...💦happy reading 💦...
Drttt.. drtt... Drtt...
Dengan mata tertutup nina mengangkat telfon.
"Ya hallo"
" Kapan kau akan berangkat? Biar paman pesankan".
" Lusa paman, besok nina masih harus mengambil surat di sekolah."
" Baiklah, segera kabari paman jika sudah selesai"
Tut. Sambungan telpon di matikan.
Ceklek..
bude masuk dan menyuruh nina mandi, karena hari sudah mulai gelap.
...----------------...
Keesokan harinya
"Assalamualaikum "
"Walaikumsalam"
Bude berteriak dari dapur.
"Siapa bude?"
Nina yang membantu bude di dapur pun penasaran siapa yang bertamu sepagi ini.
"Coba kau lihat" ucap bude yang masih berkutat di penggorengan.
Nina berjalan dan membuka pintu.
"Yongki ?"
"Hai, kau belum siap?, Bukankah hari ini harus ke sekolah"
Yongki menerobos masuk dan duduk di kursi.
"Darimana kau tau?, Ah pasti wulan"
Nina yang masih berdiri dipintu kemudian ikut duduk disebelah yongki.
"Siapa yang datang nduk"
Teriak bude dari dapur.
"Emm yongki bude"
"Kalau begitu ajak dia sarapan, bude sudah selesai "
Nina dan yongki berjalan ke dapur, dilihatnya hidangan sudah tertata di meja.
"Maaf ya nak, hanya ini yang ada" ucap bude yang meletakan piring didepan yongki.
"Ini sudah lebih dari cukup bude, maaf yongki merepotkan bude"
"Sudah sudah ayo kita makan bersama"
Hening
Hanya dentingan sendok yang berbunyi.
"Bude, hari ini nina akan ke sekolah mengambil beberapa berkas. Lusa akan berangkat ke bali. Kebetulan paman sudah memesankan travel"
nina bersuara setelah makanan dipiringnya sudah habis.
"Sudah sudah, biar bude yang bereskan, kalian berangkat saja" ucap bude saat nina akan membereskan piring sarapan mereka.
"Tidak apa bude, ini masih terlalu pagi dan jadwal pengambilan berkas si... Aww "
Nina melotot ke arah yongki karena berani menginjak kaki nya.
Yongki pun memberi kode supaya berangkat sekarang.
Nina hanya bisa menghela nafas.
"Kau tunggulah didepan, aku akan bersiap-siap "
Yongki pun menunggu didepan, tak lupa dia lebih dulu berpamitan kepada bude.
Beberapa saat kemudian.
"Kita mau kemana ? Ini masih pukul 08.00, pengambilan berkas dimulai pukul 10.00"
Nina langsung duduk dibelakang jok motor yongki.
Tanpa menjawap yongki langsung melajukan sepeda motornya, hingga mereka berhenti di sebuah taman di pusat kota.
"Ayo kita duduk disana dulu sambil makan cilok"
Yongki menggandeng tangan nina menuju tempat duduk dipinggiran taman, lebih tepat nya di depan penjual cilok.
"Mang cilok 2, seperti biasa"
"Siap"
Semangat penjual cilok, karena tau yongki dan nina adalah pelanggan setia nya.
"Apa kau masih marah soal aku yang belum bisa melamarmu"
Nina tersentak dan melirik sekilas ke arah yongki kemudian membuang pandangan ke arah lain.
"Tidak, biasa saja "
"Tapi sikapmu berubah, biasanya kau paling cerewet. Lihatlah, kau bahkan tak lagi mengirimi ku pesan"
Yongki menunjukan ponsel nya kepada nina
"Aku hanya rindu nenekku, kau tau sejak nenek ku meninggal rasanya aku ingin cepat2 ke kalimantan. Aku ingin berkunjung ke makam nya, karena saat terakhir aku tidak ada di sisi nya."
"Setidaknya kau balas pesanku "
Yongki masih berusaha mencairkan suasana beku diantara mereka.
Bagi nya nina sudah berubah dingin, cuek dan jadi sedikit pendiam sejak kejadian dia yang menolak melamar nina.
"Aku sibuk mengemas barangku, tidak sempat membalas pesanmu"
"Tapi kau selalu membalas pesan dari wulan"
"Kalau kau mengajakku kesini hanya ingin mengajak berdebat, lebih baik antarkan aku pulang"
Nina yang hendak berdiri dan pergi, terhenti karena tangannya di cekal oleh yongki.
"Duduklah, maaf kan aku"
Hening
Kedua nya sama sama terdiam dengan pemikiran masih2.
"Aku ingin break "
"Uhuk uhuk ... ,"
Yongki langsung menyambar botol air.
"Apa maksud mu?, Break ? Break apa ?"
" Aku ingin break dari hubungan ini"
"Kenapa ? Apa hanya karena aku tidak mau melamarmu? Jangan egois nina, kau tidak tau bagaimana terpuruknya aku dan malu nya aku pada orangtua ku, aku berkali2 gagal masuk tentara. Coba lah pahami diriku, mengertilah posisiku?"
Yongki berusaha meredam emosi nya.
"Hem!. Mengerti posisi mu?, Lalu bagaimana jika aku meminta mu mengerti posisiku ? Aku yang setiap malam selalu diberondong pertanyaan dan omongan tetangga tentang betapa j*lang nya aku, yang selalu pulang malam saat bersama mu, hingga mereka menanyakan berapa tarifku sekali kencan ?!! "
Teriak nina yang sudah tidak bisa menahan emosi nya.
"Sekeras apapun aku berusaha bahwa hubunganku tidak sampai membuatku menjadi j*lang tetap saja mereka tidak percaya " imbuh nina masih dengan nada kesal.
Bisakah aku mengakhirinya sekarang. aku sudah lelah. Batin ida.
Drttt drrtt drttt...
"Ya, nov ada apa?"
"------"
"Hmm, baiklah aku akan datang"
Meletakan ponselnya kembali kedalam ransel.
"Siapa?" Tanya yongki memecah keheningan.
" Novi, antarkan aku ke sekolah, pengambilan berkas sebentar lagi dimulai. "
Nina berdiri dan meninggalkan yongki yang masih duduk dengan tatapan sulit diartikan.
Dengan langkah gontai yongki menuju sepeda.
Mau tak mau dia pun melajukan motor nya menuju sekolah nina.
..
.
"Apa kau serius ingin break "
Tangan yongki mencekal lengan nina, saat nina baru saja turun dari sepeda.
" Ya "
"Apa tidak ada pilihan lain? " menatap dengan puppy eyes.
" Break atau putus ".
Menjawap tanpa melihat tatapan yongki, ida tidak mau keteguhan nya luntur dengan tatapan itu.
Duar
Serasa di hujani batu api, mungkin itu yang dirasakan yongki.
"Nina aku mohon"
"Maafkan aku yongki, tapi ini keputusanmu. Seperti nya Kita butuh waktu sendiri untuk saling instropeksi diri"
"Tapi setiap pasangan yang break selalu berakhir putus"
Memang itu yang aku inginkan. Batin ida.
" Kau jalani saja dulu kehidupanmu, berjuanglah untuk bisa masuk tentara, dan aku akan berjuang menata hidupku yang berantakan"
Nina masuk ke dalam halaman sekolah tanpa menoleh lagi ke belakang.
...----------------...
...----------------...
...jangan lupa...
...like...
...komen...
...vote...
...kritik dan saran nya akan sangat bermanfaat bagiku ☺️☺️☺️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Veilmate
sebenarnya nama nya Nina atau ida sih thor
2022-05-01
1