Awal kisah pilu

4 tahun lalu aku dan keluarga diharuskan pindah dari Bandung ke Jakarta, karena Ayah dipindah tugaskan untuk mengajar di salah satu SMA di Jakarta. Selain itu Jingga juga mulai kuliah disana, sementara aku harus mencari pekerjaan untuk membantu perekonomian keluarga.

Dan kabar baiknya,aku diterima disalah satu perusahaan besar menjadi sekretaris. Kehidupanku berjalan seperti biasa, kerjaanku baik dan keluargaku harmonis. Meskipun kami mengontrak rumah tapi kami tidak merasa kekurangan, apalagi Ibu membuka usaha kecil-kecilan di depan rumah, katanya Ibu bosan hanya menunggu kami bertiga pulang dari sekolah, kantor dan kampus.

Di satu ketika malam itu hujan turun lebat sekali, kami menunggu Jingga yang hampir jam 10 malam belum juga pulang ke rumah. Ibu sangat menghawatirkannya,karena tidak biasanya adikku itu pulang sampai larut malam seperti ini. Ayah yang selalu berfikiran positif menenangkan Ibu dengan lembut.

"Sudah bu,ibu tidur saja biar ayah yang nungguin Jingga pulang" ucap ayah sambil terus mengamati jalanan.

"Enggak Pak, Ibu mau lihat Jingga, Ibu takut Jingga kenapa-kenapa," jawab ibu seraya nafas yang berhembus tak beraturan.

Akhirnya jam 1 malam Jingga pulang dengan wajah pucat.

"Nak, kamu udah dari mana? kamu gak apa-apa kan Nak?" tanya ibu sambil memegang tangan Jingga.

"Aku gak apa-apa bu, aku cape, aku mau istirahat," jawab Jingga sambil berlalu dan menutup rapat kamarnya.

Sepertinya Ibu mencurigai sesuatu terjadi pada Jingga. Iya, wajah Jingga pucat dan ada luka lebam dekat bibir dan dekat pelipis matanya. Tapi malam itu kita semua sepakat akan membahas ini dengan Jingga besok pagi.

"Bu, istirahat yah besok kita akan tanya Jingga apa yang terjadi," aku menenangkan ibu yang terlihat sangat gusar.

"Iya ayo kita semua tidur sekarang, tidak akan terjadi apa-apa sama Jingga, Senja tolong bawa Ibumu ke kamar Ayah akan mengunci pintu terlebih dahulu," perintah Ayah kepadaku.

Sementara Ayah mengunci pintu, Ayah melihat seorang laki-laki berdiri di depan pagar rumah kami dan sedang melihat ke arah rumah kami. Ayah penasaran siapa yang berdiri di depan pagar, ketika ayah mau menghampirinya tiba-tiba laki-laki itu pergi menggunakan mobil berwarna putih. Sebelum laki-laki itu pergi, Ayah sempat melihat dia melemparkan secarik kertas, dan iya Ayah langsung mencarinya.

Setelah ayah buka kertas itu,ayah sangat kaget.

Seketika Ayah akan mengejar mobil itu, tapi terlambat mobil itu melaju hingga tak terlihat di ujung jalan.

Keesokan pagi

"Jingga, sarapan dulu Nak ini ibu udah buatin nasi goreng kesukaanmu," sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Jingga.

"Mungkin Jingga masih tidur Bu, karena kecapean semalam, nanti juga dia akan sarapan," ucapku menenangkan.

Ayah hanya diam, tidak biasanya Ayah seperti ini, seperti ada yang Ayah sembunyikan dari kami.

"Ayah kenapa?" tanyaku.

"Tidak apa-apa Nak, Ayah hanya memikirkan anak didik Ayah yang nilainya selalu turun," jawab ayah.

Aku tau Ayah sedang berbohong, tapi aku tidak akan memaksanya untuk bicara karena sifat Ayah memang seperti itu susah untuk terbuka.

Akhirnya Jingga keluar dari kamar.

"Aku pergi kuliah dulu."

