BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 4

"Jangan halangi akuuu!!", teriak Cindya. Pak Kardi tidak sanggup mengejar Cindya yang berlari begitu cepat. Tapi langkah Cindya tiba-tiba terhenti persis didepan pintu masuk gudang. Tak lama setelah itu, Pak Kardi pun tiba disusul Fityah dibelakangnya.

"Cin..., itu kamu kan?", tanya Fityah memulai pembicaraannya. Namun Cindya hanya diam tanpa ada mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya. Tiba-tiba tubuh Cindya tumbang, dan untungnya masih sempat disambut oleh cepat oleh pak Kardi, dan dibawa menuju sebuah bangku rendah yang ada disisi kanan pintu masuk gudang.

"Non Cindya..., Non Cindya..", panggil pak Kardi yang mencoba membangunkan Cindya dari pingsannya. Sewaktu pak Kardi masih sibuk membangunkan Cindya, tampak oleh Fityah sesosok wanita yang kemarin dilihatnya. Wanita itu berdiri tepat dibelakang Cindya.

Sewaktu Fityah melihat sosok wanita itu kemaren, sepertinya ia kurang bisa mengingat dengan jelas karena kejadian itu seolah-olah hanya mimpi tapi seperti nyata. Fityah tidak begitu memperhatikan wujud sosok ibu tersebut.

Tapi hari ini, dengan jelas Fityah bisa melihat arwah wanita itu. Wajahnya sangat menakutkan, penuh dengan luka bakar yang masih basah, rambut yang acak-acakan dengan panjang sepinggang. Sosok wanita itu memakai gaun panjang berwarna kecoklatan yang sangat lusuh, dengan kaki yang tidak terjejak ketanah.

Fityah melangkah menuju dimana wanita itu berdiri.

Pak Kardi hanya memperhatikan gerak gerik Fityah dari tadi. " Neng Fityah lagi ngapain..?", tanya pak Kardi.

Fityah tidak menjawab, malahan ia lantas berjalan masuk menuju bagian dalam gudang, mengikuti arwah wanita tadi.

"Sungguh aku tidak berniat jahat kepadamu nak", kata arwah itu. "Aku hanya ingin menyenangkan hati putri kecil ku ini", tambahnya.

Rupanya sosok anak kecil yang kemaren dilihat oleh Fityah itu adalah anak wanita tadi. Anak itu hampir setiap hari sering bermain di kelas Fityah. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ruangan kelas Fityah persis bersebelahan dengan gudang tua itu.

"Anakku sering sekali melihatmu di kelas itu, dan ia bilang kepadaku kalau kau juga bisa melihatnya", ucap wanita itu. "Karena itulah ia memintaku untuk membawamu kegudang ini hanya untuk bermain dengannya sebentar", sambungnya.

Semasa hidupnya, arwah bocah ini dulu rupanya senang sekali bermain-main dengan siswa -siswi disini karena ia tidak punya teman baru sejak ayahnya diangkat menjadi petugas jaga disekolah ini.

"Kami telah lama mendiami gudang ini, dan selama itu juga kami tidak pernah sekalipun mengganggu orang-orang yang ada disini", tambah wanita itu lagi.

" Tapi untuk kali ini aku terpaksa membuat kericuhan karena permintaan ku kemaren kau tolak", jelas wanita itu lagi.

"Tapi kenapa temanku yang kau ganggu..?", kenapa tidak kepada ku langsung?", tanya Fityah bingung.

" Itu karena jimat bre*ngsek yang ada padanya", jelas sosok wanita tadi.

"Temanmu itu sedang mempermainkan kami, dia sering membawa jimat itu kemanapun dia pergi di dalam sekolah ini, dan aku sungguh tidak menyukainya", Ungkapnya dengan penuh amarah. " Sejak temanmu membawa jimat itu, anakku ini tidak bisa lagi masuk ke kelas mu hanya untuk sekedar melihat mu", tambahnya lagi.

Akhirnya Fityah mengetahui permasalahan yang sebenarnya terjadi.

" Aku mohon maaf atas nama temanku, tapi tolong jangan ganggu dia lagi, akupun akan memintanya untuk tidak lagi menggunakan jimat itu lagi", pinta Fityah.

