Di usir

...Welcome to my story'...

.......

.......

...Happy Reading 📖...

...🍁🍁🍁🍁...

Setelah lima hari di rawat di rumah sakit, akhirnya Vara di perbolehkan pulang oleh dokter. Sere senang akhirnya keadaan Vara sudah mulai membaik.

Saat ini Sere dan Vara sedang bersiap untuk pulang ke rumah. Vara masih banyak diam dan tidak banyak bicara. Dia masih enggan untuk berkomunikasi jika tidak penting.

Setelah semuanya selesai. Vara dan Sere keluar dari ruang perawatan dan menuju keluar rumah sakit. Sere memeluk lengan Vara agar Vara tidak terjatuh karena tubuhnya masih agak lemas.

Sesampainya di parkiran. Mereka masuk mobil milik Sere, Vara langsung menyenderkan kepalanya di kursi dan memejamkan mata sesaat.

Kepergian Ishwar masih terasa mimpi baginya. Dia masih belum percaya jika Ishwar meninggalkannya sendirian. Tatapan mata Vara kosong, dia terus menatap ke arah jendela samping.

Sere melirik Vara, dia mengerti perasaan Vara sekarang. Sere membiarkan Vara sendiri dan tidak akan mengganggunya dulu.

Mobil melaju membelah jalanan kota yang cukup ramai, tapi juga tidak macet jadi perjalanan mereka lancar.

Air mata Vara menetes. Kala mengingat kenangan bersama abangnya. Pria itu sudah seperti ayah dan ibu baginya. Semenjak kepergian kedua orangtuanya, Ishwar yang menjaga Vara seperti kedua orang tuanya.

Tapi sekarang dia hidup sebatang kara, tanpa ayah, ibu atau pun abang, apa lagi saudara. Dia benar-benar hidup sendiri.

Tak lama mereka sampai di rumah. Sere membantu memapah Vara masuk ke dalam. Vara langsung di bawa ke kamar dan di suruh istirahat.

"Sekarang Vara istirahat ya, kakak mau masak dulu buat kamu!" ucap Sere. Vara mengangguk.

Sere menyelimuti Vara lalu dia keluar kamar Vara. Setelah Sere keluar, Vara beranjak lalu dia mengambil foto dirinya dan juga Ishwar. Vara menatap foto itu dengan berderai air mata.

"Abang, aku harus gimana? Aku gak tau harus apa tanpa kamu?" Isak gadis itu.

Lalu dia memeluk foto itu sambil menangis terisak-isak.

Sere membereskan baju Vara yang dia bawa dari rumah sakit. Dia juga membereskan rumah yang sudah beberapa hari ini di tinggalkan.

Saat membereskan kamar Ishwar, air mata Sere kembali mengalir. Di sana banyak foto dirinya dan juga Ishwar yang di pajang di dinding. Sere mengambil salah satu foto dan menatap sambil mengusapnya.

"Kenapa kamu tinggalin aku?"

Lalu dia memeluk foto itu. Kedua wanita itu menangis sambil memeluk foto Ishwar, kepergian pria itu benar-benar membuat mereka sangat kehilangan.

.

.

Sore hari Vara dan Sere makan bersama, tiba-tiba mereka di kejutkan dengan suara ketukan pintu yang lumayan keras.

"SERENA!!" teriak seseorang di luar.

Sere menatap ke arah depan. Dia mengenali suara itu.

"Kakak buka pintu dulu ya!" Vara mengangguk.

Sere beranjak dan berlalu ke depan.

"SERENA!!" teriak orang itu lagi.

Sere membuka pintu, seorang pria dan wanita sedang berdiri tegap di depan pintu. Terlihat wajah yang emosi dari pria itu.

"NGAPAIN KAMU DI SINI? PULANG!!" teriak pria itu.

"Aku mau di sini dulu pah, kasian Vara sendirian!" jawab Sere.

"BUAT APA KAMU KASIAN SAMA DIA!" teriak pria itu geram.

"Pah aku mohon biarin aku temenin Vara!" ucap Sere memohon.

"PULANG SERENA!!" teriak pria itu.

"Pah sabar pah, kita bicarain baik-baik!" ucap wanita yang ada di sampingnya.

"MAMA DIEM!!" sentak pria itu.

"Dari awal saya gak suka kamu berhubungan dengan pria itu dan sekarang terbukti pria itu seorang penjahat! dan saya gak sudi kamu membantu keluarganya!!" pekik pria itu kesal.

"PULANG!!" teriak pria itu sambil menarik tangan Sere.

"Pah aku mohon pah, biarin aku di sini!" Isak Sere memohon.

"PULANG!! APA KAMU MAU MEMBANTAH SAYA!!"

"Mah.." Sere menatap mamanya berharap mamanya bisa membantunya. Wanita itu hanya menatap lirih Sere.

"Pulang ya nak! Jangan bikin papa tambah marah," ucap wanita itu.

Sere menangis, dia tidak tega meninggalkan Vara sendirian di rumah.

"CEPATT!!" Sere mengangguk.

