Lima

"Pa!! Syifa tidak akan menolak kalau papa mau menjodohkan, Syifa."

"Iya, Pa. Jodohin Fa saja ya, Pa." rengek gadis itu dari telepon yang menyambungkan jarak antara Jerman dan Indonesia

"Jangan mengada-ada!"

"Fa serius, Papa."

"Dasar gadis aneh! hampir semua orang pasti bilang ini kan bukan lagi zaman Siti Nurbaya! sudah zaman modern!

Kenapa kau yang anak zaman now mau kembali ke masa lampau!"

"Ah! itu kan kata mereka. Dari dulu Fa tidak sependapat dengan hal itu. Kalau mau di jodohkan ya jodohkan saja, anak kan hak orang tuanya, orang tua juga pasti tidak mungkin menjerumuskan anaknya kan! nggak mungkin papa memilihkan Syifa jodoh yang salah!"

"Ck! anak ini! jangan pernah kau bicarakan masalah ini kalau papa telepon! apalagi ada mama mu! hm ... bisa-bisa permintaanmu langsung terkabul!"

"Apa???! bagus dong kalau begitu, Pa."

"Jangan aneh-aneh! cari sendiri sana! Percuma sudah sampai ke ujung belahan dunia, tapi akhirnya malah di jodohkan."

"Syifa sampai ke ujung dunia ini bukan untuk cari jodoh, Papa! Fa belajar!"

"Hm ... iya, Iya. Sudah dulu teleponnya Papa mau pulang, kau juga sedang bekerja kan?"

"Iya, Pa. Sebentar lagi mau kunjungan."

"Jaga diri mu baik-baik! Jangan lagi respon email atau apapun dari Fauzi, lupakan dia dengan benar dan segeralah selesaikan pendidikan mu dan pulang!"

"Siap, Pa. Insya Allah. Jangan berhenti berdoa untuk Fa, Papa. Syifa sayang papa." kata terakhir yang diucapkan Syifa setelah melalui percakapan panjang. Meski terpisah jarak antar benua, tapi serasa dekat karena setiap hari berbicara.

\=\=\=\=

"Minta di jodohkan? hm ... ada-ada saja anak itu!" Laki-laki tua berkacamata menggelengkan kepala dan mengulum senyum. Jas yang selalu ia pakai dengan bangga ia gantungkan di tempatnya. Laki-laki itu pun melangkah meninggalkan tempat kerjanya.

Beberapa saat berlalu, gerbang rumah besar sudag terbuka lebar, Adzka memasukkan mobilnya.

"Kenapa terlambat pulangnya?" wanita langsing berhijab menyambutnya dengan senyum mengembang.

"Akmal barusan telpon, katanya dia akan pulang minggu ini!"

"Oh, Alhamdulillah. Akhirnya dia ingat jalan pulang!"

"Mas ini!" Juna cemberut, tas kerja suaminya kini sudah berpindah tangan kepadanya.

"Jelek ah!"

"Kan memang sudah jelek! sudah keriput!"

"Iya bener! tapi sayang kita belum punya cucu ya!"

"Hm ... coba saja Syifa mau di jodohkan! mungkin sekarang cucu kita sudah banyak!"

"Ah ... jangan memaksakan kehendak kepada anak! biarkan dia menemukan cintanya sendiri!"

"Tapi kan kita sudah tau keluarga mereka seperti apa, Mas. Aku sama sekali tidak ragu. Insya Allah Syifa akan bahagia, mereka juga satu profesi, pasti lebih cepat memahami satu sama lain!"

"Ah, sudah lah. Jangan membahas hal itu terus! Syifa sedang belajar sekarang! masih ada beberapa tahun lagi untuknya menyelesaikan pendidikan. Lebih baik jangan mengganggunya dengan hal itu!

Lagi pula, tawaran itu bukannya sudah lewat beberapa tahun kan?"

