Sudah satu bulan berlalu semenjak pernikahan siri Aurora dan Langit, mereka berdua saling merahasiakan pernikahan mereka dari pihak keluarga dan orang-orang. Aurora merasa senang karena Langit sudah mulai perhatian padanya, seperti semalam saat mereka berdua selesai memandu kasih. Langit membantu Aurora membersihkan diri dan yang paling membuat hati Aurora berbunga-bunga disaat Langit selalu mengecup keningnya sebelum tidur.
Namun berbeda dengan hari ini, Langit terlihat cuek dengannya membuat Aurora bingung. Karena sikap Langit berubah seperti dulu lagi, cuek, datar dan hanya mendatangi Aurora saat butuh saja.
"Sayang, apa aku berbuat salah?" Aurora bertanya manja mengalungkan tangannya di leher Langit dengan posisi duduk mengangkang di pangkuan Langit.
"Tidak!" Balas Langit datar sembari memainkan benda empuk Aurora.
"Lalu kenapa sikapmu datar seperti jalan tol?" Gerutu Aurora memanyunkan bibirnya membuat Langit menarik sudut bibirnya.
"Besok aku akan menikahi Liora!" Langit berucap santai membuat Aurora terkejut. Bagaimana bisa suaminya ini menikah lagi setelah menikahi dirinya. Apakah sebentar lagi Aurora akan di madu? Itulah pikir Aurora.
"Liora Smith?" Aurora bertanya dengan suara yang bergetar menahan amarah sekaligus rasa sesak di dadanya.
"Hemm .. teman seangkatan dengan mu dulu saat SMA! Sudah lama aku menyukainya dan sebulan yang lalu orang tua kami menjodohkan kami! Dan besok adalah hari pernikahan kami?!" Langit menjelaskan semuanya tanpa ada rasa bersalah sedikitpun pada Aurora yang berjabat sebagai istri pertamanya.
Aurora bangkit dari pangkuan Langit. Wanita cantik itu benar-benar marah pada keputusan suaminya itu! Bagaimana bisa Langit bisa setega itu padanya, andai saja Aurora tahu kalau Langit dijodohkan dengan Liora pasti Aurora akan menolak pernikahan siri ini.
"Bagaimana bisa kamu menikah lagi sedangkan pernikahan kita saja belum kamu sah kan di mata hukum, Lang?! Terlebih lagi wanita yang akan kamu nikahi itu adalah rival ku saat SMA dulu?! Liora itu jahat dan juga licik, dia selalu iri atas semua pencapaian ku dan lebih parahnya lagi kamu tahu bahwa kami berdua tidak pernah akur?!" Jerit Aurora marah, untuk pertama kalinya ia memanggil nama Langit, karena biasanya Aurora akan memanggil Langit dengan panggilan sayang.
"Tapi aku mencintai nya?! Sudah lama aku mengincarnya dan sekarang setelah aku mendapatkan nya, aku harus melepaskan nya begitu, huh?!" Langit membentak Aurora membuat wanita berparas cantik itu pun terisak.
"Lalu selama ini kamu anggap aku apa! Setelah semua yang aku berikan pada mu, apakah tidak ada sedikit pun tempat aku berlabuh di hatimu, Lang?!" Teriak Aurora dengan mata memerah menatap sendu ke arah Langit.
"Kenapa kamu menangis dan marah seperti ini, Ra? Jelas-jelas pernikahan kita ini berawal dari hubungan kita yang Toxic! Jangan bersikap seolah-olah aku menyakitimu karena dari awal sudah aku tegaskan pada kamu bahwa aku tidak pernah punya rasa pada kamu?!" Langit mencengkram erat pipi Aurora hingga memerah.
Degg.
"Iya, hubungan kita adalah Toxic?! Tapi jangan sebut kalau pernikahan kita ini Toxic?! Karena yang namanya pernikahan itu suci!" Aurora berucap memukul dada bidang Langit meluapkan semua emosi yang dipendam nya selama ini.
"Pernikahan itu memang suci! Tapi kamu dan aku tidak suci lagi?!"
"Aku tidak suci lagi juga karena kamu, Lang?! Kamu yang ambil kehormatan aku dan sekarang dengan seenaknya kamu memarahi aku?!" Aurora berteriak di depan wajah Langit, ia tak habis pikir dengan jalan pikiran yang dimiliki oleh Langit. Bagaimana bisa laki-laki yang berjabat sebagai suaminya ini bersikap seolah-olah kehormatannya di ambil oleh orang lain.
