peduli

"Makasih ya kak, kakak udah tulus menyayangi aku dan tetap menerima kami dirumah ini," Ujar mirah.

"iya, aku tulus menyayangi kamu dan anakmu, kakak justru merasa sangat malu dengan kelakuan herman sama kamu 'mir, dia lepas tanggung jawab terhadap kalian dan malah pergi bersama pelakor itu!" Disah merasa kesal terhadap adik laki lakinya itu.

Mirah bersyukur bahwa dia masih dipedulikan oleh kekuarga herman, berhubung statusnya sekarang yang sudah bergelar ibu tentu saja tanggung jawab mirah menjadi lebih berat, maka dengan adanya bantuan dari kakak herman, mirah merasa sangat terbantu, tak bisa dipungkiri, fikiran mirah kini panjang kedepan demi kesejahteraan dan kebahagiaan hidup putrinya.

Ia yang sekarang menjadi orang tua tunggal suatu hari nanti tentu harus bekerja keras untuk menyambung hidupnya beserta putri tercinta, mirah tidak ingin menjadi beban keluarga sang suami maupun dori yang dia panggil kakak.

Sebetulnya pria itu adalah uwak mirah yaitu kakak kandung almarhumah sang ibu, akan tetapi semenjak kecil mirah telah memanggil nya kakak, sebab ikut ikutan almarhumah ibunya, yang memanggil demikian.

Mirah kecil sangat terpukul ketika ibunya meninggal dunia, kemudian dengan sangat tulus uwaknya merawat dia dengan penuh kasih sayang, sampai sampai kakak dari sang ibu ini mempekerjakan seorang perempuan untuk membatunya merawat dan mengasuh mirah.

Dan sampai sekarang mirah tetap memanggil dia kakak, padahal bukan tidak mungkin uwak nya mirah menerima ia dan sang anak dengan tangan terbuka, hanya saja wanita cantik itu tak ingin lagi merepotkan orang yang sudah merawat nya sedari kecil.

"Mirah...apa kamu sudah punya nama untuk putrimu ini?" kakak ipar laki laki nya bertanya

"Ehmm...sudah kak" jawab mirah, "Nama anak ku Ratna Manggala" sambung nya lagi

"Nama yang bagus mir!" Seru kak disah

"Mir kamu gak usah pulang kerumah kakak mu ya...karena disini kamipun sudah menganggapmu seperti adik sendiri, aku dan suamiku sangat menyayangi kalian, biarkanlah kami merawat putrimu menyayangi dan mengasihinya sebagai bentuk permintaan maaf ku atas kelakuan herman terhadap kalian" Kak disah bicara panjang lebar dengan suara yang bergetar menahan tangis, Mirah hanya mengangguk lemah dan tersenyum lembut.

"Mir...ini putrimu nak" Mak rapi yang sudah menyelesaikan tugas membersihkan sang bayi serta ibunya, dengan segera memberikan kepada mirah untuk disusui.

"Iya mak, terimakasih" Senyuman lembut mirah saat menerima putrinya kedalam dekapan membuat hati orang yang melihatnya menghangat, mata mirah berkaca kaca saat menatap wajah mungil itu. Ia teringat herman yang pergi disaat dia begitu membutuhkan perhatian serta kehadiran suaminya.

"Kamu harus jadi anak yang kuat ya naak..." Bisik mirah ditelinga bayi itu, dengan suara yang tercekat menahan tangis.

setelah mak rapi menyelesaikan semua tugasnya ia pun pamit pulang dan membiarkan mirah untuk beristirahat, kak disah juga pamit untuk mengantar mak rapi sampai kejalan utama. Dikarenakan rumah mereka diatas bukit disah merasa khawatir mak rapi yang sudah sepuh akan terjatuh ketika melewati jalan yang menurun, dan setelah sampai ke jalan utama paraji itu pun mengucapkan terimakasih kepada disah yang telah mengantarnya.

