Pilihan Marsel
Note author: maaf jika banyak kekurangan pada cerita, karena author masih pemula 🔰
.
Pov author
4 bulan kemudian, malam yang gelap, terlihat di satu ruangan yang redup, lebih tepatnya kamar Salma dan Thomas, mereka tampaknya melakukan nyot nyot
Tampaknya kedua kekasih tersebut sangat menikmatinya, ahh sudahlah, saia gak bisa membayangi seberapa ganas Thomas nya
"Mmmh, mas.... Uhhhh.... "
Stop, plis stop, terlihat sekali keganasan nya, ternodai sudah
"Oeeeeek...! "
Salma yang memejamkan matanya yang sedang menikmati seketika membuka matanya, sedangkan Thomas berhenti sebentar
"Mas... Sela nangis mas... Mmmh... "
"Sebentar sayang.... Bentar lagi selesai... "
Salma memikirkan Misella, ia kemudian memejamkan lagi matanya
"Mama...! "
Teriakan Marsel terdengar dari bawah, Salma merasa anak anaknya sangat membutuhkan nya dan segera mendorong Thomas, ia memakai daster nya dan mengambil sandal rumahnya
"Salma, belum selesai.... "
"Nanti lanjut mas, anak anak kita nangis.... "
Salma berlari menuju keluar kamar, sedangkan Thomas hanya merasa tanggung dan meringis, kasihan
"Agh, dikit lagi padahal.... "
Salma berlari kebawah menuju kamar anak anaknya, ia membuka pintu kamarnya dan melihat anak anaknya yang menangis
"Cup cup cup, Marsel, kenapa nangis nak? "
Marsel menatap Salma dengan wajah sedih dan ketakutan, ia memeluk Salma dengan erat
"Arsel impi buluk... "
Salma menghela nafasnya, ia melepaskan pelukan Marsel dan mengambil Misella yang rewel dan menggendongnya kemudian bersandar di kasur Marsel
"Marsel tidur lagi ya, mama belai kamu ya, biar kamu tidur lagi... "
Marsel menganggukkan kepalanya, Salma membelai rambut Marsel dan juga menyusui Misella
Salma menatap kedua anaknya, yang sulung yang ia belai berusaha tidur kembali, sedangkan si bungsu yang ia susui tampak lapar dan memang membutuhkan asi nya
Salma merasa ngantuk, ia ingin tertidur, tetapi ia langsung terjaga, karena takut jika pangkuan Sela terlepas darinya dan Sela terjatuh dari kasur Marsel
"Salma... "
Salma menatap ke arah pintu, Thomas yang mengintip nya kemudian masuk dan mendekat
"Mas, maaf ya kalau udah sampai puncak tapi aku buat mas tanggung.... "
"Ngga apa apa, mas selesaikan sendiri tadi, sini mas belai Marsel nya, kamu timang timang Sela aja"
"Iya mas, makasih... "
Setelah kedua anak anaknya tenang, Salma dan Thomas perlahan keluar kamar, mereka menutup pintu kamar anaknya dengan perlahan
"Sudah, kita tidur ya, besok mau persiapan Marsel ultah"
"Iya mas"
Salma tampak berpikir, Thomas menyadarinya
"Kenapa? "
"Mas, aku kok masih tanggung ya? "
Thomas menatap Salma dengan senyuman cabul, Salma langsung tertawa dan ia diangkat oleh Thomas
"Ayo tambah lagi... "
Ya, anda para readers tau lah apa yang terjadi selanjutnya
.
Pov Salma
Pagi harinya, aku dan mas Thomas sudah bangun dari awal
Hari ini kami semua berberes beres, karena hari ini anak sulung ku bertambah umur
Tak terasa sekali, baru kemarin dia seperti adiknya sekarang dia sudah berumur 2 tahun, cepat sekali dia bertambah umurnya
"Marsel, kamu udah siap kan? "
"Yeeey, arsel uang ahun! "
Terlihat sekali gelak tawa riang anak sulung ku, ia mendekat ke kereta dorong anak bungsu ku dan melihat adiknya yang terlihat bahagia
"Adek, akak uang ahun, adek apan? "
"Nanti dong kakak, nanti adek nyusul kakak loh... "
Sela tertawa, aku merasa bersyukur kedua anak anakku termasuk anak yang ceria dan tidak rewel
Kadang merasa bersyukur juga dengan sifat menurun dari mas Thomas yang mudah senang dan bahagia, kadang juga merasa kesal juga dengan sifat menurun nya yang jahil
"Salma, semua makanan udah semua tuh disusun sama karyawanmu, tinggal kue pesanannya lagi yang belum nyampe"
"Iya mas, ngga apa apa, lagipula nanti jam 10 acaranya dimulai"
Secara tiba-tiba mas Thomas mencolek lemak perutku, aku menatapnya dengan sinis, karena itu sebuah ejekan
"Ngejek ya mas? "
"Ngga, mas cuma gemes aja, tadi malam kurang puas liha... "
Aku langsung menutup mulutnya, karena malu saja membicarakan hal tersebut di depan para karyawan catering dan anak anakku, dia sangat tidak mendidik
"Mas, bisa ngga jangan sembarangan aja kalau ngomong? "
"Hehehehe, maaf sayang"
"Ngga usah ngejek gitu, tau kok aku sekarang gemuk, tapi ingat, gemuk ini hasil kamu semua mas, karena kedua sikecil kita keluar dari sini"
"Iya sayang, jangan diungkit lagi, mas cuma goda aja, selebihnya mas suka sama kamu yang tembem begini, empuk kalau dipeluk, apalagi pas tidur"
"Udahlah, malas aku"
"Yah, kok merajuk..."
