pura-pura sakit

Sesampainya Dimas di kantornya, dia langsung masuk mencari Laras di ruangan pribadi nya, dia menemukan Laras yang masih terisak-isak, matanya sudah sembab dan penampilan nya berantakan, Dimas langsung menghampiri Laras yang tengah duduk di sofa menunggu dirinya

" Laras..???" Kata Dimas

Laras langsung memeluk Dimas yang masih berdiri di samping, dalam pelukan Dimas Laras masih terus menangis

" Daddy....!!!!!" Isak tangis nya semakin kuat

" Laras, mari duduk, bicarakan semua sama Daddy apa yang terjadi" Dimas menenangkan Laras

" Berjanjilah dad, Daddy ga akan meninggalkan Laras sendiri, karena keluarga Laras tak pernah peduli dan tak pernah sayang pada Laras" Katanya masih terus menangis

" Daddy akan selalu menjaga mu Laras, katakan,, kenapa kamu ketakutan!!

" Tadi saat di sekolah Laras melihat kak Roy ada di gerbang depan, mungkin ayah yang menyuruh nya untuk mencari Laras, Laras langsung lari dan bilang pada Nadia kalo Laras ga masuk beberapa hari, Laras sangat takut kalo kak Roy menemukan Laras dad"

" Jangan khawatir Daddy akan menjaga mu!!"

saat ini hanya Dimas lah tempat perlindungan Laras satu-satunya, damar yang selama ini dia banggakan juga telah pergi meninggalkan nya

Roy memarkirkan mobilnya di garasi dan langsung masuk mencari ayahnya

" Ibu, dimana ayah??" Kata roy

" Apakah adikmu sudah ketemu??" Tanya Ibunya

" Belum Bu, aku akan terus mencari Laras" Katanya lalu pergi mencari ayahnya, ternyata ayahnya ada di ruangan pribadinya

sudah tau tempat ayah nya untuk memikirkan sesuatu tanpa ada suara yang terdengar, disana sangat hening

di mini bar milik ayahnya

Roy pun masuk kedalam

" Apakah Laras ada di sekolah nya??" Tanya ayahnya memandang Roy

" Laras tak masuk beberapa hari ini ayah, kemana lagi kita akan mencari??" Tanya roy yang kini duduk di sebelah ayahnya

" Nanti akan Ayah pikirkan" Katanya memegang botol minuman nya dengan sangat kuat

Dimas sudah berhasil membuat Laras sedikit tenang, kini dia tau kekejaman keluarga Laras

"Laras gadis yang baik, seharusnya mereka menjaganya bukan menyakitkan" Gumam Dimas dalam hati nya

" Laras Daddy akan mengantarkan mu pulang, Daddy masih harus pergi dengan Marissa" Kata Dimas tersenyum

Laras hanya mengangguk, dia mengikuti Dimas dari belakang

Di sepanjang jalan, Laras hanya terdiam

tak seperti biasa dia selalu memutar musik DJ lalu berjoged

Dimas merasa kasihan pada nya

Sampai di rumah, Laras langsung masuk ke dalam tanpa bicara dengan Dimas

Dimas merasa tak tega meninggalkan nya sendiri, lalu dia berniat untuk menyuruh Marissa naik taksi

Karena Marissa terlalu mencintainya, dia pun akhirnya rela naik taksi ke rumah Dimas

"Laras, bagaimana bisa keluarga mu sekejam ini pada mu?? mengapa mereka menyiksa mu hingga ada rasa trauma??" Dimas duduk memikirkan itu

Laras tak kunjung turun untuk makan siang, hampir tiap menit mata Dimas melihat ke tangga, tak lama kemudian Marissa sudah tiba di rumah Dimas

" Sayang" kata Marissa berjalan lebih cepat untuk memeluk Dimas

Dimas pun memeluk Marissa dengan penuh cinta

" Maaf ya sayang, aku tak bisa menjemput mu" Kata Dimas mencium kening kekasihnya itu

" Sayang udah makan siang??" Tanya Marissa yang masih memegang bungkusan pizza kesukaan Dimas

" Belum, oh ya yang tinggal di rumah ini sekarang bukan hanya aku sayang, ada keponakan yang baru datang, kebetulan dia sekolah disini, jadi lebih aman jika tinggal bersama ku dari pada kos" kata Dimas meyakinkan Marissa

" Mana? Siapa namanya??" Tanya Marissa

" Masih di atas, baru pulang sekolah mungkin dia lelah!!" Jawab Dimas

Rupanya Laras berendam di bath up dan menyiram tubuh nya dengan shower, dia masih memikirkan kakak nya Roy

