Josh

_______

Vallery memasuki kelasnya, disana sudah ada Sophia yang menunggu kedatangannya.

"Vall, are you oke?" Sophia melihat Vallery dengan tampang cemas.

"I'm oke." Vallery tersenyum.

"Kau terlihat pucat hari ini."

"Seriously? Mungkin karena efek datang bulan."

Sophia terkekeh geli. Sedangkan Vallery mengernyit melihat tingkah Sophia yang absurd.

"Why? Kenapa kau tertawa?" Tanya Vallery.

"Syukurlah kau sudah datang bulan. Aku pikir akibat kencan buta sekali, kau langsung hamil." ejek Sophia sambil berbisik di telinga Vallery.

Vallery melotot. "Aku tidak pernah kencan buta!" Jawabnya dengan suara tercekat.

"Ya, ya, ya. Kau tidak mau jujur padaku. Kau bahkan menanyakan soal make-love padaku kemarin." Ejek Sophia lagi, ia tak mau kalah.

Vallery mendekat ke arah Sophia. "Aku hanya bertanya, bukan berarti aku sudah melakukannya!" Jawab Vallery sambil memekik kuat ditelinga Sophia. Sophia terlonjak kaget akibat ulah Vallery itu.

Kini giliran Vallery yang terkekeh melihat kekagetan sahabatnya itu. Ia menikmati wajah Sophia yang terkejut.

"Astaga Vall. Kau mengagetkanku." Sophia mencebik dan Vallery semakin terkekeh kencang.

Aksi mereka berdua tentu mengundang seisi kelas untuk memperhatikan. Tidak terkecuali dengan Josh yang sedari tadi sudah duduk dibelakang Vallery.

Mereka pun terdiam saat seorang Dosen telah memasuki ruangan kelas.

...🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒...

Vallery bermain basket di lapangan kampus. Ia mendrible bola sendirian ditengah hari . Jika gadis-gadis lain memikirkan kulit mereka yang akan gosong diterpa sinar matahari, Vallery bukan tipe gadis yang seperti itu.

Vallery tidak begitu mempermasalahkan soal penampilan. Selagi bersih dan harum, semuanya tidak menjadi masalah.

Begitu juga dengan kulitnya. Kulitnya tidak alergi terhadap apapun. Sinar matahari tidak akan merusak pigmen kulitnya. Mungkin akan menggelap beberapa hari, tapi setelah itu akan kembali seperti semula.

Soal hobi dan penampilan, Vallery memang berbeda dengan Alexa. Alexa terkesan glamour dan ****. Sedangkan Vall, dia lebih tomboy dan masa bodoh. Tapi Vallery mencintai kebersihan dan kerapian. Itulah sebabnya ia lebih bersih dalam hal apapun. Jika Alexa bisa pergi meninggalkan kamar dalam keadaan berantakan, itu tidak berlaku untuk Vall yang akan membersihkan dulu kamarnya baru memutuskan untuk pergi.

Saat ini, Vallery merasa malas pulang kerumah. Entah kenapa semenjak ia menyarankan Alexa untuk memperbaiki hubungan dengan Ed, malah dia sendiri yang menjadi tidak tenang. Entahlah.

Berada dekat dengan pasangan itu, membuatnya gelisah. Ini semua seperti bumerang baginya. Padahal dia yang menyarankan Alexa untuk bersikap baik pada Ed, tapi kenapa sekarang dia begini?

Disatu sisi, Vall menginginkan pernikahan kakaknya bahagia, tapi disisi lain hatinya menjadi sakit. Ya, dia merasa sakit hati.

Sudah sepuluh hari berlalu sejak Ed dan Alexa menikah, itu artinya sepuluh hari yang lalu adalah masa terkelamnya bersama Ed. Dia harus melupakan malam itu karena hanya dia yang mengingatnya, sedangkan Ed tidak ingat. Kenapa sekarang Vall merasa tidak ikhlas jika Ed terus melupakan apa yang telah terjadi diantara mereka? Kenapa Vall justru mengharapkan agar Ed mengingatnya? Tapi jika Ed mengingat malam itu, apa yang harus ia lakukan?

Saat Vall ingin melempar bola basketnya ke Ring yang berada didepannya, saat itu pula bolanya di tangkap oleh seseorang.

Belum sempat Vall melihat siapa yang mengambil alih bola itu, tiba-tiba bolanya sudah dilemparkan dan masuk tepat kedalam Ring basket diujung sana.

Sontak, Vallery mengabaikan bola basket yang sudah jatuh menggelinding diseberangnya, ia pun melihat siapa orang yang telah mengambil alih permainannya.

"Ck! Kau.." Vall berdecak lidah.

"Aku baru melihat seorang gadis yang tidak takut kepanasan." Jawab Lelaki itu yang tak lain adalah Josh.

Vallery hanya diam, ia bergerak mengambil bola basket dan beranjak dari sana tanpa sepatah katapun.

"Apa kau mau melawanku untuk bertanding? One by one ..." Tantang Josh pada Vallery.

