Brak!
Pintu kamar hotel tiba-tiba saja dibuka. Suara hentakan keras tersebut juga langsung membangunkan Leo037 dari tidurnya. Ia pun tersentak kaget dan berusaha untuk kabur terbang namun entah mengapa tubuhnya terasa berat dan tak mau mengikuti kemauannya.
Seorang manusia lalu berjalan mendekat, kemudian membuka lebar tirai kamar hotel yang berada tepat di sisi samping. Membuat seluruh ruangan seketika menjadi terang-benderang. Sinar matahari pun ikut menghantam menyilaukan mata.
“Leo! Sudah kubilang untuk bersiap-siap dari jam 9:00. Kenapa kamu masih tidur?!”
Leo037 terdiam terpaku. Merasa bingung mengapa manusia di depannya sepertinya sedang berbicara padanya. Terlebih lagi, kenapa ukuran manusia ini kecil sekali. Memangnya ada manusia yang sebesar nyamuk, ya ….
“Leo! Kenapa kamu hanya bengang-bengong saja. Jadwal kita padat!” teriaknya lagi.
Kemudian pria itu membuka selimut yang menutupi tubuh Leo037 dan menarik kedua tangannya sampai ia berdiri. Lalu menatapnya dari atas ke bawah dan mengernyitkan dahi. Ekspresinya tampak bingung.
“Sejak kapan kau punya kebiasaan tidur telanjang?” tanyanya. “Ah, sudahlah. Kita benar-benar tak punya waktu lagi.”
Manusia mini itu lalu mendorongnya menuju ke kamar mandi dan menutup pintunya. Meninggalkan Leo037 sendirian di dalam. Benaknya penuh dengan berjuta pertanyaan.
“Kuberikan waktu sepuluh menit!” seru pria tadi dari luar. “Pakaianmu akan kuletakkan di atas tempat tidur. Bergegaslah!”
Leo037 masih mematung. Sebenarnya apa yang baru saja terjadi. Apakah dirinya sedang bermimpi. Atau mungkin ini merupakan salah satu efek yang ditimbulkan dari meminum darah manusia untuk pertama kalinya ….
Tiba-tiba kedua mata Leo037 membelalak. Ia baru saja melihat rupanya pada cermin kamar mandi. Namun bukan dengan dua mata tampan kehijauan, yang terdiri dari ratusan bola lensa, yang selama ini dikenalnya. Melainkan, dua mata membosankan berwarna putih dengan bulatan cokelat tua di tengahnya.
Leo037 pun mendadak merasa lemas. Dua antena berbulunya yang rupawan kita telah terganti dengan rambut hitam kelam berantakan. Abdomen yang dulu bergaris-garis elok telah menghilang menjadi kulit kenyal kotak-kotak. Enam kaki langsingnya sekarang berubah menjadi dua tangan dan dua kaki berotot.
Mulut pengisapnya yang indah dan tajam kini hanya tinggal kenangan. Menjadi tumpul dan bantat. Berwarna kemerahan dan merekah terbagi dua. Leo037 menghela napas panjang. Mengapa rupanya buruk sekali ….
Sebagai seekor nyamuk jantan, Leo037 sebenarnya tergolong kaum rupawan. Terbukti dengan dirinya yang cukup populer di kalangan nyamuk betina. Hanya saja, ada rumor populer mengatakan bahwa hidup nyamuk jantan tak akan lama setelah melakukan perkawinan. Alhasil, dirinya pun memutuskan untuk melajang dulu.
Ya. Leo037 adalah seekor nyamuk perjaka. Jika tahu dirinya akan bernasib sial begini, ia tidak akan jual mahal dulunya. Lebih baik mati sebagai seorang nyamuk daripada seekor manusia ….
“Leo! Kau masih belum selesai?”
Sebuah suara familier terdengar dari balik pintu kamar mandi. Suara yang sama dengan pria kecil sebelumnya. Tunggu sebentar ….
Berarti bukan pria itu yang seukuran nyamuk. Melainkan dirinya yang menjadi sebesar manusia. Ralat, ralat. Dirinya justru yang telah menjadi seorang manusia.
Deg!
Tiba-tiba saja kenyataan itu menghantam keras kesadaran Leo037. Otaknya baru mencerna fakta tersebut sekarang. Dia bukanlah lagi seekor nyamuk.
Melainkan seorang anak manusia ….
Manusia ….
MANUSIA.
Tubuh tanpa busana Leo037 seketika terjatuh ke lantai. Kepalanya terasa berputar dan kedua matanya terpejam. Tampaknya ia baru saja mengalami pingsan pertamanya sebagai seorang manusia.
