Nasib .. Nasib!

Sudah seminggu semenjak pernikahan Langit dan Liora. Semenjak saat itu Langit tak pernah menampakkan batang hidungnya di apartemen Aurora hingga membuat wanita yang berjabat sebagai istri pertama seorang Langit William itu kesal.

"Mentang-mentang sudah punya yang baru! Yang lama di kacangin?! Dasar laki-laki buaya! Tapi walaupun buaya aku tetap cinta, itu yang menjadi permasalahannya!" Dengus Aurora yang sedang bermalas-malasan di atas ranjang. Wanita itu meluapkan emosi nya dengan cara memukul bantal bertubi-tubi.

"Ahh .. dasar cinta sialan?! Andai cinta ini tidak ada aku pasti tidak bakal sekesal ini pada Langit! Huff .. lebih baik aku ke kantor Langit saja, siapa tahu Langit sedang sibuk makanya tidak pulang!" Gumam Aurora berusaha meyakinkan dirinya bahwa Langit tidak menemuinya karena sibuk. Meski hati kecil Aurora berkata lain.

Aurora beranjak dari ranjangnya, ia segera membersihkan diri di dalam kamar mandi, setelah selesai Aurora memakai pakaian dress warna merah terang sehingga membuat kulit putihnya semakin bersinar. Tak lupa dia merias dirinya secantik mungkin.

"Lipstik sudah .. eyeliner sudah, semua sudah! Pokoknya mulai saat ini aku harus pandai merawat diri karena saingan ku madu ku sendiri! Jangan sampai aku kalah dengan Liora si licik itu!" Gumam Aurora berpose bak model di depan cermin nya, lalu ia mengambil ponselnya dan berselfi ria.

Aurora menguploadnya ke media sosial nya. Tak lupa ia memberikan caption 'Kecantikan ku mengalahkan madu ku'.

"Haha .. semoga kau membacanya my rival!" Gumam Aurora tersenyum puas, lalu ia segera beranjak keluar apartemen menuju ke perusahaan Langit memakai mobil Lamborghini Gallardo nya.

***

Satu jam perjalanan dari apartemen akhirnya Aurora sampai juga di perusahaan Langit. Wanita cantik itu turun dari mobilnya membuat orang-orang yang berlalu lalang di depan perusahaan Langit menatap kagum dirinya. Aurora menebar senyum manisnya ke semua orang yang ia temui. Tanpa bertanya pada resepsionis Aurora langsung naik lift menuju ruangan Langit.

Dengan langkah percaya diri Aurora berjalan menuju ruangan CEO. Mata Aurora membulat sempurna ketika membuka sedikit pintu ruangan CEO, ia melihat Langit sedang mencumbu Liora dengan ganas.

"Sayang .. kamu sangat menggoda!" Langit berucap sembari menyapu tengkuk Liora yang sedang duduk mengangkang di pangkuannya.

"Kamu juga sangat perkasa sayang! Aku sangat tergila-gila dengan sentuhan mu!" Balas Liora manja membantu Langit yang sedang membuka resleting dress nya.

"Aku tidak sanggup menahannya lagi! Ayo kita masuk ke permainan intinya." Langit berucap dengan nada serak, laki-laki tampan itu segera melempar pakaian Liora sembarangan.

"Nanti ada yang masuk bagaimana?" Liora bertanya dengan nada sensual membuat gairah Langit tak dapat di bendung lagi.

"Aku bos di sini! Jadi tidak akan ada yang berani masuk tanpa seizin ku! Ayolah sayang, aku ingin merasakan sensasi yang berbeda!" Rengek Langit membuat Liora terkekeh geli.

"Aku yang pimpin!" Goda Liora menggigit bibirnya membuat Langit tersenyum puas. Kedua insan itu bercumbu mesra dalam ruangan tersebut tanpa menyadari ada sepasang mata yang sudah berair melihat adegan live di depannya. Aurora segera beranjak menjauhi ruangan panas tersebut membawa rasa cemburu dan sesak yang menikam dada nya.

"Dasar Langit jahat! Hiks .. hiks, aku istri pertamanya saja tidak pernah di suruh pimpin?! Tapi si Liora Lampir itu baru seminggu dinikahinya langsung di beri izin untuk memimpin bermain rollercoaster! Huwa .. istri secantik aku malah di anggurin seminggu di apartemen! Apa dia tidak takut kalau aku bawa pulang gigolo ke apartemen?!" Gerutu Aurora dengan mata yang sudah basah. Sepanjang jalan Aurora hanya mengumpat membuat orang-orang takut kepadanya.

