"Sayang lho pak, ponsel mahal gitu dibanting-banting." Seloroh Maya cuek, bola mata nya masih lekat menatap layar laptop di meja kerja nya.
Sejenak Sam menoleh ke arah gadis itu, bibirnya mendesis pelan seakan tak menganggap semua ucapan asisten baru nya tersebut.
"Apa peduli lo?!"
"Ya__ saya sih ga peduli sama derita bapak yah, cuma sayang aja sama tu hapeh." Balas Maya ringan dan masih sibuk menatap layar laptop perusahaan.
Sam semakin mendesis kesal melihat tingkah asisten baru tersebut. "Dasar cewe aneh." Lirih Sam kesal.
"Pungutin ponsel gue!" Titah Sam ketus. Maya menatap sang bos dengan mata membola penuh, bibir nya pun mendecih pelan.
"Bapak pungut aja sendiri, kan yang banting anda bukan saya." Jawab Maya ketus.
"Lo__!!! Arrgghh__ dasar cewe rese!!" Geram Sam. Maya kembali tersenyum mengejek.
Disela-sela semua tugasnya, Maya sesekali melirik ke arah Sam yang kali ini terlihat sibuk dengan pekerjaan. "Akhirnya berguna juga dia jadi bos." Gerutu Maya pelan dan tentu saja Sam tidak menangkap ucapan Maya barusan.
"Sam__"
Sapa seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba saja masuk ke ruangan Sam.
"Mama__ ngapain mama kesini?"
"Sam, mama datang gak disambut hangat atau cium tangan gitu." Rajuk Anita, wanita anggun berpenampilan elegan tersebut.
"Iya maaf, mama tumben ke kantor Sam. Ada apa?" Kali ini Sam mencium kedua pipi Anita, wanita itu kemudian duduk di sofa pojok ruangan.
"Gini__ kamu mau ya nanti malam ikut mama makan malam sama temen mama."
"Mama__ udah deh, Sam tau apa yang mama pikirin."
Anita menarik nafas panjang.
"Ayolah Sam__ sekali aja."
"Sam gak mau dijodohin." Gerutu Sam akhirnya.
Anita selama ini selalu mencoba mencarikan jodoh untuk Sam, wanita itu khawatir dengan perubahan sikap Sam semenjak putus dari Freya.
Sam begitu dingin sama perempuan mana pun.
Maya terkekeh geli mendengar semua ucapan Sam barusan. Suara tertawa Maya lumayan nyaring dan terdengar di telinga Sam juga Anita.
"Heh ngapain lo ketawa?!" Bentak Sam.
"Lo nguping ya?!"
"Enggak, siapa yang nguping lha Bapak sendiri kok yang ngomong nya kenceng." Elak Maya cuek.
"Lo tuh bisa aja jawabannya kalo gue lagi marah! Udah sana kerja yang bener!!" Geram Sam lagi, Maya kembali mengerucutkan bibirnya beberapa senti.
"Udah deh Sam, kasian kan dia kamu marahi terus."
"Biarin Ma, emang rese tu cewe."
"Terus gimana? Kamu mau ya ntar makan malam bareng?" Tanya Anita lagi kali ini
Sam mendengus kesal. "Iya udah Sam datang, mama shareloc aja tempatnya." Akhirnya untuk kesekian kalinya Sam menuruti permintaan Anita. Lebih tepatnya menuruti titah Anita, karena Sam tidak pernah bisa menolak semua titah sang mama.
"Nah gitu dong. Ya udah mama pulang dulu ya, jangan lupa kamu makan siang nya gak boleh telat." Titah Anita lagi.
Sam mengangguk pelan, dia kembali mencium kedua pipi Anita sebelum wanita anggun itu melangkah keluar dari ruang kerja Sam. Anita juga sempat melayangkan senyuman nya ke arah Maya dan tentu saja dibalas senyuman ramah oleh gadis itu.
Maya masih terkekeh geli melihat sikap Sam saat bersama mama nya. "Ternyata anak mama juga dia." Kekeh Maya dalam hati. Gadis itu masih tidak percaya, bos nya yang selalu bersikap menyebalkan dan arogan bisa bertekuk lutut jika berhadapan dengan mama nya. Kembali bibir gadis itu tertarik lebar.
"Lo itu sakit jiwa ya?!" Dengus Sam tiba-tiba.
"Enak aja, ya gak lah."
"Buktinya lo senyum-senyum sendiri udah kayak orang gila."