***
Leo037 membuka kedua matanya. Entah apa, siapa, kapan, mengapa, di mana, dan bagaimana, namun dirinya sudah duduk manis di dalam sebuah mobil dengan pakaian dan riasan lengkap. Dan … tentu saja masih berwujud seorang manusia.
“Leo, kau baik-baik saja? Kudengar tadi kau pingsan di kamar mandi,” ujar seseorang yang duduk di sebelahnya. Raut wajahnya tampak khawatir.
Namun, Leo037 hanya diam saja. Sama sekali tak mengindahkan pemuda di sampingnya. Ia malah kembali lagi memejamkan mata, tak mau menerima kenyataan pahit yang sedang dialaminya.
“Biarkan saja Leo dulu, Lib. Tampaknya dia masih kelelahan,” tutur pemuda lainnya dari kursi belakang.
“Baiklah.”
Perjalanan pun berlanjut tanpa percakapan. Hanya terdengar suara radio yang melantunkan lagu-lagu populer. Sesekali beberapa pria muda di dalam mobil bernyanyi mengikuti iramanya.
Sejujurnya saat masih menjadi seekor nyamuk, Leo037 punya sebuah rahasia. Ia tak pernah mengatakannya lantaran tak yakin bagaimana para rekan sejawatnya akan bereaksi jika mereka tahu. Yakni, bahwa dirinya bisa mengerti bahasa manusia.
Leo037 juga tidak tahu bagaimana ia bisa memiliki kemampuan tersebut, namun begitulah adanya. Jadi sejak awal, ia bukannya tidak tahu apa yang dibicarakan orang-orang itu. Dianya saja yang tak mau merespon.
Tiba-tiba pria yang duduk di kursi depan menurunkan volume radio. Kemudian ia berbalik menghadap ke belakang. Rupanya pria itu yang membangunkan Leo037 pagi ini.
“Oke. Seperti yang kalian tahu, harusnya ada sound check sebelumnya,” jelas pria itu.
“Namun karena waktunya mepet dan acara ini merupakan siaran langsung, jadi Band Tol takkan sempat melakukannya.”
“Tenang aja, Mas Rama. Band Tol akan tampil dengan baik,” ucap pemuda yang tadi menanyakan keadaan Leo037 di mobil.
“Good.”
Kemudian Rama kembali sibuk dengan ponselnya. Tampaknya sedang membicarakan sesuatu yang berkaitan dengan penampilan mereka nanti. Tentu saja Leo037 tak peduli. Ia hanya memandang keluar jendela. Tiba-tiba sebuah tangan dari belakang menyodorkan pisang padanya.
“Kau belum makan dari pagi, ‘kan?” tanya pemuda berwajah ramah yang duduk di belakang. “Setidaknya makan ini dulu.”
Awalnya Leo037 tidak mau menerima buah tersebut demi mempertahankan harga diri ke-nyamuk-annya, namun perutnya betul-betul minta diisi sekarang. Ia pun menyisihkan keangkuhannya sejenak lalu mengambil pisang itu.
Namun ada satu masalah lagi sekarang. Bagaimana cara dia mengkonsumsi buah kuning ini. Sebagai nyamuk ia hanya perlu menggunakan probosisnya untuk menyesap sari buah tersebut. Tetapi sebagai manusia ….
Leo037 pun diam-diam memperhatikan pria di belakangnya yang sedang mengupas kulit pisang satu demi satu lalu melahap isinya. Ia pun berusaha menyontek apa yang ia lihat. Merobek lapisan kuning terang dengan perlahan hingga muncul isian kuning pucat.
Mulut Leo037 pun siap membuka dan menggigit pisang tersebut. Seketika tekstur asing dan sensasi manis yang akrab memenuhi seluruh lapisan mulutnya. Semakin ia kunyah semakin terasa pula kekentalan manisnya. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Ia pun menyantap habis pisang tersebut dengan cepat.
Baru kali ini Leo037 akhirnya berpikir bahwa ada baiknya juga menjadi seorang manusia ….
“Oke, Band Tol. Kita sudah sampai,” ujar Rama dari kursi depan.
Leo037 bersama dengan keempat pemuda lainnya pun turun dari mobil. Seorang perempuan muda memakai headset menjemput mereka. Kemudian bergegas menggiring Rama dan kelimanya ke belakang panggung.
“Beberapa performer akan datang terlambat karena masih terjebak macet sehingga pertunjukan kalian akan dimajukan,” jelasnya dengan cepat sambil berjalan. “Apa itu akan menjadi masalah, Manajer?”
