Kalisa dan Dewi keluar kamar membantu Bu Ros mama mereka. Tugas dari mama mereka adalah membuat makanan penutup yaitu membuat puding coklat tak lupa pakai fla.
Kalau membuat puding Dewi dan Kalisa sudah jago nya, tak berapa lama masakan mereka sudah selesai di kerjakan.
Walaupun lagi bad mood hati Kalisa tapi dia tetap tenang dan santai,tapi jangan di tanya di hati.pastinya sangat hancur sekali, pada saat memasak dengan kakaknya pun bawaan nya biasa aja, tapi dengan mata sedikit sembab tentunya.
Alhamdulillah... masakan mereka sudah selesai."Selesai... Puding coklat ala chef Dewi dan Kalisa"kata Kalisa menunjukkan hasil karya mereka berdua kepada mamanya.
"cepat juga kalian berdua memasak, sudah dirasa manisnya ???"tanya Bu Ros.
"sudah di rasa tadi ma..., sudah pas rasanya.mama mau coba?"jawab Dewi.
"enggak usah mama percaya, kalau kurang pas ayah kalian yang komlpain"kata Bu Ros lagi.
"insha Allah di jamin oke rasanya ma.."jawab Kalisa juga.
Bu Ros mendekati mereka berdua untuk memastikan masakan ke dua anaknya."oh...iya sudah oke,. sekarang dinginkan dulu. Setelah hangat kuku baru masukkan ke dalam lemari es"perintah Bu Ros."iya mama..."jawab Kalisa dan Dewi bersamaan.
Setelah tugas mereka selesai Kalisa dan Dewi di beri tugas untuk menata ruang makan untuk makan bersama nanti malam. Mereka menyusun piring,gelas, sendok,dan yang lainnya."ma... semua sudah siap, Dewi istirahat dulu ya..."kata Dewi pada mamanya."ya...kamu sudah capek, istirahat sana"jawab Bu Ros sambil mengelus perut Dewi yang lagi hamil besar.
"ma...aqu juga istirahat di kamar dengan kak Dewi"kalisa pada mama nya.
"ya sudah...tapi Dewi istirahat di kamar mama saja karena kalau kalian satu kamar bukan nya tidur malah ngobrol dan ujung ujungnya gibah"kata Bu Ros.
"iya mama, Kalisa sendiri aja di kamar"kata Kalisa dengan mamanya. Sementara Dewi memasuki kamar orang tua nya untuk istirahat.
Di dalam kamar Kalisa tidur di kamar, karena sendiri dia teringat dengan kejadian tadi pagi di rumah Rendi."tega kamu Rendi! apa salah qu sehingga kamu melakukan ini pada qu ?"Kalisa berkata dalam hati."hiks...hiks...hiks... seharusnya aqu tidak percaya pada mu, selama 4 tahun aqu setia padamu, tapi apa balasan mu???"Kalisa bicara sendiri di kamar sambil menangis. Karena kecapekan akhirnya Kalisa tertidur juga di kamar sendirian.
Menjelang magrib Bu Ros masuk ke dalam kamar Kalisa, di lihat nya Kalisa yang masih tertidur. Akhirnya dia mendekati Kalisa untuk membangunkan karena sudah mau azan magrib."Kalisa... sudah bangun... sudah mau azan magrib"Bu Ros berkata sambil mengelus kepala untuk membangunkan Kalisa.
Kalisa yang mendengar namanya di panggil dan kepala nya di elus bangun dari tidur,di buka nya mata. Ternyata Bu Ros sudah duduk di sebelahnya."mama... sudah jam berapa ?Kalisa ketiduran".tanya pada mama duduk sambil mengucek matanya."sudah mau magrib, pipi mu basah?kamu baru menangis?"Bu Ros melihat ada air mata di pipi Kalisa.
"enggak kok ma...hanya iler saja",kata Kalisa sambil tersenyum"ya... Allah jangan sempat mama curiga"kata Kalisa dalam hati.
"Ah...masa sih, mama tidak percaya. Nanti malam setelah acara makan malam mama mau kita ngobrol berdua, seperti nya ada yang kamu sembunyikan dari mama"kata Bu Ros.
