...Pergi ke Pusat Kota...
Di perjalanan menuju pusat kota.
“Tuan muda. Bolehkah saya bertanya?” Ucap Tiara.
Nara hanya mengangguk kepala sebagai jawaban.
“Maaf kalau tidak sopan. Untuk apakah kita pergi ke pusat kota?” Lanjut tanya Tiara.
“Kita ke pusat kota untuk membeli kebutuhan “kebangkitan” . Bukankah lusa akan diadakan upacara kebangkitan beast?”
“Saya mengerti. Terima kasih telah memberitahukan kepada yang rendahan ini Tuan muda.”
Beberapa saat kemudian. Kereta kuda mereka berhenti di depan toko yang besar dan terlihat mewah. Toko ini bernama Vin Market. Di sana terlihat banyak orang lalu lalang berpakaian mewah.
Saat Nara dan Tiara turun dari kereta kuda. Suasana yang tadinya ramai tiba-tiba sunyi dengan kehadiran sosok Nara.
“Hai, bukankah itu Tuan muda keluarga Duke Satya?” ucap seorang pelanggan toko dengan berbisik.
“Haa, dia Tuan muda yang terkenal kejam itu?” ucap pelanggan lain.
“Aah, dia terlihat tampan. Mungkin aku bisa menjadi istrinya.” Ucap pelanggan wanita yang terlihat seperti bangsawan.
“Bermimpilah. Apakah kau tidak tahu jika Tuan muda itu memiliki kebiasaan aneh?” saut wanita di sebelah pelanggan wanita itu.
“Emangnya kebiasaan aneh apa?”
“Tuan muda itu memiliki kebiasaan aneh yang berupa ketika dia dekat dengan wanita, dia akan merasa Jijik terhadap wanita itu.”
“Haa, aneh sekali.”
Nara berjalan dengan tenang dan tidak tertarik dengan obrolan orang-orang itu. Nara berjalan menuju ke arah resepsionis.
Setelah tiba di depan resepsionis. Nara tidak langsung berbicara dengan resepsionis. Diganti dengan Tiara di sebelahnya yang berbicara.
“Permisi, dimanah kami bisa mencari kebutuhan beast di sini?” tanya Tiara terhadap resepsionis wanita yang terlihat linglung.
“Anda bisa mencarinya di lantai dua.”
Setelah mendengar itu Nara langsung pergi diikuti oleh Tiara. Tidak lama kemudian mereka sampai di lantai dua. Di sana terlihat banyak barang yang diletakkan di etalase. Benda yang ada di sana rata-rata adalah ramuan mana, makanan beast, telur beast, aksesoris beast, dan lainnya yang berhubungan dengan beast.
Mereka pergi ke arah etalase yang menjual telur beast. Di sana mereka dilayani oleh seorang pria.
“Silakan dilihat-lihat dulu.” Ucap pria penjual.
Nara diam sejenak, sambil mengamati telur-telur yang terpajang di etalase itu. Di dalam etalase itu terdapat berbagai macam bentuk, ukuran, dan warna telur-telur beast. Ada telur yang memiliki bentuk besar dan kecil. Dan berbagai macam warna yang berbeda-beda. Setiap telur-telur itu akan mengeluarkan beast secara acak.
Setelah Nara mengamati selama beberapa menit. Nara menuju pada telur beast yang memiliki ukuran yang sedang, bentuk oval, dan memilih warna hitam legam dengan aksen hijau gelap.
“Kami akan membeli telur yang itu.” Ucap Tiara, sambil menunjuk ke arah yang ditunjuk Nara.
Setelah itu, penjual pria mengambil telur beast yang di tunjuk Nara. Ia memasukkan telur beast itu ke dalam kotak kaca.
“Totalnya menjadi 1.000 koin emas. Ini bisa dibayar di resepsionis.” Sambil menyerah kertas tanda beli.
Tiara mengambil kertas itu dan membawa kotak telur tersebut lalu memasukkannya ke dalam cincin dimensi.
Setelah itu Nara dan Tiara pergi untuk membeli kebutuhan yang lainnya.
Setelah berkeliling di lantai dua. Nara dan Tiara. Membeli ramuan mana 100 buah, makanan beast 200 kantong, dan kalung leher yang terbuat dari batu hitam meteorit astro dengan aksen emas.
Setelah merasa cukup. Nara dan Tiara pergi ke lantai satu, ke arah resepsionis. Setelah sampai ke resepsionis.
“Permisi, ini totalnya berapa?” ucap Tiara sambil menyerahkan kertas tanda beli.
