Buah Hati Dari Sang Mantan

Buah Hati Dari Sang Mantan

EPISODE 01

Nama ku Amelia panggil saja Amel,aku bekerja di sebuah perusahaan kosmetik di sebuah kota P ,dan aku pun bekerja sebagai Administrasi. Waktu itu di benak ku hanya berambisi untuk kerja, kerja, dan bekerja,karena dengan begitu apapun yang aku mau bisa ku dapatkan dengan uang ku sendiri tanpa harus meminta kepada orang tua ku. Tidak pernah pula terpikir untuk menikah dalam waktu dekat ini, planing nya sih menikah di usia dua puluh lima tahun sementara di usia dua puluh tiga tahun aja belum punya kekasih hati. Bukan tidak ada cowok yang suka atau demen tapi aku nya yang gak srek sama cowok itu.

Setahun sudah aku bekerja di perusahaan tersebut, pimpinan ku membuka lowongan pekerjaan untuk laki-laki yang di posisikan di bagian gudang.

Pagi itu adalah hari dimana ada seseorang yang membuat mood ku buruk, ada seorang pelamar pelamar pekerjaan tersebut dengan membawa berkas surat lamaran pekerjaan dengan langkah yang besar dan kepala menengadah ke atas seperti lagak orang sombong, nyelonong pula lagi.

"Maaf, mas ada apa ya? harus melewati saya dulu ya mas! " ujar ku menegur si cowok itu.

" saya mau ketemu dengan pimpinan nya mbak, mau melamar pekerjaan di perusahaan ini! " jawab cowok itu dengan nada sedikit sombong.

"iya tapi saya yang di tugas kan untuk menerima berkas nya mas! "aku mencoba menjelaskan.

"baiklah!"ujarnya.

Aku dan Friska teman ku hanya berbisik, "semoga saja dia tidak di terima"

"iya Amel, sombong banget sih itu gayanya!"jawab Friska.

Beberapa menit kemudian pak bos keluar, dan mengumumkan bahwa cowok itu diterima di perusahaan tempat aku bekerja. Dikarenakan cowok itu memiliki banyak pengalaman dalam pekerjaan.

Aku dan Friska pun saling tatap tatapan, " kok bisa sih? cowok amburadul, gaya nya sombong banget lagi, keterima??? " aku dan Friska nyerocos karena merasa tidak senang banget dengan keputusan bos.

"Amel, ini Dian, dia saya tempatkan di bagian pergudangan perusahaan kita, semoga kalian semua bisa bekerja sama dengan baik! "

"baik Pak! "jawab ku pasrah.

Hari - hari pun berlalu, aku dan Dian pun sudah mulai berteman, dan ternyata setelah mengenali dan berteman dengan Dion ternyata Dian tak se-sombong penilaian ku, semakin hari kami pun semakin akrab, sering jalan bareng, makan siang bareng., dan melihat kedekatan kami teman teman lainnya justru menyarankan kami untuk jadian.

"gila! yang bener aja aku jadian sama Dian??? "

pikir Amel dalam hati.

gak mungkin aku menyukai nya? "

Hari demi hari kami semakin dekat, sering BBM-an pada waktu itu, yg lagi tren,

sehingga kami pun jadian.Entah kenapa aku begitu nyaman saat berada di dekatnya, kami sering menghabiskan waktu berdua, makan selalu bareng, Jalan-jalan ,, padahal awalnya aku berfikir kalau Dian begitu cuek, dingin dan sombong, namun setelah mengenalnya aku sangat nyaman karena ternyata Dian begitu penyayang dan asyik banget.

Sampai suatu hari disaat jam kerja berlangsung aku datang ke gudang mau cek stok barang, waktu di tangga terjadi insiden yang buat darah ku berdesir, saat Dian di tangga sedang menyusun barang, dan aku tidak jauh dari tangga tersebut, Dian terpeleset dan jatuh pas mengenai ku, tepat bibir Dian singgah ke bibir ku, dan seakan jantung ku dan waktu terhenti beberapa saat, dan begitu tersadar aku tertunduk malu, dan rasanya pipi ku memerah padam, dan Dian pun jadi salah tingkah dan mencoba meminta maaf pada ku.

