IV. Pending

Leo037 sekali lagi menatap lurus ke arah pintu apartemen. Ia masih terjebak, tak bisa membukanya. Manusia jadi-jadian itu pun kemudian mengeluarkan sebuah ponsel pintar dari dalam saku celananya. Sebenarnya, dirinya masih asing dengan benda pipih tersebut. Namun kalau tidak dicoba bagaimana mau bisa ya, ‘kan.

Akhirnya, setelah berulang kali berjuang keras dengan menyentuh, mengusap, merayu, dan sedikit membanting gadget tersebut, ia pun menyerah. Sebab tetap saja tak ada yang terjadi selain dari layar yang menyala terang, kemudian mati lagi.

Tiba-tiba telinganya menangkap suatu suara. Ia pun seketika menjadi awas. Rupanya seorang gadis kecil sedang berjalan menghampirinya. Usianya mungkin sekitar tujuh atau delapan tahun.

Kemudian ia dengan santai menekan tombol-tombol yang ada di gagang pintu. Dalam sekejap, pintu apartemen Leo Arjuna pun terbuka lebar. Anak perempuan itu lalu menolehkan kepala ke samping dan menatap ke arah Leo037. Kemudian ia tersenyum.

Tangan kecilnya memberi tanda pada pria itu agar ia membungkuk mendekatinya. Si mantan nyamuk pun menurut. Ia akhirnya mendekatkan telinganya pada gadis kecil itu.

“Password apartemennya. Bintang, nol, tiga, tujuh, bintang,” bisik anak perempuan itu. “Jangan sampai lupa lagi.”

Kemudian gadis kecil itu membalikkan badannya dan melenggang masuk menuju pintu apartemen di sebelahnya. Sepertinya ia dan Leo Arjuna bertetanggaan. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Leo037 pun memasuki apartemen tersebut.

Dan ia sangat terkejut.

Kedua matanya disambut dengan ruangan yang begitu … kosong. Yah, mungkin nyaris tidak terisi. Sebab masih ada sebuah matras angin tepat di tengah-tengah.

Ia pikir bagian dalam apartemen ini akan luar biasa atau setidaknya sekelas dengan hotel mewah yang biasa ia tinggali. Namun, ternyata sangat jauh berbeda. Tampaknya hidupnya sebagai nyamuk jauh lebih makmur dibandingkan saat menjadi manusia.

Leo037 menatap sekitarnya dan berjalan berkeliling. Sungguh benar-benar tak ada hal menarik di dalam sini selain segulung poster yang tergeletak di lantai. Ia pun membuka gulungan kertas besar tersebut.

Di sana terpampang gambar kelima personil Band Tol sedang berpose sok keren. Termasuk Leo Arjuna yang memang sangat mirip dengan versi manusia dirinya. Atau justru dirinya yang sangat mirip dengan Leo Arjuna?

Entahlah, tapi bagaimanapun juga darah yang ia minum pada malam itu memang sangat mencurigakan. Ia juga tidak tahu apa kasus ini pernah menimpa nyamuk lain selain dirinya. Sebab ia mungkin adalah nyamuk jantan pertama dan satu-satunya yang pernah mengkonsumsi darah manusia.

Leo037 pun memutuskan untuk berbaring di atas matras angin di tengah ruangan. Kemudian, ia keluarkan kembali ponsel pintarnya dari dalam saku. Mencoba kembali peruntungannya dengan memasukkan berbagai kombinasi angka. Termasuk kode sandi untuk membuka pintu apartemennya tadi.

Entah suatu kebetulan atau memang ada udang di balik bakwan, namun nomor password tempat tinggal Leo Arjuna juga sama dengan yang ada pada namanya. Sebab itulah, ia berasumsi bahwa nomor nol, tiga, dan tujuh bermakna berarti bagi vokalis Band Tol tersebut. Atau mungkin memang ada suatu korelasi antara dirinya dan Leo Arjuna.

Namun, tampaknya dirinya salah besar karena ponsel tersebut tetap terkunci. Leo037 yang mendadak kesal pun melemparkan gadget pintar itu dengan keras ke salah satu tembok. Lalu ia memejamkan mata dan akhirnya terlelap.

***

Tok! Tok! Tok!

Bunyi gedoran kencang dari luar seketika membangunkan Leo037 dari tidur lelapnya. Ia pun segera berlari ke pintu depan dan membukanya. Rupanya Rama sudah menyambutnya di sana dengan bingkisan cokelat di tangannya.

“Mengapa teleponmu mati?” tanyanya sambil melangkah masuk ke dalam. “Sulit sekali menghubungimu."

Leo037 pun langsung mengekori pria itu. Mereka berjalan beriringan menuju ke arah dapur. Hidung tajamnya sudah bisa mengendus apa yang ada di dalam paket cokelat tersebut. Perutnya jadi meronta-ronta kegirangan.

