3. This is not a good day.

...OTL....

Menyulitkan bukan?

Pacar bukan, tapi manjanya minta ampun.

Saudara bukan, tapi suka mengatur. Anak bukan tapi suka nempel. Huft...! itulah Jimmy saat ini yang tengah merundung Bella dengan besarnya pengharapan.

Kicau burung bersahutan, mematuk, mengais makanan di sela-sela dedaunan yang jatuh menguning. Jimmy yang tertidur pulas mendapatkan semprotan air dari Bella.

"Bangun Jim!!" Seru Bella yang sudah bangun dari petang dan sedang beberes rumah.

"Emh..." Jimmy mengerang dan menggeliat lalu membuka sebelah matanya. "Jam berapa ini?" Tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.

" Jam 9." Jawab Bella dengan suara datar dan terus membersihkan lemari TV.

Rumah sudah seperti kapal pecah jika ada Jimmy menginap. Laki-laki bertubuh ideal itu suka sekali melahap cemilan dan membuang sampahnya sembarangan.

" Apa?" Jimmy melompat seketika. " Kenapa tidak bangunkan aku?" Tanyanya dengan mata yang membulat dan suara yang naik dua oktaf.

Oh Astaga, Bella sampai terlonjak kaget dan memegangi dadanya. Sahabatnya itu lari pulang terbirit-birit mengabaikan Bella yang kebingungan.

"Gila." Bella menggerutu dan mencibirkan mulutnya, merasa masa bodoh dengan tingkah Jimmy.

Selesai dengan membersihkan rumah, Bella yang notabene adalah gadis yang gemar membaca buku, dia memilih mengisi hari liburnya dengan menyibukkan diri membaca beberapa buku di perpustakaan yang berada tak jauh dari perumahannya.

Tak sengaja saat dia hendak keluar dari rumah juga matanya melihat Jimmy yang tergesa-gesa pergi dengan sepeda motor kesayangannya.

"Mau kemana dia?" Gumam Bella penasaran.

Berbekal rasa ingin tau yang tinggi, layaknya Dora the Explorer atau mirip dengan curious of Jorge, Bella kemudian menyalakan motor matic miliknya dan membuntuti Jimmy.

Iseng-iseng berhadiah, Bella justru mendapatkan pemandangan yang tak pernah bisa dia lupakan seumur hidupnya.

Jimmy, berhenti tepat di depan rumah Sonia. Gadis tercantik si kembang sekolah. Banyak lelaki yang memperebutkannya. Berlomba-lomba untuk menjadi pacarnya.

Ayolah hanya bujang dungu yang tak mau dengan Sonia. Jimmy? ini kali pertamanya sejak dia masuk SMA mendekati seorang wanita. Bella yang masih penasaran terus saja mengamati. Bella mengekor dengan setia di belakang sepeda motor Jimmy.

Sampai mereka menuju ke sebuah perpustakaan yang juga tak asing bagi Bella.

"Oh, rupanya untuk mencari buku." Gumam Bella. Dia masih berpikir positif. Mungkin saja keduanya sedang ada tugas atau kegiatan bersama.

Tapi, terlihat juga keduanya begitu dekat dan saling bergandengan tangan. Melempar senyum satu sama lain terlihat manis sekali.

Bella masih menjalankan aksinya, semua masih mulus dan baik-baik saja. Sampai....

Bella terbelalak saat matanya mengamati lamat-lamat dari seberang rak buku, melihat bibir keduanya saling memagut.

"Astaga...!" Bella membekap mulutnya menahan umpatan yang akan terlontar.

Bella, kilasan lalunya kembali dimana baru semalam Jimmy berkata dengannya bahwa dia tidak ada minat untuk berpacaran.

Lalu ini apa jim?

Apa ini yang kau maksud, lebih dari teman kurang dari pacar? Tidak bisa dipahami bagaimana cara berpikirmu Jim.

Sedih, sesak, dan kecewa. Bercampur menjadi satu dan membuat sesuatu yang cair lagi bening menetes membasahi pipinya. Bella menangis untuk alasan yang tak jelas.

Bella pergi membawa seluruh rasa kecewanya. Dia menangis tanpa suara di tepi taman komplek perumahan.

"Mengapa aku harus sedih?" Ujarnya bermonolog dengan tangannya buang melempari sungat yang tak bersalah dengan batu kerikil.

"Harusnya aku bahagia bukan? melihat sahabatku yang menyebalkan itu akhirnya memiliki mainan baru?"

Bella tertawa miris menertawai dirinya sendiri. Menertawai cinta sepihaknya.

