Tiga

Aku titipkan dia

Lanjutkan perjuanganku 'tuknya

Bahagiakan dia, kau sayangi dia

Seperti ku menyayanginya

'Kan kuikhlaskan dia

Tak pantas ku bersanding dengannya

'Kan kuterima dengan lapang dada

Aku bukan jodohnya

(Bukan jodohnya, Tri suaka)

\=\=\=\=

Senyuman penuh dengan ke ikhlasan terpancar di wajah Syifa. Keberadaan mamanya membuatnya semakin kuat menyaksikan pemandangan yang tidak pernah dia bayangkan.

"Tidak semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan! Dari sini kau harus belajar ... ada kalanya hal yang sudah matang kita rancang akan gagal begitu saja jika sang pemilik kuasa tidak mengizinkannya!" nasehat Juna sebelum mereka berangkat ke pernikahan pagi tadi.

"Inilah hidup yang sebenarnya, Fa. Sejak kau di lahirkan kedunia ini, semua apa yang Syifa inginkan selalu Syifa dapatkan. Apa yang sudah kau targetkan sama sekali tidak pernah meleset. Kali ini Allah mengujimu, untuk menandakan bahwa kau memang benar-benar hambanya, Jika semuanya sempurna bisa saja kau akan menjadi kufur!" laki-laki yang rambutnya hampir memutih seluruhnya itu pun ikut memberikan semangat kepada anaknya.

"Terimakasih sudah menjadi penguat Syifa, Pa ... Ma." peluk gadis itu pula.

**

Kedua alis mata wanita yang menjadi pusat perhatian seluruh orang yang hadir itu mengkerut seperti mengingat dengan keras. Sosok gadis yang ada di hadapannya kali ini tidak asing baginya.

"Selamat ya, Semoga kalian menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah. Titip Fauzi! dia sahabat saya ... banyakin sabar juga ya." ucap gadis itu dengan senyum manis yang terpasang di wajah manisnya.

"Aamiin, Terimakasih. Ini bu dokter kan?!" Yoli menebak tanpa ragu, tangan mereka masih saling menjabat

"Iya! ternyata ibu guru masih ingat saya ...." balas Syifa ramah.

"Ya Allah, Dok. Sempit sekali dunia ini! kita harus ngobrol nih." Yoli yang memang humble rasanya ingin terus bertukar cerita dengan perempuan yang pernah beberapa kali bertemu dengannya dulu.

"Fa ... masih banyak yang antri di belakang!" Juna menepuk bahu Syifa

"Oh, iya ... Ma."

"Kapan waktu kita sambung lagi ya, Mba. Saya juga harus pulang!"

"Semoga secepatnya bisa ketemu lagi ya, Dok!" Yoli memeluk Syifa erat

Sepasang mata memandang keduanya dengan ekspresi yang tidak bisa di tebak.

Sebelum turun dari pelaminan Syifa melihat sekali ke belakang, kedua mata mereka bertemu. Syifa menyunggingkan senyum kepada Fauzi dan meletakkan kedua jari telunjuk dan jempolnya di bibirnya.

"Aku akan tetap mencintaimu! my princes ...." ucap Fauzi dalam hati

\=\=\=\=

Beberapa bulan berlalu, Syifa kembali ke rutinitasnya semula. Kegalauannya mulai menghilang karena di sibukkan oleh keadaan. Gadis itu kini sudah berada di sebuah negara yang sama dengan tempat presiden Indonesia belajar, Jerman.

"Entschuldigen Sie bitte. Darf ich hier sitzen ...." Karena suasana kantin begitu ramai, Syifa memberanikan diri untuk menyapa seorang laki-laki berperawakan tinggi yang duduk sendiri di sebuah meja bulat.

"Oh, Silahkan ... Silahkan!" jawab laki-laki itu. Matanya hanya sekilas memandang Syifa, sesaat kemudian beliau kembali sibuk dengan gedgetnya.

"Oh, anda orang Indonesia juga! Saya Syifa ...." Gadis itu mengulurkan tangannya.

"Iya, Saya orang Indonesia juga. Orang tua saya dari Sumatera Utara. Semoga betah dan lancar kuliahnya disini dan pulang membawa prestasi, menjadi dokter spesialis kandungan yang berkualitas. Saya duluan ya, Fa. Assalamu'alaikum!" Laki-laki itu menangkupkan kedua belah tangannya sambil tersenyum kemudian berdiri meninggalkan Syifa sendiri.

