Elliot Is My Husband
Selamat membaca!
Sebuah kota yang merupakan kota terpadat kedua di Australia, tepatnya di sebuah rumah mewah yang berada di pusat kota Melbourne. Kelly terlihat sedang berdiri di depan sebuah cermin wastafel di dalam bathroom. Wajahnya begitu muram, ia sangat kesal dengan apa yang baru saja didengar dari keluarganya. Penolakan sepihak yang tak masuk akal, Kelly sebenarnya heran. Namun, ia tak punya keberanian untuk bertanya kepada ayahnya yang terkenal tegas dan keras. Apalagi jika ayahnya sudah berkata A, maka tak ada seorang pun yang mampu untuk merubah keputusannya.
Kelly menghela napasnya dengan kasar sambil menengadahkan kedua tangannya untuk menampung air yang mengalir dari kran wastafel. Beberapa kali Kelly mengusap wajahnya, berharap agar segala kekacauan yang ada di dalam pikirannya dapat dilupakan.
Kelly mulai melangkahkan kakinya keluar dari bathroom dan menuju balkon di kamarnya. Setelah tiba di balkon, ia langsung melempar tubuhnya di sebuah kursi yang memang berada di sana, sambil menatap langit yang dipenuhi oleh taburan bintang yang berpijar.
Malam itu merupakan malam menyedihkan untuk Kelly karena usaha untuk meyakinkan keluarga besarnya tentang hubungannya dengan Elliot, harus berakhir dengan kegagalan. Bahkan keluarga besarnya sangat menentang sekali Kelly berhubungan dengan Elliot. Terlebih Kakak kandung Kelly yang bernama Garry Clarkson.
"Kenapa keluargaku tidak setuju dengan hubunganku dan Elliot?"
Tak terasa tetesan air mata berhasil lolos dan menetes membasahi kedua pipinya. Kelly begitu rapuh, air mata yang telah diusap dengan jemarinya, tak berhenti mengalir hingga terus membuat kedua pipinya basah.
...🌺🌺🌺...
Di dalam pesawat saat penerbangan menuju Australia, seorang pria tampak gelisah seperti sedang mengigau. Kepala pria itu bergerak ke kiri dan kanan dengan dahi yang berkeringat.
"Jangan bunuh saya, saya janji tidak akan menceritakan pada siapapun," ucap seorang anak kecil berusia 8 tahun yang tampak ketakutan.
Bayangan itu begitu jelas terlihat, ketika mimpi buruk itu hadir di saat pria itu terlelap. Kenangan masa kecil yang mengakibatkan kehidupan keluarganya menjadi hancur.
Tiba-tiba getaran pesawat yang sedang mendarat membuat pria itu mulai membuka matanya dengan kalang kabut.
Pria itu pun terkesiap, berusaha mengumpulkan kesadarannya. Namun, napasnya yang memburu masih terdengar dengan jelas.
Pria itu kini sudah terjaga dari tidurnya, sambil menghela napas, ia mengusap wajahnya dengan kedua tangan.
"Lagi dan lagi mimpi itu selalu datang, pria itu yang sudah membuat Ayahku jadi kehilangan pekerjaan dan karena kemiskinan itu aku jadi berpisah dengan adikku," gerutu pria itu sangat kesal, bila mengingat semua kenangan buruk itu.
Pesawat telah mendarat dengan sempurna di Bandara Melbourne Australia.
Sepasang kaki mulai terlihat terus melangkah di lorong kabin keluar dari pesawat. Langkah yang panjang menyiratkan sebuah kecemasan yang mendalam. Pikirannya saat itu begitu kalut, atas kabar tak menyenangkan yang disampaikan oleh wanita yang dicintainya, bahwa hubungan mereka harus kandas begitu saja dan tak bisa berlanjut sampai ke jenjang pernikahan.
Alasan yang tak lain dan tak bukan adalah karena keluarga.
Setelah menaiki sebuah taksi yang terparkir rapi di lobi bandara. Elliot mulai duduk nyaman di kursi belakang mobil dan meraih ponsel yang berada dalam sakunya. Elliot langsung menghubungi Kelly, wanita yang menjadi alasannya kenapa dirinya pergi dari London, meninggalkan semua rutinitasnya sebagai seorang CEO MANGO Corporate.
Walau di satu sisi hatinya sangat berat untuk jauh dari adik perempuannya, yang sebentar lagi akan melahirkan untuk kali pertamanya, namun Elliot tidak punya pilihan lain selain datang dan menanyakan langsung kepada Kelly tentang alasan pembatalan sepihak dari keluarganya.
