Menginap

Selamat membaca!

Elliot terus mengendarai mobilnya dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi. Ia sadar bahwa orang-orang yang telah mengejarnya tidak akan semudah itu berhenti untuk tak mencarinya. Hal yang benar-benar membuat pria itu tampak begitu geram karena harus mengalaminya.

"Sial sebenarnya apa yang terjadi? Siapa mereka?" gumam pria itu yang masih belum mendapatkan jawaban atas segala pertanyaannya.

Elliot terus menerka-nerka siapa yang sebenarnya ingin membunuhnya. Terlebih kedatangannya ke Australia adalah untuk kali pertama.

"Apa mereka ada hubungannya dengan keluarga Kelly?" batinnya yang kembali bertanya pada dirinya sendiri.

Tak berapa lama kemudian, Elliot melihat sebuah hotel yang letaknya cukup tersembunyi dari jalan utama. Ia akhirnya memutuskan untuk menjadikan hotel itu tempatnya menginap. Kini mobil mulai memasuki area hotel dan tepat berhenti di parkirannya. Sebuah hotel yang terletak di sudut kota Melbourne jauh dari apartemen Alissa berada.

"Kita menginap di sini saja untuk malam ini!" titah Elliot memutuskan.

Alissa pun seketika bergedik ngeri mendengarnya.

"Pria ini mengajakku ke hotel, aku sebenarnya takut, tapi aku tidak punya pilihan lain selain mengikutinya atau aku tidak akan mendapat berita apapun darinya," gumam Alissa menautkan kedua alisnya untuk berpikir.

Alissa pun akhirnya mau tak mau mengikuti keinginan Elliot untuk bermalam di hotel ini. Namun, wanita itu melontarkan sebuah syarat yang membuat Elliot seketika memicingkan ekor matanya untuk melihat sinis ke arah Alissa.

"Tapi pesan dua kamar ya!" titah Alissa dengan begitu menuntut.

"Memang siapa yang mau sekamar denganmu! Dasar wanita aneh," ucap Elliot yang kemudian langsung turun dari mobil dan mengabaikan Alissa yang terlihat malu-malu karena jawaban dari pria itu membuatnya jadi salah tingkah.

Namun, wanita cantik itu tetap mengekor di belakang Elliot yang terus melangkah masuk ke dalam hotel dan langsung menuju meja resepsionis untuk menyewa dua buah kamar seperti yang diinginkan oleh Alissa.

"Permisi, saya ingin memesan dua kamar," ucap Elliot sesaat setelah tiba di hadapan seorang petugas resepsionis hotel.

"Oke sebentar ya Tuan, kami akan periksa terlebih dahulu," jawab resepsionis itu dengan ramah.

Selesai mengutak-atik laptop yang ada di atas meja. Resepsionis itu pun mulai menunjukkan gestur yang menunjukkan kekecewaan.

"Maaf Tuan, hanya tersisa satu kamar yang tersedia. Apakah akan tetap kau ambil?" tanya Resepsionis itu memberi pilihan.

Elliot berpikir sejenak sambil menautkan kedua alisnya. Setelah menimang-nimang beberapa saat, akhirnya Elliot pun memutuskan untuk tetap menyewa hotel tersebut karena ia tak punya pilihan lain saat ini. Bukankah akan sangat berbahaya jika mereka berkeliaran di luar. Makanya itu Elliot berpikir jalan terbaik yang bisa ia lakukan saat ini adalah bersembunyi.

"Aku tidak punya pilihan lain, kalau keluar dari hotel, mereka pasti masih mencariku dan akan sangat berbahaya jika aku berkeliaran di jalan, terlebih mereka sudah mengenali mobil yang aku kendarai itu," gumam Elliot mutuskan.

"Baiklah Nona, saya ambil kamarnya tidak apa walau hanya satu." Elliot pun mengambil sebuah kunci yang diberikan oleh resepsionis. Ia kemudian mulai melangkah menuju sebuah lift yang letaknya berada tidak jauh dari posisinya saat ini.

"Ayo jangan diam saja, mereka itu bisa datang kapanpun dan memeriksa lobi ini. Maka itu, kita harus segera bersembunyi di kamar!"

Perkataan Elliot seketika membuyarkan lamunan Alissa. Wanita itu pun kembali merapatkan langkah kakinya yang tertinggal dari Elliot.

"Demi sebuah berita, aku sampai rela harus satu hotel dengan pria yang baru saja aku kenal ini. Mana pria ini menyebalkan lagi," batin Alissa menggerutu yang diakhiri dengan ******* napasnya dengan kasar.

...🌺🌺🌺...

Seorang pria dengan stelan jas lengkap, terlihat sedang duduk di sebuah kursi yang berada di dalam kantornya, sambil menjawab telepon dari seseorang.

Seorang mafia tampan yang bernama Garry Carlkson merupakan CEO dari AXN Corporate sebuah perusahaan besar di kota Melbourne. Garry Carlkson sangat ditakuti di seluruh Australia, ia sangat kejam dan tidak segan-segan menghabisi lawan bisnisnya yang tak sejalan dengannya. Namun sebanyak apapun kasus pembunuhan yang melibatkan dirinya, ia nyaris tak tersentuh oleh hukum. Kekuasaannya sungguh tiada batas, Garry merupakan anak pertama dari pemimpin organisasi mafia terbesar di Australia yang bernama Rui Carlkson. Organisasi mafia terbesar di Melbourne yang mempunyai jaringan internasional di seluruh dunia. Organisasi yang sering disebut dengan nama DOM (Dark Organization Melbourne).