"Oh ... iya, Oke. Aamiin." jawab Syifa malu dan menangkupkan kedua tangannya juga

"Namanya siapa! kok tau aku ambil spesialis kandungan!! ah ... sudah lah. Makan, Fa ... makan!" Syifa berbicara sendiri, lalu melahap makanan yang ada di hadapannya karena perutnya sudah benar-benar ingin di isi.

"Excuse me, may I sit here?"

"Hm ... please." Syifa mempersilahkan wanita berambut coklat itu untuk duduk.

"Anastasia!" wanita itu menyebut namanya, dan mengulurkan tangan.

"Oh, Iam Syifa from Indonesia" balas Syifa pula

Sejak pertemuan itu, Syifa menambah daftar temannya. Anastasia adalah gadis periang dan selalu mempunyai semangat yang kuat untuk menggapai cita-cita, jadi mereka gampang akrab karena satu server di tambah lagi kosan mereka juga berdekatan.

\=\=\=\=

"Berapa kali sehari kau shalat? bukankah saat pergi kuliah tadi kau juga sudah shalat!" tanya Anastasia begitu melihat Syifa sudah berdiri dan melipat sajadahnya

"Lima kali! itu shalat yang wajib kami kerjakan selaku ummat muslim, masih ada shalat-shalat sunnah lainnya." terang Syifa

"Wajib itu, sesuatu yang harus di kerjakan! tidak boleh sekalipun di tinggalkan! Kalau di tinggalkan kita akan mendapatkan dosa, dan dosa itu adalah penghalang untuk kita masuk ke syurganya Allah!" Syifa menjelaskan tanpa di minta, gadis itu mengerti kerutan alis dari pemilik wajah cantik gadis asal Rusia tersebut.

"Sedangkan Sunnah itu, suatu perkara yang jika di lakukan kita akan mendapatkan pahala tapi jika tidak kita juga tidak berdosa." jelas Syifa lagi, Anastasia melipat tangannya di dada dan kepalanya manggut-manggut dan bibirnya membentuk huruf O.

"Apa hari ini kau jadi menemui profesor?" tanya Syifa

"Ya, aku akan menemuinya. Tapi aku sedang menunggu temanku. Kami akan menemui profesor bersama!"

"Oh, Oke! semoga semuanya lancar ya. Apa teman yang kau tunggu itu pacarmu?" cecar Syifa, gadis itu melihat gelagat tak biasa dari Anastasia. Sejak tadi gadis yang akrab dengannya beberapa bulan terakhir ini tidak berhenti memandang telpon genggamnya.

"Hm ... aku harap begitu! tapi itu pasti tidak mungkin!" Senyum Anastasia mengembang.

"Jangankan menjadi pacarku! menatapku saja dia tidak pernah!"

"Dia laki-laki yang satu iman denganmu. Mungkin dalam keyakinan kalian bersentuhan, atau hanya sekedar memandang saja sudah dosa ya! Dia seperti itu, Fa. Selama kami berteman berjabat tangan saja tidak pernah sama sekali. Dia benar-benar menjaga dirinya!" Syifa teringat laki-laki yang di temuinya di kantin waktu itu.

"Temanmu itu laki-laki kan?"

"Kau pikir aku penyuka sesama jenis?"

"Haha, aku hanya memastikan!"

" Tentu saja dia laki-laki, namanya Hafidz. Dari Indonesia, sama sepertimu!"

"Kalian sudah lama kenal?"

"Dia juga temanku saat kuliah kedokteran dulu!"

"Oo, i See. Apa kau begitu mencintainya sehingga kau rela mengikutinya sampai kemari, Natasia?"

"Aku tidak seperti itu! aku lebih baik jomblo dari pada harus menunggu si muka datar itu mau menjadi pacarku!" Anastasia melempar Syifa dengan bantal. Mereka berdua memang sedang berada di kosan Syifa

"Iyah, bule! segala tau kata Jomblo!"

"Karena kau selalu mengatakan itu! ya sudah aku pergi dulu! belajar yang benar! supaya cepat selesai kuliahnya!!" ucap Anastasia menyampirkan tasnya

"Siaaap, Kakak! aku akan menyusul kalian secepat mungkin!" jawab gadis itu, Syifa dan Anastasia memang sama-sama mengambil spesialis tapi beda angkatan.

Syifa kini tinggal sendiri di kamar kosnya yang tidak terlalu luas. Ada tanda merah di atas logo amplop di layar laptopnya. Gadis itu segera membukanya

"Hm ... sampai kapan kau terus mau tau apa yang sedang aku lakukan! bagaimana kau bisa menerima istrimu kalau kau seperti ini terus! dasar!" umpat gadis itu setelah membuka emailnya

.

