BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 3

Fityah pernah mendengar selentingan informasi yang beredar tentang indigo dimasyarakat, bahwa indigo itu tidak bisa disembuhkan. Namun ada sebagian orang lagi yang percaya kalau indigo bisa dikendalikan dengan beberapa cara. Misalkan dengan cara konsultasi ke psikiater atau dengan jalan rukyah. Tapi yang membebankan pikirannya sekarang tentunya adalah masalah dana yang diperlukan untuk pengobatannya tersebut.

Fityah faham benar dengan keadaan ekonomi keluarganya yang begitu pas-pas an. Ditambah lagi dengan tanggungan biaya sekolah ketiga orang adiknya.

"halloo sayang..., lagi mikirin apa sih nak, kok serius amat...,sini duduk dekat ibu", ucap ibunya. Fityah merasakan sedikit beban di kepalanya berkurang dengan pelukan hangat sang ibu. " ayo sini ceritakan, sebenernya ada apa sih cantik...?" bujuk ibunya.

Lalu Fityah menceritakan semua kejadian - kejadian yang pernah dialaminya selama bertahun-tahun yang lalu hingga kisah terakhir yang dialaminya tadi di sekolah. Ibunya sangat kaget mendengar omongan putri sulungnya itu, ia sungguh tak menyangka putrinya menyembunyikan hal ini darinya.

Padahal dulu Fityah pernah bilang ke ibunya, kalau dirinya sudah tidak pernah lagi merasakan keberadaan makhluk tak kasat mata disekitarnya. Rupanya Fityah melakukan hal itu karena semata-mata tak ingin membebani pikiran ayah dan ibunya.

" Ya sudah sayang..., ga usah terlalu dipikirin, nanti ibu bantu cerita sama ayah kamu ya..?" ucap ibu. " Sekarang kamu istirahat dulu dikamar, satu jam lagi keluar ya untuk makan malam..", pinta ibu.

Keesokan paginya, Fityah kembali memulai aktivitasnya sebagai seorang pelajar seperti biasa. Dia berangkat ke sekolah diantar jemput oleh bang ojek langganannya. Sudah setahun ini Fityah selalu berlangganan ojek, karena sang ayah harus bergantian mengantar dua adiknya di sekolah dasar, dan seorang adiknya di taman kanak-kanak.

Sesampainya di sekolah, Fityah langsung masuk ke ruang kelas karena ia telat lima menit.

" Fit...kok telat sih..?", celetuk Cindya teman sebangkunya.

" iya nih bang ojeknya telat, aku nungguin lama jadinya", ketus Fityah. Cindya adalah teman Fityah yang ia kenal sejak kelas satu SD. Mereka sangat dekat, walau sesekali ada ribut kecil. Berbeda dengan Fityah, Cindya berasal dari keluarga yang serba berkecukupan.

"Cin, pinjem bulpen dong, kotak alat tulisku ketinggalan nihh", ucap Fityah.

"Ambil sendiri aja ya sob, aku mau ke toilet dulu", ujar Cindya. Secara tidak sengaja Fityah melihat kantung kain kecil berwarna hitam di dalam tas sekolah Cindya. Ukurannya kira-kira seukuran dua ruas jari telunjuk dan ada tali pegangannya.

" Ini apaan yaa..?, ahh, ntar deh aku tanyain Cindya langsung", ucap Fityah dalam hati.

Tak lama berselang setelah Cindya permisi ke toilet, terdengar suara teriakan. Sontak seisi kelas terkaget-kaget mendengarnya. Sepertinya suara teriakan itu berasal dari toilet sebelah.

" Coba kalian cek ke toilet, cek siapa yang ada didalammya", pinta bu Sisca kepada Andrey dan Aldo.

" Siap bu..!, laksanakan..!!!", sambut mereka.

Beberapa menit kemudian, Andrey dan Aldo berlari menuju meja Bu Sisca.

" Bu, Cindya pingsan tergeletak di lantai masuk toilet bu.." ucap Andrey.

Seisi kelas histeris bukan main. Ada sejuta tanya dibenak masing-masing siswa.

" Tenang.., tenang semuanya, sebentar ibu panggil pak Abdullah dulu di ruangan guru", ucap bu Sisca.