"Dari dulu, dari dulu aku mencintaimu Jim! dari dulu aku menyukaimu dan kau selalu menolakku, mengatakan persahabatan kita lebih utama dari sekedar cinta." Bella berbicara dengan kekesalan sampai-sampai suaranya bergetar menahan tangisannya.

Bella melihat pantulan dirinya di air yang bergelombang lalu dia tertawa. Dia tau sekarang apa penyebab Jimmy selalu menolaknya.

"Aku tau sekarang, ternyata kau munafik!! kau bilang fisik tidak penting, yang penting nyaman. Kurang nyaman apa kau denganku? bahkan hampir setiap malam kau tidur bersamaku. Tapi apa?" Lirihnya berbicara sembari menakan nyeri di hati.

Untuk menghibur dirinya sendiri, Bella yang berkubang lara memutuskan untuk memborong makanan ringan. Bella memiliki kecenderungan doyan makan saat sedih atau yang biasa disebut dengan istilah Emotional eating.

Rumah masih sepi, Ayah dan Bundanya belum juga pulang. Masih sehari lagi dia harus sendiri. Bella memiliki kesempatan untuk menghibur dirinya sendiri malam ini.

Dia yang tak takut gelap, akhirnya menghabiskan malamnya dengan berada di rumah sendirian dan menghabiskan banyak makanan tanpa terkontrol. Lupa akan visi dan misinya untuk menurunkan berat badan Bella tak ambil pusing dan menyantap segala apa yang ada.

Sengaja Bella mematikan lampu rumahnya karena malas bila saja Jimmy akan menghubunginya. Ponsel? ponselnya juga di pasang mode malam, tak ada yang bisa mengganggunya malam ini.

Telinganya sudah tersumpal dengan earphone. Fokus melihat dan mendengar suara pemain drama favoritnya. Tak menggubris suara ketukan di jendela kamarnya Bella tetap menatap layar ponselnya.

"Ah, kemana dia? kenapa tidak bisa di hubungi? lampu kamarnya dan juga dalam mati semua." Jimmy menggumam dan terus melempari kaca jendela Bella dengan batu-batu kecil dari pot bunga.

Lagi dan lagi Jimmy terus menghubungi nomor Bella. Namun nihil tak membuahkan hasil.

Lelah mencoba, akhirnya Jimmy menyerah dan harus merelakan malam ini tidur tanpa sahabatnya.

...Pagi harinya,...

Jimmy menunggu Bella keluar dari rumahnya sampai hampir 30 menit. Berkali-kali Jimmy berseru memanggilnya tapi tak ada sahutan.

"Bella! bell! Bella! Auok!!" Serunya berharap Bella akan menjawabnya.

" Jim! jangan berisik!!" Seru Bunda suci meneriaki anaknya sendiri.

"Bella sudah berangkat tadi sama Ayahmu! Kamu tidak tau? kenapa kalian bertengkar?" Cecar Bunda suci curiga.

"Tidak Bun, semuanya baik-baik saja." Jimmy tak tau dimana letak kesalahannya.

Hampa tak membawa hasil nyata, Jimmy berangkat sendirian. Sesampainya di kelas, tentu saja yang dia cari adalah Bella seorang, tidak yang lain.

" Bella!" Jimmy melempar tas ranselnya dan ditangkap oleh Bella yang sedang membaca tapi matanya waspada.

Tak menjawab dan Bella lalu menaruh tas Jimmy ditempat duduknya dengan perlahan. tanpa kemarahan. Padahal biasanya kalau Jimmy seperti itu maka Bella akan segera melemparkan tas Jimmy ke tengah lapangan.

"Semalam kemana?" Tanya Jimmy yang kemudian duduk di meja Bella tanpa ada rasa sopan.

"Dirumah" jawab Bella santai.

"Kenapa tidak membukakan pintu?" Tanya Jimmy.

"Pintu? sejak kapan kau masuk ke kamarku melalui pintu?" Lirih Bella menjawab tanpa melihat Jimmy dan hanya fokus membaca buku meski konsentrasinya terbagi.

Jimmy melihat gelagat yang aneh dalam diri Bella. membuatnya membisikkan sesuatu di telinga Bella. " Apa kau marah? apa salahku? katakanlah."

Bella menatapnya tajam lalu menggeleng.

"Tak ada yang salah, dan tak ada yang marah. Menyingkirkan, banyak yang harus ku kerjakan."

Saat berbisik, ada sepasang mata yang menatap penuh kebencian. Seorang wanita berperawakan sempurna menahan afeksi dan meremas daun yang ada di hadapannya. Dia tak suka miliknya bersentuhan dengan yang lain.

