langkah selanjutnya

Saat siang menjelang, suasana kantor W.O Yudha bekerja sudah ramai.

Pegawai lainnya malah sudah siap-siap, ada yang mau keluar cari makan, ada juga yang stay ditempat karena bawa bekal dari rumah.

Sedangkan Yudha masih saja berkutat dengan layar komputernya ditempat tadi pagi, masih belum ingin beranjak.

Lalu ada seorang wanita yang mengetuk pintu dan mengucap salam.

"Assalamualaikum" sapanya.

Yang didalam sontak menoleh dan menjawab salamnya "waalaikumsalam" ucap mereka.

Wanita itu lantas berjalan lurus ke arah Yudha yang sedang sibuk dengan layarnya. Lalu berkata "mas, aku mau balikin payung"

Karena terlalu fokus ia menjadi sangat kaget.

"Kamu ini apa-apaan sih, main masuk sembarangan saja. Kamu kira ini kantor bapak kamu apa?" Yudha malah membentak.

Wanita itu heran dan menjadi takut. Sangat kaget hingga ingin menangis karena sampai dilihat oleh orang-orang yang ada di dalam kantor itu.

"Maaf, saya cuma mau balikin payung ini. Saya juga tadi udah ngucapin salam kok. Masnya aja yang nggak denger" ucapnya lirih sambil menunduk.

"Terus aku taruh dimana ini?"lanjutnya.

"Ck. Tempat yang tadi" ucap Yudha singkat.

"Yaudah makasih" ucap wanita itu sambil berjalan menuju vas bunga dekat dispenser air sambil menunduk, takut ada air menggenang lagi, takut jatuh lagi.

Kan nggak lucu kalau jatuh ditempat yang sama malah dilihat banyak orang. Sedangkan orang lain malah menatap iba seolah wanita itu terlihat sangat ketakutan karena bentakan Yudha, padahal takut ada air.

"Permisi mbak, mas" ucap wanita itu lagi pada penghuni kantor yang lainnya dengan sopan, lalu keluar.

"Huft.... Akhirnya keluar juga" ucap Wanita itu lega.

Ternyata di luar dia bertemu dengan Denis yang mau cari makan siang.

Dengan riang dia menghampiri Denis, teman sekantornya.

"Mas Denis... Mau kemana?" Tanyanya.

Merasa dipanggil, Denis menoleh lalu tersenyum. "Mau cari makan, laper. Kamu dari mana? Kayaknya udah keluar daritadi tapi kok masih disini sih Van?" Tanya Denis.

Ya, wanita malang itu adalah Vani.

"Akutuh habis balikin payung ke kantor sebelahnya toko ATK itu, orangnya serem banget ya mas, galak"ucapnya.

Denis nyengir saja. "Siapa yang galak? Om Dahlan?" Tanyanya.

"Belum tua banget sih, agak ganteng gitu orangnya, agak loh ya... Catet, agak ganteng.. tapi galaknya nyeremin, apa itu yang namanya om Dahlan? " kata Vani mendramatisir.

Denis hanya tertawa dengan tingkah polos Vani. "Bukan, sepertinya itu Yudha deh. Memang kadang kelihatan galak. Tapi sebenarnya enggak kok. Aku udah lama temenan sama dia. Orangnya asik kok".

"Itu karena mas Denis udah temenan lama kali ya makanya kerasa asik, kalau aku nilai nih malah serem, tadi aja aku dibentak-bentak didepan banyak orang. Padahal cuma mau balikin payung doang" kata Vani sok sedih.

"Lain kali semoga nggak ketemu dia lagi deh"lanjutnya.

"Emang bener dia bentak kamu?"tanya Denis agak tidak terima, karena Denis mulai suka pada Vani sebagai orang yang baik.

"Iya, masak aku bohong? Didepan banyak orang lagi. Kan sebel" ucap Vani makin merengut merasa ada yang memperhatikan.

"Yasudah nanti aku tegor dia deh biar nggak galak-galak sama kamu" kata Denis. "Sekarang cari makan yuk, laper nih" lanjutnya.

"Iya deh. Habis makan ke masjid yuk mas. Aku mau solat dhuhur. Mau solat di kantor tadi tapi keinget mau balikin payung, yaudah pengen solat di masjid aja deh" ucap Vani sambil berjalan disisi Denis.

"Kamu solat sendiri aja ya. Aku lagi mau ada urusan nanti." Denis berkelit.

"Huuu ... Dasar, yaudah aku solat sendiri aja nanti." Akhirnya Vani mengalah.