"Bodoh kalian! Satu orang saja kalian tidak bisa menghabisinya!"

Garry menghentakkan meja kerjanya dengan begitu keras.

"Aku tidak ingin dengar alasan kalian, habisi dia atau kalian yang akan aku habisi!"

Garry akhirnya memutuskan sambungan teleponnya dan langsung meletakkan ponsel dengan kasar di atas meja. Rahangnya terlihat mengeras dengan kedua alis yang saling bertaut.

"Sepertinya aku sendiri yang harus turun tangan untuk menghabisi Elliot! Pria itu bisa jadi sumber masalah jika dia sadar, siapa yang mengancam nyawanya," gumam Garry sambil mengusap dagu runcingnya.

Garry bangkit dari posisi duduknya, dengan segera ia melangkahkan kakinya menuju keluar ruangan.

Setelah keluar dari gedung kantornya, ia segera menaiki mobil mewahnya yang berwarna hitam.

Mobil pun mulai melaju meninggalkan area kantor dengan kecepatan tinggi.

"Besok aku akan ikut mencari Elliot, aku tidak bisa menunda-nundanya lagi. Pasti Daddy akan marah besar, jika aku sampai gagal," ucap Garry yang sesekali memukul kemudinya dengan kesal.

Perjalanan pulang yang berlangsung singkat, karena memang jarak antara kantor dengan rumahnya tidaklah terlalu jauh.

Garry sudah memarkir mobil mewahnya di pelataran rumahnya. Setelah turun ia segera masuk ke dalam rumah mewah yang bak istana, megah dan elegan.

Garry mulai menaiki anak tangga menuju kamarnya yang terletak bersebelahan dengan kamar Kelly, baginya Kelly adalah adik yang sangat keras kepala, karena Kelly menolak untuk bekerja di perusahaannya. Walau Garry menawarkan posisi yang tinggi, Kelly lebih memilih bekerja di Marx Corporate, perusahaan yang dipimpin oleh Richard.

Saat hendak memasuki kamarnya, tiba-tiba suara panggilan dari Kelly terdengar, hingga membuatnya menghentikan langkah. Garry menoleh ke arah sumber suara, dimana Kelly terlihat mendekat ke arahnya.

Garry menatap Kelly dengan menautkan kedua alisnya.

"Ada apa Kelly?" tanya Gelly dengan raut heran.

"Katakan padaku, apa yang kau lakukan terhadap Elliot?" tanya Kelly yang merasa aneh karena Elliot tidak ada kabar beritanya. Bahkan pertemuannya di Restoran Attica yang menjadi tempatnya bertemu dengan Elliot, harus gagal karena pria itu tak kunjung datang ke sana. Sampai akhirnya, Kelly pulang dengan membawa kecurigaannya terhadap sang kakak.

"Kelly tidak boleh tahu tentang rencanaku yang ingin menghabisi Elliot," gumam Garry memutuskan jawaban apa yang harus dikatakannya kepada Kelly.

Dengan wajah santai, pria itu pun mengedikkan bahunya tanda ia tak tahu menahu tentang apa yang dipertanyakan oleh Kelly saat ini.

"Aku tidak mengerti apa maksudmu?"

"Jangan bohongi aku Garry!" kecam Kelly dengan wajah penuh keseriusan.

"Apa kau punya bukti? Jika aku melakukan itu," sanggah Garry sambil mengangkat kedua alisnya.

Kelly pun terlihat kebingungan untuk menjawab apa yang ditanyakan oleh Garry. Kini wanita itu hanya diam dan mendengus kasar sambil memutar tubuhnya untuk pergi meninggalkan Garry. Membawa rasa kesalnya terhadap sang kakak yang ia tahu memang selalu pintar dalam mengelak dari semua pertanyaannya yang tidak ingin dijawabnya.

Sementara itu, Garry masih terus menatap punggung Kelly yang semakin menghilang dari pandangan matanya. Ya, wanita itu langsung masuk ke dalam kamar dan terdengar membanting pintu kamarnya dengan keras.

Setelah berada di dalam kamarnya, wanita itu pun langsung melemparkan tubuhnya di atas ranjang sambil menatap langit-langit kamar dengan perasaan yang cemas karena memikirkan keadaan Elliot yang sempat menghubunginya dan menceritakan semua yang terjadi padanya, setibanya di kota Melbourne.

"Aku minta maaf Elliot, tapi aku janji saat aku sudah mendapatkan bukti tentang niat jahat mereka padamu, aku akan langsung pergi meninggalkan rumah ini dan aku tidak lagi butuh restu dari mereka untuk menikah denganmu," batin Kelly penuh keyakinan.

...🌺🌺🌺...

Bersambung✍️

Berikan komentar kalian ya.

Terima kasih banyak.

Follow Instagram Author juga ya : ekapradita_87

Terpopuler

Comments

Teea Puspa

Teea Puspa

cinta dalam diam....begitu menyakitkan ya

2021-08-12

0

Duwik Kirana Phonya

Duwik Kirana Phonya

sama" cinta ternyata

2021-08-09

0

Sung Word

Sung Word

sama2 mendem rasa lah ini jdnya 😩

2021-07-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!