Part 2

Tap tap tap.

Berjalan buru-buru sesekali sambil menelfon balik Nayla. Tapi entah apa gerangan tidak Nayla tidak juga pak Ilham si atasan galak. Dua-duanya sama sekali tidak ada yang bisa dihubungi.

Aku mulai memasuki kantor yang nampak begitu sepi.Hanya ada tiga orang resepsionis dan dua orang sekuriti yang sedang berjaga diluar. Aku ingin segera memasuki lift namun ku urungkan dan memilih berjalan ke resepsionis terlebih dahulu untuk bertanya, dari pada mati penasaran di dalam lift.Pikirku saat itu.

''Mbak, sepi amat. Manusianya pada kemana?" Tanyaku pada ketiga petugas resepsionis.

"Aduh mbak ini dari mana saja sampai ketinggalan berita genting eh penting.''

''Berita? beoku.

'''Dilantai 12 sedang kedatangan presdir baru, semua karyawan disuruh berkumpul kecuali sekuriti sama kami bertiga dan.. " kata salah satu resepsionis menggantung kalimatnya.

"Apa?" kataku penasaran.

"Sepertinya anda tidak masuk pengecualian." ucapnya meneruskan kalimatnya tadi.

"Udah mbak.Mendingan langsung ke lantai atas saja mungkin saja anda sedang dalam masalah.'' Kata temannya yang lain ikut mengkompori.

" Baiklah, terimakasih informasinya. "Kataku seraya berjalan pergi meninggalkan mereka.

Didepan pintu lift.Hampir lima menit sudah aku berdiri sambil memencet beberapa kali tombolnya, namun pintu tak segera terbuka membuat aku tambah frustasi sendiri.

Dari kejauhan nampak security yang berjaga didepan, tergopoh - gopoh diikuti kedua orang berseragam sama. Yang kutafsir mereka adalah tukang mekanik.

''Neng liftnya rusak.Silakan mengumpulkan tenaga untuk menghadapi kenyataan. ''Kata pak Slamet sambil melirik tangga sebelah.

''Hah,'' Beoku yang juga langsung berfikir ke tangga. Akupun langsung berlari menaikinya namun tiba-tiba saja ide brilliant muncul dan membuatku kembali turun untuk mengurungkan niatku.

Mereka kebingungan melihatku menuruni anak tangga. Sementara liftnya saja jelas-jelas baru akan diperbarui.

Neng,,, '' Tegur sekuriti dengan bingung.

"Pak. bersiaplah menghadapi kenyataan.''Kataku mengembalikan kata-katanya tadi sambil menepuk pundaknya.

" Neng,,, "teriaknya lagi saat melihatku berlari memasuki lift khusus presdir.Sudah pasti orang tua tadi panik.Secara dia akan mendapat teguran bahkan hukuman karena lalai menjaga keamanan.Termasuk lift presdir yang berhasil dimasuki karyawan biasa sepertiku.

...----------------...

Ditempat lain nampak suasana begitu hikmat dengan sesekali diiringi tepuk tangan yang meriah saat Presdir baru memperkenalkan diri.

Zao Lee anak semata wayang dari presdir Lee yang akan menggantikan jabatan Ayahnya untuk memimpin perusahaan furniture terbesar di Asia yang berpusat dikota S ini.

Pria tampan, mapan dengan segudang prestasi tersebut menyapa semua kalangan dari direktur sampai karyawan biasa.Semuanyapun histeris sudah seperti melihat aktor Korea. Mengingat dirinya yang ketampanannya mengalahkan artis papan atas indonesia, dan juga darah blasteran Indonesia-koreanya itu membuat ketampanan wajahnya semakin nampak sempurna.

''Terimakasih semua untuk antusiasnya. Kedepannya semoga bisa bekerjasama dengan baik.Dan sebelum acara ini ditutup saya ingin memperkenalkan seseorang yang sangat spesial nomor dua setelah mama saya.Dia yang selama ini terus memotivasi saya hingga bisa sukses dalam bisnis maupun pendidikan." Lalu setelah itu Presdir Zao nampak tersenyum dan melirik kearah pintu diikuti oleh semua mata yang sejak tadi berdiri menatapnya.

Ting.,

Pintu liftnya terbuka. Semua orang menatap kearah sana dengan rasa penasaran.Seperti apa sosok spesial yang dibicarakan oleh Presdir Zao, terutama apakah pria atau wanita? setelah pintu liftnya terbuka bukannya lunas terbayar rasa penasaran itu,Justru malah sebaliknya mereka semua shok begitu melihat sosok yang datang dibalik pintu.

...****************...

Aku menatap semua orang yang juga sama sedang menatapku.Tak pernah kusangka keadaannya akan semenakutkan ini.