"Amel, maafin aku ya? sungguh!! aku gak sengaja. "

"hhhhmmm,, iya... gak apa-apa kok."

sambil tertunduk malu. dan Amel pun, buru-buru keluar dari gudang tersebut.

"untung saja, gak ada yang lihat,kalau ada yang lihat bisa dikira buat mesum lagi!

tapi??? aku suka,, hihihi,,, romantis banget kamu Dian,, hihihi,,,

Amel jadi tersenyum - senyum sendiri saat berada di toilet," tapi rasa nya malu banget jumpa sama Dian tapi ya sudah lah!" desah Amel.

Setelah jam makan siang selesai, Dian hendak meminta faktur kepada Amel, namun Amel hanya tertunduk malu.

"kenapa tertunduk begitu?, takut? malu? teringat kejadian tadi?"

" ah, gak kenapa kenapa kok,

ada apa kesini?"

" kok sinis gitu? Aku cuma ingin minta faktur barang keluar!"

" oh, baiklah nih! "

sambil memberikan kertas faktur.

Dian pun, dan sambil meraih faktur tersebut, dengan iseng Dian sengaja menyentuh tangan Amel dan menggenggam nya, spontan Amel kaget dan sedikit menjerit-jerit.

Kenapa Amel? tanya Dian dengan wajah tak bersalah.

Amel dengan malu malu hanya senyum - senyum di tempat saja.

"ya ampun, kok aku malah nyaman banget sama Dian ya." Pikir Amel.

Januari ini Amel dan Dian pun resmi menjadi sepasang kekasih, betapa bahagianya Amel, memiliki seorang pacar yang perhatian, penyayang dan care banget sama dia. Tapi dalam hati Amel sempat ragu, ragu bagaimana jika nanti ayah nya tau tentang hubungan mereka yang jelas-jelas akan di tentang keras oleh papa nya tersebut. karena papa Amel sangat tidak suka dengan orang yang bersuku Minang apalagi asli pariaman, entah ada permasalahan apa dahulu nya sehingga papa begitu tidak senang nya dengan laki-laki bersuku minang,tapi di hati Amel tetap membisikan harapan.

"jalani aja dulu, jika jodoh ayah pasti menerimanya, lagi pula gak semua hubungan pacaran langsung nikah, dan tidak semua orang minang itu jahat, ya Allah berilah aku petunjuk.

jangan sampai pengalaman buruk dulu bersama orang minang terulang lagi.

saat ini aku merasa ada bahagia bersama Dian, ada keraguan juga karena sudah beberapa bulan menjalani hubungan ini Dian masih belum mau di ajak ke rumah untuk bertemu keluarga ku.Jika ingin jumpa di luar jam kerja kami jumpa diluar dan tanpa sepengetahuan papa n mama."

Karena keseringan keluar tanpa alasan yang jelas, sampai akhirnya papa curiga dan bertanya,

"Amel,Amel!"

" iya pa!"

"kamu mau kemana? mau jumpa pacar kamu lagi? kenapa tidak dia aja yang datang kesini jemput kamu, kenapa harus jumpa di luar?

bukannya papa tidak tau ya, kalau kamu sering keluar itu sering jumpa sama laki-laki kan?"

"iya papa, Amel tertunduk gugup! Amel sudah mengajaknya ke rumah kok pa tapi dia belum siap katanya jumpa dengan papa. nanti kalau dia udah siap pasti Amel kabari papa."

"Amel, papa pengen nya kamu segera menikah, umur kamu sudah hampir 25, kalau bisa berhubungan lah dengan laki-laki yang serius dalam hubungan itu, bukan hanya untuk nafsu saja. "

"iya pa, Amel mengerti apa yang papa maksud. "

*****

Terpopuler

Comments

Ryoka2

Ryoka2

Mampirr

2022-02-09

0

Leli Leli

Leli Leli

hy dendam kekasih mampir ne Thor

awal cerita yang sangat bagus awalnya benci lama" jd cinta 👍

2022-01-25

0

Saae

Saae

Aku mampir thor..

2022-01-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!