BAB 3 : Amukan Rayden

Malam pun tiba. Tepat pukul 00.00 sesuai dugaan Raga benar-benar datang menemui Jea. Pada dasarnya dia memiliki usia sekitar lima tahun lebih tua dibanding Jea. Namun entah mengapa seorang pemuda berusia tujuh belas tahun bisa dengan mudahnya tertipu oleh gadis berusia dua belas tahun.

“Ini kunci masternya. Pergilah! Aku akan berjaga sampai kau kembali.” Ujarnya menyerahkan kunci itu kepada Jea dan menurut untuk menunggu di dalam kamar gadis itu.

"Oh ya, namanya Rayden. Jika kau belum tahu." ujarnya gugup.

"Baiklah." Jea pun keluar dari kamarnya dengan mengendap-endap menuju kamar sebelah yang tak kalah besar dari kamarnya.

Dia membuka pintu kamar itu perlahan dan menemukan seorang pemuda seusianya tengah berdiri sambil memandang ke luar jendela.

“Rayden?” tanyanya ragu.

“Oh benar. Sesuai dugaan.” Ujar gadis itu bersemangat begitu pemuda itu menoleh ke arahnya.

Dia memandang raut wajah pemuda itu lekat-lekat. Garis wajah mereka terlihat benar-benar sama. Hanya saja pemuda itu memiliki tubuh yang lebih tinggi, sekitar 178cm. Melampaui dirinya yang hanya bertubuh mungil dengan tinggi 165cm.

“Kau? Ka…ka…kau masih hidup?” ujarnya dengan bibir gemetar.

“Aku masih hidup. Karena kau juga masih bertahan.” Lirih gadis itu asal masih mencoba membaca situasi.

Rayden pun berjalan mendekatinya dengan ragu-ragu. Dia mendatangi gadis itu dengan perlahan. Tangannya tampak terulur untuk meraih wajah gadis itu yang begitu mirip dengannya.

“Kau baik-baik saja bukan? Apakah aku terlalu lama?” ujar Jea datar sambil menggenggam tangan itu. Tangan yang menyentuh wajahnya dengan begitu lembut.

Pemuda itu menggeleng. Jea menuntunnya untuk duduk di salah satu sisi ranjang.

“Dia bilang kalau kamu sakit. Karena itu aku datang ke sini. Aku bahkan gak pernah dikasih tahu apapun soal kamu.” Ujar Jea membuka pembicaraan begitu mereka berdua tengah duduk berdampingan.

“Mereka bilang, kamu gak pernah ada. Aku anak tunggal. tetapi ada surat yang kasih tahu aku kalau kamu itu ada. Kalau kamu itu saudaraku.” Jawab Rayden lirih.

Jea menatapnya cukup lama dan menyadari ada suatu hal yang tak beres. Matanya memerah dan sangat kosong. Pandangan itu seakan menyiratkan begitu banyak luka. dia merasa seperti hatinya tersayat ketika memandang mata itu dari arah dekat.

“Kamu sakit apa?” ujarnya memberanikan diri untuk bertanya.

“Sejak wanita itu masuk rumah, aku sering berhalusinasi. Menciptakan beberapa karakter baru dan membenci karakter nyata. Aku bahkan bingung apa kamu yang ada di hadapanku sekarang ini adalah nyata atau justru hanya bayangan.” Jelas Rayden dengan tatapan kosong sambil memeluk kakinya erat.

“Tenang. Jangan tegang! Aku nyata. Kamu tadi menyentuh wajahku kan? Aku masih terasa hangat, Aku masih hidup.” jelasnya asal.

Jea melepaskan tangan Rayden yang menggenggamnya sedari tadi. dia melepaskan tangan itu perlahan dan bermaksud untuk membuatnya terlihat lebih santai.

"Bagaimana jika kita berbagi cerita?" dia memutar duduknya menghadap ke arah Rayden.

Jea menatap saudaranya itu lekat-lekat. dia mengangkat dagu Rayden untuk balas menatapnya. “Aku nyata. Dan aku datang untukmu Kak.” lirihnya membuat hati Rayden menghangat.

Rayden pun tergerak untuk memeluk saudaranya itu. dia merangkul gadis itu dan membawanya ke dalam pelukannya. dia menangis tersedu-sedu di pundak kecil itu. dia benar-benar membagi luka itu bersamanya kali ini. Setelah sekian lama dia menutup diri dari siapa pun.

