kasih judul sendiri

...💦 Happy reading 💦...

"hai nin, kami disni"

Wulan melambaikan tangan ke arah nina

tap

tap

tap

nina berlari, dan menjatuhkan diri disebelah wulan, menyandarkan kepala di bahu wulan.

" Kau kenapa" liza menatap dengan tatapan singa.

" Apa ada kaitannya dengan yongki?" ucap wulan sambil memeluk nina.

" Kenapa lagi?"

Novi yang baru datang membawa somay dan beberapa cemilan lainnya.

" Aku mengajak yongki break"

Dengan Santai nina berkata sambil meraih tusuk somay.

" APPAAAA ??? "

ketiga nya melolot, seakan bola mata nya akan keluar.

" Hei, kecilkan suaramu. tak perlu seheboh itu, kau kira ini kantin nenek moyangmu" keluh nina yang tak tahan dengan mulut ember sahabat nya.

lihatnya, mereka masih melototi ku. seakan akan ingin menggoreng ku dengan rempah rempah pilihan lalu memakan ku hidup hidup. Bolehkan jika ku congkel saja ?

" Secepat itu kau bertindak?"

" Apa kau sudah yakin dengan keputusanmu?"

" Apa kalian sudah berbicara dari hati ke hati " liza mengedipkan matanya berulang ulang.

Ah ingin ku remas remas muka nya

" Kalian ini bagaimana?, kemaren mendukung apapun keputusanku, sekarang, malah menghujat ku dengan pertanyaan yang membuatku pusing". omel nina sambil menatap ketiga sahabatnya.

" Bukan begitu, kami hanya ingin memastikan. Bahwa kau sudah benar benar yakin dengan keputusanmu" timbal wulan sambil memakan cemilan.

" Benar, kita semua tau, hubungan yang di break pasti akan berakhir, persentase hubungan tetep jalan setelah break mungkin 5%"

" Kau sok bijak liza" ucap novi, sambil merebut siomay yang akan di makan liza.

" Hei itu jatahku "

Jadilah aksi tarik menarik siomay liza VS Novi.

" Hei kau sudah memakan lebih dari jatah mu, dan ini jatahku"

novi yang masih berusaha mempertahankan miliknya.

" Oh tidak bisa, kau yang merebut jatahku tadi"

liza dengan menunjukan tusuk sisa siomay pada novi.

" Kau curang, kau pasti menukar nya kan. Mengaku saja"

" @ bla bla bla bla bla bla bla bla "

Mengoceh dari A-Z, nina dan wulan menutup wajah kesal, bagaimana tidak pertengkaran kedua sahabatnya ini sudH menarik perhatian siswa lain di kantin itu. Hingga ...

" Ayo wulan kita pergi "

Berjalan mengandeng tangan wulan.

" Hei tunggu kami "

Mau tak mau mereka menyudahi perdebatan dan menyusul mereka.

.........

........

.......

Diruang tunggu, ke empat keturunan dari kaum hawa itu menunggu giliran nama nya dipanggil, untuk pengambilan berkas. Yang akan di gunakan untuk melamar pekerjaan, atau melanjutkan pendidikan ke tingkat kuliah.

Drtt... drtt... drtt...

dahi nina mengkerut menatap layar ponsel dengan nama rimba. Tumben sekali dia telfon, gumam nina sambil mengeser tombol hijau.

" Assalamualaikum " suara diseberang sana. Suara yang dirindukan nina.

" Walaikumsalam, hei apa kabar, bagaimana kelulusamu"

Tak bisa dipungkiri, suara nya mampu merubah mood nina yg tadinya kucel seperti baju tak di setrika, secara ajaib menjadi licin glowing kayak efek kamera dimuka.

" Tentu saja aku lulus, dan aku dapat beasiswa untuk kuliah di fakultas XXXX"

" Wah, jadi karna ini kau menelfonku ha ?"

Nina emasang wajah cemberut, walau rimba tidak melihatnya. Ya setidaknya, itulah kira2 ekspresi nya saat ini.

" Aku merindukanmu "

blush

Mukanya kebakar, tolong air, air.

" halo ?, halo "

" Eh, iya maaf hehe "

nina menggaruk kening yang sebenarnya tidak gatal.

" Eh rim, besok aku ke bali "

Hening

Tidak ada jawapan, nina pun melihat ponselnya memastikan apa telfon nya terputus atau tidak.

" Halo? rim ?"

" Ah iya maaf, emm bisakah kita bertemu sebelum kau berangkat ?"

" Tentu, datanglah pukul 7. em rim, sudah dulu ya, sepertinya akan sampai giliranku mengambil berkas"

" baiklah, kalau begitu aku matikan telfon nya, bye. Assalamualaikum"

" Walaikumsalam ".

" Siapa ?" penyakit kepo liza kambuh.

" Pasti rimba " timpal novi.

" Kok tau ?" wulan tertular penyakit kepo liza.

" Ya, siapa lagi yang bisa mengubah mood nina yang tadinya kek nenek lampir jadi nenek garong " kekeh novi sambil melihat nina yg melototi nya.

" Hei kau pikir aku nenek lampir apa ?"

" Ya ya, kau memang nenek lampir kalau sedang kesal " liza ikut tertawa.

" Sudah lah, ayo kita kesana. sepertinya giliran kelas kita " ucap wulan sambil berlalu meninggalkan ketiga temannya.

" Hei, bagaimana kalau wulan melaporkan nya pada yongki " bisik novi.

" Biarkan saja, toh aku dan rimba hanya teman".

" Tapi mesra.. " ejek liza ditelinga nina. kemudian berlari dengan kecepatan jet.

" Hei awas kau.. " mengejar liza

...****************...

...****************...

...****************...

...Terima Kasih sudah mampir...

...jangan lupa like...