" Jika hari ini kak Roy datang ke sekolah, mungkin besok juga dia akan datang!!" Gumam Laras, wajahnya menjadi tumpuan air yang jatuh dari shower itu

dia merasa hidup nya sangat kacau

Dimas dan Marissa menunggu Laras, akhirnya Dimas berinisiatif untuk memanggil Laras

" Sayang aku harus memanggil Laras" Kata Dimas mengelus rambut Marissa

" Hmm" angguk Marissa memberi senyuman

Dimas pun naik ke atas, lalu mengetuk pintu kamar Laras

" Laras, ayo makan siang, Tante Marissa sudah menunggu!!" Kata Dimas dari luar

" Iya dad, bentar lagi laras turun!!"

Dimas pun turun menuju meja makan, Marissa masih setia menunggu nya

" Sayang, Laras mana??" Tanya Marissa

" Bentar lagi turun!!" Jawab Dimas

Lima menit kemudian Laras turun ke bawah, dia berusaha menyembunyikan kesedihannya kepada Marissa dan Dimas

Kini wajahnya terlihat sangat ceria, saat makan dia lebih banyak bercanda dengan Marissa

" Daddy tau Laras ingin menangis" Gumam Dimas yang begitu kasihan pada gadis muda itu

Selesai makan, Laras langsung pergi ke atas, dia mengerti bahwa Marrisa ingin berduaan dengan Dimas

Marissa dan Dimas juga sudah masuk ke kamar

" Sayang Laras sangat manis, aku suka sama dia" Kata Marissa tersenyum, lalu dia menyandarkan tubuhnya ke pelukan Dimas

selama berpacaran dengan Marissa, Dimas belum pernah menyentuh nya, Dimas selalu menjaga sikapnya dan image nya sebagai pria yang baik

Malam ini, Laras tak mengingat Damar sama sekali, dia pun langsung tidur dan mematikan ponsel nya

Sedangkan Dimas akan mengantarkan Marissa pulang ke rumah nya, Marissa tak pernah menginap di rumah Dimas, meski dia sangat ingin tapi Dimas selalu menolak dengan lembut

Seperti biasa, Dimas menunggu Laras di meja makan, tapi sampai jam enam lewat, Laras belum juga turun

akhirnya Dimas naik ke atas

" Laras....,??" Dimas mengetuk pintunya

" Iya dad, masuk" terdengar suara suara dari dalam

Dimas pun langsung masuk

" kamu kenapa Laras??" Tanya Dimas

" Laras sakit dad, hari ini Laras ga bisa sekolah!!" Katanya sambil batuk

" Ya udah kamu istirahat aja di rumah, nanti Daddy akan beritahu guru mu"

" Iya dad" Jawab Laras

Laras pura-pura sakit karena tak ingin bertemu dengan kakak nya, jika kakak nya sampai menemukan dirinya, itu akan sangat menyakiti nya, ayah nya mungkin akan mengurung nya lagi

Sebenarnya Dimas khawatir jika Roy akan datang ke rumah nya saat Laras sendirian

" Daddy akan menemani mu disini sampai kamu sembuh!!" Kata Dimas

" Daddy ke kantor aja, Laras cuma butuh istirahat dad" Jawabnya

" Daddy akan memesan sup dan makanan, kamu istirahat yah" Dimas pun turun ke bawah

" Maafkan Laras dad, Laras harus berbohong, saat ini Laras tak ingin ketemu dengan keluarga kejam itu!"

Laras pun beranjak dari kasur nya lalu mengunci pintu kamar nya dari dalam

" Ayah, apakah nanti aku akan ke sekolah Laras??" Tanya roy

" Iya, pastikan dia ada disana!!" Kata ayahnya ketika mereka hendak sarapan

Ibunya tak bisa bicara apa-apa, di rumah itu tak ada yang bisa menentang perkataan ayah nya

" Baik ayah, Laras pasti akan kembali ke rumah ini" Kata Roy begitu yakin

" Segera temukan Laras, jangan sampai dia mempermalukan keluarga kita lebih banyak lagi" Kata ayah nya dengan raut wajah yang tegang

Terpopuler

Comments

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

hadir eda

2022-05-12

1

Rahma AR

Rahma AR

aku mampir😊

2022-01-22

1

Iyus Threena IraFael Situmeang

Iyus Threena IraFael Situmeang

sukA ceritanya

2021-12-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!