Setelah resepsionis melihat kertas itu, ia menghitung total barang belanjaan Nara.
“Totalnya menjadi 10.000.000 koin emas atau 10.000 koin emas hitam.” Ucap resepsionis sambil tersenyum, karena mendapatkan pelanggan yang kaya.
Setelah mendengar itu. Nara melirik ke arah Tiara. Tiara langsung mengeluarkan kantong yang berisi koin emas hitam dari cincin dimensi.
“Ini uangnya.” Ucap Tiara.
“Terima kasih telah membeli di toko Vin Market kami.” Ucap resepsionis sambil membungkuk hormat.
Setelah itu Nara dan Tiara pergi dari toko tersebut. Di depan toko Nara memandang langit terlihat sang matahari sudah hampir tenggelam di makan sang bulan. Di sana juga terlihat kereta kuda neraka. Setelah itu Nara dan Tiara menaiki kereta kuda.
Kereta kuda tersebut melaju menuju Mansion bergaya Eropa dengan gerbang mewah. Setibanya di depan pintu Mansion. Nara dan Tiara disambut oleh kepala pelayan yang terlihat tua.
“Selamat datang, Tuan muda.” Ucap kepala pelayan sambil membungkuk hormat.
Nara hanya mengangguk sebagai jawaban. Nara pergi memasuki Mansion diikuti Tiara.
Setelah memasuki Mansion. Nara segera menuju kamarnya.
“Taruh barang belanjaannya di atas meja!” perintah yang kepada Tiara.
Mendengar itu Tiara mengeluarkan semua barang belanjaan dari cincin dimensi.
Setelah itu Nara meminta Tiara pergi dari kamarnya. Di dalam kamar, Nara mulai merebahkan tubuhnya ke kasur dan mulai tertidur. Karena kelelahan berbelanja.
Kemudian setelah beberapa lama. Nara dibangunkan oleh Tiara.
‘’Tuan muda, bangun sudah waktunya makan malam.’’ ucap Tiara sambil menggoyang goyangkan tubuh Nara.
Beberapa saat kemudian. Nara pun bangun dan melihat Tiara yang membangunkannya.
“Ada apa?”
“Sudah waktunya untuk makan malam dan Anda sudah ditunggu diruang makan.” Ucap Tiara dengan sopan.
“Baiklah. Aku akan ke sana.” Ucap Nara sambil berdiri dan berjalan ke arah ruang makan.
Setelah sampai di ruang makan. Nara langsung duduk di tempat yang kosong.
“Bagaimana Nara, kau sudah mempersiapkan untuk upacara 'kebangkitan beast'?” tanya sang ayah.
“Sudah, aku sudah mempersiapkan semuanya.”
“Baguslah kalau begitu.” Ucap sang ayah.
“Emm, bolehkah aku bertanya?”
“Apa itu Nara sayang?” Ucap sang ibu.
“Seperti apa jenis beast ayah dan ibu?”
“Jadi seperti ini..” sang ibu pun menjelaskan tentang jenis beast mereka.
Beast milik sang ayah berjenis burung hantu angin yang memiliki kemampuan untuk menumpulkan informasi dan memiliki kemampuan bertarung yang lumayan hebat. Beast Burung Hantu Angin merupakan tipe seimbang.
Kemudian beast sang ibu berjenis kucing neraka yang memiliki kemampuan kemampuan bertarung yang sangat lincah. Beast Kucing Neraka merupakan tipe assassin.
Kemudian para pelayan di Mansion rata-rata memiliki beast tipe pendukung atau pekerjaan rumah.
Kecuali kepala pelayan dan pelayan pribadi Nara, Tiara. Kepala pelayan memiliki beast tipe bertahan yang berupa beast Gorila Angin. Sedangkan Tiara memiliki beast tipe assassin yang berupa Burung Nuri Berbulu Pisau.
Setelah mendengar penjelasan sang ibu tentang jenis beast mereka. Nara pun bertanya lagi.
“Apakah kita bisa memiliki lebih dari satu beast?”
“Tidak, itu dikarenakan beast termasuk dalam jiwa tapi lain halnya jika seseorang melatih jiwa mereka maka mereka bisa memiliki lebih dari satu beast.”
“Ooo, seperti itu” ucap Nara.
“Baiklah. Karena semua sudah terjawab kita lanjutkan makan malamnya.” Ucap sang ayah yang sudah lapar dari tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
GREED {KERAKUSAN}
lanjut
2022-01-30
2
ベルゼブブ
..
2022-01-28
0