05: Undangan Syukuran

Note author: maaf jika banyak kekurangan pada cerita, karena author masih pemula 🔰

.

Pov Thomas

Suara alarm membangunkan ku, aku mematikan alarm dan duduk disamping ranjang

"Salma... Sayang, bangun... "

Seperti biasa, aku selalu membangunkan istriku, entah kenapa semenjak punya anak dua tidurnya lebih pulas dari sebelumnya

"Nanti... "

"Apa nanti nanti, bangun, subuh dulu"

Cukup susah membangunkannya, sudah menyerah aku, lebih baik aku membangunkan anak anakku

Terkesan kurang romantis ya? Ya, entah kenapa kurang saja keromantisan kami, tapi bukan berarti buruk, melainkan lain saja tidak seromantis seperti dulu, mungkin bertambah umur pernikahan mulai berkurang keromantisan yang lebai dari kami berdua seperti dulu

Aku berjalan ke arah kamar anak anak dan berencana turun, ingatanku kayaknya semakin lupa, mungkin karena baru ingat aku baru pindah ke rumah baru dan kamar anakku terletak di dekat ruang keluarga

Aku membuka pintu kamar anakku, kulihat dua wajah mungil yang tertidur pulas sambil berpelukan bersama, ada rasa tak tega membangunnya, tetapi karena ibadah harus ku bangunkan

"Nak, sayang sayang papa, ayo bangun... "

Marsel tampaknya yang cepat merespon, walaupun matanya mengantuk tapi ia bisa duduk dan menjawab ku

"Sholat pah? "

"Iya, Marsel bangunin si Sela nya lagi, ajakin sholat subuh"

"Sela, ayo bangun, kita sholat dulu yok... "

"Solat? "

"Iya, ayo Sela... "

Akhirnya mereka berdua bangun, tetapi tidak kulepas saja untuk disuruh berjalan, ku gendong mereka berdua menuju ke kamar mandi

"Kalian wudhu sendiri bisa kan? Papa mau bangunin mama kalian" tanya ku pada mereka berdua

"Bisa pah... " jawab mereka bersamaan, itu meyakinkan ku dan kutinggalkan mereka sebentar untuk membangunkan Salma, pastinya dengan membawa air setengah gayung

"Hei hei, bangun bangun, sholat dulu... "

Percikan demi percikan air ku percikan ke wajah Salma, akhirnya dia terbangun dan meresponnya

"Ihh mas, kok aku di percikan sama air sih? Basah tau"

"Biarin aja, anak anak mas panggil sekali aja bangun, kamu udah berkali-kali mas bangunin gak mau bangun bangun, malu tau"

"Mas nyebelin banget, iya aku bangun"

Salma sudah berhasil ku bangunkan, tinggal kedua anak anakku yang kutinggalkan di kamar mandi untuk mengambil air wudhu

"Kalian sudah wudhu nya? "

"Sudah pah... "

Aku menggiring mereka ke ruang sholat, mereka juga ku bantu untuk memasang sarung dan mukena, tak lama kemudian Salma datang dan mengambil mukena nya untuk sholat bersama

"Sudah? " tanya ku

"Sudah" ucap mereka bertiga secara bersamaan

Kami berempat akhirnya menjalankan ibadah sholat subuh berempat dan aku yang menjadi imamnya

.

Pov author

Pagi harinya, mereka melakukan aktivitas seperti biasanya, yaitu memasak dan bersiap siap untuk pergi ke kantor dan sekolah

"Mas, Marsel, Sela, ayo sarapan dulu... "

Thomas, Marsel dan Misella datang, mereka bertiga datang dan duduk di kursi meja makan

"Marsel, nanti siang ada adek Arinska mau main ke sini, kamu mau kan main sama dia? "

Salma bertanya pada Marsel yang sedang menikmati sarapannya, Marsel menganggukkan kepalanya

"Gak papa mah, tapi nanti temannya Marsel juga mau main kesini, gak apa kan? "

"Boleh, tambah rame rumah itu bagus, nak"

Marsel menganggukkan kepalanya kemudian melanjutkan sarapannya

"Salma, gak ada rencana buat syukuran rumah baru kita? "

"Maunya begitu, tapi kita juga harus silaturahmi dulu sama tetangga tetangga, kita kemarin juga gak sempat mampir mampir ke rumah tetangga" jelas Salma

"Oh iya juga ya" jawab Thomas sambil memegang dagunya

"Tapi kalau bisa, sempatkan juga kamu jalan jalan di sekitaran rumah tetangga tetangga sama perumnas" sambung Thomas

Salma merenggangkan tubuhnya ketika mendengar ucapan suaminya

"Mager mas"

"Mager bermasyarakat, kamu sendiri yang rugi loh"

(Author sekarang merasa rugi, sekarang baru nyadar kalau hidup bermasyarakat itu bagus dan menyenangkan ketimbang nolep 🙂)

"Ck, iya iya, nanti aku sempetin buat mampir kerumah rumah tetangga sama ke perumnas deh"

"Dih ngelawan, dosa kamu"