“Kau tahu, aku berhenti memakan obat-obat yang diberikan wanita itu. Halusinasi itu menghilang. tetapi begitu dia datang dan menyuntikkan sesuatu. Aku benar-benar takut. Ada banyak orang jahat. Ada yang mau memukulku. Aku tidak memiliki pilihan selain memakannya.” ujar pemuda itu panik.

Rayden melepaskan pelukannya dari Jea dan bercerita dengan histeris. Matanya memerah, lebih merah dari sebelumnya. dia tampak panik dan *******-***** kasar rambutnya. dia mencoba menyakiti dirinya sendiri di hadapan Jea.

“Hentikan semua ini Kak, kumohon?” lirih Jea mencoba menenangkannya dengan memeluk tubuh ringkih Rayden.

“Siapa kau? Ada apa dengan wajah ini? Siapa kau?” teriaknya histeris begitu ia kembali menatap sang adik.

dia mencoba melepaskan pelukan Jea namun gadis itu memperkuat pertahanannya.

“Tenanglah, aku di sini. Kau tidak sendiri.” Lirihnya.

Rayden masih histeris dan bahkan menjadi lebih parah ketika orang-orang yang mendengar suara mereka mulai berdatangan.

“Apa yang kau lakukan?” hardik Clara kepada Jea yang tengah memeluk Rayden sambil menangis.

“Dia berbahaya. Lepaskan! Atau dia akan melukaimu.” Teriak Clara.

Namun Jea tak bergeming. Ada darah segar yang kini tengah mengucur dalam kepalan tangannya. Rayden meraih pisau dari nakas ketika Jea memeluknya. dia hampir saja melukai dirinya andai saja gadis itu tidak menggenggam pisau itu lebih dahulu.

‘Oh tidak! Aku menyakitimu. Kau berdarah, bagaimana ini?” teriak Rayden lagi makin histeris begitu melihat darah segar dari tangan Jea.

“Aku menyakitimu. Tidak! Aku tidak bisa melindungimu. Aku saudara yang buruk. Aku buruk.” Serunya lagi setelah mendorong Jea menjauh.

Gadis malang itu kini terhempas ke sudut nakas dan kepalanya sedikit terbentur ke ujung meja. dia menangis sesenggukan. Tetapi bukan karena rasa sakit di tangannya melainkan karena melihat kondisi Rayden saudaranya.

Raga yang baru saja bergabung pun langsung meraih gadis itu dan mendekapnya. Jea terisak begitu keras dalam pelukan Raga. dia kehilangan semua kata-katanya begitupun dengan tenaganya.

Raga menuntun gadis itu duduk di salah satu sofa yang berada di sudut kamar dan mulai mengobati luka gadis itu. Namun Jea, dia hanya menatap kosong ke arah Rayden yang tengah di tangani oleh pihak dokter.

Mereka mengikatnya ke sisi tempat tidur. Menyuntikkan sebuah obat dan memasangkannya melaui infus ke dalam tubuh Rayden.

“Obat apa itu? Apa yang berusaha dia jelaskan sebelumnya?” batin gadis itu menerka-nerka.

Jea mereka ulang kembali kedatangannya di dalam kepalanya sendiri. Rayden baru saja meminum sesuatu ketika dia datang. “Ada yang tidak beres.” Pikirnya.

Selagi Raga tengah mengobati tangannya dia menyadari sesuatu. Ada begitu banyak obat-obatan di atas meja di sudut ruangan. Dan ada bekas gelas yang baru saja di minum oleh Rayden disana.

Diam-diam tanpa sepengetahuan Raga dia mengulurkan sebelah tangannya yang lain untuk meraih botol obat itu dan menyembunyikan itu di sakunya. Hanya beberapa butir obat, jika dia mengambil botol itu maka pasti akan mengundang kecurigaan.

Untuk seorang gadis yang baru saja mengalami kejadian traumatis, dia terbilang sangat tenang. dia sama sekali tidak panik dan bahkan masih bisa berpikir dengan jernih. Tidak ada kecurigaan apapun, bahkan tak ada yang mempertanyakan kehadirannya disana.

“Kau sengaja memancingnya kemari?” hardik Tn Sanjaya kepada Raga yang baru saja keluar dari ruangan Jea untuk mengantar gadis itu.

