Zanna berdiri kaku di depan pintu ruangan Mas Arga sambil menahan tangisannya melihat suami tengah berselingkuh di belakangnya.
Zanna tidak pernah berpikir mas Arga akan berselingkuh walaupun mas Arga jarang berada dirumah.
Kenyataannya Mas Arga telah berselingkuh di usia pernikahan mereka yang masih cukup terbilang baru menjadi pengantin baru.
Zanna menguatkan hati dan jiwanya masuk melangkahkan kakinya ke dalam ruangan Mas Arga.
"Mas Arga!" Ucap Zanna dengan nada suara yang gemetar.
Arga dan Clara yang masih asik berciuman, berhenti mendengar suara Zanna.
"Kamu!"
Arga terkejut melihat kedatangan istrinya yang berlinang air mata berdiri tidak jauh dari meja kerja Arga.
"Siapa wanita itu sayang!" Ucap Clara yang masih duduk di meja Arga.
"Dia istriku."
Arga mendatangi Zanna dengan raut wajah marah.
Dia menarik tangan Zanna dengan kasar membawanya menjauh dari Clara.
"Sakit Mas, lepaskan!" Ucap Zanna menjerit kesakitan.
"Apa yang kau lakukan disini!" Ucapnya marah melepaskan tangan Zanna dengan kasar.
"Aku hanya ingin membawakan makan siang untukmu Mas." Ucapnya memperlihatkan rantang yang dia bawa.
Arga mengambil rantang makan itu dengan raut wajah yang datar.
Zanna tampak tersenyum melihat Arga mengambil rantangnya, tapi senyuman itu tidak bertahan lama.
Arga membuang rantang itu ke lantai tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.
"Sudah berapa kali aku ingatkan padamu, jangan sok belagu jadi istri baik di hadapanku. Aku sama sekali tidak tertarik padamu!" Ucap Arga dengan raut wajah yang marah membentak Zanna.
"Aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya khawatir karena mas pergi tanpa sarapan."
Clara tiba-tiba datang memeluk Arga dari samping.
Dia ingin menunjukan siapa sebenarnya wanita yang diinginkan Arga berada disampingnya.
"Arga tidak mungkin mau menyentuh makan itu." Ucap Clara tersenyum palsu.
"Kamu sebaiknya pulang saja ke rumah, iyakan Arga." Ucapnya menoleh ke Arga sambil tersenyum manis, seolah dia memerintahkan Arga untuk mengusir Zanna dari sana.
Hati Zanna seperti teriris-iris melihat wanita lain bisa memeluk suaminya, dia saja sebagai istri sah dari Arga belum pernah sama sekali memeluk suaminya seperti itu.
"Mas, siapa dia? Kenapa dia memeluk mas seperti itu." Ucapnya dengan hati yang sesak.
"Dia kekasihku dan satu-satunya wanita yang aku cintai!" Ucapnya dengan tatapan mata serius.
Zanna seperti habis mendapatkan pukulan keras didadanya mendengar perkataan Arga yang menyakitkan.
"Mas bohongkan?" Ucap Zanna tersenyum sambil mengeluarkan setetes air mata.
Clara tiba-tiba nyosor mencium bibir Arga didepan Zanna.
"Menurutmu, Arga berbohong!" Ucap Clara manatap Zanna dengan sinis.
"Sebelum menikah denganmu, dia dan aku sudah berpacaran. Jadi jangan berharap Arga akan mencintaimu karena dia hanya mencintaiku." Ucapnya tersenyum palsu.
"Lalu kenapa Mas menikahiku kalau Mas punya wanita lain!" Ucap Zanna menangis menahan sakit dihatinya.
"Aku tidak akan menikahimu kalau bukan karena Omah. Itu semua aku lakukan demi kesembuhannya." Ucapnya tidak peduli dengan kesedihan Zanna.
"Dari awal aku sudah menolak pernikahan ini tapi kamu malah ingin menjadi istriku. Sebagai hukumannya kamu akan menanggung sakitnya menjadi istri yang tidak diinginkan kehadirannya."
"Kamu lebih baik pergi dari sini baik-baik, sebelum aku menyuruh orang untuk mengusirmu dari sini."
"Tapi mas…"
"Aku bilang pergi dari sini!" Teriak Arga membentak Zanna sampai membuatnya gemetar ketakutan.
Zanna masih bertahan di depan Arga.
Arga yang marah menarik tangan Zanna mendorongnya keluar dari ruangan sampai Zanna terjatuh ke lantai.
Arga tampak tidak peduli dengan Kondisi Zanna dia langsung menutup pintu ruangannya begitu saja.
"Kenapa mas Arga memperlakukanku seperti itu." Ucapnya menunduk menangis.
