Nama : Selly Sasmitha
Umur : 40 tahun
Tinggi : 170
Sifat : Baik, penyayang, ramah
On Flashback sebelum pertemuan dengan kenzo
Pukul menunjukkan jam 2 siang, dari sudut dapur kecil tampak seorang gadis yang sedang membuka lemari es untuk mengecek stok bahan-bahan masakan yang telah habis. Perkenalkan peran utama Dari cerita ini ialah gadis itu. Yah gadis itu bernama Wika Chalista yang biasa di panggil dengan Caca. Caca melihat lemari es yang tampak kosong tidak ada apa-apa di dalamnya hanya ada 1 butir telur dan 1 tomat yang sudah tidak layak untuk digunakan dan satu cup pudding rasa vanila.
"Kosong, " ucap Caca ketika melihat isi lemari es itu.
“O ya (sambil menepukkan telapak tangannya ke kening kepalanya) ini kan awal bulan, seharusnya gue belanjan bulanan hari ini. ” perkataan Caca pada dirinya sendiri.
“Sepertinya uang gaji yang ku terima dari part time pagi dan malam cukup aku tabung untuk pulang kampung dan juga untuk kebutuhan selama sebulan di sini. ” ucap Caca pada dirinya sendiri
“Aku harus siap-siap untuk pergi belanja sebelum aku kelaparan nanti malam, hahaha. ” Lanjut ucap Caca sambil menuju ke kamar untuk mengganti pakaiannya.
Caca pun bergegas mengganti pakaian piamanya dengan switter oblong berwarna hitam, celana panjang berwarna hitam dan tidak lupa balutan kerudung segi empatnya yang juga berwarna hitam namun memiliki corak sedikit liris coklat di ujung kerudung.
“Perfect!!! ”ucap Caca yang melihat dirinya di depan cermin.
Mengambil dompet mini yang diletakkannya di saku switternya dan bergegas menggunakan sepatu sport adidasnya ia pun keluar pintu rumah kecilnya dan tak lupa mengkuncinya. Perumahan kecil yang tidak jauh dari taman kota Canada itu sengaja ia sewa karena alasan dekat dengan kampus dan juga uang sewa yang sedikit murah menurutnya.
Caca pun menggunakan sepedanya yang berada di depan pintu rumahnya menuju supermarket terdekat untuk berbelanja sesuai keperluan yang biasa ia beli untuk stok kebutuhan sehari-harinya yang telah habis. Caca membuka gembok sepedanya lalu menggoesnya menuju ke supermarket terdekat. Namun kali ini ia juga akan berbelanja keperluan bulanannya sekaligus berhubung hari ini hari weekend dan tanggal muda yang berarti Caca baru saja menerima uang gaji part timenya.
15menit kemudian ia pun sampai di supermarket yang ia tuju. Caca pun meletakkan sepedanya di depan supermarket kemudian masuk dan mengambil keranjang dorong untuk start berbelanja keperluannya. Yang pertama ia telusurin adalah keperluan bulanan seorang wanita yaitu pembalut, sabun mandi cair, odol, shampoo, handbody dan sebagainya.
“Pembalut? Oke. ”
“Sabun mandi dan odol? Oke. ”
“Handbody dan Shampoo? Oke. ”
“Apa laginya? ” Caca yang bergumam sendiri sambil mengecek belanjaanya di lorong itu.
“O ya sepertinya perlu pewangi ruangan, lantai dan kamar mandi. ” ucap Caca sambil bergegas mengambilnya yang berada di sekitar lorong itu juga.
Setelah semua lengkap ia pun menuju ke lorong keperluan dapurnya dengan mengambil beberapa bahan yang sudah tidak ada di dapurnya. Minyak makan, telur, gula, teh, susu, tepung terigu, tepung ketan, tepung beras, beberapa bungkus pudding, beras yang masing-masing tepung hanya seperampat saja. Caca mengambil tidak banyak karena untuk keperluan seminggu saja.
