Arif yang sudah selesai sarapan bersama Andhia.
Arif pun pergi ke kantor, sekalian mau marahin si cewe saiko yang suka rebut dan perusak hubungan orang.
Akhirnya Arif sampai di kantor dan ternyata Shera sudah datang.
"Sher, gue pengen bicara sama lo," ucap Arif dengan sedikit ketus.
"Ada apa Rif?" tanya Shera.
"Gue minta lo buang sifat dan kelakuan lo yang suka rebut dan rusak hubungan orang," ucap Arif.
"Jangan salahin gue, kalau mereka deketin gue," ucap Shera.
"Ya lo, harusnya mikir. Luki baik ma lo, bukan berarti lo bisa seenaknya masuk ke dalam kehidupan Luki," ucap Arif.
Tiba - tiba Luki datang dan mendengar Shera dan Arif lagi debat.
"Ada apa ini?" tanya Luki.
"Ini Arif marahin gue, karna gue ngerebut lo dari pacar lo," ucap Shera sambil pegang tangan Luki.
"Sorry Sher, yang dikatakan Arif itu bener. Gue baik sama lo, bukan berarti lo bisa masuk ke dalam kehidupan gue. Gue baru sadar, kalau selama ini gue udah salah sama tunangan gue. Dan sorry, gue gak ada hati sama lo," ucap Luki.
"Dasar cowo buaya darat," ucap Shera.
Tanpa sadar dan tanpa sengaja tangan kanan Luki melayang dan mendarat tepat di pipi Shera.
Plak
"Jaga tuh omongan lo, dasar cewe saiko," ucap Luki.
Shera yang kaget dengan tamparan dari Luki yang mendarat di pipi kiri Shera.
"Mulai detik ini juga, gue keluar dari kantor ini," ucap Shera.
"Silahkan malahan bagus banget, kalau lo keluar dari kantor ini. Sebelum banyak korban yang rusak hubungannya gara - gara cewe saiko kaya lo," ucap Luki.
Shera dengan penuh emosi keluar dari kantor, semua karyawan yang melihat perdebatan tadi dan kini mengolok - olok Shera.
"Wooy teman - teman, bagi yang punya pasangan. Dijaga baik - baik, soalnya disini ada cewe saiko yang suka rebut dan perusak hubungan orang," ucap salah satu karyawan.
Shera semakin emosi dengan ucapan salah satu karyawan di kantor itu.
"Liat aja, gue bakalan balas dendam sama lo semua yang udah hina gue," ucap Shera.
"Silahkan, gue tunggu pembalasan dendam dari lo," ucap salah satu karyawan.
Shera pun menunjuk semua teman - temannya dengan sorotan mata tajam.
"Huuuu cewe saiko," ucap seluruh karyawan di kantor itu.
.
.
.
Shera kesal dengan pagi ini dan pulang ke kontrakan untuk menenangkan diri. Setelah tiba di kontrakan, ada seorang ibu yang mencari Shera.
"Ibu - ibu, tolong dengan sangat untuk jaga para suaminya. Si Shera ini tukang rebut laki orang dan perusak hubungan orang. Bisa disebut dia itu saiko," ucap seorang ibu yang mencari Shera.
"Heh cewe saiko, lo tuh udah punya suami dan anak. Tapi masih aja ngejar laki orang," ucap Ibu itu.
"Jangan salahin gue, salahin suami lo yang ngejar - ngejar gue," ucap Shera.
"Suami gue justru ngejar lo, karna lo minta di transfer duit. Suami lo kemana? gak bisa biayain hidup lo?," tanya Ibu itu.
"Wajar suami lo ngejar gue, karna gue seksi," ucap Shera.
Ibu - ibu yang mendengar ucapan Shera langsung tertawa semua.
"Heh Shera sadar diri! segini seksi? seksi apanya? perut maju, kulit item. Di rumah ada kaca gak? kalau gak ada, nanti saya pinjemin kaca yang gede buat lo ngaca," ucap warga sekitaran kontrakan Shera.
Shera pun masuk ke dalam kontrakannya, dalam rumah pun Shera mengamuk dan membanting semua barang.
Shera semakin kesal dengan hari ini, berawal dari si Arif.
"Liat aja Rif, gue akan balas dendam sama lo," gumam Shera dalam hati.
Karna kekesalan hari ini, Shera pun membuat status di whatsapp.
"Buat para cowo yang mau duit dari gue, kontak gue sekarang. Nanti gue kasih duit"
Setelah lama menunggu ada 1 cowo yang balas pesan status whatsapp Shera.
"Sher, gue lagi butuh duit nih. Buat anak gue yang lagi sakit," ucap Zul.
