EPISODE 2 Pernikahan mendadak

Nenek Arga membawa Zanna masuk ke dalam rumah.

"Ayo masuk, jangan malu-malu anggap saja seperti rumah sendiri." Ucapnya sambil menarik tangan Zanna.

Sherlyn tampak terlihat tidak menyukai Zanna karena dress yang dikenakan Zanna terlihat sangat murahan dimatanya

"Omah, siapa wanita ini. Kenapa wanita kumuh seperti dia bisa menginjakkan kaki di rumah keluarga besar Tomo."

Mendengar ucapan Sherlyn, Zanna tampak sedih karena Ibu sudah mempersiapkan yang terbaik untuk malam ini, mulai dari baju sampai sepatu yang dia kenakan Zanna, padahal baru saja sore tadi ibunya membelikannya.

"Diam kamu, siapa yang menyuruhmu berbicara seperti itu. Ini rumah Omah, terserah Omah mau mengundang siapa. Kamu dan mamamu tidak berhak melarang Omah." Ucapnya marah melototi Sherlyn.

Sherlyn seketika terdiam dengan raut wajah yang menahan amarah.

Arga tampak tidak peduli dengan kehadiran Zanna karena sifatnya tidak peduli dengan sekitarnya.

Nenek Arga merangkul bahu Zanna berjalan bersama pergi ke ruang makan, sedangkan Arga dan Sherlyn berjalan dibelakang neneknya.

Mereka semua duduk di meja makan bersama, hanya Ibu Arga yang tidak ikut makan malam.

"Bi Asri…" Ucap Nenek Arga memanggil pembantunya.

Bi Asri yang sedang bersih-bersih di dapur langsung melepaskan pekerjaan pergi menemui Nenek Arga.

"Iya Nyonya." Ucapnya berjalan cepat ke meja makan.

"Ada apa Nyonya."

"Panggilkan Ibu Arga kesini, katakan aku yang memanggilnya."

"Baik Nyonya."

Bi Arsi pun pergi ke kamar Ibu Arka yang ada lantai satu.

Bi Arsi mengetuk-ngetuk pintu pintu kamar ibu Arga.

Tok…

Tok…

Tok…

"Permisi Nyonya, Nyonya besar memanggil Nyonya untuk makan malam bersama."

Ibu Arga yang berbaring ditempat tidur sambil menyenderkan badannya di headboard tampak kesal.

Bi Asri kembali mengetuk-ngetuk pintu.

Tok…

Tok…

Tok…

"Nyonya …."

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, Ibu Arga berdiri didepan pintu dengan raut wajah yang marah.

"Aku tidak tuli, kamu tidak perlu mengetuk pintu saya berulang-ulang!" Ucapnya marah-marah.

"Iya, Nyonya." Ucapnya menunduk.

Ibu Arga berjalan melewati Bi Asri menabrak bahunya sampai Bi asri hampir terpental ke tembok.

"Astagfirullah, sabar Asri." Ucapnya mengelus dadanya.

Saat Ibu Arga masuk ke ruangan makan, dia terkejut melihat Zanna yang sudah bergabung makan bersama anak-anaknya.

"Kamu!"

Semua orang yang sedang makan tiba-tiba berhenti menyendok makanannya melihat Ibu Arga yang menarik tangan Zanna sampai Zanna berdiri dari kursinya.

Semua orang berdiri kecuali Arga dia terus melanjutkan makannya.

"Dasar wanita tidak tau malu, ngapain kamu kesini!"

"A-K-U …" Ucapnya menundukkan kepalanya.

Nenek Arga langsung melepaskan tangan Ibu Arga dari Zanna.

"Kenapa wanita kampung ini bisa ada di rumah kita!" Ucapnya marah.

Nenek Arga menampar wajah menantu.

Plak !!!

Sherlyn yang melihat Neneknya menampar Ibunya, menganga dengan raut  yang terkejut.

"Omah…"

"Aku sudah bilang padamu, jangan berkata seperti pada Zanna."

Zanna mencoba menenangkan Nenek Arga.

"Omah jangan marah, Ini salah aku, seharusnya aku tidak datang kesini." Ucapnya sedih.

"Kamu tidak salah Zanna."

"Terus saja Ibu membela calon menantu Ibu yang kampungan ini!"

"Calon mantu? Jangan bilang omah mau menikahkan wanita ini dengan kakak Arga." Ucapnya terkejut.

"Kalau iya, memangnya kenapa!"

