Lama sudah kemampuan melihat makhluk astral dan dimensi lain ditinggalkan oleh Fityah. Ia sangat senang menjalani hidupnya menjadi manusia normal yang hanya bisa berinteraksi dengan sesama manusia saja.
Sudah hampir tiga tahun Fityah menjalankan studynya disalah satu kampus ternama di kota ini, ia tetap merasa senang dan tenang walaupun ia harus terpisah jauh dari keluarganya.
Sampai pada suatu saat dimana setiap mahasiswa wajib mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN/ KUKERTA). Entah mengapa Fityah kurang bersemangat dengan kegiatan mahasiswa yang satu ini. Ditambah lagi cerita-cerita mistis yang ia dengar dari para senior yang sudah menyelesaikan program itu. Bahkan ia pun pernah mendengar sampai ada juga mahasiswa yang meninggal dalam kegiatan mahasiswa itu.
Kemudian lagi, kembali teringat olehnya kejadian yang ia alami di parkiran waktu itu sungguh sulit untuk bisa diterima oleh akal sehatnya. Lengkap sudah semua alasan yang membuatnya berat mengikuti program wajib dari kampusnya itu.
Sudah bertahun-tahun ia lepas dari kemampuan melihat atau merasakan keberadaan makhluk astral disekitarnya, tapi mengapa pada saat itu Fityah bisa melihat sosok perempuan yang menurutnya bukanlah manusia.
Sampailah Fityah pada hari yang ditentukan oleh kampus untuk pembagian kelompok dan penentuan daerah tujuan program KKN.
"Kak Fit...kak Fit... sini...sini..sebelah sini...", teriak Wilani. Fityah menoleh kesebelah kanan panitia, disana ia melihat Wilani dan beberapa mahasiswa lainnya yang kurang dikenalnya. Maklum saja, semua fakultas dan jurusan digabungkan kedalam beberapa grup di daerah-daerah tujuan KKN ini diadakan.
Saat itu udara disekitar lapangan biro sangat panas, lalu Fityah dengan cepat berlari menuju Wilani yang dari tadi memanggil-manggilnya.
" Akhirnya, ngumpul juga kita ya" celetuk Denish, satu-satunya cowok dalam kelompok itu. Dia adalah mahasiswa dari Fakultas Ekonomi. Perawakannya Tinggi besar dengan potongan rambut cepak ala- ala militer.
Kelompok KKN mereka ini sebenarnya terdiri dari tujuh orang mahasiswa,tapi karena ada dua orang yang mengundurkan diri, jadilah Denish satu-satunya yang paling ganteng disitu. Dan mereka pun akhirnya kenalan dan saling menyimpan nomer handphone masing-masing.
"Biar gak lama-lama disini, mending kita langsung tunjuk ketua grup aja gimana?", tanya Yolanda.
"Iya nih, lama-lama hancur nih skincare ku", tambah Wilani.
" Oke, kalau gitu tanpa banyak cas cis cus lagi, Denish kita angkat jadi ketua kelompok, Deal...?" tegas Yolanda.
Yolanda adalah mahasiswa Fakultas Hukum. Dia sangat tegas orangnya, selain cantik, dia juga pintar dan lihai sekali berdandan, hal ini nampak jelas dari gayanya yang fashionable.
Waktu sudah menunjukkan jam dua belas siang, para mahasiswa masih sibuk dengan kelompoknya masing-masing. Hanya Fityah satu-satunya mahasiswa yang terkesan kurang antusias dengan kegiatan ini.
"Hallooooo miss Fityah..??, kok ngelamun aja sihh ?", goda Denish. Ucapan Denish barusan, memecah lamunan Fityah.
"Ehh,, ga apa- apa kok", cuma lagi sedikit lelah", jawab Fityah.
" well guys, saya rasa cukup untuk pertemuan kita hari ini, nanti tentang pembagian tugas dan lain-lain, kita saling chat aja di group chatting kita ya", ujar Denish sambil melihat jam tangannya.
Semua mahasiswa sudah membubarkan diri dari lapangan biro, sebagian mereka ada yang langsung pulang ke kosan, ada juga yang kembali ke kelas masing-masing.
Sementara itu, Fityah memutuskan untuk balik dulu ke kelas karena masih ada kopian laporan yang belum diambilnya.
Setibanya diparkiran kampus, Fityah tidak perlu banyak memilih tempat parkir seperti biasanya. Keadaan parkiran pada saat itu lapang dan lengang sekali. Mungkin karena sedang jam istirahat makan siang, fikirnya dalam hati.
Fityah langsung aja memarkirkan sepeda motornya tidak jauh dari koridor kampus, alasannya mungkin karena bisa menghemat langkah.