Hanya itu yang terucap dari Jingga.

Aku semakin bingung ada apa dengan Ayah dan Jingga, apa terjadi sesuatu dengan Jingga dan Ayah mengetahuinya?

Dan luka lebam itu? apa Jingga mengalami kekerasan di kampusnya?

Terpopuler

Comments

Kadek

Kadek

kk aku nitip like n rate 5 nya disini ya

2020-07-13

1

👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣

👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣

semangat... mari saling dukung

2020-07-12

1

우란🍒

우란🍒

Kakak aku mampir nih😍
Mampir juga yukkk😘

2020-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Aku
2 Awal kisah pilu
3 Hari Itu
4 Kenyataan pahit
5 Akan ada pelangi setelah hujan badai
6 Ibu kedua untukku
7 Apa aku suka pada dirinya?
8 Kesepian
9 Dokter Sandi Bagaskara
10 Pria itu datang lagi
11 TEROR
12 Terima kasih Allah
13 Rama Permana
14 Mereka berubah
15 Siapa dia?
16 Teror itu datang lagi
17 Ibuku kembali
18 Doaku terkabul
19 CINTA?
20 Rencana apa?
21 Pilihan yang sulit
22 Dilamar untuk kedua kalinya
23 Ketakutanku
24 Aku memilih Rama
25 Makan malam
26 Ulang Tahunku
27 Teror yang berkelanjutan
28 Kecurigaanku
29 Pertengkaran Rama dan Sandi
30 Tanding Tinju
31 Perasaan yang Aneh
32 Kenapa harus Laras
33 Hal tak terduga
34 Kecemburuan Rama 1
35 Kecemburuan Rama 2
36 Joy kabur
37 Awal mula perjodohan
38 Perjodohan Laras dan Raihan
39 Butik keempatku
40 Laras hilang
41 Apa yang akan dilakukan Joy?
42 Ancaman Joy
43 Devara Anandita
44 Kembalinya Devara Anandita
45 Aku kembali untukmu Rama
46 Keresahanku
47 Kebenaran yang Terungkap
48 Lamaran Laras dan Raihan
49 Berusaha tetap tegar
50 Tulip putih
51 Kehilangan untuk yang kesekian kalinya
52 Nyaman bersama Sandi
53 Kejutan Untukku
54 Reuni SMA
55 Sakit
56 Kecelakaan Deva
57 Pasrah
58 Bimbang
59 Semoga kamu bahagia
60 Tragedi di pernikahan Laras
61 Masih mencintai <POV RAMA>
62 Maafkan aku Senja <POV RAMA>
63 Ide briliant <POV RAMA>
64 Permintaan Ibu
65 Perempuanku <POV RAMA>
66 Mengambil keputusan
67 Kecelakaan Rama
68 Kumohon bangun Rama!
69 Bertarung dengan hati
70 Aku akan kembali <POV BIMA>
71 Penyiksaan pada Bima
72 Bima pun belum sadarkan diri
73 Rahasia mereka
74 Akhirnya terungkap
75 Inilah aku <POV SANDI>
76 Terpisah jarak
77 Mencari barang bukti
78 Mengalah <POV BIMA>
79 Para wanitaku <POV SANDI>
80 Tolong bertahanlah Bima <POV RAMA>
81 Mengikat janji suci
82 Kehilangan <POV RAMA>
83 Kehidupan Baruku
84 Manusia berhati malaikat
85 Badai belum berlalu <POV RAMA>
86 Menjelang Resepsi Pernikahan
87 Teror Deva
88 Hadiah pernikahan
89 Bertemu mantan Rama
90 Bayangan Sandi
91 Resepsi Pernikahan
92 Tragedi Bulan Madu <POV RAMA>
93 Pengumuman
94 Kenangan Bima
95 Menikmati bulan madu yang tertunda
96 Sangat mencintaimu
97 Siapa dia?
98 Bahagia
99 Tragedi di pagi hari <POV RAMA>
100 Maaf darimu <POV RAMA>
