke kantor KUA. Memangnya kamu mau kita kesana? Udah cepat saya tunggu di depan" ucap Pak Chan dengan nada ketus.
"Eh iya sebentar Pak nanti saya menyusul" balas Shirena.
"OMG Shirena, ada apalagi ini. Wah wah fokus Shirena fokus" ucap Shirena dalam hati.
Dalam situasi seperti ini kenapa Pak Chan selalu saja mengeluarkan kata-kata yang membuat Shirena semakin berpikir bahwa memang kenyataannya Direktur yang selalu berada dihadapannya memang menyukainya, tapi terkadang malah sok cool tidak mengakuinya. Semua orang-orang juga udah tau bahwa Pak Chan begitu menyukai Shirena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
naumiiii🎈✨
Semangat ngetiknya
2022-12-07
1
RiRiSKA
oh pak chan kok gitu sih sama sherina
2022-11-20
1
Neunek Ulka
Pak chan seperti ingin aja Sherina ke KUA hehehe, Pak chan ada rasa seperti pada Sherina 😁, lanjut
2022-11-07
1