Happy reading All
.
.
.
"Lo gak akan pernah bisa kalau lo masih mau di tempat yang sama! Lan, sadar tindakan lo yang satu ini salah, SALAH besar. Gue harap suatu saat nanti lo punya seseorang yang bakal ngerti lo, yang bakal selalu ada di samping lo, bahkan yang bakal bisa ngembaliin Nolan yang gue kenal, sosok Nolan wang yang semua orang kenal 8 Tahun lalu" Kata-kata Kai selalu saja terngiang-ngiang di telinga Nolan.
Benar kata pria 1 anak itu, ia tidak akan pernah merubah apapun jika dirinya masih mau terduduk ditempat yang sama. Dunia bahkan tetap baik-baik saja saat dirinya hancur hanya karena sosok wanita, bahkan waktu terus berlalu, semuanya sudah berubah yang tertinggal hanya perasaannya dan masa lalu suram tentang kisah percintaannya.
"Yakali cowok setampan gue gagal move on" kekehnya berupaya menguatkan diri.
Bukan perkara muda melepaskan rasa untuk cinta pertamanya, terlebih wanita itu berkeliaran bebas di dekat dirinya. Soal rasa jika memang sudah terlalu didalami alias baper memang tidak mengasyikkan.
Tok..tok..tok..
"Om…. Mimi boleh masuk kan?" Ucap Keponakan Nolan di luar kamarnya tidak lupa mengetuk pintu dan meminta izin terlebih dahulu.
"Masuk"
"Om ayo sarapan. Kakek, mama, papah dan om Niel juga ada di bawah" ucapnya menarik-narik tangan Nolan agar mengikuti dirinya.
Tersenyum yang begitu di paksakan, Nolan menggendong Mimi ke pundaknya. Ah sarapan penuh kehampaan sudah menantimu Nolan Wang. Menyebalkan sekali.
"Ommmmm" pekik gadis kecil itu saat Nolan menuruni tangga dengan sedikit berlarian.
"Dasar bujang tua!!! Turunkan putriku. Sudah tua kelakuan masih saja kekanakan" pekik Siska menghampiri keduanya.
"Berhenti berteriak kak, ini bukan hutan"
"Sudah.. ayo sarapan kalian ini selalu saja bertengkar" sela Jovi suami Siska, melerai perdebatan yang akan dimulai Istri dan adik iparnya itu.
"Selamat pagi bro"
"Pagi. Tumben pagi-pagi udah nongki di dapur rumah orang? Bini lo kemana? Gak masak?"
"Papah yang mengundang Daniel untuk sarapan bersama. Sekaligus membahas kehidupan kamu yang datar, hambar bak kue bolu tanpa gula" jawab Aji Papah Nolan, mewakili jawaban Daniel.
"Oh"
...***...
Jam menunjukkan pukul 08. 00 Wib.
Bermain catur ditemani kopi hangat mungkin sudah menjadi rutinitas Nolan untuk menikmati akhir pekan, tidak ada urusan kantor hari minggu adalah hari untuk bersantai, melepas penat setelah satu minggu berkutat dengan pekerjaan.
"Seperti biasa papah akan selalu kalah" sendiri Nolan setelah mengalahkan Aji didalam permainan caturnya.
"Lo dari zaman SMA menang terus"
Nolan tertawa singkat mendengar pujian Daniel, tidak akan ada yang bisa mengalahkan Nolan Wang dalam permainan catur" bangganya menepuk dada.
"Ini hadiah untuk permainan kita hari ini" ucap Aji menyerahkan kertas putih yang di lipat rapi ke tangan kanan Nolan.
"For me?" Tanyanya menautkan kedua alis.
Aji mengguk mantap, membuat Nolan semakin di landa rasa bingung dan sedikit dag dig dug. Tumben si tua banyak ceramah ini memberi hadiah, perasan ku juga semakin tidak nyaman.
"Surat izin mengajar? Papah mau ngajar? Udah tua ingat umur pa__"
Belum sempat Nolan menyelesaikan ucapannya, Aji sudah lebih dulu menyahut " Di sana kan tertara nama kamu, itu tandanya kamu yang akan mengajar"
Setan!!!!!!
Hallo, mengajar katanya?? Yang benar saja lelucon macam apa ini? Ini prank kan? Di sembunyikan di mana kameranya?? Tidak mungkin dirinya yang terkenal sebagai sosok pengusaha sukses menjadi pengajar,ah tidak separah itu si siapa pun bisa mengajar tapi yang benar saja. Dirinya? Yang tampan, memesona dan penuh karisma ini menjadi guru di pelosok daerah yang dirinya saja tidak tau ada daerah semacam itu.
"Guru itu pekerjaan yang mulia. Gue rasa lo cocok jadi sosok pengajar, apalagi dari zaman kita sekolah dulu nilai Matematika lo selalu tinggi" ucap Daniel
"Jadi guru gak ada dalam rencana hidup gue! Gue udah punya segalanya jadi buat apa gue cari kerja sampingan lagi? Perusahaan udah bikin otak sama tenaga gue terkuras habis, apa jadinya kalau di tambah jadi guru? Mengurus ***** bengek murid yang susah di atur? Mengurus siswa labil?"
"Tap__"
"Pah, aku tau kok guru adalah profesi paling yang paling baik. Dunia bisa maju karena ada guru, orang-orang pintar juga karena ada guru, tapi jadi guru bener-bener gak ada dalam rencana hidup aku selama ini."potong Nolan dengan nada cukup tinggi.
"Menikah dengan wanita pilihan papa atau jadi pengajar di sekolah umum yang ada di pelosok kota" Final Aji membuat Daniel membulatkan matanya.
Pelosok kota, Daniel tak yakin Nolan akan memilih opsi kedua. Berteman dari remaja Daniel paham betul bagaimana sosok Nolan.
"Fine! Opsi kedua" jawab Nolan serkas meninggalkan keduanya dengan Aji yang bersorak di dalam hati penuh kemenangan.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
eryuta
menuju ketemu jodoh di pelosok kota 😁
2021-11-23
1