"Jadi mau kamu sekarang apa, Ra? Cerai?! Kamu mau kita cerai, huh?!" Langit bertanya dengan nada tinggi, ia mengusap wajahnya kasar karena tidak menyangka bahwa Aurora akan melakukan protes seperti ini, ia berpikir Aurora akan selalu patuh padanya seperti sebelumnya.
Degg.
Hati Aurora terasa begitu sesak mendengarnya, ia tak menyangka Langit akan berkata seperti itu. Sakit yang dirasakannya bagaikan tertusuk ribuan pisau kecil yang menghantam jiwa dan raganya.
Tidak boleh cerai! Karena pernikahan itu suci batin Aurora tak terima.
Lama keduanya terdiam, hanya terdengar suara isak tangis Aurora membuat Langit berpikir bahwa Aurora memilih bercerai daripada di madu. "Baiklah, diam mu itu aku anggap jawabannya, mulai hari ini aku ta-- eummmp." Aurora mencium rakus bibir Langit, ia mendominasi ciuman tersebut dengan air mata yang tak berhenti turun.
Aku siap di madu! Mungkin kamu mencintai Liora, akan tetapi aku yakin bahwa cinta ku padamu lebih besar daripada cinta mu pada Liora! Aku akan berusaha sekuat mungkin untuk melukiskan nama ku di hati mu yang paling dalam agar suatu hari nanti kamu menganggap ku sosok yang begitu penting dalam hidup mu! Aku Aurora Maura siap di madu walaupun hati ku sakit, aku akan menahannya karena aku sudah cinta mati pada kamu Langit William batin Aurora menangis.
Aurora melepaskan ciuman panas tersebut, ia tersenyum manis menunjukkan deretan giginya pada Langit walaupun matanya memerah menyimpan segunung luka yang telah di goreskan oleh Langit. "Aku siap di madu, aku berjanji akan selalu setia berada di samping mu karena aku sudah cinta mati pada mu, Lang. Aku hanya akan pergi disaat kamu mengusirku dalam kehidupan mu!" Aurora berucap lembut dengan nada yang bergetar dan air mata yang tak berhenti turun.
Dan bila kamu mengusirku, maka jangan harap aku kembali padamu! Jangankan kembali?! Menoleh ke arah mu saja aku tidak akan mau lagi batin Aurora sedih.
Bagaimana bisa ada wanita yang setulus ini dalam mencintai seseorang? Bagaimana bisa ada wanita yang setia seperti Aurora? Wanita ini adalah wanita yang berpendidikan tinggi dan berasal dari keluarga kaya raya! Mengapa bisa dia mencintai seseorang sedalam ini? Bila aku jadi dia, maka dengan mudah aku mencari pengganti! Itulah pikir Langit.
Kau terlalu naif, Ra. Aku senang menjadi pria yang paling beruntung karena dicintai oleh mu. Tapi sorry! Aku tidak punya rasa sedikit pun padamu batin Langit.
***
Pernikahan Langit dan Liora di gelar mewah dan megah di dalam gedung besar milik Langit. Banyak nya tamu undangan yang sudah datang, Aurora juga hadir bersama kedua orang tuanya. Karena orang tua Langit adalah teman lama papanya, Aurora tersenyum getir melihat Langit yang begitu bahagia, apalagi saat Langit menatap Liora dengan penuh cinta.
Sah!!
Saat kata itu terucap, Aurora tak sanggup menahan air matanya lagi, ia segera berlari meninggalkan kerumunan. Langit yang melihat Aurora pergi pun biasa-biasa saja, ada sedikit rasa kasihan namun segera di tepis nya.
Itu pilihan nya batin Langit
.
.
.
**Bersambung
Halo-halo kakak🙈🙈 jangan sedih yakk ..
Huff😠😠 Langit awas yah nanti kamu kena karma nya.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏🥰**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Aiur Skies
"berstatus" kayaknya lebih pas
2024-01-21
0
Agni amrin
cinta membuat org jd bodoh
2022-07-25
0
Lusiana_Oct13
Hmmmmmmm no comment lah karna cinta membuat org jadi bodoh
2022-06-15
0