Bab 15

“Kalau aku tidak datang ke perusahaan, sebentar lagi perusahaan ini seperti milikmu saja!” kata-kata ini hampir membuat Roby mati kutu, dan kembali mendengar Presdir Agus berkata: “Siapa yang memberimu hak untuk bisa sembarangan memecat karyawanku? Clifford Carter selama ini performanya lumayan bagus di perusahaan kita, dengan alasan apa kamu memecatnya?”

Mendengar kata-kata Presdir itu, Roby seketika berkeringat dingin, dia hanya tidak menyukai Clifford Carter makanya sengaja menyulitkannya, dengan memamfaatkan posisinya, dia berpikir berbagai cara untuk memecat Clifford Carter. Tentu saja hal ini tidak dia katakan kepada Presdir.

“Presdir, anda tidak mengerti, di dalam divisi kami, performa Clifford Carter dia... dia... “

“Sudahlah, tidak perlu dikatakan lagi.” Kata Agus dengan nada kuat: “Mulai hari ini, hal yang berkaitan dengan karyawan dan pemindahan karyawan, semuanya harus dengan persetujuanku, jika kamu memecat karyawan dengan keputusanmu sendiri, maka jangan salahkan aku jika kamu juga harus pergi dari sini.”

“Baiklah Presdir, anda jangan marah, aku berjanji agar masalah ini tidak akan terjadi lagi.” Roby pun menganggukkan kepalanya, bertahun-tahun lamanya dengan tidak mudah dia bisa menduduki posisi ini, bagaimana mungkin hanya karena seorang bocah membuatnya kehilangan pekerjaan.

“Clifford Carter, kamu ikutlah denganku sebentar!” Agus berjalan paling depan dengan Clifford Carter yang mengikutinya dari belakang, dan dengan wajah sombong menatap Roby.

“Hampir saja, Clifford Carter pasti mencari Presdir untuk melaporkanku, mau memecatku, masih terlalu jauh, liat saja, waktu masih masih panjang, dan kamu masih bawahanku.”

Orang-orang yang mendengar perkataan Roby pun menganggukkan kepala tanpa berkata-kata. Walaupun Clifford Carter diselamatkan oleh Presdir, tetapi hari-hari ke depannya dia masih harus tetap bekerja di bawah tekanan Roby, tentu saja Roby tidak akan melepaskannya, benar-benar sangat menakutkan.

Clifford Carter yang baru memasuki kantor pun langsung duduk di kursi Presdir dan sambil mengangkat kakinya ke atas meja.

“Bagus sekali Tuan Agus, aktingmu sangat bagus dan sudah bisa menjadi aktor!”

“Hahaha, tuan Muda Carter bercanda.” Saat itu Agus pun berpikir, seorang tuan muda yang begitu banyak uang, ternyata sudah empat tahun menjadi karyawan di perusahaannya.

Keluarga Carter adalah keluarga kaya raya yang sangat terkenal di kota A, terutama kakeknya, warisan keluarganya rata-rata adalah hasil dari kerja keras kakeknya.

“Jika tuan Muda Carter merasa puas itu sudah cukup. Kapan pun tuan muda membutuhkanku, segera saja panggil aku, kali ini anda bergabung di perusahaan kami, membuat perusahaan sangat sukses di pasaran. dan kali ini, apakah anda masih terus menyimpan identitas anda?”

“Tentu saja, permainanku baru saja dimulai, si Roby itu pasti sedang memikirkan cara untuk membalasku, seterusnya tinggal melihat performamu.” Kata Clifford Carter.

“Tentu saja, aku pasti akan bekerjasama dengan baik.” Kata Agus di sebelah sambil tertawa.

Clifford Carter keluar dari kantor, lalu semua orang pun menatapnya.

“Clifford Carter, mau kemana kamu? Selesaikan pekerjaan kemarin yang belum sempat kamu selesaikan!” begitu melihat Clifford Carter keluar, Roby pun sengaja mempersulitnya.