Kemudian ia pun berjalan ke tempat buah-buahan dan sayuran untuk membeli beberapa bahan yang cukup untuk 3 hari kedepan. Caca mengambil beberapa jenis sayur seperti sayur wortel, kol, brokoli, kentang dan bayam. Sedangkan buahnya iya mengambil buah anggur, tomat, kiwi dan mangga. Caca juga membeli cabai merah, hijau, rawit dan cabai kering. Bawang merah, bawang putih, bawang bombay dan beberapa bumbu dapur lainnya yang sudah ada berpaket lengkap satu paket itu yang berisi kemiri, ketumbar, merica, bunga lawang, dan sebagainya.
“Sepertinya sudah cukup, kalau ada yang kurang besok saja aku belanja lagi, ” ucap Caca pada dirinya sendiri.
Setelah semua keperluan yang ingin ia beli sudah cukup Caca pun mendorong keranjang belanjaannya menuju ke kasir.
“Ini....” Caca meletakkan semua barang yang di keranjangnya ke meja kasir.
Sang kasirpun mengambil barang-barang Caca untuk di barcode harga yang kemudian di masukkan ke dalam kantong plastik.
“227$, mau manggunakan uang cash atau pakai kartu ?” sang kasir berkata.
“Ini uang cash aja? ” Caca menyerahkan beberapa 3 lembar 100$.
“Terimakasi. Jangan lupa kembali lagi. Selamat sore? ” sang kasir pun memberikan kembalian uang yang telah di bayar oleh Caca.
Terlihat 1 kantung besar dan 1 kantung sedang yang berisi sayur dan buah.
“Banyak juga belanjaan gue, ” bicara Caca dalam hati.
Keluar dari supermarket dan menuju ke sepeda yang sudah ada di depan supermarket, Caca pun meletakkan kantong plastik besarnya di keranjang sepeda depannya dan kantong satunya ia letakkan ke setang kanan sepedanya, kemudian ia pun meninggalkan supermarket dan menuju rumah.
Ketika ia akan memasuki gang sempit yang menuju rumahnya setelah taman kota ia melihat ada 2 pria berbadan besar dengan satu orang yang menggendong anak kecil dan satu pria lagi memegang sesuatu. Yah itu adalah 2 orang asing yang akan menculik Kenzo.
“Sedang apa mereka di gang sempit ini menggendong seorang anak kecil, ” ucap Caca yang memberhentikan goesan sepedanya dan memperhatikan mereka.
“Tolong!!! ” teriak Kenzo ketika di gendong oleh pria asing itu.
“Anak itu meminta tolong?” ucap Caca.
“Gawat gue tolongin gak ya, sunyi sekali di sini pun. Apa aku bisa menolongnya? Dilihat dari sini kedua pria itu menyeramkan. Apa aku bisa mengalahkan keduanya? Kehebatan ku pun hanya sabuk coklat belum sampai sabuk hitam. Aduh jadi bimbang gue. Udah deh tolongin aja. Bismillah, semoga Allah menolong diri ku untuk mengalahkan mereka. ” Ucap Caca yang bingun harus menolong atau tidak karena sadar akan kemampuannya.
Dengan cepat Caca meletakkan sepedanya di pinggir dinding gang dan berlari menolong sang anak kecil tersebut. Dan pada saat itu memang tidak ada orang yang berlalu lalang karena memang gang tersebut tidak terlalu ramai orang lewat kecuali di waktu pagi dan sore menjelang malam hari.
Dengan cepat caca melayangkan tendangannya kepada pria yang memiliki ciri-ciri botak itu.
“Bruk!!! ” pria itu terkena dinding gang setelah menerima tendangan Caca.
“Au sakit? ” gumam Caca.
“Aku harus cepat melayangkan beberapa tendangan dan pukulan sebelum mereka yang melakukan itu karena aku takut tidak mampu melawan mereka. Ya Allah tolong bantu Caca, ” doa Caca dalam Hati.
***Jangan lupa like dan komen ya 😊😊🙏🏻🙏🏻🙏🏻, terimakasih dan selamat membaca episode berikutnya.
Jika Ada kesamaan tempat, nama dan kejadian hal tersebut Tanpa sengaja autor 🙏🏻
Salam Literasi dan Salam Pembaca dari W***
Jangan lupa senyum hari ini 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 323 Episodes
Comments
Pipit Sopiah
di lanjut lagi di sela sela sibuk di rumah
2022-09-29
1
Anonim
mau pudding y
2022-03-05
1
Aliza Chaniago
tulisannya di ulang2 thor
2021-08-17
1