Arga sedang menikmati makan tersedak mendengar ucapan Neneknya.

Uhuck….

Arga langsung mengambil gelas air putih di samping piringnya, di menghabiskan air di gelas itu sekalih teguk.

Arga beranjak berdiri dengan raut tidak percaya kalau Omahya sudah mencarikan dia seorang wanita.

"Omah bercandakan! Omah tidak pernah membicarakan masalah ini padaku."

"Omah tidak bercanda Arga, Omah sudah milih Zanna sebagai calon istrimu."

 "Aku tidak setuju Omah." Ucapnya dengan tatapan tajam.

"Omah dengar sendiri kan, Arga saja tidak setuju dengan Omah. Kita semua tidak ada yang setuju dengan Omah."

"Omah tidak perlu meminta persetujuan kalian, Omah tetap akan menikahkan Arga dengan Zanna."

"Omah tidak bisa memaksakan kehendak Omah. Omah harus pikirkan juga bagaimana perasaan Arga. Apapun yang terjadi aku tidak akan menikah dengan gadis kampung ini!" Ucapnya pergi.

Semua orang pergi meninggalkan Omah kecuali Zanna yang terus berdiri di sampingnya, tiba-tiba Omah merasa dadanya sesak, dia terus memegang dadanya.

Zanna yang panik melihat Omah kesakitan berteriak memanggil nama Omah.

"Omah…."

Semua orang yang mendengar teriakan Zanna langsung berbalik arah.

Arga dengan cepat berlari kembali ke meja makan mengambil ahli neneknya dari pelukan Zanna.

Nenek Arga memegang tangan Zanna tidak membiarkan dia pergi dari sisinya.

"Omah, Maaf aku. Aku tidak bermaksud berkata seperti itu." Ucapnya sedih.

Tiba-tiba Omah pingsan

Zanna yang panik menarik tangan Arga.

"Ayo kita bawa Omah ke rumah sakit sekarang juga."

Arga yang tidak suka disentuh dengan Zanna menepis tangan Zanna dengan kasar.

"Jangan sok peduli kamu!"

"Lepaskan tanganmu dari Omah."

"Sherlyn! Cepat bantu kakak, kita harus membawa Omah ke rumah sakit."

Sherlyn langsung lari menghampiri kakaknya menggeser posisi Zanna.

Arga menggendong neneknya keluar dari rumah mereka menuju ke mobil Arga.

Ibu Arka ikut bersama anak-anaknya ke rumah sakit, sedangkan Zanna ditinggal seorang diri.

Di rumah sakit.

Arga, Sherlyn dan ibunya tampak berdiri di depan ruangan UGD.

Dia terlihat sangat khawatir dengan keadaan Neneknya sedangkan Sherly dan ibunya tampak biasa saja.

Seorang dokter yang usianya lebih tua dari Arga menghampirinya.

"Kamu yang bernama Arga?"

"Iya Dok, ada apa?"

"Pasien memanggil anda, dia ingin mengatakan sesuatu."

Arga berjalan dengan cepat masuk ke dalam menemui neneknya, dia berdiri di samping brankar sambil memegang tangan neneknya.

Di luar ruang UGD Zanna tiba-tiba muncul bersama supir Nenek Arga sekaligus orang kepercayaannya.

Melihat kedatangan Zanna Ibu Arga berniat mengusir Zanna dari sana.

"Wanita tidak tahu malu, untuk apa kamu datang ke sini!" Ucapnya membentak Zanna.

"Aku hanya mau melihat bagaimana kondisi Omah. Tolong izinkan aku melihat Omah sekalih saja setelah itu aku akan pergi."

"Tidak perlu, pergi kamu dari sini!" Teriaknya marah mengusir Zanna.

"Maaf Nyonya, Nyonya besar berpesan pada saya agar Nona Zanna terus ada disisinya apapun yang terjadi!" Ucapnya nada tegas.

Mendengar hal itu, Ibu Arga tidak bisa berkutik. Karena sudah ada perintah dari mertuanya.

Tiba-tiba Arga keluar menghampiri mereka.

Wajah Ibu Arga tampak senang melihat putranya akan mengusir wanita benalu seperti Zanna.

Ternyata dugaannya salah, Arga bukan ingin mengusir Zanna melainkan mengajak Zanna masuk ke dalam UGD bersamanya.

"Ayo ikut aku" Ucapnya menarik tangan Zanna masuk ke dalam ruangan.