“Supervisor Roby, pekerjaan sendiri seharusnya dilakukan sendiri juga, Presdir mengatakan bahwa setiap orang adalah sama, dan kamu sebagai pemimpin seharusnya lebih memikirkan karyawan-karyawan seperti kami.” Clifford Carter pun menepuk tangan kepada semuanya, “Semuanya sudah bekerja keras, hari ini aku sudah izin libur dan sudah disetujui oleh Presdir, jadi pekerjaan yang kalian berikan padaku kemarin, masih harus tetap kalian kerjakan sendiri, sebagai tanda maafku, malam ini aku mengundang kalian semua makan malam di Hotel Star. Aku yang akan mentraktir kalian. Jadi kalian semua harus datang ya!” setelah berkata demikian dia pun membalikkan badannya dan pergi.

“Bagaimana mungkin, seorang Clifford Carter mau mentraktir kita makan di Star, itu adalah hotel berbintang lima, dan biaya makan di sana pun hanya untuk orang-orang kelas papan atas, apakah ini benar?” Revan pun berkata dengan terkejut.

“Iya, kita lihat saja ide licik apa yang akan dia lakukan!” orang-orang itu pun saling berdebat.

Melihat kepergian Clifford Carter, emosi Roby pun mulai naik. Apakah Presdir benar-benar sudah menyetujuinya, hal ini dia pun tidak berani bertanya.

Saat itu Riska pun langsung pergi mengejarnya keluar.

“Clifford Carter, apa yang sebenarnya kamu lakukan, untuk apa kamu memaksakan uangmu yang sedikit itu untuk memamerkan dan menjaga mukamu, apakah dengan begitu kamu merasa senang?” tidak tahu kenapa, Riska pun mengejarnya dan mengkhawatirkan pria yang dia anggap menjijikkan ini.

Clifford Carter pun tertawa: “Nona Riska, apakah ada urusan denganmu? Uangku mau bagaimana aku menghabiskannya juga terserah kepadaku, untuk apa kamu merasa kasihan?”

“Apakah kamu ingin memalukan diri kamu lagi? Uang kamu tidak seberapa, kenapa harus berpura-pura seperti orang yang bermurah hati? Memangnya bisa seperti ini selamanya?” wajah Riska terkejut melihat Clifford Carter, “Kamu merasa dengan seperti itu kamu bisa balikkan denganku? Aku tidak akan kembali denganmu lagi, hentikan semua ini, sekarang pergi dan katakan kepada mereka bahwa kamu tadi hanya sedang bercanda, cepat pergilah!”

Tanpa melihat Riska sedikit pun, Clifford Carter pun berjalan memasuki lift, wajah Clifford Carter saat itu mengeluarkan senyuman dingin dan berkata: “Riska, kamu sedang tidak tahu sebenarnya kamu kehilangan apa, balikkan denganmu? Benar-benar lucu sekali.”

Setelah keluar dari pintu perusahaan, terlihat dua orang yang mengenakan jas hitam dan memakai kacamata hitam berjalan ke arahnya, “Selamat pagi tuan Muda Carter, bos besar kami sudah menunggu anda lama di dalam mobil.”

Clifford Carter pun berpikir dalam hati, dia tidak pernah menyakiti siapapun dan baru saja berencana untuk kabur, lalu sebuah mobil BMW pun berhenti di hadapannya, setelah pintu itu terbuka, turunlah seorang pria muda dengan mengenakan kalung emas besar.

“Selamat pagi tuan Muda Carter, aku adalah King.” Dengan sopan mengulurkan tangannya.

“Rahem? Selamat pagi Rahem, selamat pagi Rahem.” Nama sebenarnya Rahem, setelah terjun ke dunia masyarakat, dia mengubah namanya sendiri menjadi nama yang unik. Walaupun namanya yang unik, tetapi ia cukup garang dan sadis.

Terpopuler

Comments

Natal Kristiono

Natal Kristiono

mantap

2022-02-10

0

Edyuanzza

Edyuanzza

alur cerita persis dengan...

2022-02-04

0

𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️

𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️

setelah BAI YIFEI sekarang muncul LI FAN. artinya apa? novel ini sepertinya cm terjemahan dr nooel cina sana..😄😄

2022-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!