"Aku ambil tas dulu pah!" Sere kembali masuk ke dalam. Dia kaget saat melihat Vara berdiri mematung di dekat sofa. Dia menatap nanar sambil meneteskan air mata.

Sere memeluk Vara. "Maafin kakak ya, kakak harus pulang! Maafin kakak gak bisa temenin Vara," ucap Sere.

Vara hanya terdiam sambil menangis. Padahal harapan dia satu-satunya adalah Serena, tapi Serena pun harus meninggalkannya.

"SERENAAA.." teriak pria itu lagi dari luar.

Sere melepaskan pelukannya. Lalu dia mengusap air mata Vara.

"Nanti kakak kesini lagi ya. Kalo ada apa-apa telpon kakak," ucap Sere.

Lalu dia mengambil tas yang ada di kamar Ishwar. Lalu dia kembali keluar, Sere memeluk Vara lagi lalu dia melepaskannya dan keluar menghampiri kedua orang tuanya.

Vara menangis. Dia benar-benar sendirian dan sebatang kara.

"Abang!" Isak gadis itu. Dia terkulai lemas ke lantai.

"Aku takut sendirian bang!" Isak gadis itu.

Sere tak berhenti menangis di dalam mobil. Dia sangat mengkhawatirkan keadaan Vara.

"Maafin aku!"

...***...

Satu hari, dua hari, tiga hari sudah seminggu lebih berlalu semenjak kepergian Ishwar. Vara hanya berdiam diri di dalam rumah.

Dia tidak tau harus bagaimana? Dia juga tidak mungkin kuliah lagi, karena dia tidak punya uang untuk biaya kuliahnya.

Vara terduduk sambil memeluk lututnya. Air mata masih setia menemani hari-harinya selama seminggu ini.

Sere pun belum datang lagi ke rumahnya semenjak papanya datang marah-marah. Tapi Sere masih suka mengirimkan uang dan makanan untuk Vara dan sesekali Sere menelpon Vara untuk menanyakan kabarnya.

Tapi sudah dua hari ini Vara belum mendapatkan kabar apapun dari Sere. Nomer Sere pun tidak aktif, Vara benar-benar sedih dan terluka. Padahal Serena satu-satunya orang yang dekat dengannya sekarang.

Tak lama ponsel Vara berbunyi menandakan adanya pesan masuk. Vara membuka pesan itu ternyata dari Sere.

Chat:

^^^Kak Serena:^^^

^^^"Dek maafin kakak ya. Kakak harus pergi ke Malaysia hari ini. Maaf kakak gak bisa temenin kamu lagi sayang!" 😭😭😭^^^

Vara meremas ponselnya. Akhirnya Serena pun pergi meninggalkannya, sekarang dia benar-benar tidak punya siapa-siapa lagi, dia benar-benar sebatang kara.

Vara merebahkan tubuhnya di sofa, dia menatap kosong langit-langit rumahnya. Air mata tak berhenti mengalir dari pelupuk matanya.

Tiba-tiba Vara di kejutkan dengan suara gedoran di pintu depan dan dia juga mendengar suara bising orang di luar.

"VARA KELUAR KAMU!!" teriak seseorang di luar.

Vara kaget, dia juga bingung kenapa ada orang yang bikin keributan di rumahnya. Vara beranjak dan berjalan ke depan, dia mengintip dari jendela. Vara kaget melihat banyak warga ada di depan rumahnya.

"VARA KELUAR.." teriak mereka.

Dengan ragu Vara membuka pintu. Tubuhnya gemetar semoga tidak ada hal buruk terjadi padanya, siapa yang akan menolongnya jika terjadi sesuatu padanya.

Vara membuka pintu perlahan sampai akhirnya pintu terbuka lebar. Tiba-tiba seseorang menarik Vara dan mendorong Vara hingga dia tersungkur.

Beberapa orang menatap nyalang ke arahnya. Vara ketakutan melihat para warga terlihat murka.

"KAMU HARUS PERGI DARI SINI VARA!!" teriak salah satu dari mereka.

"Iya kamu harus pergi, kami gak mau punya tetangga yang keluarganya seorang penjahat. Kami tidak mau mendapatkan sialnya," timpal yang lainnya.

"Iya usir dia dari sini. Keluarga bandar narkoba jangan di biarin tinggal di daerah kita," sahut yang lainnya.

"Iya nanti kita dapat sial!!" pekik yang lainnya.

Vara tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa menangis dan juga ketakutan di hakimi para warga.

"Ayah, ibu, Abang tolong aku!"

...Bersambung.....

...Aku terus memohon dukungan kalian semua. Biar aku semangat terus 😊...

...Like, komen jangan lupa!...

Terpopuler

Comments

solin

solin

jangan lupa mampir dilapakku ya kak, salam dari gadis cute dan mandiri

2021-12-21

0

El. Lyra

El. Lyra

ya ampunnn sinii aku pelukkk huhuhu😭

2021-12-12

0

Winona mom ❤

Winona mom ❤

Menurutku tanda baca nya di perhatikan lagi kak 😊

Semangat terus ya.

Salam Oyi_jy ❤️

2021-12-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!