"ya... Allah sudah azan, Kalisa belum mandi dan mau sholat magrib dulu"Kalisa mengalihkan perhatian mamanya yang kebetulan terdengar suara azan.
"ya sudah sana...kamu mandi dan sholat tapi ingat ya... nanti malam kita ngobrol berdua, feeling mama biasanya tidak pernah salah"kata Bu Ros sambil keluar dari kamar."iya...ma..."jawab Kalisa yang menuju kamar mandi dalam kamar.
Dewi yang juga baru bangun pun masuk ke kamar Kalisa mau sholat mandi dan ganti baju."Kalisa...jangan lama mandi nya, kakak juga mau mandi"kata Dewi.
"ya..."Kalisa menjawab dengan singkat.
Selesai mandi Kalisa pun langsung mau sholat magrib tapi di lihat nya Dewi yang ternyata juga sholat di kamar mereka."sudah siap kak? gantian ya..."kata Kalisa
Dewi memberikan mukena pada Kalisa."kakak mau mandi dulu"kata Dewi.
"waduh kak sudah malam famali ibu hamil mandi pada waktu magrib"kata Kalisa.
Sebenarnya kakaknya pasti tidak percaya pada pantangan pada ibu hamil.
"ih...mana ada itu, tahyul ... syirik..."jawab Dewi yang masuk ke kamar mandi.
Karena waktu sholat magrib singkat Kalisa tidak menanggapi jawaban dari kakak nya dia pun langsung melaksanakan sholat magrib di dalam kamar.
Tok...
tok...
tok...
"Anak gadis ayo bantu mama... sebentar lagi kita mau makan malam"kata Bu Ros sambil mengetuk pintu dari luar.
"iya ma...Kalisa sebentar lagi keluar"jawab Dewi.
"ih...kakak apaan sih?kok Kalisa yang di sebut"tanya Kalisa sambil cemberut
"lho...kan mama yang panggil anak gadis, ya...kamu lah yang keluar"jawab Dewi sambil tersenyum karena dia senang mengerjai adiknya.
"iya...tapi sama sama dong"jawab Kalisa
"nanti kakak menyusul, pakai baju dulu cantik"kata Dewi yang baru keluar dari kamar mandi.
Kalisa pun keluar terlebih dahulu dari kamar dan membantu mamanya mempersiapkan di meja makan. Semua sudah tertata rapi,komplit di atas meja makan."wah... seperti nya sudah siap, ada lagi yang di tunggu?"tanya ayahnya pak Dharma.
"tanya Dewi suaminya sudah sampai mana", jawab Bu Ros.
"Kalisa aja yang tanya ke kamar"kata Kalisa.
Tapi ternyata Dewi keluar dari kamar mau menuju meja makan."Dewi...si Reza sudah sampai mana?"tanya pak Dharma.
"oh...iya bentar Dewi lihat Hp dulu, tadi sudah Dewi Chat sudah sampai mana? tapi belum di baca"kata Dewi.
"ya sudah kamu telpon saja"perintah Bu Ros
Dewi pun menelpon suaminya Reza sudah sampai mana di ruang keluarga. Ternyata yang di telpon sudah sampai depan rumah tapi masih di dalam mobil.",Dewi...coba ke depan ada mobil yang baru masuk, seperti nya mobil suami kamu"kata pak Dharma
"iya ayah"jawab Dewi sambil berjalan menuju mobil yang baru sampai.
"Alhamdulillah...mas sudah sampai, kirain enggak jadi ikut makan malam bersama"kata Dewi.
"Tadi mas terjebak macat makanya sedikit terlambat, mana mungkin tidak ikut ayah pasti marah"jawab Reza.
"siapa yang marah"kata pak Dharma di depan pintu menyusul Dewi keluar rumah.
"enggak ada yang marah ayah, paling yang marah bosnya di kantor. iya kan mas?"kata Dewi menjawab pertanyaan Ayah nya.
"oh...ayo kita masuk, ayah sudah lapar"kata pak Dharma, karena biasanya dia makan malam setelah magrib.
BERSAMBUNG
*****
Jangan lupa vote... vote... vote...
like...like... like...
komentar yang membangun
add favorit...
share.
Terima kasih
🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments