Episode 5 Zanna jatuh pingsan

Wanita yang bertugas menjaga meja lobi menelpon Tuan Arga memberitahu kalau Zanna jatuh pingsan.

Di Ruangan Arga, Clara dan dan Arga tengah duduk bersantai di sofa.

Clara duduk bersandar di pelukan Arga yang kesal dengan kedatangan Zanna yang tiba-tiba ke perusahaan.

Tiba-tiba telepon perusahaan berdering…

Kring …

Kring …

Kring ...

"Sayang, apa kau tidak mau mengangat teleponmu." Ucap Clara sambil memegang dada Arga.

Arga masih kesal tidak ingin menjawab telepon siapapun.

Karena itu Arga menyuruh Clara yang mengangkat teleponnya.

Clara berdiri mengangkat telepon.

"Hallo…"

"Ini Nona Clara." Bantinya.

"Ada apa ?" Ucapnya ketus.

"Bagaimana ini, apa aku harus memberitahu lewat Nona Clara saja." Batinnya.

"Kalau tidak mau bicara ya sudah, aku matikan teleponnya."

"Tunggu Nona, Saya karyawan di bekerja lobi."

"Iya, ada apa ?" Ucapnya ketus.

"Saya hanya mau memberitahu pada Tuan Arga kalau Nona Zanna jatuh pingsan saat keluar dari lift."

"Terus hubungannya apa. Kalian saja yang mengurus wanita itu." Ucapnya marah-marah.

"Tapi Nona…"

Clara yang menutup teleponnya.

Melihat wajah Clara yang cemberut, Arga bangkit dari kursinya menghampirinya.

"Ada apa sayang, kenapa wajahmu seperti itu."

Clara tiba-tiba memeluk Arga.

"Ada apa?" Ucapnya sambil memeluk Clara.

Clara tidak menjawab pertanyaan Arga.

"Apa yang mereka katakan padamu sampai membuatmu seperti ini. Aku akan memecat mereka kalau kamu mau!"

Clara melepaskan pelukannya.

"Apa kamu akan meninggalkanku sendiri disini dan pergi menemui istrimu yang pingsan."

"Apa pingsan?" Ucapnya kaget.

"Istrimu pingsan saat keluar dari lift dan sekarang dia ada di lobi bersama karyawanmu."

"Apa kamu akan pergi kesana melihat istrimu itu." Ucapnya cemberut membelakangi Arga.

Arga tiba-tiba memeluk Clara sambil tersenyum meletakkan dagunya diatas bahu Clara.

"Aku tidak mungkin pergi meninggalkanmu, Aku akan tetap disini bersamamu." 

"Lalu bagaimana dengan istrimu itu."

"Biarkan saja dia, nanti aku akan menyuruh Niko yang mengurus wanita itu." 

Clara tersenyum bahagia mendengar perkataan Arga.

"Arga tidak mungkin peduli dengan gadis kampung itu. Melihat sikap Arga yang seperti itu, aku tidak perlu khawatir gadis kampung itu akan merebutnya dariku." Batinnya.

Disisi lain.

Wanita yang tadi menelepon Arga kembali ke sofa yang tidak jauh dari tempat meja repsosionisnya.

"Kasihan sekali Nona Zanna, Tuan Arga bahkan tidak peduli dengan dirinya." 

Tiba-tiba supir pribadi yang ditugaskan Tuan Arga datang sambil berlari.

Niko langsung menggendong Zanna.

"Kamu bawakan Tas Nona Zanna." Ucap Niko menyuruh karyawan wanita itu.

"Baik Tuan." 

Karyawan wanita itu ikut pergi bersama Niko keluar dari perusahaan.

Mereka masuk kedalam mobil karyawan wanita itu juga ikut pulang bersama Zanna dan Niko.

Karyawan wanita itu duduk di belakang bersama Zanna masih tidak sadarkan diri.

Tidak butuh waktu yang lama mereka sampai dirumah Zanna.

Niko keluar dari mobil dengan terburu-buru membuka pintu belakang mobil.

Niko menggendong Zanna keluar dari mobil, dan wanita itu juga ikut turun membawa tas Zanna.

"Tolong kamu carikan kunci di dalam tas Nona." Ucap Niko berdiri menggendong Zanna di depan pintu.

Wanita itu membuka tas Zanna menggerayang seluruh isi tas Zanna sampai ia menemukan kunci rumah Zanna.

Wanita itu lalu membuka pintu, Niko dan wanita itu masuk kedalam.

Niko membaringkan Zanna di sofa.

"Tuan Arga kerlaluan, bukan membawa pulang Nona Zanna, dia malah menyuruhku." Batinnya.

"Kalau begitu saya pamit dulu, saya harus kembali ke perusahaan." Ucap wanita itu berpamitan pada Niko.

"Terima Kasih atas bantuannya."

"Sama-sama Tuan." Ucapnya pergi.

Wanita itu tiba-tiba menghentikan langkahnya tepat didepan pintu rumah.

"Nyonya Besar!" Ucapnya kaget melihat Nenek Arga yang berdiri didepan pintu.

"Kamu ngapain disini?" Ucapnya dengan nada suara yang tegas.

"Ehhh, Anu Nyonya…" Ucapnya kaku.

"Anu apa, ini masih jam kantor, kamu kenapa bisa dirumah Menantu saya!"

"Tadi Nona Zanna jatuh pingsan di perusahaan, jadi saya dan Supir Tuan Arga membawa pulang Nona Zanna."

"Ya Tuhan apa yang terjadi padanya, dimana sekarang menantuku." Ucapnya khawatir, masuk terburu-buru melewati wanita itu.

Niko yang melihat kedatangan Nenek Arga langsung menghampirinya.

"Nyonya besar?" Ucapnya panik.

"Apa yang terjadi dengan menantuku?." Ucapnya berdiri depan sofa.

"Saya juga tidak tau Nyonya."

"Ke mana Arga, kenapa dia tidak bersama Zanna?"

"Bagaimana ini, aku harus jawab apa." Batinnya.

"Kenapa kamu diam, dimana Arga!" Ucapnya marah.

"Tuan Arga ada meeting penting, jadi Tuan Arga tidak bisa ikut."

"Anak ini benar-benar keterlaluan, dia masih mementingkan meetingnya daripada istrinya pingsan." Ucapnya marah.

"Dia tidak boleh memperlakukan Zanna seperti ini." Ucapnya sambil mengambil ponselnya di dalam tasnya.

Di tempat lain saat semua orang khawatir dengan Zanna, Arga malah pergi keluar makan siang bersama Clara di restoran bintang lima.

Pada saat Arga dan Clara sedang asik menikmati makan mereka.

Tiba-tiba ponsel Arga berdering….

Kring…

Kring…

Kring…

Clara merasa terganggu dengan suara ponsel Arga langsung berhenti menyantap makanannya.

"Itu siapa sih yang telepon, ganggu aja." Ucapnya kesal.

"Selera makanku langsung hilang." Sambungnya.

Arga meletakan sendoknya, mengambil ponselnya yang ada di samping gelasnya.

"Omah? Ada apa omah menelponku." 

"Aduhh ngapain si nenek bawel itu nelepon." Batin Clara.

Arga mengangkat telepon Neneknya.

"Hallo Omah."

"Kamu dimana Arga? Cepat pulang sekarang juga, istrimu pingsan dan kamu masih bisa-bisanya mementingkan pekerjaanmu daripada duduk menemani istrimu." Ucapnya dengan nada suara yang tinggi sambil menoleh ke arah Zanna yang terbaring di sofa.

"Omah ada dimana sekarang?" Ucapnya panik.

Melihat raut wajah Arga yang berubah, Clara merasa ada sesuatu.

"Omah ada dirumah kamu sekarang, Omah tidak mau tau sekarang juga kamu pulang!"

Mengetahui Neneknya berada dirumah, Arga langsung berdiri dari kursinya dengan raut wajah yang panik.

Dia takut Zanna akan memberitahu hubungannya dengan Clara pada Neneknya.

"Aku akan segera pulang." 

Nenek Arga mematikan teleponnya.

"Sayang kamu mau kemana, kita belum selesai makan." Ucap Clara berdiri.

"Maaf sayang, aku harus pulang sekarang. Omah ada dirumah sekarang dia menyuruhku pulang."

"Bagaimana denganku, kamu mau meninggalku disini sendirian!" Ucapnya marah.

"Aku akan menyuruh orang untuk mengantarmu pulang. Nanti malam kita ketemu di apartemenmu. Sekarang aku harus pulang." Ucapnya sambil mengecup kening Clara.

Arga pergi meninggalkan Clara sendirian.

"Sial nenek peot itu selalu saja menggangguku!" Ucapnya marah-marah.

Bersambung….