Kurang dari sepuluh menit kemudian, Cindya digotong ke ruang UKS. Setelah dioles sedikit minyak angin di kepalanya, ia pun sadar. Fityah pun hanya bisa melihat Cindya dari kejauhan.

" Cindya, kamu kenapa nak?, apa kamu kurang sehat?, atau belum sempat sarapan ya tadi di rumah..?", tanya Bu Sisca pelan. Tapi tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut Cindya. Bahkan memberi isyarat atau anggukan kepala pun tidak dilakukannya.

Bu Sisca lalu memegang tangan Cindya, tangannya begitu dingin, pandangan matanya jauh menembus tembok ruangan UKS. Entah apa yang sedang dipikirkannya.

" Sebenarnya ada apa dengan Cindya..?, apa dia baik-baik saja..? mengapa kemampuanku tidak dapat melihat apapun tentang apa yang terjadi saat ini..?, padahal aku baru aja mau nanyain Cindya soal bungkusan kain hitam ditas Cindya tadi", ujar Fityah dalam hati.

Bu Sisca akhirnya mencoba menelfon orang tua Cindya agar ia bisa dibawa pulang untuk mendapat pertolongan khusus secepatnya.

"Fityah, tolong kamu tungguin Cindya dulu sebentar disini ya menjelang orang tuanya menjemput", pinta Bu Sisca kepada Fityah, dan disetujui oleh Fityah.

Setelah Bu Sisca berlalu meninggalkan ruangan UKS, Fityah kemudian mengambil bangku kecil disamping ranjang, dan ia duduk tepat disebelah kiri Cindya."Cin.., kamu kenapa sih sob?", ucap Fityah pelan. Tiba-tiba Cindya memandangnya dengan tatapan tajam, seolah-olah ingin mengajaknya berkelahi.

"Pergi kau dari sini..!!!", teriak Cindya. Sontak Fityah kaget bukan main.

" SSSiappa kamu??" tanya Fityah ketakutan. Cindya lalu tertawa terbahak-bahak, tapi dari dalam hatinya Fityah bisa merasakan bahwa orang yang ia ajak ngobrol sekarang ini bukanlah teman sebangkunya, melainkan seorang makhluk yang tak kasat mata. Sepanjang pertemanannya dengan Cindya, seingat Fityah, tidak pernah sekalipun sobatnya itu berkata "Kau" padanya, apalagi dengan logat jawa kental seperti tadi.

" Kenapa kau tidak mau ikut denganku kemaren?, anakku hanya ingin bermain sebentar denganmu, dasar manusia sombonggg!!!!" teriak suara itu.

" jjjjjadii kkkaamuu yang di gudang tua kemaren?" tanya Fityah takut.

" Akan kubuat seisi sekolah ini ketakutan, karna kesombonganmu", ucapnya dengan sombong. Fityah lalu lari dengan cepat keluar dari UKS. Dia mencari pak Kardi sipenjaga sekolah yang membantunya kemaren.

Setelah berkeliling dibeberapa ruangan, akhirnya Fityah menemukan pak Kardi. "Pak..., pak Kardi...." teriak Fityah dari depan labor.

" Ada apa neng Fityah?, kok kayak orang dikejar-kejar gitu atuh neng", tanya pak Kardi dengan logat sundanya.

" Wahh, gawat pakkk, gawaaatt", jawab Fityah sambil ngos-ngosan. "Arwah si ibu penjaga gudang belakang lagi meneror Cindya teman sebangku ku pak", tambahnya lagi.

"Tenang dulu neng, ceritanya pelan-pelan aja, bapak dah tua, jadi kurang jelas neng bapaknya", ucap pak Kardi yang keliatan bingung dengan yang sedang terjadi pada Fityah.

"Pak Kardi masih ingat gak dengan arwah ibu dan anak kecil yang ngajakin saya masuk ke gudang belakang sekolah kemaren?", tanya Fityah.

" Ya neng, tentu bapak masih ingat, memangnya ada apa neng.?" sambung pak Kardi.

" Aduhh pak, sekarang arwah tu ibu ada masuk ketubuh Cindya, katanya dia mau meneror seisi sekolah ini pak, iiiiihhh seremmm", kata Fityah sambil ketakutan.

