Pagi itu setelah hari-hari berlalu pasca kejadian malam itu, Yeni tampak canggung, apalagi Yogi sama sekali tidak menunjukan penyesalannya terhadap Yeni. Ia sibuk keluar rumah dengan teman-temannya, sudah tak pernah lagi ia terliat datang ke masjid sholat lima waktu atau mengajak Yeni kajian rutin.
“Yah, mau kemana?” tanya Yeni saat masak tanpa sengaja melihat Yogi sedang mengambil air dari dapur dengan pakaian rapi.
“Apa hak kamu nanya-nanya, gara-gara kamu aku malu sampai ke kantor polisi segala!”
“Yah, mau sampai kapan kita seperti ini?”
“Sudahlah, aku capek, males liat kamu di rumah!”
Tanpa Yeni sadari di ujung sana ada ibu mertua yang tengah memperhatikan pertengkaran mereka. Mertua Yeni kecewa dengan perlakuan anak kesayangannya itu, tapi ia tidak bisa marah dengan putranya karena rasa sayang yang teramat dalam. Ibu mertua menghampiri Yeni.
“Makanya Yen, coba kemarin kamu itu jangan sibuk nyari tahu kelakuan Yogi di luar, pasti dia bakal tetap baik kan sama kamu?”
“Mana mungkin saya membiarkan suami saya berbuat dosa terus menerus Bu.”
“Tapi daripada kayak begini, ibu nggak mau ya ada apa-apa sama rumah tangga kalian, kasian Syifa.”
“Jadi Yeni harus bagaimana Bu? Ibu lihat sendiri Yogi sudah tidak bisa diajak bicara baik-baik.”
“Pasti si Fauziah itu pakai guna-guna, makanya si Yogi jadi kayak begitu.” jawab mertua menerka-nerka.
“Bu kita tidak boleh suudzon seperti itu, kita tidak ada bukti.” Yeni mencoba membela dan membuat suasana tenang.
“Kamu itu harusya marah, malah dibelain. Memangnya kamu mau suamimu di ambil perempuan itu?”
“Yeni juga nggak tahu harus gimana Bu.”
“Ya sudah gini aja, kamu ibu suruh ke orang pintar aja.”
“Nggak Bu, saya takut syirik.”
“Udah jangan ngeyel kamu, nggak sudi aku punya mantu kayak perempuan itu bajunya aja kurang bahan. Turuti Ibu aja!”
“Taa .. pi Bu...” belum selesai Yeni melanjutkan Ibu mertua pergi mengambil sesuatu. Rupanya kertas berisi alamat.
“Udah kamu jangan bantah Ibu, ini demi rumah tangga kalian. Mau kamu jadi janda?” titah mertua tanpa ingin dibantah.
“Kamu datangin ke alamat ini, bawa potonya Yogi sekalian. Pokoknya ibu mau kamu harus berhasil! Jangan sampai Yogi masih kembali dengan perempuan stres itu.
“Insyaallah Bu.” diambilnya kertas dari Ibu mertua. Ada kebimbangan dalam hati Yeni, satu sisi dia tau itu salah satu perbuatan yang dibenci Allah, tapi disisi lain dia ingin mempertahankan pernikahannya dan tak ingin mertuanya marah. Dalam rasa bimbang, Yeni menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan solat dhuha di kamarnya. Banyak yang akan ia adukan pada Sang Pencipta, tentang kegelisahan dan kegundahan hati menjalani rumah tangganya. Ia ingin diberikan petunjuk atas segala masalah berat yang ia hadapi ini.
❤️❤️❤️
Sore itu karena paksaan mertua akhirnya Yeni berangkat ke alamat yang diberikan padanya. Meski dengan langkah ragu tapi Yeni tetap menjalankan motornya menuju alamat yang mertua berikan. Sudah hampir setengah jam-an Yeni melajukan motor akhirnya sampai dirumah Pak Sado, rumah kecil perpaduan modern dengan khas Jawa menambah kesan jadul dan penuh mistis. Entah ini hanya perasaan Yeni saja.
“Assalamualaikum, permisi!”
“Waalaikumsalam. Siapa? Silahkan masuk?” jawab laki-laki dari dalam rumah, rumah memang tampak tidak terkunci hanya saja terbuka sedikit.
Yeni masuk dengan mendorong pelan pintu agar tak berderit, di ruang tamu tampak seorang kakek sedang duduk memegang tongkatnya. Mungkin ini yang namanya Pak Sado pikir Yeni.