Terpopuler

Comments

NandhiniAnak Babeh

NandhiniAnak Babeh

Thor.....
aku izin dong mau nonjok muka si Jimmi 👊👊👊👊👊

2022-04-22

1

Riska Wulandari

Riska Wulandari

nyesek sihhh..tiap hari makan..sekolah..main..bahkan tidur bareng tapi d anggap teman..😭😭😭

2022-03-03

0

Susan

Susan

ah mulai nyesek aku, kasian Bella. cinta sendiri itu sakit😭

2021-12-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. prolog.
2 2. Bad Habit.
3 3. This is not a good day.
4 4. Who r u ( Robbie Prayudha) ?
5 5. This is, me. New my self.
6 6. I love you Bella
7 7. It's not you.
8 8. Annoying
9 9. You make me feel better.
10 10. What about this?
11 11. New game
12 12. can I feeling happy?
13 13. Enjoy your life
14 14. He's stole my kiss.
15 15. Just kidding
16 16. Meet with him again.
17 17. Eating together.
18 18. Comfy
19 19. Will you?
20 20. First date.
21 21. Jealous.
22 a~> Lampu Taman.
23 b~> memeluk
24 c~> Usaha batas berlebih
25 ~> d. Mendadak pergi.
26 23. Agak pedih.
27 ~ Mengakui
28 ~ pesan
29 Kemarahannya.
30 ~ Siap!
31 ~ Getir
32 ~ Kelegaan
33 ~ Hari pertama.
34 ~ tak terduga.
35 ~ Let's beginning
36 ~ Haruskah?
37 ~ Putus
38 ~ Mengalir seperti air
39 ~ Jadi itu kamu?
40 ~ ngapain?
41 ~ 30 menit
42 ~ sengaja pun boleh
43 ~ Apa maksudnya?
44 ~ ada apa dengan jantungku?
45 ~ menolak mentah-mentah
46 ~ Chagiya.
47 ~ Gila.
48 ~ pelet apa
49 ~ in my dream Mas.
50 ~ Dalam lelapnya.
51 ~ Apa dia marah?
52 ~ Prefrontal cortex
53 ~ Darah lebih kental daripada air.
54 ~ Tak tenang.
55 ~ Ceroboh
56 ~ Kalian tega.
57 ~ Jodoh
58 ~ calon mertua.
59 ~ Hangat dekapan.
60 ~ sun
61 ~ Aku dapat.
62 ~ sama sama sibuk.
63 ~ Vitamin C
64 ~ memancing.
65 ~ Penginapan
66 ~ Ayo menikah
67 ~ Malam pertama
68 ~ Malangnya aku.
69 ~ Salah sasaran.
70 ~ Berpeluh.
71 ~ sudah seharusnya
72 72. final
73 73. Adakah
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. prolog.
2
2. Bad Habit.
3
3. This is not a good day.
4
4. Who r u ( Robbie Prayudha) ?
5
5. This is, me. New my self.
6
6. I love you Bella
7
7. It's not you.
8
8. Annoying
9
9. You make me feel better.
10
10. What about this?
11
11. New game
12
12. can I feeling happy?
13
13. Enjoy your life
14
14. He's stole my kiss.
15
15. Just kidding
16
16. Meet with him again.
17
17. Eating together.
18
18. Comfy
19
19. Will you?
20
20. First date.
21
21. Jealous.
22
a~> Lampu Taman.
23
b~> memeluk
24
c~> Usaha batas berlebih
25
~> d. Mendadak pergi.
26
23. Agak pedih.
27
~ Mengakui
28
~ pesan
29
Kemarahannya.
30
~ Siap!
31
~ Getir
32
~ Kelegaan
33
~ Hari pertama.
34
~ tak terduga.
35
~ Let's beginning
36
~ Haruskah?
37
~ Putus
38
~ Mengalir seperti air
39
~ Jadi itu kamu?
40
~ ngapain?
41
~ 30 menit
42
~ sengaja pun boleh
43
~ Apa maksudnya?
44
~ ada apa dengan jantungku?
45
~ menolak mentah-mentah
46
~ Chagiya.
47
~ Gila.
48
~ pelet apa
49
~ in my dream Mas.
50
~ Dalam lelapnya.
51
~ Apa dia marah?
52
~ Prefrontal cortex
53
~ Darah lebih kental daripada air.
54
~ Tak tenang.
55
~ Ceroboh
56
~ Kalian tega.
57
~ Jodoh
58
~ calon mertua.
59
~ Hangat dekapan.
60
~ sun
61
~ Aku dapat.
62
~ sama sama sibuk.
63
~ Vitamin C
64
~ memancing.
65
~ Penginapan
66
~ Ayo menikah
67
~ Malam pertama
68
~ Malangnya aku.
69
~ Salah sasaran.
70
~ Berpeluh.
71
~ sudah seharusnya
72
72. final
73
73. Adakah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!