Di apartemen Hendry, myonya arfard sedang asik berkumpul dengan dua lelaki jagoannya.
''Calvin, dua hari lagi mami mau pulang ke rumah kita, kamu jadikan ikut?,'' ujar nyonya Alfard.
''Iya, ikut lah!,'' jawab Celvin
''Tumben lu mau ikut mami!, '' Hendry menyela pembicaraan kedua orang yang disayanginya.
''Pengen aja,''
'' Oh ya, kalian kan tau, setahun lalu bi Murni membawa seorang gadis imut kerumah!, ''Anaknya sopan dan ramah, bersukur deh mami ada yang nemani mami, kalau kesepian ditinggal ayah kamu, kalian kan belum pernah bertemu,
''Ini mami tunjukkin wajahnya!,'' ucap nyonya Alfard.
Dengan lincahnya nyonya Alfard mengeser HP buah yang tergigit, dan menemukan gambar Amel, kemudian menunjukkan kepada kedua pria jagoannya, Celvin tersenyum menyunggingkan sudut bibirnya yang sulit dijelaskan, sedangkan Hendry tidak bereaksi sama sekali,
''Boleh juga tu anak, tembem,'' ujar celvin
''Emang sedikit tembem, tapi cantik kok, itu gambar nya mami ambil beberapa bulan yang lalu, sekarang udah bersih n seger, percaya ama mami,'' ujar nyonya Alfard
''Iya celvin percaya, apa sih yang tidak bisa dirubah oleh tangan indah nyonya Alfard, '' goda Celvin,
''Hendry, mami mau minta tolong ama kamu nanti saat Amel masuk perguruan tinggi, tinggalnya sama kamu ya, kasihan Amel dia belum tau kota ini, lagi pula apartemen kamu besar dan kamarnya bisa pilih yang mana satu, asal jangan dikamar kamu saja'' ujar nyonya Alfard
''Waduh mi, Hendry nggak terbiasa hidup dengan orang yang belum Hendry kenal, lagi pula pacar Hendry sering nginap disini, nanti gimana tanggapan nya,'' elak Hendry.
'' Kamu tinggal bilang aja sepupu jauh sebelah mami kan bisa, jangan kuatir Amel anaknya sopan, paling-paling pulang kuliah ngurung diri dikamar, laper keluar, kemudian ngamar lagi, nggak ngerepotin pokoknya, bantu mami ya, ya, ya cayang mami,'' dengan wajah memelas nyonya Alfard merayu Hendry,
''Terserah mami aja, yang Hendry kuatir, itu anak apa betah disini,'' ujar Hendry lagi
''Sama Celvin aja mami, klu kak Hendry tidak mau?,'' sanggah celvin.
''Nggak boleh kamu suka jahilin anak orang, nanti berabe tu gadis,''ujar nyonya Alfard
'' Ha-ha-ha,
Celvin tertawa, ternyata mami nya hapal betul watak kedua anaknya, naluri seorang ibu tak terbantahkan.
''Kringgg, nada ponsel nyonya Alfard terdengar nyaring
''Ada apa bi?,'' tanya nyonya Alfard
''Nyonya, bibi mau bertanya?, nyonya kalau berobat dirumah sakit yang mana satu ya!, bibi pingin kontrol kesehatan bibi!,
''Badan bibi nggak enak akhir-akhir ini,'' ujar bi Murni.
''Aduh bi, bibi sakit ya?, kok janjian sama Celvin ya, saya mungkin dua hari lagi pulang bi,
''Mau menunggu saya atau ditemani Amel saja ya bi, rumah sakit x saja bi, nanti ketemu dengan dokter Alan ya,
''Nanti beliau mengarahkan bibi keruang mana, yang dibutuhkan untuk mengecek kondisi bi Murni, nanti saya WA nomor HP dokter Alan.'' ujar nyonya Alfard sedikit kuatir.
''Aduh nyonya nggak usah, jadi ngerepotin nyonya saja, kita kesana saja langsung,'' jawab bi Murni.
''Oh tidak, tidak bi, biar saja saya menghubungi beliau, tunggu saya buat janjian sama beliau ya bi,'' sanggah nyonya Alfard
''Makasih nyonya,!, jawab bi Murni
''Ah bibi jangan terlalu sungkan, kitakan keluarga, tidak apa-apa, tunggu saja!, nanti saya WA waktu check up'' ujar nyonya Alfard.
Telponnya pun terputus.
*****
''Amel, hari ini kita kerumah Sakit x ya!, tadi bibi sudah telpon nyonya, katanya tunggu kabar dari beliau jam berapa kita kontrol,'' ujar bi Murni
''Ia bi,'' jawab Amel.
''Oh bibi lupa, dua hari lagi nyonya Alfard pulang kerumah, nanti bantu bibi bersihkan kamar nyonya ya!, '' ujar bi Murni, Amel tersenyum dan menganggukkan kepalanya,
RS X
''Bisa saya bantu?, dengan bu Murni ya!, '' dokter Alan bertanya,
''Iya dokter,'' ujar bi Murni.