"Jadi maksudnya neng, non Cindya itu lagi kemasukan arwah ibu itu ??", tanya pak Kardi. " IIiiyaaa pak", jawab Fityah singkat

Saat pak Kardi dan Fityah masih mengobrol dilapangan tengah sekolah, mereka melihat Cindya berlari menuju ke gudang belakang. Dengan sigap pak Kardi berlari mencoba untuk mengejarnya. " Non Cindya...non Cindya..." , teriak pak Kardi dengan suara kencang.

**bersambung...

Terpopuler

Comments

Lestari

Lestari

semangat terus kk berkarya nya...aku suka yang cerita mistis kayak gini..

2021-11-27

1

Desi Afrina

Desi Afrina

lnjut kk msh pnsaran gmna critanya fityah

2021-11-27

1

solin

solin

mampir kk

2021-11-24

2

lihat semua
Episodes
1 BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 1
2 BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 2
3 BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 3
4 BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 4
5 BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu#1
6 BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu# 2
7 BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu# 3
8 BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu# 4
9 BAB 3 #Mereka Kembali -Dia mulai iseng# 1
10 BAB 3 #Mereka Kembali -Dia mulai iseng# 2
11 BAB 4 #Mereka Kembali -akhirnya kamu muncul# 1
12 BAB 4 #Mereka Kembali -akhirnya kamu muncul# 2
13 BAB 4 #Mereka Kembali -akhirnya kamu muncul# 3
14 BAB 5 #Mereka Kembali -Ternyata Indigo# 1
15 BAB 5 #Mereka Kembali -Ternyata Indigo# 2
16 BAB 5 #Mereka Kembali -Ternyata Indigo# 3
17 BAB 6 #Mereka Kembali -Mulai jadi teman
18 BAB 7 #Mereka Kembali -Kisah Hanum# 1
19 BAB 7 #Mereka Kembali -Kisah Hanum# 2
20 BAB 8#Mereka Kembali - cuekin aja
21 BAB 9#Mereka Kembali -Kisah Rindu#1
22 BAB 9#Mereka Kembali -Kisah Rindu#2
23 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#1
24 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#2
25 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#3
26 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#4
27 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#5
28 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#6
29 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#7
30 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#8
31 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#9
32 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#10
33 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#11
34 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#12
35 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#13
36 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#14
37 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#15
38 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#16
39 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#17
40 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#18
41 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#19
42 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#20
43 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#21
44 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#22
45 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#23
46 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#24
47 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#25
Episodes

Updated 47 Episodes

1
BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 1
2
BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 2
3
BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 3
4
BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 4
5
BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu#1
6
BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu# 2
7
BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu# 3
8
BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu# 4
9
BAB 3 #Mereka Kembali -Dia mulai iseng# 1
10
BAB 3 #Mereka Kembali -Dia mulai iseng# 2
11
BAB 4 #Mereka Kembali -akhirnya kamu muncul# 1
12
BAB 4 #Mereka Kembali -akhirnya kamu muncul# 2
13
BAB 4 #Mereka Kembali -akhirnya kamu muncul# 3
14
BAB 5 #Mereka Kembali -Ternyata Indigo# 1
15
BAB 5 #Mereka Kembali -Ternyata Indigo# 2
16
BAB 5 #Mereka Kembali -Ternyata Indigo# 3
17
BAB 6 #Mereka Kembali -Mulai jadi teman
18
BAB 7 #Mereka Kembali -Kisah Hanum# 1
19
BAB 7 #Mereka Kembali -Kisah Hanum# 2
20
BAB 8#Mereka Kembali - cuekin aja
21
BAB 9#Mereka Kembali -Kisah Rindu#1
22
BAB 9#Mereka Kembali -Kisah Rindu#2
23
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#1
24
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#2
25
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#3
26
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#4
27
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#5
28
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#6
29
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#7
30
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#8
31
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#9
32
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#10
33
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#11
34
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#12
35
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#13
36
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#14
37
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#15
38
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#16
39
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#17
40
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#18
41
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#19
42
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#20
43
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#21
44
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#22
45
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#23
46
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#24
47
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#25

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!