“Silahkan duduk!” perintah Pak Sado, padahal belum ada satu kalimatpun yang keluar dari mulut Yeni.
“Terimakasih Pak.” Yeni menjatuhkan pantatnya di kursi dari anyaman bambu yang diukir.
“Ada apa Nak kemari? siapa namamu?” tanyanya sambil menatap keluar rumah.
“Saya Yeni Pak, saya disuruh mertua saya kesini.”
“Ada masalah apa?”
“Saya ada masalah dengan suami saya Pak, suami saya selingkuh dengan perempuan yang sangat seksi, sekarang dia mengabaikan saya. Sedangkan saya dan mertua saya tidak ingin hubungan kami berantakan karena perempuan itu, apalagi sudah ada anak diantara kami.”
“Kamu ada bawa poto suamimu?”
“Ada. Ini Pak!” menyodorkan poto Yogi.
“Sepertinya memang kuat sekali susuk yang dipakai perempuan itu. Kamu coba saja bacakan tiga kul setiap suamimu tidur, tiup tanganmu dan usapkan keseluruh badan suamimu.”
“Hanya itu saja Pak?”
“Tapi saya tidak yakin semua itu akan hilang kalau suami kamu masih bertemu dengan perempuan itu, ia tidak akan bisa lepas.”
“Jadi bagaimana Pak? Suami saya jarang sekali di rumah, saya takut ia masih bertemu dengan perempuan itu!”
“Kamu coba dulu, atau kamu bacakan itu di air yang akan ia minum.” katanya memberi opsi.
“Baiklah Pak, terimakasih saya permisi.” Yeni berdiri sambil menyerahkan amplop kepada Pak Sado kemudian meninggalkan rumah tersebut dengan perasaan yang sulit ia terima.
Motor melaju menuju rumah, dengan pikiran yang melayang, sesampainya di rumah ia melihat Yogi tengah bermain bersama Syifa anaknya. Terenyuh hatinya menyaksikan kejadian ini, ia tak ingin anaknya yang masih kecil harus melihat orang tuanya berpisah, anaknya masih butuh sosok Ayah dan Bundany. Tiba-tiba Syifa melihat kedatangan Yeni.
“Unda, ayo kita main dihalaman sana sama Ayah.” rengek polos Syifa.
“ Tapi Bunda capek Nak, nanti aja ya? main sama Ayah dulu ya?”
“Oke deh Bun.”
Yeni masuk kerumah berniat untuk membersihkan diri karena sebentar lagi adzan magrib akan berkumandang. Saat ia mengambil air minum di dapur, sang ibu mertua menghampirinya.
“Gimana Yen?” tanya mertua penasaran.
“Udah Yeni datangi Bu, katanya suruh bacain doa pas dia tidur atau di air minumnya.” jawab Yeni sambil meneguk air putih yang baru ia ambil.
“Ya sudah benar-benar kamu ya doainnya jangan sampai salah-salah, nanti malah si Yogi makin jadi dengan perempuan lac*r itu.” jawab mertua sinis dan dengan ekspresi jijik.
“Iya Bu, Ibu doakan juga semoga Yogi sudah sadar dan bertaubat.”
“Iya semoga aja deh.”
“Ya sudah Bu, Yeni mau mandi dulu sudah gerah banget.”
“Iya udah deh sana mandi, Ibu mau ambil wudhu.”
Belum lama Yeni masuk ke dalam kamar mandi, terdengar adzan berkumandang. Dalam kamar mandi Yeni mengguyur badannya di bawah shower sambil memejamkan matanya, berharap semua ujian ini segera berakhir, ia sudah lelah menghadapi ujian berat ini. Baru saja kebahagiaan berpihak ke mereka dikaruniai anak dan bisa sama-sama menuju jalan hijrah, tapi ternyata ada ujian lebih berat ketika mereka memilih jalan yang baik. Yogi tengah diuji keimanannya dan dia kalah dengan nafsu setan yang melalaikannya.
❤️❤️❤️
Di kritik dan saran ya readers, jangan lupa like, koment dan vote yaa biar aku tambah semangat nulisnya. Mampir juga ya diceritaku yang lain ada “Drama Tetanggaku” terimakasih❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
ani surani
leboh baik menjadi janda yen, drpd menikah tp menderita
2023-09-17
1
Ndah
Ceritanya bagus kak
2020-04-10
1
Aandzee
semangat buat up episode selanjutnya yah kk 💜💜💜
2020-04-10
1