surrogate mother, what is that?

"surrogate mother itu apa nyonya?", Sarinah benar-benar tidak tau

"Surrogate mother adalah ibu pengganti", Claudya menjelaskan dengan bibir tersungging

"Maksud nya?"

"Kita akan sama-sama menguntungkan Sar, kamu tetap mempunyai gaji bahkan lebih besar dari gaji bulanan mu, dan aku akan mendapatkan anak dari rahim mu"

"Tidak nyonya, saya punya suami jadi tidak mungkin saya berzina dengan orang lain, saya tidak akan menghianati suami saya, itu tidak akan pernah terjadi, saya tidak bisa nyonya"

"Siapa yang bilang kamu akan berzina"

"Lalu bagaimana saya hamil dan punya anak, kalau tidak melakukan hal itu nyonya"

"Sel telur milik ku dan sel ****** suami ku akan di satukan melalui cara IVF, dan ketika sudah berkembang akan di suntikan kedalam rahim mu, jelas!"

Aku masih awam akan masalah itu jadi aku masih sedikit kebingungan, aku bingung dan semakin bingung, apa maksud nyonya Claudya, hebat sekali tekhnologi yang nyonya Claudya sampaikan

"Jangan khawatir Sar, ketika kamu bisa membantu ku mempunyai anak, apapun yang kamu mau akan aku turuti, apapun itu"

"Tapi nyonya?", aku keberatan, sangat keberatan.

"Keputusan ada di tangan mu, ambil kertas itu aku kasih waktu sampai besok pagi, dan jika besok pagi kamu belum memberi keputusan terpaksa aku akan membawa mu ke agen", nyonya Claudya mengancam ku

apa yang harus ku lakukan?

ini tidak benar, ini menyalahi aturan, tapi jika dibawa ke badan hukum, aku pasti harus mengganti gaun nyonya Claudya yang berharga ratusan juta tersebut.

Nyonya meninggal kan ku dalam kebingungan dan ketakutan, aku beringsut ke kamar dan terus mengulang-ulang membaca tentang isi kontrak perjanjian itu

aku mondar mandir, berharap mendapat ketenangan dan jawaban, apa yang harus ku lakukan?

Aku menangis dalam diam, aku mengusap air mataku dan masih ku rasakan anakku Ilyas tersenyum disana, bahkan banyak impian yang ingin aku kabulkan

Kalau sampai aku pulang tidak membawa uang, belum lagi bagaimana nasib anakku setiap bulan nya, belum lagi rumah yang ku dambakan, walau kecil dan sederhana aku ingin punya rumah sendiri tidak bergantung pada rumah ibu mertua ku

ya Allah, maafkan atas pilihan ku, aku tau ini jalan yang salah, sekali lagi maafkan aku, aku sungguh terpaksa

Lagi pula di perjanjian ini tidak merugikan ku sepertinya kan, selain bisa menolong nyonya Claudya, hidup ku pun akan di jamin setelah kontrak itu habis, setidak nya aku bisa pulang membawa gaji ku

Aku perlahan mulai menanda tangani kontrak tersebut dengan linangan air mata, berharap semua akan baik-baik saja dan selalu baik-baik saja

dengan bergetar aku menandatangani surat perjanjian itu.

aku harus kuat, aku harus bisa!

****

Pagi-pagi nyonya Claudya sudah duduk di ruang keluarga, dan itu membuat ku terkejut, tidak biasanya nyonya Claudya bangun se pagi ini, ada apa dengan nya?

"Nyonya ini surat nya", aku mengulurkan surat perjanjian itu, tangan ku rasanya enggan memberikan tapi...

Mata nyonya Claudya terbelalak sempurna, dan menatap ku bahagia langsung memeluk ku

"Terimakasih Sarinah, terimakasih mau membantu masalah ku, dan aku yakin mami tidak akan memisahkan ku dari mas Fauzan", nyonya begitu kegirangan atas surat perjanjian iti

"Nyonya...."