"Ya halo Kelly, aku sudah sampai di Melbourne, satu jam lagi kita bertemu di Restoran Attica, tidak jauh dari bandara, oke!"
Elliot mengakhiri sambungan teleponnya lalu meletakkan kembali ponsel di sakunya.
Taksi pun terus melaju membelah lalu lintas kota Melbourne malam itu. Elliot terus menatap lurus ke arah luar kaca mobil dari tempatnya duduk, ia melihat suasana kota Melbourne yang tak jauh berbeda dengan London.
Namun tiba-tiba, saat mereka melewati jembatan, mobil yang dinaiki oleh Elliot ditabrak oleh sebuah truk besar dan membuat laju mobil menjadi tak seimbang, truk itu terus menghantam keras sisi kanan taksi, membuat laju taksi semakin terdesak hingga menerobos pembatas pinggir jembatan dan taksi seketika terjun bebas ke dasar sungai.
Taksi yang sudah berada di permukaan sungai, semakin tenggelam karena tidak kuat mengambang terlalu lama dengan bobot yang dimiliki taksi.
...🌺🌺🌺...
Seorang wanita yang bekerja di salah satu media ternama di Melbourne. Wanita cantik yang bernama Alissa Harvey. Ia terlihat duduk di tepi sungai dengan memangku kedua tangan di atas pahanya, pandangannya menatap ke arah sungai dengan tatapan nanar.
"Kenapa aku mendapatkan tugas liputan yang sangat sulit?" geram Alissa sesekali menghentakkan tangannya dengan kesal.
Masih terngiang di telinganya, bentakan dari pria tambun paruh baya pimpinan dari tempatnya bekerja.
Saat Alissa semakin tenggelam dengan rasa kecewanya, tiba-tiba ponselnya berdering dengan keras. Alissa bergeming dari lamunannya dan mulai mengambil ponsel dari dalam tasnya.
"Tuan Oscar."
Alissa masih terus memandangi layar ponselnya. Ia terlihat bimbang antara ingin menjawab atau melempar ponsel itu ke dasar sungai, karena rasa kesal masih menguasai Alissa setelah dipersalahkan atas kegagalan proyek dari sebuah liputan yang sebenarnya itu bukanlah kesalahannya.
Alissa mengesah kasar. Ia pun memutuskan untuk menjawab panggilan teleponnya.
"Halo Alissa, posisimu dimana?"
"Kenapa orang tua ini kepo sangat ya, ngapain dia bertanya posisiku dimana setelah dia dengan sesuka hatinya memarahiku di depan banyak orang!" gumam Alissa menggerutu.
"Aku dipinggir sungai dekat jembatan Melbourne, ada apa?" jawabku sedikit ketus.
"Sudah aku duga, sekarang kamu segera ke jembatan dan liput berita kecelakaan mobil di sana. Segera! Agar kita bisa menjadi media pertama yang menyajikan berita itu di layar kaca."
"Baik Tuan."
Alissa bergegas bangkit dari posisi duduknya, ia melangkahkan kakinya dengan cepat menuju mobilnya, yang terparkir tidak jauh dari tempatnya berada.
Tanpa membuang waktu lagi, mobil Alissa mulai melaju menyisir pinggir sungai dengan kecepatan yang tinggi menuju lokasi kecelakaan yang berada di atas jembatan.
Namun, tiba-tiba Alissa menginjak rem mobilnya dengan dalam ketika melihat di tepi sungai, sesosok pria teronggok lemah dalam keadaan sudah tak sadarkan diri. Alissa dengan cepat turun dari mobil, untuk menghampiri pria tersebut. Alissa menarik tubuh pria itu yang setengah tubuhnya masih tenggelam di dalam air, dengan usaha yang keras akhirnya Alissa berhasil menyelamatkan pria itu yang ternyata adalah Elliot.
...🌺🌺🌺...
Bersambung ✍️
Berikan komentar kalian ya.
Terima kasih banyak.
Karakter tambahan pada sekuel Penjara Hati Sang CEO 2 :
👉 Alissa Harvey (Wartawan)
👉 Garry Clarkson (Kakaknya Kelly)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Miya Wibowo
hadir kk
2022-07-24
1
QueenRica
Kak kok aku gak bisa baca ya
2021-09-25
0
Nany Wawat
thor kok aku nggak bisa baca ya ,gimana dong caranya 😢
2021-08-19
0