Setelah ia turun dari motor dan meletakkan helmnya di dalam jok, Ia melihat seseorang yang sedang berdiri diujung parkiran, tepatnya parkiran Blok. P.
" Jreeeeeeeennnnngggg...." saat itu juga ia tersadar, kalau yang dilihatnya itu bukanlah manusia, melainkan sesosok makhluk tak kasat mata. Fityah pun kembali teringat saat ia hendak mengambil motornya kemarin. Diparkiran Blok.P itu juga dia melihat sosok yang sama dengan yang dilihatnya sekarang.
"Sosok itu kaaaaan.....yang aku liat kemaren, yang membuat bulu kudukku merinding, yang bikin aku seolah-olah enggak ada tenaga untuk teriak..." ujarnya dalam hati. Tanpa ia sadari, tangannya sudah basah oleh keringat dingin, kakinya pun terasa berat untuk melangkah.
" Ada apa lagi denganku ..??, sudah lama sekali aku tidak bisa merasakan keberadaan makhluk gaib, tapi hari ini kenapa aku bisa melihat makhluk tak kasat mata lagi??", ucapnya dalam hati.
Sosok itu makin lama, makin terasa dekat dengan posisi Fityah berdiri. Malangnya, tak ada seorangpun disana yang bisa dimintai tolong. " Ooooww My Gosh.." bibir Fityah berucap.
"Rasanya ingin berlari secepat kilat, tapi kenapa kaki ini makin terasa berat..?, dan kenapa suaraku gak mau keluar???" ucapnya dalam hati.
Akhirnya, sosok itu berada tepat didepan Fityah. Sebenarnya Fityah tidak sanggup untuk melihat dan mengangkat kepala didepan sosok itu, tapi entah kekuatan dari mana yang datang seolah-olah membuat ia kuat menatap makhluk itu.
Sosok wanita itu tingginya hampir sama dengan Fityah, badannya terlihat lebih kurus dari Wilani, sahabat Fityah. Dia memakai jaket almamater yang sama dengan kampusku. Rambutnya tergerai sampai pinggang, walaupun acak-acakan, tapi kok rambutnya masih basah ya, fikir Fityah dalam hati.
Wajahnya sangat pucat, kulit tangannya sudah berwarna keabu-abuan, dan kukunya panjang tidak beraturan." Sungguh menyeramkan, tapi kenapa ia dari menundukkan kepalanya terus?, padahal sepertinya ia ingin menyampaikan sesuatu kepadaku", ucap Fityah dalam hati.
Sejurus setelah itu, tiba-tiba sosok wanita itu mengangkat kepalanya, dan "Jjjjjreeeeeengggg", kedua bola matanya ternyata bolong. " Oohh My God..., jujur sekali aku sangat takut", selama aku pernah menjadi seorang Indigo, belum pernah aku melihat makhluk yang seseram ini", ucap Fityah dalam hati dengan rasa takut yang sudah sampai ubun-ubun.
" Tolong aku.., aku dingin sekali...", ucap makhluk itu.
"kKkkamuu siapa??", tanyaku sambil ketakutan. Tidak ada jawaban yang keluar dari mulutnya.
Tidak lama setelah itu, sosok wanita itu menghilang, dan disaat yang sama juga, suara Fityah yang dari tadi tidak bisa keluar, tiba-tiba sudah kembali lagi, tangan serta kakinya yang tadinya seperti diberi pemberat, sudah bisa kembali digerakkan.
"Sungguh, rasanya seperti ada kekuatan besar yang menahan semua daya dan tenaga yang ada didiriku sewaktu sosok wanita itu menghampiriku tadi", ujar Fityah dalam hati.
Tanpa pikir panjang, Fityah langsung mengambil kunci motor, dan bergegas pergi secepat kilat dari tempat parkir itu.
Setibanya di kosan, Fityah langsung membaringkan badannya dikasur. Suhu badannya panas, kepalanya terasa sangat berat, dan pundaknya terasa pegal-pegal. Persis sama seperti apa yang ia rasakan dulu setelah berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata, yang begitu banyak menguras energinya.
Tanpa terasa, matanya mulai tertutup, dan Fityah pun tertidur dengan pulasnya. Didalam tidurnya ia bermimpi, seperti mendapat jawaban tentang siapa sebenarnya nama sosok perempuan tadi, yang belum sempat dijawabnya.
"Namaku....rindu............"
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Lestari
wah kk bikin merinding
2021-11-27
1
Desi Afrina
lanjut kk
2021-11-27
1
Rima Azah Nur Laili
lanjoot terooss...
2021-11-22
1