Namun, tiba-tiba saja mata si manusia nyamuk membelalak. Ponsel yang ia lempar kemarin rupanya sudah tertancap manis menembus tembok ... yang letaknya tidak jauh dari Rama.

Ia pun bergegas lari ke sisi dinding tersebut. Lalu menutupi spot itu dengan tubuhnya. Syukurlah, manajernya itu belum menyadarinya.

“Kau sedang apa?” tanya Rama. Merasa bingung kenapa Leo037 mendadak melesat mendahuluinya.

“Aku kelaparan,” jawab Leo037. “Apa Mas Rama membawa makanan?”

“Yep.”

Rama membuka bingkisan cokelat yang tadi dibawanya. Kemudian mengeluarkan bungkusan yang lebih kecil dari dalam dan memberikannya pada Leo037.

“Aku membawakanmu sandwich dan orange juice.”

Wajah mantan nyamuk itu pun seketika merekah bahagia. Ia tidak begitu peduli pada tumpukan roti di tangan Rama tetapi kalau soal jus jeruk, tentunya berbeda. Sari buah segar berwarna oranye dengan bulir-bulir berair yang memadukan cita rasa manis dan asam ...

Ah, begitu lezat. Membayangkannya saja sudah membuat Leo037 ngiler menelan ludahnya. Ia pun menerima pemberian manajernya dengan suka cita.

“Jadi, kenapa ponselmu sulit sekali dihubungi?” tanya Rama.

Leo037 pun terpaku sesaat sambil berusaha memutar otaknya dengan cepat. “Anu … itu … aku merusaknya … tanpa sengaja.”

“Hah, pantas saja. Terus, mati total?”

“Ya … kondisinya bisa dibilang sangat parah,” respon Leo037 jujur. Tertancap di tembok tentunya masuk dalam kategori rusak parah, bukan?

“Hmm, baiklah.” Rama mengangguk. “Aku akan membelikanmu yang baru nanti.”

“Oke. Terima kasih, Mas Rama,” ucap Leo037.

Hatinya sedang berbahagia sekarang. Ia sedang menggunakan sedotan ciptaan manusia untuk menyeruput jusnya. Bentuk batang panjangnya mengingatkan Leo037 pada probosisnya yang indah dan sempurna. Hah, betapa dirinya merindukan mulut pengisap tersebut ….

“Mulai sekarang jadwal kita akan sangat padat,” ujar Rama. “Kau harus terus menjaga stamina.”

“Jadi makan yang banyak. Jangan hanya minum jusnya saja.”

Leo037 melirik roti isi yang ia letakkan di atas meja. Sebenarnya ia tidak begitu berselera memakannya, namun mau bagaimana lagi. Lebih baik ia santap saja daripada harus mendengar ceramah panjang dari Rama.

Manusia jadi-jadian itu pun akhirnya menggigit roti isi tersebut dan menelannya. Seperti yang diduga ... rasa jus jeruk lebih enak. Ia pun segera melahap habis dua tumpuk roti tersebut agar bisa menikmati kembali sari jeruknya.

Tak lama kemudian, Rama menyuruhnya bersiap-siap. Setelah kurang lebih setengah jam, dirinya pun sudah berada lagi di dalam mobil. Bersiap menuju ke acara Band Tol berikutnya.

Selain itu, Rama benar-benar tidak bercanda saat ia mengatakan jadwal mereka akan padat mulai hari tersebut. Konser, acara talk show, latihan band, konser lagi, syuting iklan, latihan vokal, dan lagi-lagi konser. Kemudian pemotretan, latihan band, konser, wawancara, latihan vokal lalu konser.

Saking sibuknya Leo037, ia sampai tak sempat memikirkan rencana besarnya. Atau fakta bahwa ia memiliki kemampuan fisik yang luar biasa kuat hingga bisa melempar ponsel menembus tembok. Dirinya terus-menerus terjebak dalam siklus bekerja tanpa henti.

Kalau begini caranya … bagaimana ia punya waktu untuk membalaskan dendam kaum nyamuk serta melestarikan dan membudidayakan nyamuk ke seluruh jagad raya?!

***

Curcol Author:

Hidup manusia memang keras Leo037. Welcome to human world! ;P

####### ####### #######

Halo, semoga menikmati bab ini ya :)

Jangan lupa terus menabung pahala dengan memberi Author love, komen, jempol, hadiah, dan vote kalian terus hihihi ;D

Selamat beraktivitas dan jangan sampai digigit nyamuk!

Nuhun~

- Bawang

 

 

Terpopuler

Comments

Min sua

Min sua

aseek semangat tros author

2022-02-28

0

halo

halo

Baca ini di rumah walau banyak nyamuk ga di gigit lagi bang 😂😂😂

2021-12-01

1

Miracle Tree

Miracle Tree

sya suka sya suka..

keren keren

2021-11-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!