"Sebagai gantinya, aku akan bertemu dengan anak semata wayangmu, agar ia bisa bermain denganku" ucap Fityah.

"Kakak....,kakak....." Suara itu terdengar dengan sangat jelas ditelinga Fityah. Itu adalah suara bocah malang ikut terbakar bersama ibunya. Mungkin kalau manusia biasa tanpa kemampuan khusus seperti halnya Fityah, tidak akan sanggup untuk melihatnya.

Jika dilihat-lihat, umur arwah anak ini sekitaran 9-10 tahun. Wajahnya sudah sangat tidak utuh, penuh luka bakar sama seperti ibunya. Bahkan sampai-sampai rambutnya ikut terbakar hingga memperlihatkan sebagian tulang kepalanya. Seluruh permukaan kulitnya gosong dan memperlihatkan beberapa tulang rangkanya. Sungguh sangat menakutkan bagi manusia normal untuk melihat penampakan yang seperti ini.

Tapi tidak untuk Fityah, karena ia sudah terbiasa dengan berbagai macam bentuk penampakan makhluk gaib.

Akhirnya Fityah memenuhi janjinya untuk bermain dengan arwah bocah tadi tapi dengan satu syarat.

" Baiklah, aku akan menemani putrimu ini bermain-main denganku, tapi aku pun juga mempunyai sebuah permintaan untukmu", jelas Fityah.

Fityah pun mengutarakan permintaannya. Ia meminta agar sosok anak itu untuk tidak mengunjunginya lagi di kelas karena ia ingin mencoba hidup normal seperti manusia lainnya.

Sungguh Fityah tidak ingin mempunyai kemampuan indigo seperti ini. Karena dengan menjadi indigo, sama halnya mempunyai 'kerjaan extra'. Setiap arwah mempunyai tugas rumah yang belum selesai saat dia dipanggil menghadap Tuhan, dan hal itu hanya bisa dirasakan oleh mereka yang indigo, ketika arwah mencoba untuk berkomunikasi dengannya. Sama halnya dengan kejadian yang baru saja dialami Fityah hari itu.

Sesampainnya dirumah, Fityah disambut senyum oleh ayah dan ibunya. " Assalamualaikum", ucap Fityah.

" Waalaikumsalam", terdengar ucapan dari beberapa orang yang tengah asik duduk diberanda rumah.

"sini nak", duduk dulu. ibu menyambut Fityah dengan menarik pelan tangannya kearah kursi tepat disamping ibu. " Kenalin, ini ustadz Fadli, beliau mau bantu kamu nak, biar kamu bisa main -main lagi seperti teman-teman kamu yang lain", tegas ibu.

"Oooooh, ini Fityah ya?, Ustadz udah dengar beberapa cerita tentang kamu, Fityah mau gak di rukyah?" tanya ustadz fadli langsung. Fityah terdiam sejenak, dalam hati tentu saja dia berpikir tentang kelebihan yang dimilikinya itu.

"Mmmm...saya boleh nanya ga ustadz?, apakah saya nanti bener-bener bisa lepas dari indigo saya ini?" tanya Fityah.

"Insyaallah nak, kita kan cuma berusaha, yang menentukan itu Allah SWT", jawab ustadz.

"Baik ustadz, saya mau di rukyah", jawab Fityah sambil tersenyum.

Lalu keesokan harinya ustadz meminta Fityah bersama kedua orang tuanya untuk datang ke pengajian yang diadakan di Mesjid belakang rumah mereka. Ada banyak ayat-ayat Rukyah yang dibacakan ustadz, tapi tidak seperti Rukyah yang dibayangkan oleh Fityah sewaktu ia menonton sinetron religi di tv.

Fityah tidak sampai teriak-teriak, bahkan muntah-muntah. Dia hanya merasakan pusing dan berat dipundak belakangnya.

"Untuk hari ini, sampai disini dulu ya nak Rukyahnya, nanti ustadz akan menelfon orangtuamu untuk jadwal selanjutnya", kata ustadz.

" Terimakasih banyak ustadz, semoga kebaikan ustadz dibalas langsung oleh Allah SWT", sambung ayah Fityah.