Zanna merasa tidak bisa bangkit, hatinya terlalu sakit dan rapuh melihat suaminya mempunyai wanita lain.
"Aku seharusnya menolak pernikahan itu." Ucapnya menangis.
"Kenapa aku harus menikah dengan orang yang tidak pernah akan mencintaiku. Aku harusnya sudah tau dari sejak awal Mas Arga menolak pernikahan kami, dia tidak akan pernah menganggapku sebagai istrinya." Ucapnya menghapus air matanya bangkit berdiri.
Zanna menguatkan hatinya keluar dari perusahaan suaminya, walaupun air matanya tidak berhenti menetes keluar.
Zanna masuk ke dalam lift dalam kondisi yang mata yang berlinang.
Para karyawan yang ada di dalam lift yang sama dengan Zanna bergosip tentang dirinya, mereka tidak tau istri Tuan Arga ada didepan mereka.
"Kasihan sekali istri Tuan Arga itu, dia tidak tau kalau Tuan Arga punya pacar. Bahkan hubungan mereka sudah sangat jauh seperti selayaknya suami dan istri." Ucap wanita yang berdiri di belakang kiri Zanna.
"Iya kasihan sekali, dia menikah dengan Tuan Arga tapi tidak akan mungkin bisa mendapatkan cinta Tuan Arga seperti apa yang didapatkan Nona Clara." Ucap wanita yang berdiri di belakang kanan Zanna.
"Aku bahkan sampai iri dengan hubungan Tuan Arga dan Nona Clara. Cinta mereka sangat kuat, walaupun ada wanita lain yang mau merusak hubungan mereka."
"Iya, kemarin Tuan Arga menyuruhku membeli buket bunga mawar merah 1000 tangkai untuk Nona Clara. Aku juga jadi pengen diperlakukan seperti itu dengan pasanganku."
Pintu lift tiba-tiba terbuka, dua wanita itu keluar melewati Zanna.
Sebelum keluar dari Lift mereka sempat melontarkan kalimat yang membuat hati Zanna kembali teriris.
"Kemarin Tuan Arga dan Nona Clara habis liburan dan gosipnya Tuan Arga melamar Nona Clara disana."
"Lalu bagaimana dengan istri Tuan Arga, mereka baru saja menikah."
"Mungkin tuan Arga akan menceraikan istrinya atau istrinya harus siap dimadu."
Kedua wanita itu pergi meninggalkan lift bersamaan dengan pintu lift yang tertutup.
Zanna mengerutkan tubuhnya bersandar di tembok menangis memeluk tubuhnya yang kecil.
"Aku tidak mau dimadu!" Batinnya menangis.
"Aku tidak sanggup berbagi suami, jika aku harus dipoligami aku lebih baik cerai." Ucapnya menangis.
Air matanya mengalir deras dengan dada sesak sampai membuat tubuhnya gemetar.
Walaupun hubungan mereka tidak didasari karena cinta satu sama lain, tapi Zanna merasa sangat sakit mendengar ucapan para pegawai itu.
Dia terus menunduk menangis di pojokan lift sampai lift terbuka.
Saat Lift terbuka Zanna bangkit keluar dari lift, tiba-tiba tubuhnya merasa sempoyongan. Kepalanya pusing, penglihatannya kabur. Dia tidak bisa melihat orang-orang ada disekitarnya.
Brungk!!!
Tiba-tiba Zanna jatuh pingsan di depan lift.
Para karyawan yang ada di sekitar lobi berlarian mengerumuni Zanna yang sudah tidak sadarkan diri.
Wanita yang menjaga lobi masuk dalam kerumunan itu.
"Nona Zanna!" Ucapnya kaget.
"Apa yang kalian lihat, cepat angkat nona Zanna!" teriaknya marah melihat para karyawan yang hanya datang berkerumun melihat Zanna pingsan.
Salah satu pria yang ada di kerumunan itu menggendong Zanna membawanya ke sofa, dia membaringkan Zanna disana.
Wanita yang menjaga di lobi duduk disamping Zanna.
"Nona Zanna, dasarlah."Ucapnya sambil memukul mukul pipi Zanna.
"Bagaimana ini, Nona Zanna tidak sadar-sadar." Ucapnya panik.
"Aku harus memberitahu Tuan Arga."
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
mulai crita cwe y lmah yg hnys bsa mewek goblog
2022-04-13
0
Sulati Cus
cerai aja cowok g cm satu kok msh banyak yg tulus
2022-01-22
0
Ambro Sia
bkin psh j thor...bkin arga nysel...bkin ziana dpt jdoh yg lbh baik dr arga
2022-01-15
0