episode 03

Pagi ini begitu cerah, namun tak secerah yang terlihat di wajah Amel.

"pagi Amel, kenapa itu mata sembab, ada apa??? sapa Dinda.

" Aku galau Fris,papa menentang keras hubungan ku dan Dian, karena Dian orang minang, aku gak tau harus ngomong apa ke Dian" Amel menjelaskan kesedihannya saat ini pada dinda rekan kerja dan juga sahabat Amel di kantor.

"yang sabar ya Mel,, begitu dinda memanggil nama Amelia, mungkin ini ujian untukmu hubungan kalian., semoga saja kalian bisa melalui nya.

coba aja bicarakan dengan Dian pelan-pelan mana tau ada solusi dari dia. saran dinda!

Dari pintu masuk terdengar suara motor Dian, Amel pun mulai bingung harus bagaimana.

" pagi yank?!? sapa Dian sambil menggoda Amel.

"pagi juga, yank! dengan nada terbata.

Ada apa ini, pagi ini terlihat murung, baru aja semalam happy nya. kok pagi ini udah murung aja. Tanya Dian penasaran.

Amel : yank, sebenarnya,, anu,, yank,,,

Dian: anu apa? ngomong yang jelas dong yank.

hiks.. hiks.. hiks... Amel mulai terisak menangis,,

loh kok malah nangis? di telponin semalaman malah di tolak,

Amel: "papa menentang hubungan kita yank, karena kamu orang minang! Dan papa marah besar sehingga meminta ku untuk mengakhiri hubungan ini. sementara aku gak mau pisah dari kamu yank. kita harus gimana yank?"ulas Amel

Dian; hanya terdiam saja, tanpa memberi jawaban dan komentar apapun. dan Dian pun pergi ke gudang,

"aku kerja dulu ya" kata Dian lirih.

sesampai di gudang Dian hanya terpaku dan membisu.

*****

Sejak saat itu sikap Dian berubah, selalu menghindar dari Amel, setiap pesan dari ponsel Amel hanya di read saja, tidak ada balasan.

1 bulan sudah hubungan kami dingin tanpa kata, Amel yg sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja. sehingga papa Amel bertanya

"tumben sering di rumah sekarang? udah putus? kalau iya baguslah kalau begitu, papa hanya ingin kamu bahagia, karena itu papa mau kamu cari yang lebih serius dan papa juga sudah ingin menggendong cucu. Kamu tau kan papa sering sakit-sakitan sebelum papa meninggal papa mau ngelihat kamu menikah dan bahagia. cari lah orang yang baik, dan serius.

"iya pa!" jawab Amel lirih.

Hari ini adalah hari spesial buat Dian dimana hari ini adalah hari lahir nya Dian, maka Amel pun mencoba memberi surprise dan ingin mengakhiri hubungan mereka, tapi Amel berfikir lagi.

" Gak, gak mungkin di hari bahagia nya ini aku memberi nya luka."

"Dian, nanti aku mau kita ketemuan, di taman kota tempat biasa kita jumpa, ada yang ingin aku bicarakan.

Tepat pukul 20.00 wib Amel dan Dian bertemu di tempat biasa,

"sebelumnya , aku mau minta maaf sama kamu yank, kalau aku akhir akhir ini menghindar dan bersikap dingin,"Dian mencoba menjelaskan.

"Semenjak kamu bilang papa mu menyuruh kita mengakhiri hubungan ini, saat itu pula aku mencoba menghindari kamu. Agar kamu bisa melupakan aku. Tapi jujur, jauh dari mu itu sulit untuk ku menjalani hari- hari ku.Apakah kamu mau memaafkan ku? dan aku ingin kita tetap menjalani hubungan ini, hingga kita benar-benar gak bisa lagi untuk mempertahankannya! "pinta Dian.

Amel tersenyum dan tanpa pikir panjang lagi langsung memeluk Dian.

"yank, aku sangat merindukanmu," bisik Amel dengan manja. Dian pun membalas pelukan Amel dengan erat.

Sejak malam itu hubungan mereka semakin membaik lagi dan sudah tidak dingin lagi.

setelah beberapa bulan hubungan Amel dan Dian kembali baik tiba-tiba papa Amel membawa 3 orang pria lajang dari kampungnya, dengan profesi yang berbeda beda.

"Amel, ayo kesini,! papa memanggil Amel ke ruang tamu.

" Ada apa pa? tanya Amel sambil merapikan rambut nya yang lagi acak-acakan karena habis tiduran di kamar.

