...Mendapatkan Seorang Pelayan...
Malam telah terlewati. Tibalah sang matahari yang muncul untuk mengganggu setiap orang dari tidurnya.
Nara yang terlihat masih menikmati tidurnya terganggu dengan suara yang mengusiknya.
“Tuan muda! Anda tidak ingin tidur seharian kan.” Suara Tiara sambil menggoyangkan tubuh Nara.
“Iya, aku sudah bangun.” Ucap Nara sambil mencoba bangun.
“Saya sudah menyiapkan air hangat untuk Anda mandi dan baju yang akan dipakai.” Ucap Tiara sambil keluar dari kamar Nara.
Setelah selesai mandi dan berpakaian. Nara keluar dari kamarnya. Di depan sudah ada Tiara yang menunggu kedatangan Nara.
“Ayo kita sarapan.”
“Baik, Tuan muda.”
Setelah itu mereka pergi ke lantai. Terlihat banyak orang yang sedang nikmat makanya. Nara dan Tiara menuju salah satu meja yang masih kosong.
“Kau pesankan aku makanan.”
“Baik, Tuan muda.”
Lalu Tiara pergi ke resepsionis untuk memesan makanan.
Tidak berapa lama. Tiara kembali dengan diikuti pelayan yang membawa makanan.
“Ini makannya Tuan.” Ucap salah satu pelayan.
Setelah itu pelayan melewatkan makan yang dibawanya ke atas meja. Dan setelah itu pergi.
Setelah pelayan pergi, yang memulai memakan makanannya. Setelah beberapa suap. Nara melihat ke arah Tiara yang dari tadi hanya diam di sebelah Nara.
“Kenapa tidak makanan Tiara?”
“Saya akan makanan setelah Tuan muda.”
“Cepat duduk dan makan makananmu!” sambil menarik tangan Tiara.
“Tapi Tuan mu-“ Ucap Tiara terpotong.
“Sudahlah, aku tidak suka menunggu.” Ucap Nara memotong.
“Baik.”
Setelah itu mereka makan tanpa ada percakapan. Setelah selesai makan. Nara memutuskan untuk berkeliling di sekitar ibukota.
“Tiara, temani aku berkeliling ibukota.”
“Baik, apakah kita akan membawa kereta kuda?”
“Tidak kita akan berjalan kaki.”
“Baik, Tuan muda.”
Di ibukota kerajaan Majapahit. Terlihat banyak para pedagang yang berjualan. Ada juga terlihat para bangsawan sedang berjalan-jalan juga seperti Nara.
Tapi tiba-tiba pandangan Nara tertuju pada sebuah toko. Toko tersebut terlihat bagus tapi bukan itu yang menarik Nara tetapi apa yang dijual di sana. Toko tersebut menjual budak.
Nara menghampiri toko tersebut diikuti Tiara. Setelah memasuki toko mereka disambut oleh seorang pria berbadan gemuk.
“Selamat datang para tamu yang terhormat.” Ucap pria tersebut menyambut Nara dan Tiara.
“Ada yang bisa saya bantu?”
“Aku ingin melihat-lihat.” Jawab Nara dengan acuh.
“Baik, mari saya antar”
Di dalam toko tersebut terlihat terdapat beberapa tempat yang terlihat seperti sebuah penjara akan tetapi di dalam penjara tersebut terlihat cukup bersih dan terawat.
“Cukup bersih dan terawat.” Ucap Nara.
“Tentu saja Tuan muda. Kami tidak ingin budak yang akan dibeli terlihat kotor dan tidak terawat.”
Setelah itu Nara melanjutkan melihat-lihat. Di dalam penjara tersebut terlihat banyak berbagai macam budak. Dari pria yang terlihat kuat sampai pria yang terlihat tampan.
Dan dari wanita yang biasa sampai ke wanita seksi. Di sana tidak hanya budak manusia saja tetapi terdapat budak dari berbagai ras.
Ketika sedang melihat-lihat pandangan Nara tertuju pada seorang budak wanita dengan ras Elf. Ras Elf merupakan ras yang sangat tertutup. Nara terkejut dengan terdapatnya budak ras Elf disini.
“Apakah Anda tertarik dengan budak tersebut Tuan muda?” ucap pria penjual budak.
“Budak tersebut masih bersih belum ternoda.” Lanjut pria penjual budak.
“Seperti kau cukup beruntung mendapatkannya.” Ucap Nara.