...komen...

...vote...

...kritik dan masukannya...

...☺️☺️...

Episodes
1 kelulusan
2 tamu tak terduga
3 keputusan
4 kasih judul sendiri
5 Berkemas
6 Mengantar novi
7 Masih seperti dulu
8 Bertengkar
9 Bertengkar 2
10 Sampai jumpa lagi
11 Suasana Baru
12 Makam nenek
13 Terkuak
14 Keputusan
15 Kembali ke kota kelahiran
16 Belanja
17 Rencana
18 Memanjakan diri
19 Menemukan 01
20 Menemukan 02
21 Rencana bertemu
22 Bertemu
23 Hal tidak terduga 01
24 Hal tidak terduga 02
25 Rumah sakit
26 Duka
27 Lamaran
28 Pernikahan
29 perjalanan baru di mulai
30 Pamit
31 Hari pertama
32 Testpack
33 ketidaknyamanan
34 Mulai berubah
35 Tinggal dirumah mertua
36 Melahirkan
37 Pertengkaran
38 Ujian pernikahan
39 Menyalahkan
40 Semakin memburuk
41 Berpisah
42 Bertengkar lagi
43 Perubahan sikap
44 Menyusul
45 Pengumuman !!!!!
46 Cerita dilanjutkan
47 Menangis
48 Teman Senasib
49 ISTIGHOSAH
50 Salahku apa?
51 Kabar kepulangan ibu
52 Bersiap Menjemput Ibu
53 Orang Baru
54 Berteman dengan orang baru
55 Merasa tersisih
56 Kembali
57 Semakin keruh
58 Tidak tahu lagi
59 Hanya Gertakan
60 Kembali Terluka
61 Mencoba berdamai dengan diri
62 Semoga Saja Tidak
63 Harus aku bahagia?
64 Memutuskan
65 Gilang setuju
66 Ijin Menjual
67 Nasib menumpang
68 Menyiapkan Mental
69 Menuju Klinik.
70 Welcome my baby
71 Apa ini baby blues?
72 Aku ibu yang jahat
73 Ibu yang buruk.
74 Maafkan Ibu nak
75 Aku harus bagaimana?
76 Seandainya Waktu Dapat diputar (Flashback Nina)
77 Flashback Gilang (POV Gilang)
78 Waktu Santai Yang berantakan
79 Kebahagiaan Kecil
80 Mematahkan semangat
81 Part sedikit
82 Salah Siapa?
83 Nasib orang miskin
84 Nasib yang hampir sama.
85 Jalan jalan
86 Harus apa?
87 Masa Kecil Nina (MKKB)
88 Hanya bisa terdiam
89 Hari melelahkan
90 Flashback lagi
91 Apa yang harus dilakukan
92 Semangat untuk diriku
93 Tidak terlalu berharap
94 Ingin juga
95 Lelah
96 Promo novel baru
97 novel baru
98 New novel
99 Yang belum kepo...
Episodes

Updated 99 Episodes

1
kelulusan
2
tamu tak terduga
3
keputusan
4
kasih judul sendiri
5
Berkemas
6
Mengantar novi
7
Masih seperti dulu
8
Bertengkar
9
Bertengkar 2
10
Sampai jumpa lagi
11
Suasana Baru
12
Makam nenek
13
Terkuak
14
Keputusan
15
Kembali ke kota kelahiran
16
Belanja
17
Rencana
18
Memanjakan diri
19
Menemukan 01
20
Menemukan 02
21
Rencana bertemu
22
Bertemu
23
Hal tidak terduga 01
24
Hal tidak terduga 02
25
Rumah sakit
26
Duka
27
Lamaran
28
Pernikahan
29
perjalanan baru di mulai
30
Pamit
31
Hari pertama
32
Testpack
33
ketidaknyamanan
34
Mulai berubah
35
Tinggal dirumah mertua
36
Melahirkan
37
Pertengkaran
38
Ujian pernikahan
39
Menyalahkan
40
Semakin memburuk
41
Berpisah
42
Bertengkar lagi
43
Perubahan sikap
44
Menyusul
45
Pengumuman !!!!!
46
Cerita dilanjutkan
47
Menangis
48
Teman Senasib
49
ISTIGHOSAH
50
Salahku apa?
51
Kabar kepulangan ibu
52
Bersiap Menjemput Ibu
53
Orang Baru
54
Berteman dengan orang baru
55
Merasa tersisih
56
Kembali
57
Semakin keruh
58
Tidak tahu lagi
59
Hanya Gertakan
60
Kembali Terluka
61
Mencoba berdamai dengan diri
62
Semoga Saja Tidak
63
Harus aku bahagia?
64
Memutuskan
65
Gilang setuju
66
Ijin Menjual
67
Nasib menumpang
68
Menyiapkan Mental
69
Menuju Klinik.
70
Welcome my baby
71
Apa ini baby blues?
72
Aku ibu yang jahat
73
Ibu yang buruk.
74
Maafkan Ibu nak
75
Aku harus bagaimana?
76
Seandainya Waktu Dapat diputar (Flashback Nina)
77
Flashback Gilang (POV Gilang)
78
Waktu Santai Yang berantakan
79
Kebahagiaan Kecil
80
Mematahkan semangat
81
Part sedikit
82
Salah Siapa?
83
Nasib orang miskin
84
Nasib yang hampir sama.
85
Jalan jalan
86
Harus apa?
87
Masa Kecil Nina (MKKB)
88
Hanya bisa terdiam
89
Hari melelahkan
90
Flashback lagi
91
Apa yang harus dilakukan
92
Semangat untuk diriku
93
Tidak terlalu berharap
94
Ingin juga
95
Lelah
96
Promo novel baru
97
novel baru
98
New novel
99
Yang belum kepo...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!