.

.

.

Ada yang suka sama cerita ini? cuung!!! jempolnya tinggalin di sini yak 😁🙏

Terpopuler

Comments

Hulapao

Hulapao

halo kak aku bacanya nyicil yaaa
jangan lupa mampir di karya terbaruku 'Save You'
thankyou ❤

2022-09-28

0

gegechan (ig:@aboutgege_)

gegechan (ig:@aboutgege_)

untung Syifa dan keluarganya orang yang bijak yang bisa belajar menerima keadaan... huftt berat memang

2022-09-23

1

Ami💞4hy🥀

Ami💞4hy🥀

Syifa anaknya Juna ya,,tp siapa ya suami Juna🤔aku lupaaaaa

2022-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 04
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua belas
13 Tiga belas
14 Empat belas
15 Lima belas
16 Enam belas
17 Tujuh belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua puluh satu
22 Dua puluh Dua
23 Dua puluh Tiga
24 Dua puluh Empat
25 Dua puluh Lima
26 Dua puluh Enam
27 Dua puluh Tujuh
28 Dua puluh Delapan
29 Dua puluh Sembilan
30 Tiga puluh
31 Tiga puluh Satu
32 Tiga puluh Dua
33 Tiga puluh Tiga
34 Tiga puluh Empat
35 Tiga puluh Lima
36 Tiga puluh Enam
37 Tiga puluh Tujuh
38 Tiga puluh Delapan
39 Tiga puluh Sembilan
40 Empat puluh
41 Empat puluh satu
42 Empat puluh Dua
43 Empat puluh Tiga
44 Empat puluh Empat
45 Empat puluh Lima
46 Empat puluh Enam
47 Empat puluh Tujuh
48 Empat puluh Delapan
49 Empat puluh Sembilan
50 Lima puluh
51 Lima puluh Satu
52 Lima puluh Dua
53 Lima puluh Tiga
54 Lima puluh Empat
55 Lima puluh Lima
56 Lima puluh Enam
57 Lima puluh Tujuh
58 Lima puluh Delapan
59 Lima puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Satu
62 Enam Dua
63 Enam Tiga
64 Enam Empat
65 Enam Lima
66 Enam Enam
67 Enam Tujuh
68 Enam Lapan
69 Enam Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Satu
72 Tujuh Dua
73 Tujuh Tiga
74 Tujuh Empat
75 Tujuh Lima
76 Tujuh Enam
77 Tujuh Tujuh
78 Tujuh Delapan
79 Tujuh Sembilan
80 Lapan Puluh
81 Lapan Satu
82 Lapan Dua
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
04
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua belas
13
Tiga belas
14
Empat belas
15
Lima belas
16
Enam belas
17
Tujuh belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua puluh satu
22
Dua puluh Dua
23
Dua puluh Tiga
24
Dua puluh Empat
25
Dua puluh Lima
26
Dua puluh Enam
27
Dua puluh Tujuh
28
Dua puluh Delapan
29
Dua puluh Sembilan
30
Tiga puluh
31
Tiga puluh Satu
32
Tiga puluh Dua
33
Tiga puluh Tiga
34
Tiga puluh Empat
35
Tiga puluh Lima
36
Tiga puluh Enam
37
Tiga puluh Tujuh
38
Tiga puluh Delapan
39
Tiga puluh Sembilan
40
Empat puluh
41
Empat puluh satu
42
Empat puluh Dua
43
Empat puluh Tiga
44
Empat puluh Empat
45
Empat puluh Lima
46
Empat puluh Enam
47
Empat puluh Tujuh
48
Empat puluh Delapan
49
Empat puluh Sembilan
50
Lima puluh
51
Lima puluh Satu
52
Lima puluh Dua
53
Lima puluh Tiga
54
Lima puluh Empat
55
Lima puluh Lima
56
Lima puluh Enam
57
Lima puluh Tujuh
58
Lima puluh Delapan
59
Lima puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Satu
62
Enam Dua
63
Enam Tiga
64
Enam Empat
65
Enam Lima
66
Enam Enam
67
Enam Tujuh
68
Enam Lapan
69
Enam Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Satu
72
Tujuh Dua
73
Tujuh Tiga
74
Tujuh Empat
75
Tujuh Lima
76
Tujuh Enam
77
Tujuh Tujuh
78
Tujuh Delapan
79
Tujuh Sembilan
80
Lapan Puluh
81
Lapan Satu
82
Lapan Dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!