Dikamar...sepeninggalannya mak rapi dan kak disah mirah yang memang merasa lelah lahir dan bathinnya segera beristirahat, tak lupa ia pun meletakkan bayi mungil itu disampingnya, yang mungkin sudah terlelap karena kekenyangan. Saat mirah mulai memejamkan mata terdengar seseorang berjalan ke kamarnya dan ternyata itu disah yang smtelah kembali dari mengantar mak rapi.

"Mir...kamu sudah tidur ya?" suara kak disah lembut

"Hmmm...iya kak, lelah sekali rasanya." Jawab mirah

"Ya sudah lanjutkan istirahatnya...kakak tidak akan menggangu, tenangkan pikiranmu ya mir..." Ucap lembut kak mirah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

Episodes
1 selamat datang ke dunia
2 peduli
3 Bencana
4 Kakek misterius
5 kue
6 Bisakah?
7 Bisakah 2
8 Bisakah 3
9 ...
10 ....
11 Beres
12 Bertemu
13 Bayanganmu
14 Bahagia
15 Mirah'ku.
16 Ya,aku mau...
17 Sah...
18 izin
19 Pamit
20 Rumah baru
21 Rindu emak
22 Pengakuan amir
23 Tekad
24 Ki Cabul
25 Kena pelet
26 Amarah
27 keputusan musa
28 Ruqyah
29 Pulang
30 Rumah
31 Memaafkan
32 Tak percaya
33 Piknik
34 Tek dung
35 Fakta
36 Keputusan ki cabul
37 Sakit
38 Sekayu
39 Keguguran
40 Mengunjungi emak...
41 Kecelaka'an
42 Berita duka cita
43 mirah memutuskan kembali untuk tinggal di rumah disah
44 Aku ingin melihat ibu tak sedih lagi
45 Draft
46 Pergi ke bandung
47 Mirah sibuk
48 Makan di saung sawah
49 terlambat pulang
50 Ada apa dengan meja bundar?
51 Seramm
52 Pencarian
53 Pencarian dua
54 Mentri kehutanan itu ditemukan
55 cerita kardan
56 Herman siapa 'bu?
57 Berjalan tanpamu
58 Perpisahan
59 Rumah yang menyimpan kenangan indah dan buruk
60 Sebuah kejujuran
61 kembali ke bandung
62 oleh oleh
63 Menginap di rumah anisah
64 Kengerian yang dialami cu'eng
65 opor ayam
66 Harinya ratna manggala
67 Cemburu? entahlah...
68 Rohanah menggila
69 Makhluk sialan!
70 Jalan jalan sore
71 nonton si kabayan
72 Dongeng sebelum tidur
73 Dongeng sebelum tidur end
74 Hadiah
75 Terbuai
76 Sepucuk surat
77 isi surat yang menyakiti hati
78 Kedatangan yang mengejutkan
79 Kehangatan ditengah cahaya rembulan
80 Wayang
81 Cu'eng hilang part 1
82 Cu'eng hilang part 2
83 godaan
84 Alhamdulillah
85 Cerita cu'eng
86 Rencana kembali ke bandung
87 Tawa cu'eng yang pertama kali
88 dekapan
89 hareudang
90 Amethyst
91 Perjalanan luar biasa bertemu bung Karno!
92 Kebakaran 1
93 Kebakaran 2
94 kepulangan herman
95 Nana pulang
96 pertemuan
97 Terpesona oleh mantan istri
98 permohonan herman
99 Tinju ratna
100 Talak
101 Terpaksa
102 tuntas
103 cemburu??
104 menyerahkan semuanya
105 Wo'o,kamu ketahuan,selingkuh lagi dengan dirinya wanita sundal...
106 Hampir saja
107 Kembali melintasi waktu
108 penyergapan
109 kembali
110 kaget
111 Kedatangan cu'eng
112 Dilamar cu'eng
113 Kenyataan yang Mirah sampaikan kepada cu'eng
114 keributan Herman dan rohanah
115 Jerit kesakitan rohanah
116 Ratna hilang part 1
117 Ratna hilang part 2
118 Ratna hilang part 3
119 Ratna hilang part 4(Cambukan Mak nenah)
120 Ratna hilang part 5(Hampir ditemukan)
121 Ratna dan Mirah ditemukan
122 Dori mengajak Mirah untuk kembali.
123 Nasi goreng
124 Dongeng kabayan
125 Ceraikan
126 Resmi bercerai dan kedatangan cu'eng
127 Akhir yang bahagia
Episodes