"Sayang sekali! Cantik-cantik tapi kurang waras!" Bisik karyawan di kantor Langit.

"Benar! Jaman sekarang banyak yang bening-bening masuk rumah sakit jiwa!" Balas karyawan yang lainnya namun masih di dengar oleh Aurora.

"Apa lihat-lihat!" Gertak Aurora ingin meninju dua karyawan wanita yang membicarakan dirinya sedari tadi. Membuat kedua wanita itu lari terbirit-birit.

Aurora berjalan lesu meninggalkan perusahaan Langit. Niat hati ingin bermesraan dengan suami tercintanya, malah gagal karena keduluan madu nya. Aurora menghela nafas panjang mengingat nasibnya.

"Nasib .. nasib! Mengapa kau membuat aku berada di posisi ini! Berjabat sebagai istri pertama tapi berasa pelakor!" Gumam Aurora lesu tanpa sengaja bertabrakan dengan seseorang membuat dirinya hampir terjatuh. Sebuah tangan melingkar di pinggang Aurora menahan tubuh wanita cantik itu agar tak jatuh.

"Anda tidak apa-apa, Nona?" Suara barinton tersebut membuat Aurora mendongak kepalanya hingga matanya bertatapan dengan mata coklat seorang pria tampan bak dewa es di negeri dongeng.

"Tampan," gumam Aurora terpaku dengan ketampanan pria yang sedang menahan tubuhnya itu.

"Hallo .. are you okey, Miss?" Laki-laki itu bertanya sekali lagi membuat Aurora tersadar akan posisi nya dengan laki-laki asing itu. Aurora segera mendorong tubuh pria itu menjauh dari dirinya.

"Ekhm .. i'm okey!" Balas Aurora setelah menetralkan degup jantung nya.

"Tapi kenapa mata Anda bengkak seperti habis menangis?" Tanya laki-laki itu penasaran membuat Aurora mengerucut kan bibirnya ketika mengingat kembali alasan dirinya menangis.

"Tadi aku tidak sengaja melihat suami teman ku berselingkuh dengan madu teman ku!" Bohong Aurora membuat laki-laki asing itu tertawa pelan karena menganggap ucapan Aurora itu sebagai gurauan semata.

"Anda sangat lucu, Nona!" Balasnya tersenyum kecil.

"Sudahlah, aku mau pulang! Maaf karena aku tidak melihat jalan dan tidak sengaja menabrak mu." Aurora berucap dengan senyuman manis terpasang di wajahnya membuat laki-laki itu terpana.

Cantik batin nya.

"Apa Anda mau makan siang bersama saya?" Tanya laki-laki itu ramah.

"Aku tidak lapar!" Bohong Aurora karena dirinya sedang ingin sendiri.

Kryuk kryuk kryuk.

Wajah Aurora memerah menahan malu karena perut dan mulutnya tidak sinkron. Mulutnya mengatakan tidak tapi perutnya berkata iya.

Dasar cacing! Tidak bisa di ajak kerjasama batin Aurora mengomel.

"Haha .. seperti nya perut ku minta di isi!" Aurora berucap dengan senyuman kecil guna menutup kegugupan by di depan laki-laki asing yang tak di kenalnya itu.

"Ya sudah ayo! Kebetulan saja juga ingin makan siang," ajak laki-laki itu tanpa sadar menggenggam tangan Aurora.

Aurora tidak menyadari bahwa sedari tadi ada seseorang yang mengikuti dan mengambil gambar dirinya yang asik mengobrol dengan laki-laki asing itu.

"Oh iya .. perkenalkan nama saya Bintang Galaxa!" Ucap laki-laki itu menyodorkan tangannya.

"Nama ku Aurora Maura!" Balasnya menyambut uluran tangan Bintang.

"Senang berkenalan dengan Anda nona Aurora!"

"Saya juga Tuan Bintang!" Mereka berdua saling melemparkan senyum manis setelah berkenalan. Lalu mereka berjalan kaki menuju restoran bintang lima di depan perusahaan Langit.

Visual Langit 😜😜

**Bersambung.

Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰🥰 Biar karya ini semakin bersinar 🥰

Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏🥰**

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

maaf tokoh auroranya kok kayak org o'on ya

2022-01-04

3

Anonymous

Anonymous

auroranya krg cantik biasa aj

2022-01-04

2

💕Leyka Gallardiev 💕

💕Leyka Gallardiev 💕

visual aurora bagiku kurang cantik jadi aku ngehayal sendiri aja deh....dng visual taran

2021-12-09

7

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!