'Kira-kira apa saja keluhannya ya, biar saya tau?,'' lanjut dokter Alan.
"Maaf dokter, sebenarnya yang mau berobat bukan saya, tapi... !!!, '' ucap bi Murni, dokter Alan mengurutkan dahinya.
''Ini dokter, Amel, kalau bisa mohon dirahasiakan, sebenarnya, sebenarnya, Amel kamu saja,'' ujar bi Murni ragu mengatakan dan mengoyang tangan Amel.
"Bi, Amel,'' Amel sedikit malu untuk mengutarakan nya, karna dokter nya lelaki.
Melihat gelagat yang terjadi pada kedua wanita berbeda usia, yang berada didepan dokter Alan serta menarik kesimpulan sendiri.
''Mungkin butuh dokter wanita ya?,'' tanya dokter Alan, Amel menganggukkan kepalanya.
''Kalau boleh tau, sakit nya bagian mana?,'' dokter Alan bertanya lagi, dengan ragu Amel menunjukkan dada nya.
''Ohhhh, '' dokter Alan langsung mengerti, ''Siap-siap, kita lanjutkan ke dokter wanita ya!, ''Mari ikutin saya, kita langsung keruangan beliau,'' ujar dokter Alan
Dilain tempat,
''Mami, Virgiane mau ketemu mami boleh ya,'' ujar Hendry sambil bermanja ria disamping nyonya Alfard
''Kalian itu pacaran kayak suami istri, apa nggak takut dosa?,
''Kapan kalian mau menghalalkan hubungan kalian, lama-lama nanti nggak bagus, untung nggak bunting itu anak orang,'' ujar nyonya Alfard.
''Mami, Hendry serius ini mami, makanya mau ngenalin Virgiane sama mami.'' lanjut Hendry,
''Terserah kalian saja, mami larang juga kalian pasti melanggar kan!, ya percuma,'' ucap nyonya Alfard
''Oke, nanti malam jam 7.00 kita dinner di hotel X ya mi," wajah sumringah Henry terpampang jelas.
''Kenapa tidak di apartemen kamu saja, mau ketemu sama orang tua bikin susah saja, seharusnya dia datang kesini menjumpai mami, jadi mami nggak repot-repot keluar malam,'' nyonya Alfard sedikit kesel.
RS X
Setelah dari ruangan dokter Alan, Amel dan bi Murni diantar dan dijelaskan mengenai sedikit permasalahan yang diutarakan oleh Amel kepada dokter Ana.
''Aduh gelis pisan, dengan siapa ya boleh tau namanya,'' dokter Ana memulai pembicaraan dengan membuat suasana yang nyaman, terlihat jelas diwajah Amel sangat pucat, didalam benak dokter Ana, menerka apa gerangan yang disembunyikan oleh gadis mungil nan montok ini.
''Boleh saya tahu,
''Apa keluhan yang dirasakan saat ini,'' ujar dokter Ana lagi
''Saya Amel dokter,'' jawab Amel, sedikit malu-malu
''Hem,'' sambil tersenyum dokter Ana menangapi.
''Begini dokter, '' sambil menoleh ke arah bi Murni, dan dianggukkan oleh bi Murni, Amel memberanikan diri untuk bercerita.
''Sebenarnya, begini, anu dok, Amel,,,'' ucap Amel
masih terlihat sungkan untuk mengutarakan nya,
''Nggak usah takut, cerita saja, nanti saya bantu mengobati dan mencari pengobatan terbaik untuk memulihkan penyakit Amel,'' lanjut dokter Ana.
Dengan menghembuskan napas dalam-dalam, dibantu bi Murni sambil menggenggam tangan, Amel sedikit berani berbicara walaupun nyaris tak terdengar.
'' Amel, tidak pernah mengalami siklus Haid normal dok, selama setahun lebih ini,'' sedikit lega didada Amel, dokter Ana tersenyum kembali.
''Aduhhhh, kirain sakit apa, kenapa malu bertanya sayang?,'' suara lembut dan perkataan dokter Ana meluluhkan kekuatiran dihati Amel.
''Ada yang lain lagi Amel?'', tanya dokter Ana
''Ini dokter,'' Amel menunjukkan kearah dadanya.
''Pa****ra maksudnya,'' ujar dokter Ana
Setelah panjang lebar bercerita, Amel disarankan untuk melakukan uji labor, karena terdapat indikasi kelebihan hormon.
''
''
''
''
Makasih udah meninggal kan jejak nya, jangan lupa like coment and vote ya kak 🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Saae
lima like mendarat... salam dari Malaikat tak bersayap... Mari kita saling dukung
2022-01-10
1
𖣤᭄ اندي وحي الد ين
Disini sepertinya cerita dalam kawasan Kota B, ada unsur neng dan geulis! Duh eta mojang meuni geulis pisan
2021-12-27
0
Sabriah ulfa
penulisannya bagus,numpang belajar✌️😂
soalnya punyaku kebanyakan salah puebinya
2021-12-21
1