Di dalam ruangan Zanna terlihat sedih dengan penuh penyesalan, karena dirinya Nenek Arga masuk ke rumah sakit. Seandainya dia tidak datang, pasti ini tidak akan terjadi.

Nenek Arga tampak lemas dengan bantuan alat oksigen.

"Zanna anakku kesini." Ucapnya dengan suara yang pelan sambil menaikkan tangannya memanggil Zana.

Arga langsung menarik tangan Zanna yang berdiri jauh dari brankar.

"Iya Omah, aku disini."

"Kamu mau kan menikah dengan Arga malam ini juga."

Zanna tampak terkejut mendengar ucapan Omah.

"Sekarang?"

"Iya sekarang. Kamu tidak perlu khawatir Arga sudah setuju, iya kan Arga."

Arga hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Kamu mau kan." Ucapnya sambil memegang dadanya terasa sesak.

Setelah berpikir cukup lama Zanna setuju, demi kebahagiaan Omah dan Ibunya.

Dia tidak memikirkan bagaimana perasaannya, dia selalu saja mengutamakan kebahagiaan orang lain dari kebahagiaannya sendiri.

Setelah semua persiapan pernikahan yang mendadak, Akhirnya orang kepercayaan Arga bernama Niko yang diutus untuk membawa penghulu dan 4 saksi ke rumah sakit telah tiba.

Dengan bersamaan Ibu Zanna yang dijemput oleh supir pribadi Nenek Arga juga tiba.

Mereka semua masuk bersamaan di dalam ruang UGD.

Semua orang sudah berada di dalam ruang UGD, termasuk ibu dan adik Arga, mereka berdua berdiri di pojok dengan raut wajah kesal tidak terima Arga akan menikah dengan Zanna.

Arga dan Zanna berdiri depan brangkar Nenek dan disebelah bragkarnya ada pak penguhulu yang sudah siap menikahkan mereka berdua.

Dengan perasaan gugup Arga memajukan tangan nya akan segera melakukan ijab kabul.

Dengan satu tarikan nafas Arga menyelesaikan ijab kabulnya dengan mahar berupa uang sebesar 50.000 Dollar, rumah mewah beserta mobil mewah dan sepasang satu set perhiasaan berlian.

Arka dan Zanna resmi menjadi sepasang suami istri dihadapan Neneknya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Nnek Titin