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

mirissss pingsan pun suami minus mu g peduli klu ak stop

2022-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pertemuan
2 EPISODE 2 Pernikahan mendadak
3 EPISODE 3 Orang Ketiga
4 EPISODE 4 Awal Derita Rumah Tangga Zanna
5 Episode 5 Zanna jatuh pingsan
6 Episode 6 Pernikahan Kedua
7 Episode 7 Minta Cerai
8 Epispde 8 sifat buruk Istri Kedua
9 Episode 9 Pembantu
10 Episode 10 Rencana Bulan Madu
11 Episode 11 Rencana Jahat Ibu Mertua
12 Episode 12 Rumah sakit
13 Episode 13 Zanna Menghilang
14 Episode 14 Pria Misterius
15 Episode 15 Arga Membawa pulang Zann
16 Episode 16 Kecemburuan Clara
17 Episode 17 Sakit Hati
18 Episode 18 Senjata Makan Tuan
19 Episode 19 Rumah Sakit
20 Episode 20 Fitnah
21 Episode 21 Penjara
22 Episode 22 Niko Membela Zanna
23 Episode 23 Siksaan dibalik jeruji Besi
24 Episode 24 Ketahuan
25 Episode 25 Di Jemput Pulang
26 Episode 26 Kedekataan Zanna dan Arga
27 Episode 27 Menemani Zanna di rumah sakit
28 Episode 28 Pergi
29 Episode 29 Permainan
30 Episode 30 Menunggu
31 Episode 31 Pulang dari Rumah Sakit
32 Episode 32 Orang dari Masa lalu
33 Episode 33 Melindungi
34 Episode 34 Tidak Pulang
35 Episode 35 Arga pergi ke Rumah Sakit
36 Episode 36 Perasaan Aneh
37 Episode 37 Pulang
38 Episode 38 Kepulangan Tio
39 Episode 39 Batal Dekat
40 Episode 40 Kediaman Rumah Tomo
41 Episode 41 Arga mengantar Zanna
42 Episode 42 Arga Marah
43 Episode 43 Rumah Ibu Zanna
44 Episode 44 Makan Malam Bersama
45 Episode 45 Mobil Mogok
46 Episode 46 Tidur Bersama
47 Episode 47 Cemburu
48 Episode 48 Tio pergi ke Rumah Zanna
49 Episode 49 Perasaan yang hancur
50 Episode 50 Tabrakan
51 Episode 51 Apartemen Clara
52 Episode 52 Pertemuan Zanna dan Tio
53 Episode 53 Mantan Kekasih
54 Episode 54 Ciumanan Mantan
55 Episode 55 Tio
56 Episode 56 Pulang Tengah Malam
57 Episode 57 Acara ulang tahun Perusahaan
58 Episode 58 Penusukan
59 Episode 59 Perkelahian Tio dan Arga
60 Episode 60 Mengakui
61 Episode 61 Pencarian Pelaku
62 Episode 62 Mati
63 Episode 63 Sherlyn
64 Episode 64 Sadar
65 Episode 65 Meninggalkan Zanna untuk kedua kalinya
66 Episode 66 Kamar mandi
67 Episode 67 Jarum Suntik
68 Episode 68 Pukulan
69 Episode 69 Kerja sama
70 Epsisode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Pertemuan
2
EPISODE 2 Pernikahan mendadak
3
EPISODE 3 Orang Ketiga
4
EPISODE 4 Awal Derita Rumah Tangga Zanna
5
Episode 5 Zanna jatuh pingsan
6
Episode 6 Pernikahan Kedua
7
Episode 7 Minta Cerai
8
Epispde 8 sifat buruk Istri Kedua
9
Episode 9 Pembantu
10
Episode 10 Rencana Bulan Madu
11
Episode 11 Rencana Jahat Ibu Mertua
12
Episode 12 Rumah sakit
13
Episode 13 Zanna Menghilang
14
Episode 14 Pria Misterius
15
Episode 15 Arga Membawa pulang Zann
16
Episode 16 Kecemburuan Clara
17
Episode 17 Sakit Hati
18
Episode 18 Senjata Makan Tuan
19
Episode 19 Rumah Sakit
20
Episode 20 Fitnah
21
Episode 21 Penjara
22
Episode 22 Niko Membela Zanna
23
Episode 23 Siksaan dibalik jeruji Besi
24
Episode 24 Ketahuan
25
Episode 25 Di Jemput Pulang
26
Episode 26 Kedekataan Zanna dan Arga
27
Episode 27 Menemani Zanna di rumah sakit
28
Episode 28 Pergi
29
Episode 29 Permainan
30
Episode 30 Menunggu
31
Episode 31 Pulang dari Rumah Sakit
32
Episode 32 Orang dari Masa lalu
33
Episode 33 Melindungi
34
Episode 34 Tidak Pulang
35
Episode 35 Arga pergi ke Rumah Sakit
36
Episode 36 Perasaan Aneh
37
Episode 37 Pulang
38
Episode 38 Kepulangan Tio
39
Episode 39 Batal Dekat
40
Episode 40 Kediaman Rumah Tomo
41
Episode 41 Arga mengantar Zanna
42
Episode 42 Arga Marah
43
Episode 43 Rumah Ibu Zanna
44
Episode 44 Makan Malam Bersama
45
Episode 45 Mobil Mogok
46
Episode 46 Tidur Bersama
47
Episode 47 Cemburu
48
Episode 48 Tio pergi ke Rumah Zanna
49
Episode 49 Perasaan yang hancur
50
Episode 50 Tabrakan
51
Episode 51 Apartemen Clara
52
Episode 52 Pertemuan Zanna dan Tio
53
Episode 53 Mantan Kekasih
54
Episode 54 Ciumanan Mantan
55
Episode 55 Tio
56
Episode 56 Pulang Tengah Malam
57
Episode 57 Acara ulang tahun Perusahaan
58
Episode 58 Penusukan
59
Episode 59 Perkelahian Tio dan Arga
60
Episode 60 Mengakui
61
Episode 61 Pencarian Pelaku
62
Episode 62 Mati
63
Episode 63 Sherlyn
64
Episode 64 Sadar
65
Episode 65 Meninggalkan Zanna untuk kedua kalinya
66
Episode 66 Kamar mandi
67
Episode 67 Jarum Suntik
68
Episode 68 Pukulan
69
Episode 69 Kerja sama
70
Epsisode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!