nikahi aku

Saat Roy dan suruhan ayahnya mencari Laras kemana-mana, Nadia mengirimkan pesan pada Laras

" Laras kenapa kamu ga masuk??"

" Aku sakit, besok aku aku pasti masuk kelas" Jawab Laras

" Oh ya Laras, selama kamu kabur dari rumah, kamu tinggal sama siapa?? aku melihat kakak mu diluar pagar sekolah, seperti nya dia ga sendirian, aku melihat ada beberapa orang berpakaian seperti preman bersama nya, aku jadi takut karena telah berbohong"

" Jangan khawatir Nadia, aku akan segera menyelesaikan masalah ini" Balas Laras

Laras mondar mandir di dalam kamar nya, sesekali dia memandang dari balkon ke luar, tapi ada rasa takut ketika dia berdiri disana, bagaimana jika kakak nya dan suruhan ayah nya melihat dirinya di rumah Dimas??

masalah ini akan tambah rumit

Roy memerintahkan suruhan nya untuk mencari Laras

" Jika kalian menemukan Laras, langsung hubungi aku, jika aku sangat sibuk sehingga tak menerima panggilan kalian, bawa saja dia ke rumah ku, tapi ingat!! jangan sampai terluka sedikit pun, aku tak ingin Laras terluka karena kalian, mengerti???!!!" Kata Roy pada suruhan itu

" Mengerti boss!!" Jawab mereka

" Sana pergi!!" Kata Roy pada mereka

Laras turun dari atas menemui Dimas yang tengah duduk di ruang keluarga sambil minum kopi

" Daddy!!!" Kata Laras menatap nya dengan bola matanya yang bulat

Dimas heran melihat Laras

" Laras?? udah sehat???" Tanya Dimas lalu meletakkan koran itu

" Daddy, kakak dan ayah ku sekarang mencari ku, bukan hanya mereka ada beberapa orang yang disuruh oleh mereka, sekarang aku tidak aman, mungkin saja jika mereka menemukan aku, aku akan di bunuh, Karena kata ayahku, aku tak pernah berguna" Kata Laras menangis dia tak kuat lagi untuk menahan kesedihannya sendiri

" Daddy disini, Laras jangan takut!!" Dimas mencoba menenangkan nya

" Aku tau dad, tapi aku ingin lebih aman lagi" Katanya

Dimas tak mengerti apa maksud dari perkataan Laras

" lebih aman??? what do u mean Laras??" tanya Dimas

" Nikahi aku Daddy,!!" Kata Laras menundukkan kepalanya

Seperti di sambar petir saat badai, Dimas terdiam mendengar omongan Laras, kakinya bahkan tak kuat untuk tetap berdiri

tubuhnya serasa tak berdaya dan lemas

" Apa yang kau katakan Laras??" Dimas masih tetap lembut bertanya

" Nikahi Laras" Hanya itu yang dia ucapkan

" Tapi laras, bukankah kamu ingin menikahi Damar?? Daddy sudah mencari nya bahkan menemui nya di rumah Ibunya, tapi Damar pergi entah kemana!! Daddy terus berusaha Laras!!"

" Kalo Daddy ga mau menikahi Laras, terpaksa Laras harus lompat dari atas!!" Laras seketika berdiri,

" Daddy akan menikahi mu" Teriak Dimas saat Laras hendak berlari ke lantai atas

Kaki Laras pun langsung terhenti, dia menatap Dimas dengan penuh air mata di pipi nya

" Laras ga akan menggangu hubungan Daddy sama Tante Marissa, Laras cuma ingin aman dad" Laras mendekati Dimas

" Bagaimana dengan sekolah mu??" Tanya Dimas

" Kita nikah siri dad, nanti saat aku berusia dua puluh tahun kita akan bercerai" Jawab Laras tersenyum, kini Dimas bisa melihat senyuman di wajah Laras

" Hahaha, baiklah"

" Besok kita akan menikah, semua nya akan seperti biasa, tak ada yang berubah! Daddy tetap akan menjadi kekasihnya Marissa" Kata Laras

Malam pun berlalu, semua persiapan untuk pernikahan Laras dan Dimas sudah di atur, hanya ada enam orang disana

Penghulu, saksi empat orang, Dimas dan Laras

setelah ijab qobul di ucapkan Dimas, air mata Laras menetes di pipi nya

" kalian sudah sah menjadi suami istri" Kata penghulu itu

" Mulai hari ini, kalian tak akan bisa menggangu ku lagi!!" Gumam Laras dalam hati nya

