Bab 4

“Uang di dalam di dalam kartu ini ada 50 juta, cobalah kamu membuat bisnis sendiri, dan ini adalah sebuah kartu kredit, nominalnya tidak terbatas, kartu ini aku berikan untukmu, jika ada apa-apa boleh digunakan, tetapi jangan berfoya-foya, kamu harus melakukan sesuatu yang baik untuk diri sendiri......”

“Baiklah, baiklah, aku sudah tahu, kamu tenanglah, aku sudah perencanaan bisnis sendiri, jadi kamu jangan khawatir!”

Clifford Carter sudah bisa melepaskan semua penderitaannya sekarang, dalam hatinya pun berpikir: “Sudah menderita beberapa tahun, akhirnya kesempatan untuk mengembalikan diri pun tiba, dan sekarang sudah saatnya memperlihatkan ke orang-orang.”

Dan sekarang uang Clifford Carter pun tidak terhitung nilainya, lalu dia mengeluarkan ponsel dan menelepon Hotel Revv, dia memberitahukan kepada manajer hotel tersebut bahwa dia yang akan membayar seluruh tagihan Riska Putri, begitu manajer mendengar perintah dari tuan Muda Carter, dia pun dengan segera menjalankannya, serta menyuruhnya untuk mengantarkan kue tar, setelah menyelesaikan masalah ini, akhirnya hati Clifford Carter pun merasa tenang.

Di sisi lainnya, Riska Putri yang sedang asyik makan bersama dengan rekan-rekan kerjanya, tiba-tiba saja “Selamat malam, kue tar ini adalah pemberian dari tuan Muda Carter kepada seorang nona yang bernama Riska Putri, dan juga, tagihan hari ini sudah dibayar oleh tuan Muda Carter, dia memerintahkan untuk tidak segan-segan memesan makanan yang ingin dimakan, dan mengucapkan selamat ulang tahun kepada nona Su!”

“Tuan Muda Carter? Tuan Muda Carter yang mana?” wajah Riska Putri bertanya dengan tidak senang kepada Riska Putri.

“Tidak tahu, aku tidak mengenal tuan Muda Carter, apa jangan-jangan dia salah mengirimkannya!” Riska Putri pun melihat kue tar empat tingkat itu, dalam pikirannya dia mencari siapa sebenarnya orang yang bermarga Carter dan kaya itu. Dia takut kalau Riska Putri marah karena kue tar yang tidak jelas ini.

“Tuan Muda Carter, apakah itu Clifford Carter? Tidak mungkin, tidak mungkin.”setelah Revan berkata seperti itu, dia pun memukul wajahnya berkali-kali. “Bagaimana mungkin? Dia hanyalah seorang yang miskin.”

“Itu tidak mungkin, aku sudah mengenal Clifford Carter selama tiga tahun, dan selama mengenalnya, dia hanyalah orang miskin, bagaimana mungkin dia bisa memberikan kue tar yang sebesar ini dan membayar tagihan kita.” Kata Riska Putri dengan yakin.

Riska Putri saat ini seperti sudah kehilangan mukanya, pacar sendiri yang berulang tahun, tetapi malah dibayar oleh orang lain, dan orang ini juga tidak jelas siapa. Awalnya Riska Putri merasa takut apakah benar si brengsek Clifford Carter itu, tetapi mendengar kata-kata yang begitu yakin dari Riska Putri, dia pun menjadi tenang.

Demi menjaga kesenangan semua orang, Riska Putri pun berpura-pura datar dan berkata: “Semuanya silakan makan dengan santai, tidak tahu siapa orang sial itu yang sudah membayar tagihan kita, lain kali aku yang akan mentraktir kalian makan.”

Semuanya juga tidak percaya jika ini dilakukan oleh Clifford Carter, bagaimana pun juga, dalam pikiran mereka Clifford Carter adalah seseorang yang tidak punya uang alias miskin.

Setelah pesta selesai, Riska Putri masih bertanya kepada pelayan di restoran itu siapa sebenarnya tuan Muda Carter, pelayan pun hanya berkata dia adalah anak dari tuan Kakek Carter, keluarga sultan di kota A.

Setelah itu Riska Putri pun mengantar Riska Putri pulang ke rumah, dengan masih tidak tenang bertanya: “Benar-benar bukan Clifford Carter kan? Kamu pernah cerita padaku tentang keadaannya.”

“Tidak mungkin, bagaimana mungkin, kalau pun memang dia, pasti seluruh hasil jerih payahnya sudah terkuras habis.” Kata Riska Putri dengan nada mengejek.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***