"Hm ... iya sih. Tapi sampai sekarang anaknya masih belum menikah juga loh, Mas. Mungkin benar-benar menunggu berjodoh dengan anak kita!"

"Kita lihat saja nanti! Allah akan mempersatukan anak kita dengan jodohnya dengan cara-Nya. Sudah ah! Mas mandi dulu, belum shalat!"

"Loh, tadi kemana saja? nggak mampir ke masjid? Mas pulang terlambat memangnya kemana? sampai lewat shalat Ashar!" Perempuan paruh baya itu terus mencecar suaminya dengan pertanyaan

"Mas keluyuran kemana? sama siapa?!" tanya perempuan itu semakin curiga

"Ya Allah, Sayang! Mas dari rumah sakit! kalau tidak percaya telpon rumah sakit! minta security bawa rekap Cctv! Mas keluar rumah sakit jam berapa biar puas!" jawab laki-laki yang tampak benar-benar sangat sabar itu

"Awas ya kalau macam-macam!" ancam Juna pula. Adzka hanya menggeleng sambil berjalan menuju kamarnya

"Hm ... dasar laki-laki! paling tidak sisakan lah beberapa ribu kata untuk istrimu ini! Jangan buat aku berasumsi sendiri! Dokter Aisyah! hape mana hape ...." Juna mencari benda pintar miliknya, beberapa tahun terakhir ini perempuan yang sudah memiliki dua anak yang sudah dewasa itu selalu mengikuti dan belajar dengan youtuber sekaligus dokter Aisyah Dahlan.

\=\=\=\=

"Selamat pagi!"

"Hm ... pagi! cepat sekali kau bangun."

"Aku bahkan belum tidur, Natasha!"

"Apa aku tidur mendengkur? atau aku memonopoli kasurmu?" gadis asal Rusia itu langsung bangun dari tidurnya, Anastasha memang selalu menginap di kosan Syifa.

"Sama sekali tidak. Aku hanya sedang banyak pikiran."

"Fauzi?" tebak gadis itu di susul anggukan sahabatnya

"Kenapa kau masih memikirkannya?"

"Aku tidak memikirkannya, tapi justru semakin aku melupakan setiap malam aku bermimpi tentangnya!"

"Bukankah tadi kau bilang kau belum tidur? bagaimana kau bisa bermimpi?"

"Hm ... pulang dari rumah sakit tadi malam aku sangat capek! bahkan aku belum bersih-bersih, aku langsung rebahan di lantai! aku bisa memastikan aku hanya tertidur dua puluh menit, tapi mimpi ku rasanya lama sekali! Aku bermimpi Fauzi meninggal! Aku takut itu benar-benar terjadi, hiks ... hiks." Syifa pun menangis, mimpi kali ini benar-benar terlihat sangat nyata dan mengganggunya.

"Just dream! hanya bunga tidur, Fa. Semuanya akan baik-baik saja. Jangan karena hal ini kau jadi menghubunginya lagi. Kau sudah memutuskan untuk tidak perduli padanya lagi kan?

Kau harus melupakkannya dengan mengisi hatimu. Kau harus jatuh cinta lagi!" Natasha memeluk erat sahabatnya, tiba-tiba ide muncul di benakknya untuk mencarikan Syifa pasangan yang cocok sehingga bisa melupakan sang mantan

"Aku punya banyak teman laki-laki. Kau harus berkenalan dengan mereka!" ucap gadis itu seperti ancaman

"Aku sangat susah untuk cocok dengan seseorang!"

"Jangan berkata begitu sebelum kau mencobanya!"

.

.

.

.