Updated 127 Episodes

1
selamat datang ke dunia
2
peduli
3
Bencana
4
Kakek misterius
5
kue
6
Bisakah?
7
Bisakah 2
8
Bisakah 3
9
...
10
....
11
Beres
12
Bertemu
13
Bayanganmu
14
Bahagia
15
Mirah'ku.
16
Ya,aku mau...
17
Sah...
18
izin
19
Pamit
20
Rumah baru
21
Rindu emak
22
Pengakuan amir
23
Tekad
24
Ki Cabul
25
Kena pelet
26
Amarah
27
keputusan musa
28
Ruqyah
29
Pulang
30
Rumah
31
Memaafkan
32
Tak percaya
33
Piknik
34
Tek dung
35
Fakta
36
Keputusan ki cabul
37
Sakit
38
Sekayu
39
Keguguran
40
Mengunjungi emak...
41
Kecelaka'an
42
Berita duka cita
43
mirah memutuskan kembali untuk tinggal di rumah disah
44
Aku ingin melihat ibu tak sedih lagi
45
Draft
46
Pergi ke bandung
47
Mirah sibuk
48
Makan di saung sawah
49
terlambat pulang
50
Ada apa dengan meja bundar?
51
Seramm
52
Pencarian
53
Pencarian dua
54
Mentri kehutanan itu ditemukan
55
cerita kardan
56
Herman siapa 'bu?
57
Berjalan tanpamu
58
Perpisahan
59
Rumah yang menyimpan kenangan indah dan buruk
60
Sebuah kejujuran
61
kembali ke bandung
62
oleh oleh
63
Menginap di rumah anisah
64
Kengerian yang dialami cu'eng
65
opor ayam
66
Harinya ratna manggala
67
Cemburu? entahlah...
68
Rohanah menggila
69
Makhluk sialan!
70
Jalan jalan sore
71
nonton si kabayan
72
Dongeng sebelum tidur
73
Dongeng sebelum tidur end
74
Hadiah
75
Terbuai
76
Sepucuk surat
77
isi surat yang menyakiti hati
78
Kedatangan yang mengejutkan
79
Kehangatan ditengah cahaya rembulan
80
Wayang
81
Cu'eng hilang part 1
82
Cu'eng hilang part 2
83
godaan
84
Alhamdulillah
85
Cerita cu'eng
86
Rencana kembali ke bandung
87
Tawa cu'eng yang pertama kali
88
dekapan
89
hareudang
90
Amethyst
91
Perjalanan luar biasa bertemu bung Karno!
92
Kebakaran 1
93
Kebakaran 2
94
kepulangan herman
95
Nana pulang
96
pertemuan
97
Terpesona oleh mantan istri
98
permohonan herman
99
Tinju ratna
100
Talak
101
Terpaksa
102
tuntas
103
cemburu??
104
menyerahkan semuanya
105
Wo'o,kamu ketahuan,selingkuh lagi dengan dirinya wanita sundal...
106
Hampir saja
107
Kembali melintasi waktu
108
penyergapan
109
kembali
110
kaget
111
Kedatangan cu'eng
112
Dilamar cu'eng
113
Kenyataan yang Mirah sampaikan kepada cu'eng
114
keributan Herman dan rohanah
115
Jerit kesakitan rohanah
116
Ratna hilang part 1
117
Ratna hilang part 2
118
Ratna hilang part 3
119
Ratna hilang part 4(Cambukan Mak nenah)
120
Ratna hilang part 5(Hampir ditemukan)
121
Ratna dan Mirah ditemukan
122
Dori mengajak Mirah untuk kembali.
123
Nasi goreng
124
Dongeng kabayan
125
Ceraikan
126
Resmi bercerai dan kedatangan cu'eng
127
Akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!