Para direktur dan pejabat tinggi lainnya bahkan pak Lee presdir dingin itu dan satu lagi pria tampan berwajah mirip dengannya, lalu para karyawan dan teman- temanku.Alhasil,semuanya memandangku dengan tatapan misterius.Tapi yang jadi pertanyaan kenapa tatapan mereka lain, seperti baru pertama kali saja melihat wajahku.Atau lebih tepatnya bukan aku yang seharusnya mereka tatap.

Suasana menjadi begitu canggung, ditambah lagi saat aku baru ingat kalau lift yang habis ku pakai adalah lift khusus presdir.Wajahku langsung berkeringat ditambah bulu kudukku yang juga ikut berdiri. Panik nggak, panik lah masa nggak.

''Kevin''.Pria disamping pak Lee memanggil seseorang dengan suara yang agak meninggi.

Lalu seorang pria datang menghampiriku.

''Siapapun kamu, kamu sudah mengganggu kenyamanan tuan besar beserta tuan muda. Silahkan ikut saya.

Aku tak punya pilihan lain, selain mengikuti perintahnya. Entahlah nasib apa yang akan terjadi denganku selanjutnya.

Didalam sebuah ruangan khusus nampak laki-laki berbeda usia sedang duduk saling beradu argumen.

''Tunangan kamu benar-benar sudah membuat malu wajah keluarga kita.Bagaimana bisa dia tidak datang diacara penting seperti itu, dan malah menyuruh gadis lain menggantikannya. Memang dia pikir dia siapa hah.?! Pak Lee berkata dengan sangat marah.Lalu terdengar suara gebrakan meja dari dalam ruangan.

''Pah aku yakin ini salah paham, Gea tidak datang tapi bukan berarti Gea yang menyuruh gadis itu untuk datang menggantikanya.Aku percaya dia. Gea bukan gadis yang tidak bertanggung jawab seperti itu.Dan dia pasti punya alasannya sendiri.'' protes Zao tak terima calon istrinya dituduh seperti itu oleh sang ayah.

Ceklek.

Pintu yang sengaja tidak dikunci tadi dibuka oleh Kevin, namun tidak sendirian melainkan diikuti oleh gadis yang tadi.

🍒🍒🍒🍒🍒

Aku menunduk tak berani menatap mereka.Entah kemarahan apa yang akan aku terima setelah ini.Aku tau segala sesuatu akan ada konsekuensi baik itu salah maupun benar.Apalagi jika mengingat kekuasaan yang mereka punya di negara ini.Rasanya aku tidak bisa bernafas lega jika sudah memikirkan hal tersebut.

''Jadi benar kamu hanya karyawan biasa disini?'''Suara bariton pak Lee membuatku tambah tak berdaya.

Sebenarnya tanpa bertanya sekalipun aku yakin pak lee sudah tau jawabannya.Hanya dengan melihat seragam batik yang kupakai itu sudah jelas kalau aku memang karyawan di sini. Tapi mungkin hanya untuk formalitas atau memastikan saja kalau aku tidak sedang menyamar.

''Benar tuan'' Jawabku masih dengan kepala menunduk.

''Lalu bagaimana bisa kamu memasuki lift khusus presiden direktur. ?'' Tanyanya lagi.

Deg,...

Situasi seperti ini benar-benar membuat jantungku ingin melompat kabur.

''Maafkan saya tuan, lift untuk karyawan rusak. Jadi tidak ada pilihan lain selain lift khusus... "

Belum juga selesai aku menjelaskan alasannya, pria disamping pak Lee sudah lebih dulu memotong kalimatku.

''Sejak kapan perusahaan terbaik menerima karyawan bermata rabun seperti kamu.Tangga sebesar tinggi itu kau tidak bisa lihat!''

Suaranya sangat tinggi menandakan pria itu begitu emosi. Masalah lift sebenarnya bukan inti dari yang sedang dipermasalahkan, melainkan kedatangannya yang tiba-tiba muncul di momen istimewa tadi.Yang muncul saat presdir Zao sedang memperkenalkan sosok istimewa yang sedang di nantinya dihadapan banyak orang.

Ketakutanku seketika menghilang mendengar betapa sadisnya pria itu menghinaku dengan terang-terangan.

''Tuan bukan mata saya yang rabun, melainkan kaki saya yang bisa patah jika harus menaiki tangga manual untuk sampai ke lantai 12.

Terpopuler

Comments

kekey euis

kekey euis

aku hadir kak, semngat trus. jngan lupa like dan fav yang aku yah kak

2022-02-03

1

KINOSANN

KINOSANN

mampir ✨

2021-12-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!