Dejavu

Aury Sasikirana biasa di panggil Kiran seorang gadis 20 tahun harus menyelami nasib perih saat dia sampai di Jakarta, kedua orang tuanya sudah berpisah lama sejak di duduk di bangku sekolah dasar. 

Kiran memutuskan berpindah ke Jakarta setelah

sang ibu di kampung memutuskan menikah lagi, dia membawa serta adiknya yang berusia 18 tahun untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Jakarta menemukan sang ayah.

Siapa sangka saat di Jakarta dan bertemu dengan sang ayah semua yang ia harapakan lebih baik nyatanya tidak sama sekali. Ayah Kiran sudah menikah lagi dan memiliki seorang anak perempuan berusia 7 tahun dan hidupnyatidak jauh lebih baik dari Kiran.

Ibu tiri Kiran dan adiknya itu selalu mendapatkan perlakuan buruk dari sang ayah, mereka juga tidak dinafkahi membuat sang ibu Tiri harus berkerja menjadi penjaga kantin di sekolahan.

Ayah Kiran merupakan orang suruhan disebuah tempat hiburan malam, sesekali dia pulang dalam kondisi mabuk dan memukuli ibu tiri Kiran dan adiknya, sungguh Kiran menyesali dia harus sampai disana, malah harus terjebak

dengan semua keadaan yang lebih buruk.

Ayuning ibu tiri Kiran malah sebaliknya

dia begitu bersykur Kiran dan Bima datang kesana, Ayuning seperti punya tameng

saat ayah mereka berulah atau melakukan hal buruk.

Dua bulan tepatnya Kiran dan Bima disana semuanya jauh lebih buruk saat mereka tidak

kunjung mendapatkan pekerjaan yang jelas membuat sang ayah menawarkan Kiran untuk menjadi wanita simpanan dari bosnya di sebuah tempat hiburan malam itu, agar kehidupan mereka bisa lebih baik, mana mungkin Kiran mau dia menolak keras itu apa lagi Bima dia yang sekarang menjadi pelindung kakaknya dan juga melindingi Ayuning beserta adik kecil mereka yang berusia 7 tahun itu.

Beberapa jam yang lalu Kiran di jebak sang ayah yang mengatakan jatuh pingsan disebuah tempat agar bertemu dengan Bosnya lalu bisa dibawa pergi bersama laki-laki itu, beruntungnya Kiran sadar dia di ikuti.

Sesampainya di tempat yang direncanakan untuk bertemu Kiran berhasil lari dan pergi dari tempat itu, membuatnya bertemu dengan Luke disebuah restoran lelaki itu membantu menyembunyikan dia saat sang ayah seperti biasa membawa kayu atau benda apapun untuk mengancam menghabisi mereka.

“Bim, kamu dimana? Bapak kamu sudah sakit jiwa dia jebak kakak di Mega garuda disana ada si ***** bos berengseeknya itu! Kakak nggak pulang malam ini, lihatin ibu dan Ine awas jangan sampai di apa-apain sama bapak!”

“Aku baru sampai rumah, Ibu sama Ine masih di kantin, besok kita pindah rumah aja kak, Bima baru gajian lumayan bisa buat cari tempat

tinggal baru jauh dari bapak.”

“Tunggu dulu Bim, simpan gaji kamu baik-baik kita masih butuh uang banyak itu si Ine minimal harus disekolahin sudah 7 tahun dia belum sekolah, besok kakak juga gajian kita bisa sekolahi Ine dan mungkin jika ada lebih kita bisa pindah kontrakan yang murah-murah.”

“Iya aman.”

“Kamu jangan aman-aman, satu lagi kamu jangan khilaf kalau bapak berulah, jangan sampai melukai apa lagi kelepasan mukul si Yuda bapak kamu itu, kakak haramkan kamu di penjara gara-gara dia!”

“Iya.”

Panggilan pun diputuskan Kiran segera bergegas dari restaurant itu untuk menuju kesebuah toko sembako tempat dimana dia bekerja, Kiran menarik nafasnya berat lalu menghembuskan, rasanya ingin sekali bapaknya itu mati hidupnya sungguh tidak berguna malah membuat beban namun bagaimanapun dia adalah ayah mereka makhluk yang semesta ciptakan sebagai awal mula penghubung mereka bisa ada didunia.

“Kenapa tidak terlahir sebagai anak presiden atau anak seorang pengusaha atau minimal anak seorang yang waras dah.”

“Kenapa? Siapa yang tidak waras?”

Tanpa Kiran Sadari sedari tadi dia diikuti oleh Luke yang berjalan pelan dibelakangnya, Kiran terkesiap dan menatap tajam Luke, “Eh— OM? Kenapa ikuti saya?”

“Ini jalanan umum bukan milik anak presiden atau anak pengusaha apa lagi anak dari seseorang yang tidak waras.”

Degh…

Mata Kiran membola lelaki ini sedari tadi mendengar pembahasan dia ditelepon, tapi sungguh Kiran biasa saja dia tidak ingin

menutupi semuanya memang benar adanya.

“Dih dia nguping, Telinganya lagi ngangur ya Om? Ngak ada kerjaan gitu, sama dong kaya saya…eh enggak dong saya kerja jualan sembako.”

Luke mendengar jelas pembicaraan gadis ini dengan seorang yang begitu dekat dengannya, kisahnya sama seperti Dayana sang kekasih yang kini masih tidak ia ketahui ada dimana, Luke menyesali keadaan kenapa dia harus bertemu dengan orang yang sama mengalami keadaan seperti Dayana.

“Apa yang bisa saya bantu?” ucap Luke dengan datar menatap Kiran.

Sontak saja Kiran terperangah seorang lelaki asing, tidak kenal nama dan hal apapun, tadi sempat menyelamatnya dan kini menawarkan bantuan kepadanya tanpa berbasa-basi atau berkenalan menanyakan namanya dahulu.

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

bodoh ngapain ngurus anak bapak mu yg lain ibunya aja bodoh jahat ke qm

2025-01-13

0

Rindyani

Rindyani

Aku pernah baca novel ini tp lupa

2023-12-28

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TDK BSA MNOLONG DAYANA, STDKNYA LO BSA MNOLONG KIRAN..
GK USAH LO PIKIRKN LGI DAYANA, PSTI SKRG SDH JDI WANITA SIMPANAN KAFIR SIPIT....

2023-08-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!