Sedangkan disisi lain, Yudha yang sudah tidak fokus lagi menggeram pelan karena pusing dengan keinginan aneh pasutri yang satu ini.

Lewat telepon si istri menyampaikan bahwa dia sedang ingin menggelar pesta pernikahan yang lain dari pada yang lainnya, ia ingin dikenang dengan pernikahan yang mewah dan tidak biasa.

Terbesitlah keinginan tema planetarium, semacam sistem galaksi begitu.

Keinginan yang aneh, tapi dari sini timbul keinginan Yudha untuk membuktikan pada neneknya bahwa dia juga bisa menangani sebuah projek pernikahan.

Beberapa ide sudah bermunculan tadi, mulai menggambar dengan serius dan hampir 50% rampung. Tapi malah kembali kehilangan fokus karena kedatangan wanita aneh.

Tapi malah merasa kasihan karena sudah keterlaluan membantaknya. Lain kali kalau bertemu, dia ingin meminta maaf saja. Kasihan soalnya.

Karena sudah kehilangan fokusnya, dia memilih berdiri untuk keluar kantor mencari makan siang sambil merefresh otaknya.

Mencabut flash disk setelah sebelumnya menekan ikon save tentunya.

Kemudian berjalan gontai keluar ruangan dengan hati ceria.

Sepertinya makan bakso yang pedas ditambah lontong enak nih.

Dan disinilah dia sekarang, disebuah kedai bakso yang sedikit ramai karena memang jam makan siang.

Setelah pesanannya jadi, dia celingukan mencari tempat duduk di kedai kecil yang sedikit ramai ini.

Menyapu seisi ruangan dengan matanya, dia menemukan Denis sedang duduk berhadapan dengan seorang wanita.

Ide jahil muncul diotaknya untuk mengerjai Denis yang dia pikir sedang bertemu dengan pacarnya, dia penasaran sejak kapan ada wanita yang mau dengan orang semacam Denis ini.

Tersenyum sendiri melangkah mantap menuju meja Denis berada. Denis sendiri tidak menyangka akan kedatangan Yudha karena sedang fokus dengan bakso didepannya.

Tanpa rasa malu Yuda langsung saja mendudukkan dirinya di sebelah sang gadis hingga dua orang itu nampak agak kaget karena kedatangan tamu tak diundang.

Sama-sama menoleh pada Yudha, Denis nampak tersenyum, Vani malah membuang muka, sedangkan Yudha malah kaget sendiri karena gadis itu kan yang tadi dibentaknya?

"Lah Yudha duduk nggak bilang-bilang, marah kan adek yang disebelah" ucap Denis melucu garing.

"Ngapain duduk disini?" Tanya Vani cuek.

"Loh kamu yang tadi ke kantor saya kan? Jadi kamu pacarnya Denis ya? Duh... Saya minta maaf ya, nggak sengaja tadi bentak kamu. Jangan ngadu ke Denis ya." Kata Yudha sambil menggoda Denis.

Sedangkan Vani yang sedang menggigit bakso malah jadi melotot tidak senang.

"Dia ini teman sekantorku Yud, bukannya pacarku. Baru aja seminggu ini masuk kerjanya." Kata Denis paham dengan ekspresi Vani.

"Ya kalau emang mau pacaran juga nggak apa-apa sih den." Kata Yudha semakin ingin menggoda Denis.

"Kalau dibilangin bukan pacarnya itu ya berati bukan."ucap Vani jengkel.

"Iya udah bukan pacar, nggak usah ngegas juga kan. Nama kamu siapa?" Tanya Yudha.

Yang ditanya cuma melengos meneruskan makan bakso.

"Yah... Orang ganteng dicuekin". kata Yudha.

Merasa kasihan, Denis menjawabkan "dia Vani, baru masuk seminggu ini di tempat kerjaku. Jadi kita rekan sekarang"

" Oohh" jawab Yudha mulai menyendok makannanya.

Melirik-lirik ke arah Vani. Membatin ria "baru kali ini ada cewek nggak sok caper sama aku"

Padahal aslinya, didalam hati Vani sedang nari-naru tidak karuan. Sangking senangnya bisa ngobrol sama si Yudha, cuma dia jaim aja, sok cuek.. hihihi hihihi

Terpopuler

Comments

Suharnik

Suharnik

Cuek tpi mau hehe, dalamnya hati sapa yg tau ya kaan....