"Soalnya mas itu nyebelin, dari tadi pagi juga buat aku kesel"

"Kurang nyot nyot ini pasti, makanya kesal"

"Ada anak anak, mas! "

Thomas hanya tersenyum dan tertawa, sedangkan Salma mood nya tambah buruk karena ulah suaminya

"Papa, jangan buat mama marah, nanti mama gak mau masakin makanan kita lagi lho"

Thomas yang tertawa menatap Marsel, ia berusaha menghentikan tawanya tetapi cukup susah

"Entah papamu itu nak, seneng banget buat mama marah terus" ucap Salma dengan pandangan sinis ke arah Thomas

"Itu namanya humor, Marsel... "

"Humor apanya? Humor mas itu humor bapak bapak, gak ada lucunya sama sekali! "

"Ya, humor nya kan sesuai, mas kan udah bapak bapak, bapak anak dua juga kan, kalau gak mau mas mu ini pake humor bapak bapak, mas jadi bujangan lagi kalau gitu"

Salma menepuk bahu Thomas, ia menyerahkan tas kerja milik Thomas dan menyuruh suaminya bersiap siap

"Ngomong sembarangan! Udah, mas siap siap sekarang, lihat jamnya udah jam berapa itu "

"Iya, mas pergi dulu ya"

Thomas memegang belakang kepala Salma dan mendekatkan nya kemudian mencium kening Salma, Salma bersalaman pada Thomas

"Eh Marsel, tau gak nih, sekolah Marsel dekat disini loh... "

"Oh, Marsel udah tau mah, Marsel seneng sekolahnya dekat walaupun di depan gang dan nyebrang"

"Marsel kalau pulang sendiri hati hati ya, jalanan sering rame, lihat kanan kiri kalau mau nyebrang" jelas Salma yang sedang memasang dasi baju anaknya

"Iya mah"

"Setiap pagi papa yang bakal anterin Marsel ke sekolah, setiap siang mama yang bakal jemput Marsel, kalau mama gak sempat jemput Marsel, Marsel pulang sendiri bisa kan? "

"Iya mah, Marsel usahain"

"Pinter, yaudah susul papa sana"

Seperti biasa, setiap ingin pergi ke sekolah, Marsel selalu mencium pipi Salma

"Marsel pergi ya mah... "

"Iya sayang, belajar yang baik ya"

Marsel menganggukkan kepalanya, ia berlari keluar menyusul Thomas

Kedua laki-laki nya Salma pergi, rumah akan terasa sepi, mungkin terasa ramai jika ia bermain bersama Misella

.

.

Beberapa menit kemudian, Salma bersiap siap untuk berkeliling di sekitaran rumah tetangga dan perumnas, ia ingin mengundang para tetangga untuk menjadi tamu pada saat syukuran rumah

"Mama, sela udah siyap... "

"Sudah siap, ayo kita pergi... "

Salma menggendong Misella, tetapi Misella menolaknya dan berlari ke arah sepeda tiga rodanya

"Mama, sela au nayik ini ya? "

"Hmmm, jalanan disini juga cukup bagus juga sih di batain, yaudah, Sela boleh pake sepedanya, asal jangan sampai jatuh ke sawah ya"

"Iya mah... "

Salma membawa sepeda tiga roda milik Misella ke teras, ia mengunci pintu rumahnya dan pergi bersama anaknya

Tak lalai, pastinya sepeda tiga roda milik anaknya memiliki tongkat besi dibelakang nya untuk mendorong dan mengontrol sepeda tersebut, jadinya cukup aman untuk Salma kendalikan anaknya ketika memakainya

Di jalan perumahan, Salma ditegur satu satu oleh tetangga baru, mereka mengobrol sebentar dan pastinya Salma mengundang mereka untuk menjadi tamu syukuran rumah barunya besok

"Saya duluan ya bu" ucap Salma kepada tetangga baru nya, ia melanjutkan perjalanannya ke arah rumahnya

"Mama, dolong epeda Sela, capek... "

Salma merespon permintaan anaknya, ia memegang tongkat besi sepeda tersebut dan mendorong nya

Ting!

Suara HP Salma berdering, ia mengambil HP nya dan melihat layar hpnya tertulis nama Arina

"Halo rin, udah nyampe ya? "

'Iya, kamu dimana nih? Pagar rumah dikunci gini, lagi pergi ya? '

"Ah iya, tapi gak jauh kok, aku mau pulang, habis keliling ke rumah tetangga tetangga sama tetangga yang ada di perumnas, bentar lagi balik"

'Wokeh, ku tunggu, Arinska udah gak sabar nih'

"Oke oke, sabar ya... "

Panggilan berakhir, Salma memasukkan lagi hpnya ke dalam kantongnya dan melanjutkan jalannya ke arah rumahnya

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣

Terpopuler

Comments

Puja Kesuma

Puja Kesuma

klo.mrasa sepi bikin dedek aja.lg sapa tau dpt kembar kan rame.salma

2022-01-08

0

Defi Danny Firmansyah

Defi Danny Firmansyah

pintar bngt Marsel & Misella masih kcl udh mau sholat...👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

2022-01-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!