Setelah Fityah mengikuti beberapa kali Rukyah, Alhamdulillah ia tidak lagi merasa terganggu dengan keberadaan makhluk-makhluk halus disekitarnya. Ia merasa hidupnya sudah normal seperti teman-temannya yang lain. Secara tidak langsung karakter dan pembawaan Fityah pun ikut berubah. Ia menjadi lebih ceria, periang, dan mau bergaul dengan teman-teman sekitarnya.

Tahun demi tahun pun berlalu, hingga sampailah saat Fityah menyambung pendidikannya di Universitas, yang mengharuskan ia untuk tinggal jauh dari orang tua dan adik-adiknya.

Terpopuler

Comments

Desi Afrina

Desi Afrina

dsini aku hru mulai mngerti kk

2021-11-27

1

Aris Pujiono

Aris Pujiono

waduh...kemampuannya hilang

2021-11-24

1

Rima Azah Nur Laili

Rima Azah Nur Laili

oalach...jadi kemamapuannya hilang karena di ruqyah...

2021-11-22

1

lihat semua
Episodes
1 BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 1
2 BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 2
3 BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 3
4 BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 4
5 BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu#1
6 BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu# 2
7 BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu# 3
8 BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu# 4
9 BAB 3 #Mereka Kembali -Dia mulai iseng# 1
10 BAB 3 #Mereka Kembali -Dia mulai iseng# 2
11 BAB 4 #Mereka Kembali -akhirnya kamu muncul# 1
12 BAB 4 #Mereka Kembali -akhirnya kamu muncul# 2
13 BAB 4 #Mereka Kembali -akhirnya kamu muncul# 3
14 BAB 5 #Mereka Kembali -Ternyata Indigo# 1
15 BAB 5 #Mereka Kembali -Ternyata Indigo# 2
16 BAB 5 #Mereka Kembali -Ternyata Indigo# 3
17 BAB 6 #Mereka Kembali -Mulai jadi teman
18 BAB 7 #Mereka Kembali -Kisah Hanum# 1
19 BAB 7 #Mereka Kembali -Kisah Hanum# 2
20 BAB 8#Mereka Kembali - cuekin aja
21 BAB 9#Mereka Kembali -Kisah Rindu#1
22 BAB 9#Mereka Kembali -Kisah Rindu#2
23 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#1
24 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#2
25 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#3
26 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#4
27 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#5
28 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#6
29 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#7
30 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#8
31 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#9
32 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#10
33 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#11
34 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#12
35 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#13
36 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#14
37 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#15
38 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#16
39 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#17
40 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#18
41 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#19
42 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#20
43 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#21
44 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#22
45 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#23
46 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#24
47 BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#25
Episodes

Updated 47 Episodes

1
BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 1
2
BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 2
3
BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 3
4
BAB I # Disini lah ku mulai cerita ku # 4
5
BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu#1
6
BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu# 2
7
BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu# 3
8
BAB 2 #Mereka Kembali -Nama ku rindu# 4
9
BAB 3 #Mereka Kembali -Dia mulai iseng# 1
10
BAB 3 #Mereka Kembali -Dia mulai iseng# 2
11
BAB 4 #Mereka Kembali -akhirnya kamu muncul# 1
12
BAB 4 #Mereka Kembali -akhirnya kamu muncul# 2
13
BAB 4 #Mereka Kembali -akhirnya kamu muncul# 3
14
BAB 5 #Mereka Kembali -Ternyata Indigo# 1
15
BAB 5 #Mereka Kembali -Ternyata Indigo# 2
16
BAB 5 #Mereka Kembali -Ternyata Indigo# 3
17
BAB 6 #Mereka Kembali -Mulai jadi teman
18
BAB 7 #Mereka Kembali -Kisah Hanum# 1
19
BAB 7 #Mereka Kembali -Kisah Hanum# 2
20
BAB 8#Mereka Kembali - cuekin aja
21
BAB 9#Mereka Kembali -Kisah Rindu#1
22
BAB 9#Mereka Kembali -Kisah Rindu#2
23
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#1
24
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#2
25
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#3
26
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#4
27
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#5
28
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#6
29
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#7
30
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#8
31
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#9
32
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#10
33
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#11
34
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#12
35
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#13
36
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#14
37
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#15
38
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#16
39
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#17
40
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#18
41
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#19
42
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#20
43
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#21
44
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#22
45
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#23
46
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#24
47
BAB 10#Mereka Kembali -ikut campur#25

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!