"Boleh, tapi gue pengen ketemu sama lo," ucap Shera.
"Boleh, mau ketemu di mana?" ucap Zul.
"Lo jemput di depan gang rumah gue, jam 7 malam," ucap Shera.
"Okay nanti gue jemput lo," ucap Zul.
Shera pun bersiap - siap untuk meluapkan rasa emosi dan kekesalannya pada Arif, yang penting Shera bisa berbagi duit dengan seorang laki - laki yang mudah Shera peralat untuk melancarkan aksi balas dendamnya.
Ponsel Shera pun berbunyi nada pesan.
"Sher, gue udah di depan gang lo nih," ucap Zul.
"Okay tunggu," ucap Shera.
Shera pun keluar dari kontrakannya dan untungnya sepi.
"Hai Zul," ucap Shera.
"Mana duitnya?" tanya Zul.
"Gue akan kasih lo duit, dengan sesuai yang lo minta. Asal dengan 1 syarat," ucap Shera.
"Syarat apa?" tanya Zul.
"Gue mau balas dendam sama Arif, dan lo harus bantu gue balas dendam," ucap Shera.
"Gila lo! gimana caranya?" tanya Zul.
"Lo harus habisi dia dengan tangan lo, nanti gue bayar untuk lo," ucap Shera.
Zul pun terdiam dan berpikir sejenak.
"Okay gue akan lakukan syarat dari lo, asal gue minta duit 5 juta," ucap Zul.
"Kalau lo bisa membuat Arif menderita, gue akan bayar besar untuk lo," ucap Shera.
"Okay deh, mau kapan?" tanya Zul.
Shera pun membisikkan alamat rumah dan kantor dimana Arif bekerja selama ini, Shera tidak mengetahui kalau Arif itu sodara dari Zul. Zul pun harus bekerja sama dengan Arif, sebelum melakukan itu Zul mengirim pesan untuk Arif.
"Bang... si Shera ingin balas dendam sama lo, gue pinjem duit sama Shera. Asalkan gue harus menghabisi lo sampai menderita, abang mau ya pura - pura untuk gue, biar gue bisa dapatkan duit," isi pesan Zul untuk Arif.
Arif yang sedang bekerja, kaget mendengar suara notif pesan di ponselnya.
"Gila lo! bukannya bilang kalau lo butuh duit! kenapa gak bilang aja sih?" tanya Arif.
"Gue butuh duit 10juta bang, buat anak gue yang harus transfusi darah dan kemoterapi. Gue malu mau pinjem ma lo bang, lo udah terlalu sering nolongin gue," ucap Zul.
"Ya udah janjian di jalan budi sekarang," ucap Arif.
"Thanks bang," ucap Zul.
"Ya Allah ampuni gue, gue lakukan ini demi bisa dapet duit buat biaya anak gue di rumah sakit," gumam Zul dalam hati.
Akhirnya Zul dan Shera telah tiba di tempat janjian bersama Arif.
"Sher... itu c Arif kan?" tanya Zul.
"Oh iya... ya udah lo habisi dia sekarang," ucap Shera.
Zul pun turun dari motor dan mendekati Arif dan sempat terjadi diskusi, yang sebenarnya terjadi diskusi untuk rencana membuat Arif menderita yang sesuai keinginan Shera.
Arif dan Zul pun terjadi aksi debat yang berujung terjadi pertikaian pertumpahan darah, Shera yang melihat itu semua merasa senang.
"Sorry ya bang," ucap Zul.
"Ya udah santai aja, ntar gue transfer duit buat Rian anak lo," ucap Arif.
Zul pun pergi meninggalkan Arif yang babak belur, setelah terjadi pertikaian pertumpahan darah.
Shera membayar Zul dengan memberikan uang sebanyak 5 juta. Setelah Zul berhasil membuat Arif meringis kesakitan.
"Ini buat lo, kalau lo butuh duit lagi hubungi gue atau kalau lo punya temen cowo yang lagi butuh duit. Hubungi gue aja, gue akan kasih duit buat lo atau temen lo," ucap Shera.
"Okay, makasih ya, nanti gue kabarin lo kalau ada yang butuh duit," ucap Zul.
Zul pun segera pergi meninggalkan Shera sendiri di depan gang rumahnya, yang sebelumnya Zul sudah mengantarkan Shera pulang ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Nonny
ist gimanA tuh suami shera lihat istri gitu
2021-12-30
2
Fiah msi probolinggo
hai kak Nadia, aku mampir lagi nih, seru kak ceritanya bikin esmosi...eh emosi maksud nya.
Ada ya istri macam ntu
2021-12-30
2
~🌹eveliniq🌹~
nyicil dulu ya
2021-12-26
1