Siapa yang tak merajuk coba? Suamiku seperti mengejek saja, padahal gemuk begini karena usaha berdua juga
.
.
Tiba saatnya, akhirnya acara sudah dimulai, aku memasangkan topi mahkota kertas bertuliskan nama dan ulangtahun nya
Satu persatu tamu undangan datang, itupun anak anak dari semua teman, kerabat maupun keluarga dari kami berdua, tak lupa juga kakek neneknya anakku yang ikut merayakan ultahnya
"Halo, siapa tuh yang ultah? "
Aku mengenal suara ini, ku balikkan pandangan ku dan segera berpelukan, karena itu adalah sahabat ku, Arina
"Aih, kukira kamu gak datang rin... "
"Datang dong, kan anakmu udah naruh janji sama aku. Kalau gak ku tepati, gak mau lagi dia main sama Arinska"
"Yaudah, ayo masuk"
Ternyata Arina tidak sendirian, dia bersama Brian, aku mempersilahkan mereka masuk dan mencari tempat duduk
Tak lama kemudian, keluarga pak djarot datang, mereka pastinya membawa anak bungsu mereka, Azizah
"Selamat ulang tahun buat sulung ya, ngga nyangka udah dua tahun aja dia"
"Hahaha, terimakasih pak djarot, ayo masuk, langsung ucapin aja sama yang ulangtahunnya"
Sudah lama menerima tamu ultah, akhirnya acara dimulai
Sorak tawa dan lagu ulangtahun dari anak anak kecil menyambut untuk putra sulung ku, mereka juga tampak berebut untuk meniup lilin ultah putraku
Sekali ada yang menghembus, itu membuat Marsel kesal, yang membuat bingung malah anak Arina dan anak pak djarot yang memarahi dan memukuli anak yang meniup lilin ultah anakku
Tangisan akhirnya terdengar, anak yang dipukuli tadi ditenangkan oleh orangtuanya di teras belakang, sedangkan Brian dan bu Rahma memegang anak anak mereka dan menasehati nya, dan ya anak sekecil itu dikasih tau pastinya nangis
Tak lama kemudian, pemotongan kue dimulai, tampak sekali jalan tatih tatih Arinska dan Azizah mendekati anakku, mereka memeluk anakku, sedangkan Marsel hanya bingung
"Adek alin ama izah enapa eluk arsel? "
"Anteng... "
"Abaaa, anteng... "
Kami hanya tertawa, kedua anak kecil itu ternyata sedang memuji anakku, akhirnya Brian dan bu Rahma turun tangan lagi dan mengambil mereka dari Marsel
.
.
Waktunya makan makan, anak anak dari tamu mengambil makanan yang sudah terhidang, ada juga yang mendekati anakku untuk bersalaman dan berpelukan
Kami para orangtua pastinya tersenyum dan tertawa melihat tingkah anak anak polos itu masing-masing menunjukkan ekspresi mereka, entah itu dalam berteman atau ingin menggoda Marsel
"Abaaa... "
"A'aaak... "
Aku yang duduk di samping Arina dan bu Rahma hanya menatap kelakuan mereka bertiga, lagi lagi kedua gadis kecil itu tampak sedang mendekati anakku dan mungkin akan memujinya sekali lagi
"Abaaa... "
Tak lama kemudian, Arinska tiba tiba menepuk Azizah, itu membuat kami panik dan segera mengambil mereka
Marsel yang kugendong hanya terdiam dan heran, sedangkan kedua gadis kecil tersebut yang satunya nangis yang satunya julid
"Haduh, maafin Arinska ya bu... Dia anaknya gak nakal, baru kali ini dia nakal.... "
"Ngga apa apa, kayaknya Azizah sama anaknya mbak kayak memperebutkan si bibit unggul"
"Kayaknya iya deh, sudah kelihatan dari awal, sekecil ini aja udah berebut cowo, gimana gedenya? "
Mereka hanya tertawa, sedangkan aku dan Marsel hanya bingung, apa ini yang bisa dibilang ' Sudah keliatan dari awal ' untuk awal jalan kehidupan anakku dalam berurusan dengan kedua gadis?
Ah, ngaco aja kamu Salma, sulungmu masih kecil, sekolah aja belum, ah sudah sudah....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Halo semua!
Gimana kabarnya, sehat sehat semua kan?
Akhirnya kita bertemu, ya walaupun sebenarnya ini ceritanya udah disiapin awal awal sekali sama author
Ini pun buatnya sebelum mendekati ulangan, tepatnya seminggu lagi
Tapi gak apa apa, authornya gak ada kerjaan juga, jadinya langsung aja, kan bisa double up gitu, hehehe
Terimakasih buat yang nunggu ceritanya, luv deh sama kalian semua 😁
Dan, selamat tahun baru buat semuanya, semoga kita selalu bersama dalam keadaan sehat dan bisa meraih keinginan yang telah diimpikan 🥳
.
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Defi Danny Firmansyah
Marcel masih kcl udh bnyk yg suka...
2022-01-02
0
Donna Youana
wahhh…cerita nya makin menarik
makasi author ku😍😘😘
2022-01-01
0
Puja Kesuma
😃😃😃😃marshel.gedeknya jd idola tuh
2022-01-01
0