"Amel, sini kenalkan anak teman-teman papa dari kampung, ini Rudi kerjaan nya sebagai polisi di kecamatan, ini Andi dia ini satpam di sebuah rumah sakit di pusat kota, dan ini Iwan , pemilik Swalayan di kampung kita,

kamu pilih lah dari mereka ini, jangan berharap lagi dengan pria yang gak jelas keluarga nya dan keseriusannya. ujar papa dengan tegas!

" Pa, Amel hanya sayang Dian dan hanya ingin Dian yang jadi suami Amel pa! Dian hanya butuh waktu pa, untuk menyiapkan mentalnya menemui papa." Kata Amel menutur kan maksud Dian.

"Tapi papa gak suka dengan pria itu"tegas papa Amel!

"tapi pa gak semua orang Minang itu jahat pa, Dian orang baik kok pa! "Amel mencoba menjelaskan.

"Tidak!"nada papa mulai meninggi, Amel hanya terdiam dan menangis.

" Rudy, Andi, iwan maaf atas sikap Amel, nanti kita ketemu lagi ya, Terima kasih sudah mau datang ke rumah om, "

"iya om, kami menunggu keputusan dari putri om saja, siapa yang dia pilih dari kami bertiga"!

jawab, iwan!

" baiklah" anak - anak kalian boleh pulang, nanti akan om kabari lagi." Kata papa Amel dengan ramah

"baik om, assalamu'alaikum!

kami permisi om.

****

"papa? kenapa sih pa? harus bawa mereka segala? gak harus begini juga kan pa? tanya Amel kesal.

" Amel anak ku, papa hanya ingin kamu menikah dengan pria yang jelas keluarga nya. papa gak mau kejadian dulu terulang lagi.'' Papa menjelaskan kecemasannya.

Amel hanya diam tak bergeming.

"papa, berikan waktu untuk Amel bicara dengan Dian pa,? mama mencoba membujuk papa.

" sudah lah ma, mama jangan selalu memihak Amel, cobalah mengerti maksud papa, papa hanya ingin melihat anak kita bahagia ma!"Tegas pa.

"setidaknya pa, beri dia waktu untuk meyakinkan Dian, kekasih nya itu untuk menemui kita,"

"Baiklah! papa akan kasih kesempatan untuk kamu Amel meyakinkan Dian. papa tunggu Dian datang menemui papa malam minggu ini. !

Amel hanya diam dan masuk kamar, Amel mencoba meraih ponsel nya, dan mengirim pesan pada Dian, bahwa papa nya ingin bertemu dengan nya kalau memang kamu serius sama aku! dan Amel mengajak Dian bertemu malam ini,dan mereka pun bertemu di kafe di depan Rumah sakit ternama di kota P

di awal pertemuan itu, terlihat jelas di wajah Dian ada amarah, jengkel dan sedih.

"Maksud nya apa sih, kok maksa aku untuk ke rumah kamu terus, aku udah bilang kalau aku belum siap bertemu orang tua kamu!

tapi kamu selalu memaksa ku, " Dian memulai percakapan malam itu,

" Aku tuh bisa apa? toh aku juga di desak papa, papa hanya ingin jumpa kamu dan mengenal kamu, bukan nya untuk melamar!" Amel menurut kan maksud papa nya.

"Ah, sudah lah kalau memang kamu udah gak sayang aku lagi dan ingin udahan ya, terus terang aja, jangan jadikan papa kamu alasan untuk mengakhiri semua ini. " Kemarahan Dian memuncak.

" jangan sinis gitu dong, kalau emang aku udah gak sayang kamu mungkin aku udah nerima pria pria yang di bawa papa ke rumah untuk jadi suami aku, tapi kamu malah nuduh aku seperti ini. Aku hanya ingin membuktikan ke papa kalau gak semua orang minang itu sama dan kamu itu memang serius sama aku, itu aja." Kata Amel panjang lebar.

"Setahun sudah kita menjalin hubungan diam - diam begini, asal kamu tau papa itu lagi sakit, dan dia ingin liat aku itu segera menikah selama dia masih ada. tapi kamu tidak pernah mau menemui papa,"

Amel menjelaskan.

"Kalau aku belum siap kamu mau nya bagaimana? tanya Dian sinis, "

"Kalau kamu mau nya begitu, kita udahan ya sudah kita akhiri aja hubungan ini, walaupun itu berat untuk ku." Bentak Amel.

Dian hanya diam dan pergi meninggalkan Amel sendiri dengan kekalutan nya.

****

Terpopuler

Comments

Nonny

Nonny

ak mmpir ka

2022-02-16

0

Leli Leli

Leli Leli

wah semangkin g bener nih mengarah pada hubungan toxic

2022-01-25

0

Un'

Un'

Dian di ajak serius kagak mau, persis banget kayak mantan aku dulu..

haha jadi curhat, maaf kak.. 😄😄

2022-01-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!