2022-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 AWAL MULA PERTEMUAN
2 Waktu merubah segalanya
3 waktu merubah segalanya II
4 Mengenang masa lalu
5 langkah selanjutnya
6 langkah selanjutnya II
7 langkah selanjutnya III
8 Hari berganti
9 sementara itu
10 terus berlanjut
11 Ayah pulang
12 week end night
13 di rumah mertua
14 jangan tidur siang, nak!
15 jangan gagal lagii, pliisss...
16 sedikit cobaan menuju kenikmatan
17 ayah Jovan pergi, papa Yudha datang!
18 ayah Jovan pergi, papa Yudha datang II
19 Desisan emak-emak berkoloni memang menyakiti hati
20 jangan pergi
21 Isabella
22 Kejujuran yang terlambat
23 sedih
24 not bad
25 Yudha penasaran?
26 Rencana Licik Gina
27 Gerak-gerik Gina terbaca Akbar?
28 Terpancing
29 Aman
30 Hampa
31 Untung
32 I can't wait!
33 Gagal?
34 I'm not ok!
35 Barter
36 Tidak setuju
37 Galau
38 gara-gara video
39 vee hilang
40 keputusan Jovan
41 kakek tua
42 sah
43 ayah
44 Bella datang
45 serangan betina
46 ancaman
47 Dave
48 kembali terluka
49 Vani vs Bella lagi
50 kita cari bahagia sendiri
51 makhluk sempurna
52 tertangkap basah
53 sama-sama berencana jahat
54 awal yang mulus
55 Jogja
56 berlibur
57 Borobudur
58 pantai, dan kenangan
59 satu kali saja
60 khilaf terindah
61 berpikiran buruk
62 dua garis
63 kehamilan simpatik?
64 ingin bertemu
65 langkah awal
66 sedikit lagi
67 kecelakaan
68 rumah terakhir
69 aku lelah
70 Gina juga datang
71 sabar
72 pingsan
73 pengambilan sample
74 dirawat
75 apapun untukmu, Van
76 kenapa ada Gina?
77 dusta
78 mereka sudah beraksi
79 tujuh bulanan
80 penyekapan
81 kejujuran
82 perasaaan
83 Si kecil Sahril
84 harus operasi
85 bukan perpisahan
86 hak milik Gina
87 Rencana hidup baru
88 sebuah akhir
89 novel baru
90 novel nikah muda
Episodes

Updated 90 Episodes

1
AWAL MULA PERTEMUAN
2
Waktu merubah segalanya
3
waktu merubah segalanya II
4
Mengenang masa lalu
5
langkah selanjutnya
6
langkah selanjutnya II
7
langkah selanjutnya III
8
Hari berganti
9
sementara itu
10
terus berlanjut
11
Ayah pulang
12
week end night
13
di rumah mertua
14
jangan tidur siang, nak!
15
jangan gagal lagii, pliisss...
16
sedikit cobaan menuju kenikmatan
17
ayah Jovan pergi, papa Yudha datang!
18
ayah Jovan pergi, papa Yudha datang II
19
Desisan emak-emak berkoloni memang menyakiti hati
20
jangan pergi
21
Isabella
22
Kejujuran yang terlambat
23
sedih
24
not bad
25
Yudha penasaran?
26
Rencana Licik Gina
27
Gerak-gerik Gina terbaca Akbar?
28
Terpancing
29
Aman
30
Hampa
31
Untung
32
I can't wait!
33
Gagal?
34
I'm not ok!
35
Barter
36
Tidak setuju
37
Galau
38
gara-gara video
39
vee hilang
40
keputusan Jovan
41
kakek tua
42
sah
43
ayah
44
Bella datang
45
serangan betina
46
ancaman
47
Dave
48
kembali terluka
49
Vani vs Bella lagi
50
kita cari bahagia sendiri
51
makhluk sempurna
52
tertangkap basah
53
sama-sama berencana jahat
54
awal yang mulus
55
Jogja
56
berlibur
57
Borobudur
58
pantai, dan kenangan
59
satu kali saja
60
khilaf terindah
61
berpikiran buruk
62
dua garis
63
kehamilan simpatik?
64
ingin bertemu
65
langkah awal
66
sedikit lagi
67
kecelakaan
68
rumah terakhir
69
aku lelah
70
Gina juga datang
71
sabar
72
pingsan
73
pengambilan sample
74
dirawat
75
apapun untukmu, Van
76
kenapa ada Gina?
77
dusta
78
mereka sudah beraksi
79
tujuh bulanan
80
penyekapan
81
kejujuran
82
perasaaan
83
Si kecil Sahril
84
harus operasi
85
bukan perpisahan
86
hak milik Gina
87
Rencana hidup baru
88
sebuah akhir
89
novel baru
90
novel nikah muda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!