Nnek Titin

woooooow maharnyaaaaa

2023-05-20

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

wau..... maharnya menggiurkan..... sempurna

2022-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pertemuan
2 EPISODE 2 Pernikahan mendadak
3 EPISODE 3 Orang Ketiga
4 EPISODE 4 Awal Derita Rumah Tangga Zanna
5 Episode 5 Zanna jatuh pingsan
6 Episode 6 Pernikahan Kedua
7 Episode 7 Minta Cerai
8 Epispde 8 sifat buruk Istri Kedua
9 Episode 9 Pembantu
10 Episode 10 Rencana Bulan Madu
11 Episode 11 Rencana Jahat Ibu Mertua
12 Episode 12 Rumah sakit
13 Episode 13 Zanna Menghilang
14 Episode 14 Pria Misterius
15 Episode 15 Arga Membawa pulang Zann
16 Episode 16 Kecemburuan Clara
17 Episode 17 Sakit Hati
18 Episode 18 Senjata Makan Tuan
19 Episode 19 Rumah Sakit
20 Episode 20 Fitnah
21 Episode 21 Penjara
22 Episode 22 Niko Membela Zanna
23 Episode 23 Siksaan dibalik jeruji Besi
24 Episode 24 Ketahuan
25 Episode 25 Di Jemput Pulang
26 Episode 26 Kedekataan Zanna dan Arga
27 Episode 27 Menemani Zanna di rumah sakit
28 Episode 28 Pergi
29 Episode 29 Permainan
30 Episode 30 Menunggu
31 Episode 31 Pulang dari Rumah Sakit
32 Episode 32 Orang dari Masa lalu
33 Episode 33 Melindungi
34 Episode 34 Tidak Pulang
35 Episode 35 Arga pergi ke Rumah Sakit
36 Episode 36 Perasaan Aneh
37 Episode 37 Pulang
38 Episode 38 Kepulangan Tio
39 Episode 39 Batal Dekat
40 Episode 40 Kediaman Rumah Tomo
41 Episode 41 Arga mengantar Zanna
42 Episode 42 Arga Marah
43 Episode 43 Rumah Ibu Zanna
44 Episode 44 Makan Malam Bersama
45 Episode 45 Mobil Mogok
46 Episode 46 Tidur Bersama
47 Episode 47 Cemburu
48 Episode 48 Tio pergi ke Rumah Zanna
49 Episode 49 Perasaan yang hancur
50 Episode 50 Tabrakan
51 Episode 51 Apartemen Clara
52 Episode 52 Pertemuan Zanna dan Tio
53 Episode 53 Mantan Kekasih
54 Episode 54 Ciumanan Mantan
55 Episode 55 Tio
56 Episode 56 Pulang Tengah Malam
57 Episode 57 Acara ulang tahun Perusahaan
58 Episode 58 Penusukan
59 Episode 59 Perkelahian Tio dan Arga
60 Episode 60 Mengakui
61 Episode 61 Pencarian Pelaku
62 Episode 62 Mati
63 Episode 63 Sherlyn
64 Episode 64 Sadar
65 Episode 65 Meninggalkan Zanna untuk kedua kalinya
66 Episode 66 Kamar mandi
67 Episode 67 Jarum Suntik
68 Episode 68 Pukulan
69 Episode 69 Kerja sama
70 Epsisode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1 Pertemuan
2
EPISODE 2 Pernikahan mendadak
3
EPISODE 3 Orang Ketiga
4
EPISODE 4 Awal Derita Rumah Tangga Zanna
5
Episode 5 Zanna jatuh pingsan
6
Episode 6 Pernikahan Kedua
7
Episode 7 Minta Cerai
8
Epispde 8 sifat buruk Istri Kedua
9
Episode 9 Pembantu
10
Episode 10 Rencana Bulan Madu
11
Episode 11 Rencana Jahat Ibu Mertua
12
Episode 12 Rumah sakit
13
Episode 13 Zanna Menghilang
14
Episode 14 Pria Misterius
15
Episode 15 Arga Membawa pulang Zann
16
Episode 16 Kecemburuan Clara
17
Episode 17 Sakit Hati
18
Episode 18 Senjata Makan Tuan
19
Episode 19 Rumah Sakit
20
Episode 20 Fitnah
21
Episode 21 Penjara
22
Episode 22 Niko Membela Zanna
23
Episode 23 Siksaan dibalik jeruji Besi
24
Episode 24 Ketahuan
25
Episode 25 Di Jemput Pulang
26
Episode 26 Kedekataan Zanna dan Arga
27
Episode 27 Menemani Zanna di rumah sakit
28
Episode 28 Pergi
29
Episode 29 Permainan
30
Episode 30 Menunggu
31
Episode 31 Pulang dari Rumah Sakit
32
Episode 32 Orang dari Masa lalu
33
Episode 33 Melindungi
34
Episode 34 Tidak Pulang
35
Episode 35 Arga pergi ke Rumah Sakit
36
Episode 36 Perasaan Aneh
37
Episode 37 Pulang
38
Episode 38 Kepulangan Tio
39
Episode 39 Batal Dekat
40
Episode 40 Kediaman Rumah Tomo
41
Episode 41 Arga mengantar Zanna
42
Episode 42 Arga Marah
43
Episode 43 Rumah Ibu Zanna
44
Episode 44 Makan Malam Bersama
45
Episode 45 Mobil Mogok
46
Episode 46 Tidur Bersama
47
Episode 47 Cemburu
48
Episode 48 Tio pergi ke Rumah Zanna
49
Episode 49 Perasaan yang hancur
50
Episode 50 Tabrakan
51
Episode 51 Apartemen Clara
52
Episode 52 Pertemuan Zanna dan Tio
53
Episode 53 Mantan Kekasih
54
Episode 54 Ciumanan Mantan
55
Episode 55 Tio
56
Episode 56 Pulang Tengah Malam
57
Episode 57 Acara ulang tahun Perusahaan
58
Episode 58 Penusukan
59
Episode 59 Perkelahian Tio dan Arga
60
Episode 60 Mengakui
61
Episode 61 Pencarian Pelaku
62
Episode 62 Mati
63
Episode 63 Sherlyn
64
Episode 64 Sadar
65
Episode 65 Meninggalkan Zanna untuk kedua kalinya
66
Episode 66 Kamar mandi
67
Episode 67 Jarum Suntik
68
Episode 68 Pukulan
69
Episode 69 Kerja sama
70
Epsisode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!