Maaf lama tidak update, mohon doanya untuk abang saya yang baru saja berpulang. 🙏

Terpopuler

Comments

Ami💞4hy🥀

Ami💞4hy🥀

Al-fatihah Bu bin🤲🤲

2022-06-18

0

White Rose

White Rose

hahh, anak Juna sama adzka si Syifa ini rupanya. Pas banget dengan panggilanku sama anak sulungku. Fa, mama Fa, papa Fa. serasa Syifa yg nelpon papanya minta dijodohin.. hehe

2021-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 04
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua belas
13 Tiga belas
14 Empat belas
15 Lima belas
16 Enam belas
17 Tujuh belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua puluh satu
22 Dua puluh Dua
23 Dua puluh Tiga
24 Dua puluh Empat
25 Dua puluh Lima
26 Dua puluh Enam
27 Dua puluh Tujuh
28 Dua puluh Delapan
29 Dua puluh Sembilan
30 Tiga puluh
31 Tiga puluh Satu
32 Tiga puluh Dua
33 Tiga puluh Tiga
34 Tiga puluh Empat
35 Tiga puluh Lima
36 Tiga puluh Enam
37 Tiga puluh Tujuh
38 Tiga puluh Delapan
39 Tiga puluh Sembilan
40 Empat puluh
41 Empat puluh satu
42 Empat puluh Dua
43 Empat puluh Tiga
44 Empat puluh Empat
45 Empat puluh Lima
46 Empat puluh Enam
47 Empat puluh Tujuh
48 Empat puluh Delapan
49 Empat puluh Sembilan
50 Lima puluh
51 Lima puluh Satu
52 Lima puluh Dua
53 Lima puluh Tiga
54 Lima puluh Empat
55 Lima puluh Lima
56 Lima puluh Enam
57 Lima puluh Tujuh
58 Lima puluh Delapan
59 Lima puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Satu
62 Enam Dua
63 Enam Tiga
64 Enam Empat
65 Enam Lima
66 Enam Enam
67 Enam Tujuh
68 Enam Lapan
69 Enam Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Satu
72 Tujuh Dua
73 Tujuh Tiga
74 Tujuh Empat
75 Tujuh Lima
76 Tujuh Enam
77 Tujuh Tujuh
78 Tujuh Delapan
79 Tujuh Sembilan
80 Lapan Puluh
81 Lapan Satu
82 Lapan Dua
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
04
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua belas
13
Tiga belas
14
Empat belas
15
Lima belas
16
Enam belas
17
Tujuh belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua puluh satu
22
Dua puluh Dua
23
Dua puluh Tiga
24
Dua puluh Empat
25
Dua puluh Lima
26
Dua puluh Enam
27
Dua puluh Tujuh
28
Dua puluh Delapan
29
Dua puluh Sembilan
30
Tiga puluh
31
Tiga puluh Satu
32
Tiga puluh Dua
33
Tiga puluh Tiga
34
Tiga puluh Empat
35
Tiga puluh Lima
36
Tiga puluh Enam
37
Tiga puluh Tujuh
38
Tiga puluh Delapan
39
Tiga puluh Sembilan
40
Empat puluh
41
Empat puluh satu
42
Empat puluh Dua
43
Empat puluh Tiga
44
Empat puluh Empat
45
Empat puluh Lima
46
Empat puluh Enam
47
Empat puluh Tujuh
48
Empat puluh Delapan
49
Empat puluh Sembilan
50
Lima puluh
51
Lima puluh Satu
52
Lima puluh Dua
53
Lima puluh Tiga
54
Lima puluh Empat
55
Lima puluh Lima
56
Lima puluh Enam
57
Lima puluh Tujuh
58
Lima puluh Delapan
59
Lima puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Satu
62
Enam Dua
63
Enam Tiga
64
Enam Empat
65
Enam Lima
66
Enam Enam
67
Enam Tujuh
68
Enam Lapan
69
Enam Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Satu
72
Tujuh Dua
73
Tujuh Tiga
74
Tujuh Empat
75
Tujuh Lima
76
Tujuh Enam
77
Tujuh Tujuh
78
Tujuh Delapan
79
Tujuh Sembilan
80
Lapan Puluh
81
Lapan Satu
82
Lapan Dua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!