"Ish__ bukan urusan Bapak." Jawab Maya ringan, gadis itu lalu kembali fokus dengan pekerjaannya dan mengacuhkan ekspresi Sam yang terlihat kesal saat itu.
***
"Gimana kerja lo May?" Tanya Airin sambil menyedot es lemon tea nya.
"Ya gitu deh buanyak banget heran gue sama si rese itu, kenapa coba kasih gue kerjaan yang seabrek?!" Gerutu Maya.
Mulut kecil nya masih sibuk mengunyah siomay dihadapannya nya.
"Si rese? Maksud lo?" Airin sedikit mengernyit. "Itu lho cowo yang ketemu di lift tadi."
"Oh cogan tadi__"
Kali ini mata Maya membulat mendengar ucapan Airin barusan.
"Cogan dari hongkong?" Maya mendecih sebal. "Bukan dari Korea?" Kekeh Airin .
"Ish kalo dari Korea cocan bukan cogan." Timpal Maya terkekeh.
"Apa tu cocan? Cowo macan?"
"Cowo cantik Airin, masa cowo macan__ Hauuumm diterkam ntar." Celoteh Maya, mereka berdua lalu terkekeh membuat seisi kantin mulai memperhatikan dua gadis magang itu.
"Hai May__ boleh duduk disini gak?" Tiba-tiba seorang cowo manis mendekat ke meja Maya dan Airin.
"Eh Bayu, boleh dong masak gue ngelarang lo duduk sih kan ni tempat bukan punya gue." Jawab Maya ringan, mulut nya masih saja sibuk mengunyah siomay pedas kesukaannya.
"Ini siapa? Temen lo?"
"Iya kenalin, ini Airin." Airin sedikit tersipu saat Bayu menatap dan tersenyum ke arah nya.
"Hei gue Bayu temen satu divisi sama Maya."
Airin tersenyum dan mengangguk.
"Oh ya kamu di divisi mana? Anak magang juga?"
"Iya kak aku ada ditempatkan di divisi editing lantai tiga." Jawab Airin malu-malu.
"Ish__ kalo sama gue aja lo-gue, giliran sama Airin pake aku-kamu." Seloroh Maya dengan gaya khas ceplas ceplos nya.
"Jadi lo mau dipanggil apa May? Sayang?" Goda Bayu. "Ish ogah__" cibir Maya.
"Udah ah kalian gak makan? Ribut aja." Kali ini Airin menengahi mereka.
"Kak Bayu gak makan siang?" Tawar Airin lembut, Maya sedikit melotot mendengar Airin. Tumben ni bocah manis banget, pikir Maya.
Bayu lalu duduk di kursi tengah antara Maya dan Airin. "Gue udah mirip raja minyak belom?" Celetuk Bayu, Maya mencibir menjawab pertanyaan cowo itu sedang Airin tersenyum kecil menanggapi.
Sam melewatkan makan siang nya kali ini, rasanya hari ini dia tidak terlalu lapar. Peringatan mama nya tadi agar tidak telat untuk makan siang pun dia abaikan dan bukan tanpa alasan Anita meminta Sam untuk jangan telat makan siang karena cowo itu mempunyai masalah dengan asam lambung. "Sam__ kamu itu punya asam lambung kenapa masih aja minum alkohol, bahaya buat penyakit kamu Sam." Tegur Anita beberapa waktu yang lalu. Kalau sudah begitu Sam hanya terdiam tanpa membantah ucapan sang mama.
Makanya Anita ingin cepat-cepat mencarikan jodoh buat Sam, tentu saja jodoh dari keluarga terhormat karena buat Anita wanita dari kalangan terhormat pastilah dia wanita baik-baik.
Anita berfikir jika Sam menikah mungkin akan bisa menghilangkan semua kebiasaan buruk anak nya itu.
Sam masih konsentrasi dengan pekerjaan yang ada di semua layar laptop nya. Beberapa menit kemudian matanya membola tajam melihat jurnal harian yang sudah disiapkan oleh asisten lama nya sebelum sang asisten cuti.
"Dasar cewe rese becus kerja gak sih, hari ini ada meeting dengan klien besar malah gak diatur pertemuannya!!" Sam bermonolog geram.
Kembali Sam melirik jam dinding bulat di ujung ruangan, sudah hampir jam satu siang gadis itu belum juga kembali ke ruangan kerja Sam. CEO ganteng itu lagi-lagi mendesis kesal.
to be continue....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Kastinah
bos main perintah Mulu ,,asisten baru mana paham sih kalau ga dikasih tahu
2021-12-24
0