“Hahaha, Anda terlalu memuji Tuan muda. Kami mendapatkan dia ketika sedang membawa para budak melewati sebuah hutan.” Jelas pria penjual budak.
“Beberapa yang kamu berikan untuk wanita itu.” Ucap Nara sambil menunjuk budak wanita Elf.
“Tidak terlalu mahal Tuan muda, hanya 50.000 koin emas hitam.”
“Baiklah, Tiara berikan dia sedikit kebaikan.” Ucap Nara sambil tersenyum.
“Baik, Tuan muda.” Ucap Tiara sambil mengeluarkan Beast burung Nuri miliknya.
“Ti-dak perlu seperti itu Tuan muda. Seperti saya sedikit serakah. Budak wanita Elf itu seharga 30.000 koin emas hitam.” Ucap pria penjual budak dengan sedikit berkeringat.
“Baiklah, Tiara berikan dia uangnya.”
“Baik, Tuan muda.” Setelah itu Tiara memberikan satu kantung berisi 30.500 koin emas hitam.
“Tuan muda, bukankah ini kelebihan.” Ucap penjual budak dengan sedikit ragu.
“Tidak, itu tip atas pelayananmu yang baik.”
“Terima kasih Tuan muda.
Setelah itu penjual budak tersebut memanggil seorang pelayan untuk mengambil budak wanita Elf yang sudah dibeli Nara.
“Ini Tuan.” Ucap pelayan sambil diikuti oleh budak wanita Elf dengan tangan terborgol. Wanita yang terborgol tersebut terlihat pasrah.
“Serakah wanita itu kepada Tuan muda.” Ucap penjual budak.
Setelah itu pelayan menyerahkan budak Elf kepada Nara.
“Tuan muda, saya akan menanamkan segel budak kepada wanita itu.” Ucap penjual budak sambil membawa sebuah kertas segel budak.
“Tidak perlu, aku akan memasang segel sendiri nanti.” Ucap Nara sambil memegang rantai yang terhubung dengan borgol tangan pada wanita Elf.
“Baiklah kalau begitu terima kasih telah berbelanja di toko kami.” Ucap penjual budak.
Setelah itu Nara pergi dari toko tersebut dengan diikuti Tiara dan wanita Elf. Rantai yang terhubung dengan borgol wanita tersebut dipegang oleh Tiara.
“Ayo kita kembali ke penginapan.” Ucap Nara.
“Baik. Tuan muda” jawab Tiara. Sedangkan wanita Elf tersebut masih diam dengan menatap bawah.
Setelah sampai di penginapan. Nara langsung menuju kamarnya diikuti Tiara dan wanita Elf.
Dikamar Nara.
Nara melepaskan borgol tangan wanita Elf itu dan langsung duduk di sofa dan Tiara berdiri di samping Nara. Di depan Nara terlihat wanita Elf yang sedang berlutut.
“Siapa namamu?”
“Nama saya Lisa, Lisa Leaf. Tuan.”
“Berasal dari mana?”
“Saya berasal dari benua Al-As.”
“Kenapa bisa ada di benua Nusantara?”
“Saya berasal dari salah satu bangsawan di kerajaan Elf. Saya merupakan putri satu-satunya bangsawan Leaf.
Situasi di salah satu kerajaan Elf sedang kacau. Keluarga saya terbunuh ketika konflik tersebut. Saat sedang melarikan diri saya terhanyut ke laut dan berakhir di sebuah hutan kemudian saya tertangkap oleh penjual budak yang sedang melintas.” Jelas Lisa dengan gugup.
“Baiklah aku akan tanya. Apakah kau mau menjadi pelayanku?” Tanya Nara dengan serius.
“Saya bersedia bersumpah setia kepada Tuan.”
“Baiklah dengan ini kau resmi menjadi pelayan pribadiku seperti Tiara. Aku tidak akan memasang segel budak kepadamu.
Tetapi jika kau berkhianat kau akan langsung mati karena setiap pelayan yang menjadi pelayan keluarga Satya.
Jiwa mereka akan langsung terhubung majikannya. Itulah kehebatan garis keturunan keluarga Satya.” Ucap Nara dengan tersenyum narsis dan dingin.
“Baik Tuan muda.” Ucap Lisa.
“Tiara ajakan di cara menjadi pelayan pribadiku dan dia akan tidur bersamamu sekarang.”
“Baik, Tuan muda.” Ucap Tiara.
Setelah itu Tiara dan Lisa keluar dari kamar Nara. Setelah keluar Nara langsung tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
ベルゼブブ
..
2022-01-28
0