Ke empat orang itu sudah pergi dari rumah Dimas, hanya ada mereka berdua dan sebentar lagi Marissa akan tiba disana

" Dad, aku mau ke kamar dulu" Kata Laras

Dimas masih memikirkan nasib Laras di masa depan, bagaimana nanti kehidupan Laras setelah dia berusia dua puluh tahun, itu bukanlah waktu yang lama, karena sekarang Laras berusia lima belas tahun

Saat Dimas terus memikirkan itu, Marissa sudah ada di samping nya

" Kapan datang??" Tanya Dimas ketika menoleh ke kiri

" Hmm, kamu ngelamun yah? sampai aku disini pun ga tau!!" Kata Marissa mengerutkan bibirnya

Saat Marissa naik di pangkuan Dimas, Marissa memeluk leher Dimas dan mendekatkan bibirnya ke bibir Dimas, Laras tak sengaja melihat merek berdua

Laras pun langsung masuk lagi ke kamar nya, dia teringat lagi pada damar, damar juga hampir melakukan itu pada dirinya

Dan sejak saat itu, damar malah menghilang

Marissa masih duduk dengan Dimas di ruang keluarga, sedangkan Laras enggan keluar untuk mengambil makanan, perutnya sudah keroncong

sambil menahan lapar, dia mengambil ponsel nya lalu mengirim pesan pada Nadia

" Kalau kakak ku datang ke sekolah, katakan padanya aku telah menikah!! jika dia ingin di penjara maka teruslah cari aku!!"

Ketika Nadia membaca pesan itu, mata nya langsung membesar dan terus melotot pada ponsel itu

" Terus kamu berhenti sekolah??" Tanya Nadia membalas pesan Laras

" Ga, ga ada yang tau selain kau! jaga rahasia ini dari siapapun di sekolah, besok aku akan masuk!!" Balas Laras

Saat Laras dan Nadia berkirim pesan, Marissa datang memanggil Laras untuk makan

" Laras sayang, ayo makan siang!!" Kata Marrisa mengetuk pintu kamar

" Iya, Laras turun!!"

Marissa pun terlebih dahulu, ketika Laras turun dia sudah melihat banyak makanan di meja

" Wah, enak sekali!!" Kata Laras bahagia

Dimas melihat ada wajah yang bahagia di wajah Laras

Roy masih tetap saja mencari Laras, kali ini dia menunggu Nadia

" Nadia, kenapa Laras tak masuk sekolah??"

Nadia kemudian menunjukkan pesan Laras pada kakak nya Roy, Roy begitu kaget dengan siapa Laras menikah

" Apa kah dengan Damar??" Sedangkan damar sudah ada di Singapura

Keluarga Laras melacak keberadaan damar dan mengetahui bahwa Damar telah lama pergi sejak kejadian itu

"Nadia, apa kamu tau siapa teman dekat nya Laras selain damar??"

" Ga ada kak, damar satu-satunya teman Laras yang dia anggap istimewa"

" Baiklah Nadia, kalo begitu kabarin kakak kalo melihat Nadia" katanya, Nadia pun mengangguk

Roy langsung pergi ke kantor ayahnya, sampai disana Roy menceritakan apa yang telah dikirim Laras pada Nadia

" Kurang ajar!!!, beraninya Laras mengancam ku" Kata ayah nya

Tapi setelah membaca pesan yang di kirimkan Laras pada Nadia, keluarga menjadi sangat hati-hati untuk mencari tau dimana Laras,

mereka berpikir tidak mungkin Laras berani mengirimkan pesan ancaman kalo suaminya bukan orang yang terpandang

ayahnya sangat penasaran siapa kah suami Laras sehingga Laras seberani itu sekarang

Laras merasa terkunci di rumah Dimas ketika Marissa sudah datang, bagaimana pun Marissa dengan leluasa memeluk Dimas

sedikit pun di benak laras, tak pernah menginginkan Dimas di hidupnya, semua ini dilakukan karena perlakuan ayahnya terhadap dirinya

Terpopuler

Comments

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

semangat eda

2022-05-19

0

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

jos

2022-05-12

1

Syhr Syhr

Syhr Syhr

like dan fav.

2021-12-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!