Ketabahan Seorang Ibu
ketentuan sang penguasa takdir tak ada satupun makhlukNYA yang bisa menghindari nya semua itu sudah tertulis dan tergaris dalam kitab lauhul mahfudz.
15 april 1969
"Eungh...eungh..." lenguhan kesakitan menggema di sebuah ruangan kecil dengan cahaya lampu yang temaram,keringat bercucuran disekujur tubuhnya menahan kesakitan demi memperjuangkan sang buah hati tercinta.
"Ayo bu... mengejan lagi,dorong" seorang dukun beranak membimbing mirah untuk terus mengejan.Mak rapi mereka memanggil nama dukun beranak itu.
"Eungh..eungh..." mirah mengejan sekuat tenaga.
"Tarik nafas,buang...dorong lagi yok,dihitungan ketiga" Mak rapi mengarahkan mirah.
"satu...dua...tiga,dorong yang kuat! tegas mak rapi.
"Aakhh...!!"
"Oweek! oweek! oweek!" Seorang bayi mungil nan cantik telah hadir kedunia.
"Alhamdulilah..." semua orang yang berada diruangan itu mengucap syukur,mirah merasa bahagia karena sang buah hati telah hadir,tapi disaat yang bersamaan mirah merasa hatinya sangat sedih serasa sakit bagaikan terhiris sembilu.Sang suami yang begitu mirah cintai dengan tega pergi bertransmigrasi bersama selingkuhannya meninggalkan mirah yang tengah hamil besar,kala itu kandungan mirah berusia tujuh bulan dan sekarang disaat ia melahirkan buah cinta mereka pun laki laki tersebut tidak ada, sehingga membuat kepedihan dan kesakitan dihati mirah semakin dalam, luka yang ditorehkan sang suami begitu dalam, dia tak kuasa menahan buliran bening yang luruh begitu saja dari mata indahnya. Begitu sakit begitu pedih dia rasakan di hatinya,mirah menangis tersedu...
"Hiks...hiks..." kang herman,mengapa kamu begitu tega padaku dan anak kita kang? Hiks...akang pergi begitu saja dengan wanita lain,meninggalkan kami berdua". Mirah mengeluarkan kesakitan di dadanya dengan menangis meratapi dirinya,rasa sakit akibat luka persalinan ternyata tidak sebanding dengan goresan luka dihatinya yang selalu terbuka seolah tak pernah kering, sakit sungguh sakit.Mirah tenggelam dalam kesedihan mak rapi dan kakak ipar mirah hanya memandangi wanita itu dengan iba,memang semenjak suaminya pergi meninggalkan dia, sang kakak ipar pun memutuskan untuk merawat mirah ia memintanya untuk tetap tinggal bersama dirumah besar tersebut, karena merasa malu atas tingkah herman adiknya yang sudah mencampakkan mirah,dan kebetulan semenjak kecil mirah sudah yatim piatu, dia di besarkan oleh dori yaitu kakak dari almarhumah ibu mirah.
Kala itu awal perjumpaan mirah dengan sang suami, herman yang merupakan karyawan dipabrik sabun dori merasa tertarik dan jatuh cinta terhadap mirah yang notabennya adalah majikan dia sendiri, dengan sedikit dorongan keberanian, laki laki tersebut meminta serta melamar mirah untuk dipersunting. sebagai ayah angkat mirah dori melihat kesungguhan hati herman, lalu akhirnya restu pun diberikan, karena dia merasa herman adalah seorang pemuda yang giat dalam bekerja. Selama dia menjadi karyawannya.
Dan ternyata mirah pun sangat mencintai herman, akhirnya mereka pun melangsungkan pernikahan ,setelah menikah, laki laki tersebut memboyong sang istri kerumah pemberian mendiang kedua orang tuanya.
Kebetulan, rumah itu ditempati oleh kakak herman, dan mirah tidak keberatan untuk serumah bersama mereka, karena memang hunian itu sangat besar nan luas, kakak iparnya pun sangat baik dan tulus menyayangi mirah.
"Mirah... sudahlah dek, kamu tak perlu bersedih, kami disini begitu menyayangimu," kakak ipar mirah yang sejak tadi termenung melihat keadaan wanita tersebut merasa khawatir, keadaan Sang adik sangat menyedihkan, ia pun berusaha untuk menghibur, usapan lembut serta tutur kata menenangkan membuat Mirah terjaga dari kesedihan yang mendalam.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Sun_Lee
Mampir kak untuk saling mendukung🤗. udah aku Favorit like 😘
2021-12-20
0