Anak kucing

“Bantu?” Kiran pun tertawa, “Bagaimana bisa aku meminta bantun pada orang yang tidak aku kenal? Lagi pula bagiman bisa aku tahu dia ornag baik atau tidak.”

“Oh! OKAY!” Luke tidak ingin  terlalu banyak basa-basi, “Selamat menjalani semuanya.” Luke pun berlalu melewati Kiran begitu saja dijalanan menuju ke tempatnya menginap dan meninggalkan barangnya.

Kiran diam sejenak melihat Luke yang berlalu, lelaki itu dengan santainya berjalan begitu saja dengan tangannya yang di masukan dalam saku, kemudian Kiran pun berlalu ke lain arah meremasi tangannya membawa rasa takut yang ia tidak tahu harus apa saat ini menghadapi ayahnya itu, lelaki itu tidak akan berhenti bertindak sebelum apa yang dia mau tercapai.

Beberapa detik Kiran berjalan seketika ia berhenti, Bapaknya belum pergi dari sekitar restauran ia sepertinya menunggu Kiran, dengan langkah yang cepat dan sang bapak mungkim tidak sadar sedang mengobrol dengan para tukang parkir Kiran pun berlari kencang kearah dimana Luke tadi pergi, Kkiran berlari sekencang-kencangnya.

Luke menoleh kebelakang mendengar suara kaki gadis itu dan seketika Kira berhambur menabrak Luke.

“Tolong saya! Tolong!”

"Ayo pergi?"

Luke segera mengambil tangan Kiran dan membawanya berlari berbelok dimana hotelnya berada.

Kiran menurut begitu saja dibawa Luke hingga mereka masuk kesebuah kawasan hotel dan segera masuk kedalam sana.

“Tuhan aku lelah sekali!” Kiran terus-berlari-lari hingga mereka sampai di lobby dengan nafas yang tersenggal-senggal.

Luke membuat Kiran berhenti melihat kearah luar memastikan apakah bapak Kiran mengikuti mereka atau tidak, “Tidak ada, artinya bapak tidak melihatku, tapi dia masih menunggu ku kembali, aku takut…” wajah Kiran memancarkan kekhawatiran Luke bisa merasakan betapa frustasinya dia.

“Apa yang dia mau? Uang?”

Kiran menarik nafasnya berat, “Seumur hidupnya yang diakepalanya adalah uang, tapi dia tidak akan berhenti sebelum menjualku, sampai kapanpun jika masih melihatku dirumah, dia tetap akan melihatku sebagai sumber uang.”

“Laporkan kepada polisi, bukankah Negara ini akan menjagamu?”

“Anda fikir semudah itu, apakah aku akan setega itu dengan orang tuaku sendiri?” Kiran memijat pelipisnya sungguh muak sekali dengan bapaknya, haruskan dia pulang ke kampung saja maka semuanya akan selesai, ini adalah puncak terparah sikap bapaknya semakin menggila.

“Aku akan naik kekamarku, jika kau mau ikut?”

Kira membelalak, “MENGIKUTIMU? APA RENCANAMU! KAU TERNYATA LEBIH PARAH!” Kiran berkacak pinggang menatap murka pada Luke.

Luke segera mengukur tinggi badan Kiran lalu menatapnya penuh ejekan, “Mungkin ibumu seumuran denganku, ayo, pesan kamar satu lagi istirahatlah sejenak lalu fikirkan rencanamu besok.”

Kiran berhenti disana ia tidak bergerak, segera Luke manarik tangannya, “Aku mencari calon istriku yang hilang di Negara ini, bukan mencari anak yang akan di adopsi, cepatlah ikut, perjalalannku jauh dan ingin beristirahat juga.”

Dengan ragu Kiran pun mengikuti Luke ke receptionist untuk memesan kamar, namun tidak beruntung seluruh kamar sudah full sebab ada acara di hotel itu.

“Ah tidak apa-apa aku bisa bersembunyi diluar sana.” Kiran fikir dia tidak mungkin bisa ke toko sembako malam ini yang mana sang ayah mungkin akan menyusulnya disana.

Tidak mengindahkan penolakan Kiran Luke pun segera menarik gadis itu paksa untuk segera naik, “Ke kamarku sekarang anak kecil, aku tidak masalah diluar atau mungkin bisa mencari hotel lain.”

Keduanya masuk kedalam kubikel lift dengan Kiran yang hanya diam mengikuti, dia juga tidak pernah menggunakan sebuah lift ini menjadi kali pertamanya jika biasa hanya melihat dari tontonan saja.

Luke terus menggandeng Kiran hingga sampai kekamarnya, membuat Kiran semakin terperangah seperti ini bentuk hotel dan segala isi dalamnya, sungguh dikampunya yang terpencil itu fasilitas internet saja sulit apa lagi ingin melihat hal-hal yang mewah.

“Tidurlah disini, aku akan pergi mencari seseorang di klab dekat sini.”

Kiran menggeleng samar, dia meningglkannya sendiri? Akan apa dia disana sungguh terkesan menakutkan disini, bagaimana jika gempa, bagaimana jika terjadi sesuatu, bagaimana caranya membuka pintu tadi ia lihat lelaki itu menempelkan sebuah kartu.

“A-aku takut…”

“Tidak ada apapun, berikan nomor ponselmu, kau bisa menghubungi jika butuh sesuatu.”

“Ma-maf…aku tidak pernah tidur dihotel sungguh aku takut sekali, aku bahkan tidak tahu cara membuka pintu atau turun dari tempat ini, ya tertawalah ini terdengar lucu dan memalukan bukan? T-tapi inilah kehidupanku,semuanya begitu sulit, jika kau ingin turun bawalah aku, aku tidak akan mengikuti atau mengganggumu aku bisa bersembunyi atau--"

Luke tertawa ia pun mengacak rambut Kiran, haha, "Ternyata kau malang sekali anak kucing, baiklah tidur sekarang, aku tidak jadi pergi akan menghubunginya saja."

.

.

.

.

.

.

.

Yang mau lihat Visual ada di IG @Trisrahmawati

Terpopuler

Comments

StAr 1086

StAr 1086

Cuma beda 12 tahun sama Kiran jadi gak tua2 amatlah si Luke....

2025-04-16

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BPK LO SAJA TEGA DGN DARAH DAGINGNYA, KLO LO BIARKN AYAH LO TTP SPRTI ITU, SAMA SAJA JRMUSKN AYAH LO KELEMBAH DOSA YG PALING DALAM,, BRBAKTI BUKAN SLAMANYA HRS IKUTI KMAUAN ORGTUA, APALAGI MNJURUS KE KMAKSIATAN..

2023-08-17

0

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

hadeeh ada orang kaya kiran?? sdh lumayan dikota, masih yaa ya??

2023-01-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!