Vallery menghentikan langkahnya, ia menghindari Josh bukan karena ia tak suka pada lelaki itu. Tapi, ia merasa tak percaya diri untuk dekat dengan lelaki manapun. Vall juga mengakui jika pesona Josh sangat menggoda jiwa kegadisannya.

"Kenapa?" Tanya Josh, ia menghampiri Vallery yang diam ditempat tanpa bersuara.

"Jauhi aku, i'm not a good guy." Kata Vallery lirih.

Josh menghela nafasnya seraya menyugar rambutnya kasar. Josh terdiam, hingga Vallery sudah tak nampak di penglihatannya.

...🍒🍒🍒🍒🍒🍒...

Vallery mengisi troli belanjanya, ia sedang berada di Supermarket untuk membeli kebutuhannya sendiri. Menerima uang saku dari Alexa adalah kebahagiaan tersendiri untuknya. Jika weekend tiba, ia akan berbelanja seperti saat ini.

Vallery berharap suatu saat ia tidak perlu mendapatkan uang dari Kakaknya lagi, ia ingin punya penghasilan sendiri dan tidak merepotkan siapapun.

Setelah membayar dibagian kasir, akhirnya Vallery selesai dengan belanjaannya. Vallery pun gegas keluar dari area Supermarket.

Supermarket itu sendiri berada dalam kawasan Mal yang cukup besar. Gedung Mal ini juga saling terhubung dengan sebuah Hotel elite. Vallery pun memilih untuk berjalan-jalan disekitar Mal. Mungkin itu akan menjernihkan pikirannya yang kembali dipenuhi dengan peristiwa kelam dimalam pengantin Sang Kakak, seeta mengalihkan hatinya dari pemikiran tentang Ed.

Saat tengah memperhatikan sebuah mini konser yang diadakan didalam Mal itu, mata Vallery menangkap sesosok yang sepertinya ia kenali.

Sosok itu baru saja keluar dari lift yang menghubungkan ke akses bagian hotel.

Vallery terkejut karena ternyata itu adalah salah satu temannya dikampus.

"Vallery.."

"Jesica?"

"Ka-kau sedang apa disini?" Tanya Vallery, Vallery melihat Jesica dengan aneh. Sedang apa Jesica di hotel? Penampilan Jesica yang biasanya terbuka, saat ini malah terlihat lebih terbuka dari biasanya. Gadia itu mengenakan dress ketat yang membentuk setiap lekuk tubuhnya.

Jesica tersenyum, "A-aku sedang berkencan." katanya.

Tak lama, sesosok yang lain hadir diantara mereka.

"Tasmu tertinggal." Ucap seseorang yang baru saja keluar dari Lift, sepertinya dia mengejar Jesica. Tapi suaranya sangat dingin dan kaku.

Vallery tersenyum sekilas saat menyadari siapa sosok yang mengembalikan tas Jesica itu. Tapi sosok itu belum menyadari keberadaan Vallery disana.

Saat sosok itu menoleh dan melihat Vallery, ekspresinya sangat terkejut. Sementara Vallery hanya memasang wajah datar.

"Thanks, Josh." Ucap Jesica seraya mengambil tasnya dari tangan Josh. Gadis itu tampak malu-malu dan tersenyum menggoda. Tapi dengan Vallery, wajah Jesica terlihat merah padam.

Sementara Josh sendiri masih terpaku melihat Vallery yang entah sejak kapan sudah berada disana.

"Vall, aku harus pergi." Kata Jesica sambil mengulumm senyum. Vallery mengangguk sekilas.

Kini hanya tinggal Vallery dan Josh yang berada didepan Lift penghubung menuju hotel itu. Vallery bersikap cuek dan ingin beranjak pergi.

"Kau pasti berpikir aku dan Jesi memiliki hubungan." Ucap Josh tiba-tiba.

"Yah, tapi itu bukan urusanku." Jawab Vall.

"Kami hanya ..."

"Berkencan?" Tebak Vall.

Josh terdiam, ia merasa malu saat Vallery melihatnya bersama Jesica. Entah kenapa.

"Itu urusan kalian, aku permisi." Kata Vallery.

Josh menarik lengan Vallery yang hampir berlalu dari hadapannya.

"Aku dan Jesi tidak berkencan." Ucapnya pelan.

"Yeah. Apapun itu bukan urusanku."

"Dia terus memaksaku. Aku tidak suka. Aku mewujudkan keinginannya untuk menghentikan kegilaannya."

"Untuk apa kau menjelaskannya padaku?" Vallery menggendikkan kedua bahunya.

"Entahlah, ku rasa kau perlu tahu alasan Jesica bisa bersamaku disini."

Vallery terkekeh hambar. "I done care!" katanya.

...To be Continue...

Terpopuler

Comments

Nuraini

Nuraini

dimana2 namanya kucing dikasih daging mesti mau ya ehem

2022-08-24

1

meimei

meimei

hmmmm...Josh suka tuh..sama val...

2021-11-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!