“Aku hanya berpikir bahwa dia adalah obat terbaik untuk Rayden.” Jawabnya.

“Obat terbaik bagi mereka adalah tidak dengan tidak saling mengenal satu sama lain. Paham!” bentak Tn Sanjaya yang langsung berlalu dari sana.

"Tetapi dia mau berbicara. dia berbicara dengan Jea tetapi tidak dengan kita." jawab pemuda itu namun tidak dihiraukan oleh Tn. Sanjaya

Raga mematung untuk sesaat. dia mencoba menelaah kembali apa yang baru saja terjadi. Entah itu adalah kesalahan atau justru adalah hal yang benar dia lakukan. tetapi dia sama sekali tak memihak siapa pun di rumah besar itu.

Episodes
1 BAB 1 : Kembali ke Kediaman Goksel
2 BAB 2 : Memancing Raga
3 BAB 3 : Amukan Rayden
4 BAB 4 : Masa Lalu Raga
5 BAB 5 : Hari Pernikahan
6 BAB 6 : Masa Sekolah
7 BAB 7 : Siswa Baru yang berasal dari Masa Lalu
8 BAB 8 : Bawa Aku Pergi dari Rumah itu
9 BAB 9 : Karena Cinta Pertamalah yang Membuatmu Berubah
10 BAB 10 : Dilema Aksa
11 BAB 11 : Rencana Jeana
12 BAB 12 : Adelio Adelyn
13 BAB 13 : Kecemburuan Jeana
14 BAB 14 : Menghilangnya Jeana
15 BAB 15 : Jeana Kembali sebagai Orang yang Berbeda
16 VISUALISASI KARAKTER
17 BAB 16 : Kilas Balik Kejadian Dua Tahun Lalu
18 BAB 17 : Jati Diri seorang Theo Urdha
19 BAB 18 : Kediaman Wirabraja Dua Tahun yang Lalu
20 BAB 19 : Yudha Sandia
21 BAB 20 : Rencana Jea dan Yudha
22 BAB 21 : Emosi Adelio
23 BAB 22 : Perasaan yang Aneh (Yudha)
24 BAB 23 : Perhatian Yudha
25 BAB 24 : Sikap Manis Yudha
26 BAB 25 : Konflik di Malam Pernikahan
27 BAB 26 : Yudha pulang
28 BAB 27 : Perlakuan Manis
29 BAB 28 : Kenangan Manis tentang Pernikahan
30 BAB 29 : Drama Kecil di Rumah Baru
31 BAB 30 : Rencana Yudha
32 BAB 31 : Permainan Licik Yudha
33 BAB 32 : Suami Istri Canggung yang Terlihat Manis
34 BAB 33 : Alasan Penderitaan Jeana
35 BAB 34 : Aku Halal untuknya?
36 BAB 35 : Sikap Malu Jeana yang Manis
37 BAB 36 : Kecelakaan Jea
38 BAB 37 : Kondisi Jeana
39 BAB 38 : Perubahan Sikap Jeana
40 BAB 39 : Ketergantungan terhadap Yudha
41 BAB 40 : Kecemasan dan Kecemburuan yang Menjadi Satu
42 BAB 41 : Sikap Manis Jeana
43 BAB 42 : Tarik Ulur Yudha
44 BAB 43 : Malam Pertama
45 BAB 44 : Moment Manis sebagai Pasangan
46 BAB 45 : Pertemuan Diam-Diam
47 BAB 46 : Rencana Jeana
48 BAB 47 : Rencana Jea (Part 2)
49 BAB 48 : Aku adalah Keturunan Seorang Iblis
50 BAB 49 : Kebenaran
51 BAB 50 : Kesalahan Jason
52 BAB 51 : Keguguran
53 BAB 52 : Kesedihan Jeana
54 BAB 53 : Rencana A
55 BAB 54 : Rasa Kecewa Yudha
56 BAB 55 : Pengakuan Jeana
57 BAB 56 : Kondisi Yudha
58 BAB 57 : Kebenaran yang Sebenarnya
59 BAB 58 : Yudha tahu Segalanya
60 BAB 59 : Penyusup
61 BAB 60 : Konferensi Pers Surya
62 BAB 61 : Pengorbanan Jeana
63 BAB 62 : ENDING
64 Season 2 " 001. Pertemuan Kembali
65 Season 2 : 002. Kondisi Jeana
66 Season 2 : 003. Perasaan yang Terpendam
67 Season 2 : 004. Perasaan Aksa
68 Pengumuman
69 Season 2" 005. Memulai Kehidupan Baru
70 Season 2 : 006. Sikap Polos Sanna
Episodes