Nyonya pun melepas pelukan nya, dan mengalihkan pandangan ke sudut lain dengan mata yang berbinar

"Intinya kamu selalu mengikuti cara main ku Sar, dan pastikan setiap gerak gerik mu aman, dan satu lagi jaga rahasia ini dengan baik, jangan sampai ada orang yang mengetahui nya, kalau ada yang mengetahui tamat lah riwayat mu", ancam nyonya Claudya padaku

"Baik nyonya", aku sadar dimana kita berada uang adalah segalanya, uang bisa membuat yang salah menjadi benar dan yang benar akan serba salah, seperti yang ku lakukan saat ini semua serba salah, ya benar ini salah ku, salah ku tidak mempunyai uang

"Seminggu lagi kita akan pergi ke San Francisko USA, siapkan mental mu kita akan memulai usaha kita disana, sebab aku tak mau melakukan nya di negeri sendiri"

"Baik nyonya", walau gagap aku tetap sigap

Entah mengapa hatiku menjadi terasa sakit, seolah-olah aku menjual harga diri ku dengan nyonya Claudya, aku merasa nyonya Claudya menganggap ku bukan manusia melain kan budak, ya budak...

robot, boneka atau sejenis barang lain nya, apakah nyonya Claudya tidak memikirkan perasan ku

****

Seminggu kemudian

"Lihat lah Sar pemandangan yang indah bukan?", Tanya nyonya mengarah kan telunjuk nya pada bunga yang sedang bermekaran

"Iya nyonya"

"Nikmati masa liburan ini dengan hati gembira, jangan dengan wajah yang terlihat murung seperti itu, aku harap wajah mu tidak menyiratkan keterpaksaan atas semua ini"

"Aku paham nyonya, tapi aku masih khawatir akan nasib ku ke depan nya?"

"Tidak ada yang perlu di khawatir kan, ikuti cara main ku Sar, dan aku tak akan menyakiti mu, aku mohon berbahagia lah atas ini semua, kalau kamu stres itu akan menyulitkan ku untuk segera mempunyai anak"

"Aku hanya kepikiran...."

"Aku akan menjamin semua nya akan baik-baik saja, tolong percaya padaku Sar"

Aku menatap wajah yang menghadap ke samping itu, dengan tatapan aneh dan tidak ku mengerti sama sekali, begitu egois.

"Anggap jalan-jalan ini juga kebahagiaan Sar, tidak mungkin kan kamu akan menghamburkan uang mu hanya untuk mengunjungi negara USA ini kan, kamu tentu tau berapa biaya yang harus di keluarkan untuk bisa sampai di tempat ini?"

Aku masih mematung menghadap bunga-bunga yang indah, aku tidak boleh lemah dan menangis toh ini semua benar, aku sudah tak punya harga diri lagi

rusak sudah, hancur lebur.

Aku melihat bunga yang indah berwarna warni dengan kupu-kupu yang indah mengitari, seandainya hidup ku seindah bunga pasti banyak warna yang ku rasa tapi sayang, hidup ku tak seperti itu hidupku bagai sampah yang tiada guna apalagi arti, sungguh hina, menyedihkan...

"Sar bisa cepat sedikit jalan nya, aku hampir ketinggalan bus untuk segera ke tempat yang hendak ku kunjungi"

"Baik nyonya", aku mengikuti langkah kaki yang hampir setengah berlari, ini melelahkan

"Kita mau kemana nyonya?"

"Museum"

"Aku melihat ke arah luar bus, indah sekali bangunan disini, dengan gaya klasik dan sangat bersih terawat, jarang mobil yang berlalu lalang, namun entah lah aku sendiri tidak tau apa nama kota ini semua bertulis memakai bahasa Inggris"

"Ayo turun", titah nyonya Claudya memaksa

"Ini kan kampus nyonya, bukan museum"

"Memang nya kenapa?"

"Tadi katanya mau ke museum", aku merasa jengah oleh perkataan nya

"Iya aku berubah pikiran, aku mau melihat dan berpoto di depan gerbang sana, karena disini lah dulu aku bersekolah"

Aku terngagap jadi nyonya Claudya dulu kuliah disini, wah hebat sekali.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!