101 Tamu tak diundang
102 Menghilangkan keraguan
103 Jatuh cinta padamu <POV RAMA>
104 Keputusan terbaik <POV RAMA>
105 Selamat Ulang Tahun Sayang
106 Cemburu
107 Kabar buruk
108 Sahabat lama
109 Berubah
110 Cobaan yang terus mendera
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Aku
2
Awal kisah pilu
3
Hari Itu
4
Kenyataan pahit
5
Akan ada pelangi setelah hujan badai
6
Ibu kedua untukku
7
Apa aku suka pada dirinya?
8
Kesepian
9
Dokter Sandi Bagaskara
10
Pria itu datang lagi
11
TEROR
12
Terima kasih Allah
13
Rama Permana
14
Mereka berubah
15
Siapa dia?
16
Teror itu datang lagi
17
Ibuku kembali
18
Doaku terkabul
19
CINTA?
20
Rencana apa?
21
Pilihan yang sulit
22
Dilamar untuk kedua kalinya
23
Ketakutanku
24
Aku memilih Rama
25
Makan malam
26
Ulang Tahunku
27
Teror yang berkelanjutan
28
Kecurigaanku
29
Pertengkaran Rama dan Sandi
30
Tanding Tinju
31
Perasaan yang Aneh
32
Kenapa harus Laras
33
Hal tak terduga
34
Kecemburuan Rama 1
35
Kecemburuan Rama 2
36
Joy kabur
37
Awal mula perjodohan
38
Perjodohan Laras dan Raihan
39
Butik keempatku
40
Laras hilang
41
Apa yang akan dilakukan Joy?
42
Ancaman Joy
43
Devara Anandita
44
Kembalinya Devara Anandita
45
Aku kembali untukmu Rama
46
Keresahanku
47
Kebenaran yang Terungkap
48
Lamaran Laras dan Raihan
49
Berusaha tetap tegar
50
Tulip putih
51
Kehilangan untuk yang kesekian kalinya
52
Nyaman bersama Sandi
53
Kejutan Untukku
54
Reuni SMA
55
Sakit
56
Kecelakaan Deva
57
Pasrah
58
Bimbang
59
Semoga kamu bahagia
60
Tragedi di pernikahan Laras
61
Masih mencintai <POV RAMA>
62
Maafkan aku Senja <POV RAMA>
63
Ide briliant <POV RAMA>
64
Permintaan Ibu
65
Perempuanku <POV RAMA>
66
Mengambil keputusan
67
Kecelakaan Rama
68
Kumohon bangun Rama!
69
Bertarung dengan hati
70
Aku akan kembali <POV BIMA>
71
Penyiksaan pada Bima
72
Bima pun belum sadarkan diri
73
Rahasia mereka
74
Akhirnya terungkap
75
Inilah aku <POV SANDI>
76
Terpisah jarak
77
Mencari barang bukti
78
Mengalah <POV BIMA>
79
Para wanitaku <POV SANDI>
80
Tolong bertahanlah Bima <POV RAMA>
81
Mengikat janji suci
82
Kehilangan <POV RAMA>
83
Kehidupan Baruku
84
Manusia berhati malaikat
85
Badai belum berlalu <POV RAMA>
86
Menjelang Resepsi Pernikahan
87
Teror Deva
88
Hadiah pernikahan
89
Bertemu mantan Rama
90
Bayangan Sandi
91
Resepsi Pernikahan
92
Tragedi Bulan Madu <POV RAMA>
93
Pengumuman
94
Kenangan Bima
95
Menikmati bulan madu yang tertunda
96
Sangat mencintaimu
97
Siapa dia?
98
Bahagia
99
Tragedi di pagi hari <POV RAMA>
100
Maaf darimu <POV RAMA>
101
Tamu tak diundang
102
Menghilangkan keraguan
103
Jatuh cinta padamu <POV RAMA>
104
Keputusan terbaik <POV RAMA>
105
Selamat Ulang Tahun Sayang
106
Cemburu
107
Kabar buruk
108
Sahabat lama
109
Berubah
110
Cobaan yang terus mendera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!