“No problem,” jawab Rama.
“Bagus. Mohon tunggu di sini sebentar.”
Begitu anggota kru itu pergi, Rama pun segera mengalihkan pandangannya pada Band Tol. Wajahnya tampak begitu tegang, namun ia berusaha menyembunyikannya.
“Aku tahu ini bukan situasi yang ideal,” ucap Rama. “Tapi kita membutuhkan acara ini untuk semakin mendongkrak popularitas Band Tol.”
“Pentas Pemuda disiarkan langsung ke seluruh negeri dan inilah saatnya membuktikan kemampuan Band Tol yang sebenarnya.”
Kemudian pria yang tadi memberikan pisang pada Leo037 menelungkupkan tangannya ke depan. Lalu disusul oleh ketiga pemuda lainnya dan Rama. Hanya tinggal si mantan nyamuk saja yang belum bergabung.
“Leo?” panggil si pemuda penyedia pisang.
Berhubung Leo037 merasa sangat bersyukur dengan pisang tadi. Ia pun mau tak mau ikut melakukan pose yang sama saat diminta. Perlahan ia pun menyodorkan tangannya ke tumpukan telapak di hadapannya.
“Ok. Ready?”
“Band Tol, Band Tol, Band Tol, Band Tol, Band Tol! Ouch!” seru kelima orang laki-laki di sekeliling Leo073 sambil menaikkan tangan mereka bersama-sama ke atas.
Si manusia nyamuk tidak mengerti apa yang terjadi, tapi setidaknya ia sudah berusaha lip sync mengikuti irama dan gerakan para manusia tadi. Kemudian kru perempuan yang sebelumnya menjemput mereka datang kembali.
“Kalian selanjutnya,” ujarnya cepat.
Leo037 bisa melihat bahwa kelima pemuda di depannya begitu tegang. Tampak jelas sekali dari banyaknya karbon dioksida yang mereka hasilkan. Selain itu, ia pun juga bisa mencium aroma keringat dingin para laki-laki di dekatnya.
Tak lama, suara MC memanggil Band Tol untuk menuju ke atas panggung. Semuanya pun berjalan keluar dari balik backstage terkecuali Rama. Pria itu tetap berada di posisinya sambil memberikan semangatnya yang terakhir. Menepuk pelan satu per satu punggung personil Band Tol.
Sejujurnya, Leo037 tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Namun motif anyaman pada kepala mikrofon mengingatkannya pada bentuk mata nyamuknya yang dulu. Sehingga ia pun jadi tertarik ke sana.
Saat Leo037 sedang melepas kerinduannya mengagumi pengeras suara tersebut, mendadak musik di belakangnya berbunyi keras. Memainkan sebuah lagu yang terasa asing dan begitu memekakkan telinga. Sampai-sampai ia berharap tidak membuang kulit pisangnya tadi agar bisa menyumpal kupingnya sekarang.
“Ssst … Leo,” desis si pemuda pisang. “Ayo, nyanyi.”
Leo037 mengernyitkan dahinya. Meskipun ia mendengar jelas ucapan si donatur buahnya, dirinya tidak pernah bernyanyi sebelumnya. Lagipula kalaupun ia mencobanya hanya satu lagu yang ia tahu.
“Sssst ... Leo!” desisnya lagi.
Jika mereka benar-benar ingin memaksanya bernyanyi ya apa boleh buat. Untuk sekali ini saja Leo037 akan memenuhi permintaannya. Tak ada lagi kali berikutnya. Sebab dirinya sangat membenci tembang anak tersebut.
“Erm … mh.” Leo37 mengetes suaranya yang rupanya langsung terdengar membahana ke seluruh venue. Seketika musik di belakangnya pun terdiam mengikuti arahan suaranya.
Kemudian Leo037 menarik napas panjang dan akhirnya bernyanyi lantang.
“CICAK-CICAK DI DINDING ….”
***
Curcol Author:
♫ Diam-diam merayap ♫
♫ Datang seekor nyamuk ♫
♫ Hap! ♫
♫ Lalu ditangkap ♫
####### ####### #######
Jangan lupa love, komen, jempol, hadiah, dan vote kalian, ya ;D
Nuhun~
- Bawang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Min sua
asli ngakak masa dikonser nyanyi cicak cicak didinding
sampai keluar air mata gue bacanya
2022-02-28
0
Rozh
Hahahaha😄
2021-12-19
0
Ryanti
band tol.. band tol.. aduh.. perut aman?? 😁
2021-11-29
1