Updated 70 Episodes

1
BAB 1 : Kembali ke Kediaman Goksel
2
BAB 2 : Memancing Raga
3
BAB 3 : Amukan Rayden
4
BAB 4 : Masa Lalu Raga
5
BAB 5 : Hari Pernikahan
6
BAB 6 : Masa Sekolah
7
BAB 7 : Siswa Baru yang berasal dari Masa Lalu
8
BAB 8 : Bawa Aku Pergi dari Rumah itu
9
BAB 9 : Karena Cinta Pertamalah yang Membuatmu Berubah
10
BAB 10 : Dilema Aksa
11
BAB 11 : Rencana Jeana
12
BAB 12 : Adelio Adelyn
13
BAB 13 : Kecemburuan Jeana
14
BAB 14 : Menghilangnya Jeana
15
BAB 15 : Jeana Kembali sebagai Orang yang Berbeda
16
VISUALISASI KARAKTER
17
BAB 16 : Kilas Balik Kejadian Dua Tahun Lalu
18
BAB 17 : Jati Diri seorang Theo Urdha
19
BAB 18 : Kediaman Wirabraja Dua Tahun yang Lalu
20
BAB 19 : Yudha Sandia
21
BAB 20 : Rencana Jea dan Yudha
22
BAB 21 : Emosi Adelio
23
BAB 22 : Perasaan yang Aneh (Yudha)
24
BAB 23 : Perhatian Yudha
25
BAB 24 : Sikap Manis Yudha
26
BAB 25 : Konflik di Malam Pernikahan
27
BAB 26 : Yudha pulang
28
BAB 27 : Perlakuan Manis
29
BAB 28 : Kenangan Manis tentang Pernikahan
30
BAB 29 : Drama Kecil di Rumah Baru
31
BAB 30 : Rencana Yudha
32
BAB 31 : Permainan Licik Yudha
33
BAB 32 : Suami Istri Canggung yang Terlihat Manis
34
BAB 33 : Alasan Penderitaan Jeana
35
BAB 34 : Aku Halal untuknya?
36
BAB 35 : Sikap Malu Jeana yang Manis
37
BAB 36 : Kecelakaan Jea
38
BAB 37 : Kondisi Jeana
39
BAB 38 : Perubahan Sikap Jeana
40
BAB 39 : Ketergantungan terhadap Yudha
41
BAB 40 : Kecemasan dan Kecemburuan yang Menjadi Satu
42
BAB 41 : Sikap Manis Jeana
43
BAB 42 : Tarik Ulur Yudha
44
BAB 43 : Malam Pertama
45
BAB 44 : Moment Manis sebagai Pasangan
46
BAB 45 : Pertemuan Diam-Diam
47
BAB 46 : Rencana Jeana
48
BAB 47 : Rencana Jea (Part 2)
49
BAB 48 : Aku adalah Keturunan Seorang Iblis
50
BAB 49 : Kebenaran
51
BAB 50 : Kesalahan Jason
52
BAB 51 : Keguguran
53
BAB 52 : Kesedihan Jeana
54
BAB 53 : Rencana A
55
BAB 54 : Rasa Kecewa Yudha
56
BAB 55 : Pengakuan Jeana
57
BAB 56 : Kondisi Yudha
58
BAB 57 : Kebenaran yang Sebenarnya
59
BAB 58 : Yudha tahu Segalanya
60
BAB 59 : Penyusup
61
BAB 60 : Konferensi Pers Surya
62
BAB 61 : Pengorbanan Jeana
63
BAB 62 : ENDING
64
Season 2 " 001. Pertemuan Kembali
65
Season 2 : 002. Kondisi Jeana
66
Season 2 : 003. Perasaan yang Terpendam
67
Season 2 : 004. Perasaan Aksa
68
Pengumuman
69
Season 2" 005. Memulai Kehidupan Baru
70
Season 2 : 006. Sikap Polos Sanna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!